Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH RANCANG

KOTA SEMARANG
Rancang Kota / Urban Design

Demetria Dahayu Kayla Didrika 21/479452/TK/52901

PWK UGM 2022


PERIODISASI

1705-1945 1950-Sekarang
VOC, Hindia-Belanda, Pemerintah Kota
Jepang Semarang

Kerajaan Kolonialisme Pasca Kemerdekaan Kini

Abad 8M - 17M
Kesultanan Pajang, 1945-1950
Mataram, Kerajaan Sekutu, KMKB
Demak
ERA KERAJAAN

Pragota terdiri dari gugusan Pelabuhan sebagai Pusat


pulau kecil Perdagangan Kerajaan
Mataram

Adanya sedimentasi laut


menyatukan daratan (kini
disebut daerah Semarang
‘bawah’)’

Ditemukan oleh Ki Ageng


Pandan Arang I dan terbentuk Sifat Rural
Semarang

Terdapat kemajuan oleh Ki Mengalami kemajuan dan


Ageng Pandan Arang II menjadi Kabupaten.
Perkotaan pada Kerajaan Mataram

● Pembangunan memberatkan aspek Magis-


Religius / Makro -Kosmos (Hindu)

Perkotaan pada Kerajaan Demak Watu Tugu Watu Ompak

● Awal pusat di Pragota.


● Aktivitasnya mulai terbentuk sebagai Kota
Pelabuhan dan Perdagangan.
● Mulai abad 15, muncul pemukiman-
pemukiman etnis (Pribumi, Pedagang
Cina, Portugis, Belanda, India, Arab)
{gambar 4}
ERA KOLONIAL
Semakin tersebarnya Pemukiman
Pribumi.

Dibangun jalan penghubung antara


Bojong dan Depok, jalan Mataram, jalan
● Mengikuti kota tradisional yaitu bangunan membentuk block Ronggowarsito, jalan Bulu, Jagalan, dan
dan menciptakan ruang jalan Petudungan (gambar 8)
● Pola ruang memusat pada nodei tengah kota (sekarang Taman
Srigunting)

Peta Kota Lama Semarang Staatsblatt 1906, No. 120 “Staadsgemeente


● Edge as barriers antara pemukiman pribumi dan van Semarang”
Belanda ditunjukkan oleh benteng yang dibangun di
sekitar pemukiman Belanda.
● Pemukiman Belanda difungsikan sebagai Pusat
Pemerintahan Kota Semarang. Semarang menjadi Kota Besar

Mengikuti kota tradisional Pola ruang memusat pada


yaitu bangunan membentuk nodes pada lapangan di Pembangunan Pelabuhan Tanjung Mas, Bandara
block dan membuat ruang. tengah kota (sekarang Taman Urbanisasi Tinggi
Srigunting).
Kalibanteng, Banjir Kanal Barat dan Timur.
Hirarki Ruang Kota sangat Kuat
Tata Kota dan Arsitektur Pemukiman mirip
dengan yang berada di Belanda

Pembangunan Arsitektur setiap bangunan


Kanal mengikuti tema.
Kota Lama Semarang

Visual Mendukung aktivitas Identitas Karakter Kota


masyarakat dan fungsi Kuat
kota sebagai Pelabuhan
Pusat Perdagangan

Tahun 1824 benteng di sekitar Kota Lama dirobohkan aktivitas sosial yang
dahulu terpusat di dalam Kota Lama menjadi lebih menyebar ke sekitarnya.

Menjelang abad 20
Kota Semarang menjadi
dibangun kantor
kota yang lengkap dengan
perdagangan, notaris,
menyebarnya
bank, kantor asuransi,
masyarakat.
Aktivitas pertokoan.
ERA PASCA KEMERDEKAAN
Dokumen Perencanaan

Rencana Induk Rencana Tata Ruang


● Banyak terjadi alih fungsi guna lahan menjadi Wilayah Kotamadya
Kota Tahun 1975-
pemukiman dan mengesampingkan aspek Dati II 2005-2010
2000
penataan ruang.
● Muncul pemukiman berdasarkan kelas sosial
(contohnya: Kawasan Candibaru sebagai
kawasan elite).
● Bangunan yang dibangun menjadi satu obyek
mandiri dan tidak memiliki ciri
khas/karakteristik yang dicitrakan pada lokasi
daerah pembangunan.

Kawasan Candibaru
KOTA SEMARANG MASA KINI

Kota Lama menjadi kawasan heritage Pemberian fasilitas pedestrian di pusat kota
dan obyek pariwisata meningkatkan terjadinya interaksi sosial

● Dalam 1950-Kini, Kota Semarang semakin melakukan perbaikan-perbaikan.


● Kota Semarang menjadi Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Pusat
Perdagangan, Pariwisata, Industri, dan Transit Wisata.
● Penciptaan ruang bagi masyarakat berinteraksi makin ditingkatkan (pemberian
trotoar yang lebar, revitalisasi alun-alun Semarang, perbaikan pada pasar Johar)

Kurangnya area hijau di pusat Kota. Pemukiman


semakin padat.
KESIMPULAN
1. Dimensi Morfologi : Kota Semarang pada era Kolonial sudah memiliki bentuk morfologi
yang sesuai dan dapat mendukung livabilitas suatu kota dengan penataan blok dan ruang PERSEPS
terbuka (Kota Lama), namun akibat urbanisasi dan terjadi alih fungsi lahan, dominansi UAL
penataan pemukiman di Kota Semarang kini justru tidak sesuai dengan prinsip Kota
Tradisional.
2. Dimensi Visual : Di Kota Lama Semarang, karakteristik kota masih bisa dirasakan namun
diluar kawasan tersebut, bangunan-bangunan justru berdiri secara individual tanpa ada
kesatuan design arsitektur.
VISUAL
3. Dimensi Sosial : Aktivitas sosial pada ruang publik berkembang dari era kerajaan ke era
kolonial didukung dengan morfologi kota yang baik, namun saat mulai terjadi alih guna TEMPO-
TEMPOR
lahan (transisi ke era pasca kemerdekaan hingga kini) ruang publik justru berkurang, namun RAL
AL
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir Kota Semarang mengalami perbaikan dengan
menyediakan pedestrian dan revitalisasi ruang terbuka.
4. Dimensi Persepsual : Karakter tempat di Semarang dapat dirasakan dalam sudut pandang MORFO-
klasifikasi kelas sosial dan juga etnik (Pemukiman). LOGI
5. Dimensi Aktivitas : Karena letak geografisnya Semarang masih bertahan dengan fungsi
perdagangannya namun juga ditambah kegiatan baru seperti pariwisata dan industri.
6. Dimensi Temporal : Penataan bangunan sejak era pasca kemerdekaan kurang diatur
sehingga di publik dimensi ini tidak memiliki karakter yang kuat namun pada daerah privat
seperti pada perumahan hal ini dapat dirasakan dengan baik. SOSIAL
Daftar Pustaka
Carmona, M., & Tiesdell, S. (Ed.). (2007). Urban design reader. Architectural Press.

Makkelo, I. D. (2017). SEJARAH PERKOTAAN: SEBUAH TINJAUAN HISTORIOGRAFIS DAN TEMATIS. 19.

Purwanto, L. M. F. (t.t.). KOTA KOLONIAL LAMA SEMARANG. 33(1), 7.

https://betanews.id/2022/08/inilah-sejarah-watu-tugu-yang-digadang-akan-jadi-destinasi-wisata-baru-di-semarang.html

https://www.kompasiana.com/mawan.sidarta/5548576b547b61e90b25245c/watu-umpak-sisa-bangunan-kuno-majapahit

https://infokomputer.grid.id/read/123046891/kota-semarang-agar-tak-sekadar-menjadi-kota-transit?page=all

https://joss.co.id/2019/03/trotoar-jalan-pemuda-semarang-jadi-rintisan-smart-pedestrian/
http://www.rudydewanto.com/2010/05/peta-kuno-kota-kota-di-jawa.html

https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/semarang-kota-pelabuhan-di-pusat-pulau-jawa-jalur-rempah

http://dpad.jogjaprov.go.id/coe/article/sejarah-kota-semarang-jawa-tengah-472

http://repository.unika.ac.id/17879/2/1-BAB-1.pdf

http://eprints.uny.ac.id/18885/4/Bab 2 (09407141014).pdf

Anda mungkin juga menyukai