Figur retoris :
Metafora : diproduksi berdasarkan pada prinsip
similaritas (similarity) = kemiripan, kesamaan, tekstual)
(paradikmatik-subtitusif, asosiatif, in-
absentia, virtual)
CANTIK SOSOK
MENGGAIRAHK
AN JULIA
……………………….. PERES
Bagaimana menemukan dan membaca
ikon?
Ikonitas bersifat absolut: apa saja dan di mana saja.
Bagaimana mendeteksi ikon di dalam teks?
Adakah prosedur untuk menemukannya?
Adakah metode yang tepat untuk
mengidentifikasinya?
Adakah batasan-batasan yang tepat dan jelas?
Hanya dengan kepekaan ikonis.
PROSES SEMIOSIS
Proses tiga tingkat (three-fold process).
Proses semiosis = - rangkaian tak berujung pangkal
- tanpa awal dan akhir
- tanpa batas (unlimited semiosis)
Struktur Triadik (relasi antara representamen, obyek, dan interpretan)
interpretan
(indera penglihatan)
representamen objek
(m-a-t-a) (bentuk mata)
Contoh lain relasi struktur triadik
interpretan
bibir
Representamen objek
gambar bibir bibir betulan di wajah
Contoh metafora (proses semiosis
berlapis ganda)
Simbol 1 simbol 2
Interpretan (1) interpretan (2)
Metafora
Aku ini binatang jalang
FERDINAND DE SAUSSURE
(1857 – 1913)
Saussure: ahli linguistik umum.
Berkebangsaan Perancis.
Konsep: bahasa sbg sistem tanda.
Ia mengusulkan: istilah semiologi = semiotika.
Pencipta teori umum untuk tanda-tanda
Oeuvres Completes (kumpulan karya tulisnya dalam berbagai
teks yang dikumpulkan selama 25 th sesudah kematiannya).
Dalam buku Course in General Linguistics (1966, terbit I th 1916
dlm bhs Perancis) tulisan dua mhsnya: Charles Bally dan Albert
Sechehaye, Saussure telah meramalkan bahwa kelak akan lahir
ilmu yang megkaji kehidupan tanda-tanda yang disebutnya dg
nama Semiologi.
Teori semiotika Saussure
Semiotika signifikasi
Tanda memiliki dua entitas:
Penanda (signifier)= wahana tanda
Petanda (signified)= makna
Hubungan keduanya ditetapkan berdasarkan sistem kaidah (la
langue)
Tanda = mengekspresikan gagasan sebagai kejadian mental yang
berhubungan dengan pikiran manusia.
Tanda sbg alat komunikasi yang disengaja dan bertujuan
menyatakan maksud.
Semiologi Saussure: sistem tanda artifisial yang telah
dikonvensikan.
Karakteristik tanda (Saussure)
BAHASA ?
(=semiotika) adalah salah satu sistem tanda-tanda (system of sign)
• Dalam wujudnya sebagai sebuah sistem:
o Pertama:
sebuah institusi sosial yang otonom & terlepas dari individu-individu
pemakainya.
Seperangkat konvensi sistematis, produk dari kontrak kolektif, yang
bersifat memaksa (disebut langue).
o Kedua:
Tersusun dari tanda-tanda= entitas fisik (citra bunyi/sound image) yang
berelasi dengan konsep tertentu.
Entitas material sensoris, sebagai penanda (signifier/signifiant)
Konsep yang berkait dengan penanda sebagai petanda (signified/signifie).
Karakteristik tanda-tanda (kebahasaan):
1. Linier :
linieritas penanda berkaitan dengan dimensi
kewaktuannya .
Harus diproduksi secara beruntun, satu demi satu.
Tidak mungkin secara simultan/sekaligus).
2. Arbitrer
Bersangkutan dengan relasi di antara penanda dan
petanda yang “semena-mena” atau “tanpa alasan” –
tak bermotifasi (unmotivated), semata-mata
berdasarkan konvensi. (oleh Pierce disebut symbol =
tanda-tanda yang arbitrer)
Konsep Saussure dan Pierce tentang tanda bertolak
belakang.
(2) Context
(Konteks)> (suasana kuliah)
(1) Message
(pesan)>(materi Kuliah)
Addresser ------------------------- Addressee
(pengirim) (penerima)
(dosen) (3) Code (mahasiswa)
(kode) > bhs verbal
(4) Contact
(kontak)>(tatap muka)
Contoh Model dalam dunia seni rupa
(2) Context
(Konteks)> (lingkup pameran/khalayak sasaran)
(1) Message
(pesan)> (konsep)
Addresser ---------------------------------- Addressee
(pengirim) (penerima)
(seniman) (3) Code (audiens)
(kode) > (karya seni)
(4) Contact
(kontak)>(Pameran)
Tipe Pendekatan Kritik
1. Author -oriented criticism: pendekatan yang
berorientasi pada addresser.
2. Reader-oriented criticism: pendekatan yang
berorientasi pada addressee.
3. Context-oriented criticism: pendekatan yang
berorientasi pada konteks.
4. Text-oriented criticism: pendekatan yang
berorientasi pada teks (pesan dan kode).
Tipe Pendekatan Sastra
MH. Abrams
1. Pendekatan ekspresif (peranan penulis)
2. Pendekatan pragmatik (peranan pembaca)
3. Pendekatan mimetik (referensial/acuan karya)
4. Pendekatan objektif (struktur yang otonom dengan
koherensi internalnya)
KESIMPULAN
PENDEKATAN SEMIOTIKA
Merupakan suatu pendekatan teoretis yang
sekaligus berorientasi pada kode (sistem),
pesan (tanda-tanda dan maknanya), tanpa
mengabaikan konteks dan pihak pembaca
(audiens).
DIMENSI-DIMENSI SEMIOTIKA VISUAL
Semiotika visual (Visual Semiotics):
bidang studi semiotika yang secara khusus terfokus pada kajian
terhadap segala jenis makna yang disampaikan melalui sarana
indera lihatan (visual senses).
II E R C
I E R C
Keterangan:
E = Expression (lapis ekspresi/penanda/signifier)
C = Content (lapis isi/petanda/signified)
R = Relation (saling berelasi)
Proses signifikasi berlapis ganda = semiotik konotatif
(Hjemslev)
Sistem/tataran pertama = lapis denotasi
Mengidentifikasi setiap penanda kedalam konsep
setepat mungkin.
Sistem/tataran kedua = lapis konotasi
Penanda-penandanya menunjuk pada seperangkat
petanda atau fragmen ideologi tertentu.
B. Sistem pertama (ERC) menjadi lapis isi/petanda dari
sistem kedua: ER (ERC)
II E R C
I E R C
Kematian tanda
Kematian makna
Kematian petanda
Kematian realitas
Kematian representasi
Kematian ideologi
Kematian seni
……………………… (berjuta kematian lainnya)
Matinya makna