Anda di halaman 1dari 11

MASALAH PENDIDIKAN

MASALAH EFISIENSI DAN


RELEVANSI PENDIDIKAN

DI INDONESIA
Kelompok 10

- Nur Amriani
- Nasrah
- Mutmainnah Aulia
- Ade Kusmaladi
MASALAH EFISIENSI PENDIDIKAN

Masalah efisiensi pendidikan membahas bagaimana sistem


pendidikan memanfaatkan sumber daya pendidikan yang ada untuk
mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Pada hakikatnya, masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan
pengelolaan pendidikan, terutama dalam memberdayakan sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Efisiensi artinya
menggunakan sumber daya, tenaga, dan biaya sekecil mungkin dan
menghasilkan hasil yang besar. Jika terjadi sebaliknya, maka
efisiensi pendidikan itu rendah.
Beberapa masalah efisiensi pendidikan yang penting ialah :
 Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan?
 Bagaimana sarana dan prasarana pendidikan digunakan?
MEMFUNGSIKAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
• Mas al ah P e n g an g k ata n
Mas al ah p e ng an g k a tan te rl e ta k p a da k e se n j a ng a n an ta ra stok pe ng a n g k a tan
te n ag a d e n g an j u ml ah te n a g a y an g te rs e d i a. P e n g an g k a tan te na g a k e p e n di d i k a n
se ti ap ta hu n se k i ta r 20 % da ri k e bu tuh a n te na g a. Se d an g k a n pe rse d i a an l e b i h
be s ar d ari k e b utu ha n yan g a da . De n g an k a ta l a i n , 80 % te na g a yan g si a p
di an g ka t m e n j a di mu ba zi r
• Ma s al ah P e n e m pa ta n
Mas al ah pe ne mp a ta n te n a g a k e p e nd i di k a n s e ri ng ti da k d i se sua i k an d e n ga n
ke b utuha n . Sua tu se k ol a h m e ne ri m a g uru b i da ng stu di y an g se be n ar nya s uda h
c ukup b ah k a n pe nu h. Se d an g k a n g uru ya ng d i b utuh k a n ti d ak a da k a re n a
ke te rba ta sa n p e n g an g k ata n te n ag a k e pe n di di k an . Y an g k e m ud i an b e rd am pa k
pa da k e ti da k se s ua i n an ta ra ba ck g rou nd pe nd i di k a n p e n g aj ar de n g a n tu g a s ya ng
ha rus d i l a ku k a n. Con toh : g ur u b i da n g stu di Bah a sa I nd on e si a, s e l a i n m e n g aj a r
ba ha s a i nd on e si a j u g a m e ra ng k ap se ba g ai g ur u b i da n g stud i k e w i rau sa h aa n .
• Ma s al ah P e n g e m ba n g an
Pe n g e m ba ng a n te n a ga k e pe nd i di k a n b i sa d i bi l an g te r l a mb a t. Kh us usn ya j i k a
te rd ap at pe ru ba ha n k u ri k ul u m pe n d i di k an . De n g an p e rub a ha n k ur i k u l um
pe n d i di kan , te na g a k e p e n di d i k a n ha ru s b i sa m e n ye s ua i k a n di r i de ng an
kuri k ul um ba ru.
PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA

Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan tidak efisien karena


kurangnya perencanaan dan sering terjadi perubahan kurikulum. Dimana
banyaknya satuan pendidikan seperti SD Inpres (yang mulai dilancarkan
pembangunannya) dibangun pada lokasi yang tidak tepat. Akibatnya,
banyak SD lain yang kekurangan murid atau ruang belajarnya kosong.
Selain itu, gejala tidak efisiensinya dalam penggunaan sarana dan
prasarana yaitu diadakannya sarana pembelajaran tanpa dibarengi
dengan pembekalan kemampuan, sikap dan keterampilan calon
pemakai, atau tidak dilandasi konsep yang jelas.
Perubahan kurikulum juga menimbulkan ketidakefisiennya
pendidikan. Akibatnya banyak buku paket siswa dan buku pengajaran
guru yang tidak dipakai lagi karena harus diganti dengan buku baru
sesuai dengan kurikulum yang baru.
SOLUSI MASALAH EFISIENSI PENDIDIKAN

Hendaknya dilakukan pendekatan sistem, dimana ini merupakan


satu kesatuan yang terdiri dari berbagai komponen (peserta didik,
tenaga kependidikan seperti guru, kepala sekolah, dosen, dan
pimpinan perguruan tinggi) yang saling berhubungan untuk mencapai
suatu tujuan. Komponen sistem pendidikan selain peserta didik ini
sangat penting meskipun konsep pendidikan yang dianut sekarang
adalah pendidikan berpusat pada peserta didik. Karena dengan
adanya fakta bahwa untuk menilai tingkat kelayakan atau kualitas
institusi pendidikan, yang menjadi sasaran adalah komponen tenaga
kependidikan baik dari segi kuantitas dan terutama dari segi
kualitas . Tenaga pendidikan juga berperan dalam peningkatan mutu
pembelajaran di sekolah karena tugas, fungsi dan peranannya sangat
menunjang kelancaran proses pembelajaran di sekolah.
MASALAH RELEVANSI PENDIDIKAN

Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan


dengan perkembangan di masyarakat. Upaya peningkatan relevansi
dalam sistem pendidikan bertujuan agar hasil pendidikan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dalam artian proses pendidikan dapat
memberikan dampak pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik
kebutuhan kerja, kehidupan di masyarakat, dan melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.
Relevansi berkenaan dengan rasio antara lulusan yang dihasilkan
satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan diatasnya
atau yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Masalah relevansi terlihat dari banyaknya lulusan satuan
pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan
teknikal untuk melanjutkan satuan pendidikan diatasnya. Selain itu,
masalah relevansi juga dapat dilihat dari banyaknya lulusan dari satuan
pendidikan seperti, sekolah kejuruan yang belum atau bahkan tidak siap
untuk bekerja. .
MASALAH RELEVANSI PENDIDIKAN

Sebagai contoh : adanya kasus perusahaan yang masih harus


mengeluarkan biaya untuk pelatihan bagi calon karyawannya, karena
dinilai belum memiliki keterampilan kerja seperti yang diharapkan.
Masalah relevansi pendidikan juga terjadi karena umumnya
lulusan yang diproduksi oleh sistem pendidikan (lembaga yang
menyiapkan tenaga kerja) jumlahnya secara kumulatif lebih besar
daripada yang dibutuhkan dilapangan kerja. Sebaliknya, ada jenis-
jenis tenaga kerja yang dibutuhkan dilapangan kerja kurang
diproduksi atau bahkan tidak diproduksi. Artinya, jumlah lulusan
lebih besar daripada yang dibutuhkan dan jumlah kebutuhan lebih
besar daripada pengangkatan. Akibatnya, terjadi penumpukan tenaga
kerja yang menunggu pekerjaan atau banyaknya pengangguran.
PENYEBAB MASALAH RELEVANSI

Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan di Indonesia kualitasnya bermacam–macam, lebih
tepatnya tidak merata. Ketimpangan kualitas pendidikan antara desa dan kota.

Sistem Pendidikan
Kurangnya kualitas pendidikan karena pembelajaran hanya pada buku paket
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan berubah menjadi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan berubah lagi menjadi Kurikulum 2013 (K13).

Proses Pendidikan
Pelaksaan pendidikan tidak mampu memupuk kreatifitas siswa untuk
belajar efektif dan juga tidak mampu membawa guru dan dosen untuk
melakukan pembelajaran yang lebih inovatif.

Hasil Pendidikan
didikan yang dihasilkan dari sistem pendidikan kurang inovatif dalam hal
pola pikir, keterampilan yang kurang be rkualitas sehingga tidak siap mengikuti
perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan pembangungan.
SOLUSI MASALAH RELEVANSI
PENDIDIKAN

• Meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Diperlukan proses


selekasi yang ketat dan tepat agar memperoleh tenaga
pendidik yang benar-benar berkualitas tingggi. Dengan tenaga
pendidik yang berkualitas akan menciptakan peserta didik
yang berkualitas pula.
• Sarana dan prasarana yang cukup. Semua lembaga
pendidikan harus mampu mencukupi sarana dan prasarana
agar proses pendidikan berjalan dengan lancar dan baik.
• Sistem pendidikan yang tepat. Kurikulum 2013 yang sedang
berlangsung ini harus dilanjutkan dan dikembangkan lagi.
Karena kurikulum 2013 ini menyeimbangkan antara kognitif
dan afektif sehingga mampu membantu meningatkan
kualitas peserta didik.
KESIMPULAN

Pada hakikatnya, masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan


pengelolaan pendidikan, terutama dalam memberdayakan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Efisiensi artinya
menggunakan sumber daya, tenaga, dan biaya sekecil mungkin dan
menghasilkan hasil yang besar. Jika terjadi sebaliknya, maka efisiensi
pendidikan itu rendah. Relevansi berkenaan dengan rasio antara lulusan
yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan
pendidikan diatasnya atau yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Adapun faktor penyebab masalah
pendidikan yaitu pada komponen sistem pendidikan berupa peserta
didik, tenaga kependidikan, sistem pendidikan. Hal ini dapat diatasi
dengan meningkatkan kualitas dari tenaga kependidikan dan juga sistem
pendidikan, serta sarana dan prasana sehingga dapat menghasilkan
peserta didik yang berkualitas pula.
THANK YOU

ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai