Anda di halaman 1dari 10

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

HORTIKULTURA
Pendahuluan
• Hortikultura berasal dari kata “hortus” (= garden
atau kebun) dan “colere” (= to cultivate atau
budidaya).
• Secara harfiah istilah Hortikultura diartikan
sebagai usaha membudidayakan tanaman
buah-buahan,sayuran dan tanaman hias
• Hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu
pertanian
• Sedangkan dalam GBHN 1993/1998, tanaman
obat-obatan juga masuk dalam kelompok
hortikultura.
Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura
dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebagai
sumber vitamin, mineral dan protein (dari buah
dan sayur), serta memenuhi kebutuhan rohani
karena dapat memberikan rasa tenteram,
ketenangan hidup dan estetika (dari tanaman
hias/bunga).
Peranan hortikultura

a. Memperbaiki gizi masyarakat


b. Memperbesar devisanegara,
c. Memperluas kesempatan kerja,
d. Meningkatkan pendapatan petani
e. Pemenuhan kebutuhan keindahan dan
kelestarian lingkungan.
Sifat khas dari hasil hortikultura

• Tidak dpat disimpan lama,


• Perlu tempat lapang (voluminous),
• Mudah rusak (perishable) dalam pengangkutan,
• Melimpah/meruah pada suatu musim dan langka
pada musim yang lain
• Fluktuasi harganya tajam
Hortikultura adalah komoditas yang akan memiliki masa
depan sangat cerah menilik dari keunggulan komparatif
dan kompetitif yang dimilikinya dalam pemulihan
perekonomian Indonesia waktu mendatang
Negara negara yg mengandalkan devisanya dari hasil
hortikultura:
 Thailand dengan berbagai komoditas hortikultura yang
serba Bangkok
 Belanda dengan bunga tulipnya
 Nikaragua dengan pisangnya
 Israel dari gurun pasirnya kini telah mengekspor apel,
jeruk, anggur.
Indonesia ??????

Masih dalam skala perkebunan rakyat yang dipelihara


secara alami dan tradisional, sedangkan jenis komoditas
hortikultura yang diusahakan masih terbatas.
Teknologi pasca panen
adalah cara, metode atau teknik yang digunakan dalam
menangani hasil hortikultura yang telah dipanen agar:

• Kerusakan pasca panen menurun


• Masa simpan dalam keadaan segar
• Masa simpan menjadi lebih lama
• Mutu lebih baik
• Penampilan dalam keadaan segar lebih menarik
• Penanganan oleh konsumen lebih mudah
Penurunan Kerusakan Pasca Panen dan
Perpanjangan Masa Simpan
Pada saat panen dan pasca panen, hasil hortikultura dapat
mengalami:
• Kerusakan fisik misalnya karena tergores, sobek, memar, benturan
dan jatuh.
• Kerusakan fisiologis  terjadi karena reaksi biokimia di dalam sel
dan jaringan sehingga terjadi perubahan pada warna, tekstur, dan
rasa. Berat bahan dapat berkurang karena penguapan air dari
bahan.
• Mikroorganisme dan serangga yang terbawa pada saat panen,
atau mengkontaminasi bahan setelah panen dapat menyebabkan
kerusakan.
Kerusakankerusakan tersebut dapat dikurangi dan ditunda dengan:
 menerapkan cara penanganan yang baik pada saat panen dan
pasca panen.
Contoh: perlakuan dan perlindungan tertentu pada hasil
hortikultura  memberi bahan yang dapat mengurangi energi
benturan, membuang bagian bagian yang rusak,
membersihkan dan mencuci bahan dengan air yang telah
diberi desinfektan, dan menyimpan bahan pada suhu rendah.
 Peningkatan Penampilan dan Kemudahan Penanganan

Anda mungkin juga menyukai