Anda di halaman 1dari 42

MATERI INTI-3

PENGELOLAAN LOGISTIK OBAT


Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi, peserta mampu
melakukan pengelolaan obat ARV, IMS dan IO
Tujuan Pembelajaran Khusus-----Peserta mampu:

• Melakukan pengelolaan obat ARV


• Melakukan pengelolaan IMS
• Melakukan pengelolaan obat IO
Pokok Bahasan

 Pengelolaan obat ARV


 Pengelolaan obat IMS
 Pengelolaan obat IO
Latar Belakang

 ODHA di Indonesia mendapatkan kualitas yang tinggi,


equitable, dan akses yang tidak terputus
(berkesinambungan) terhadap berbagai komoditas untuk
tes yang berhubungan HIV AIDS, dan PDP
 Upaya memperluas jangkauan layanan HIV dan
meningkatkan akses pengobatan.
 Surat edaran No. HK.02.03/D/III./823/2013, tanggal 27
Maret 2013 tentang alokasi pembiayaan logistik program
pengendalian HIV-AIDS dan IMS
 Sinkronisasi dan kordinasi pusat dan daerah
Ruang Lingkup dan Penangggungjawab
 RUANG LINGKUP
Meliputi perencanaan perhitungan kebutuhan logistik HIV-AIDS dan IMS untuk
komoditas
Reagen Rapid Tes HIV
Reagen CD4 dan Viral Load
Reagen Sifilis
Obat IMS; Obat IO dan Obat ARV
 PENANGGUNGJAWAB

Pengelola Program HIV dan PMS dan Pengelola Farmasi di tingkat Nasional,
Provinsi dan Kabupaten/kota
Asumsi dan Data Dalam Perencanaan
Kebutuhan
• Data Demograpi (Jumlah • Data
Penduduk)/Data Risti Epidemologi
Mapping (IBBS)
(Prevalensi
Penyakit)
Panduan
Pengobatan/ Target
Pemeriksa Program
an

Data Stok
on Hand,
Distribusi
Qty on
Alat/Mesin
Order, Stok
yg akan ED • Data Konsumsi
• Asumsi toleransi Penggunaan di
wastage, loss, QC Layanan
Pengelolaan Obat ARV
Nama Obat ARV dan Sediaan
NAMA OBAT, SINGKATAN DAN JUMLAH SEDIAAN

Jumlah Obat
Nama Generik dan Sediaan Nama Generik Merek dari KF Merek Lain dalam
Kemasan
ZDV(100) Zidovudine Reviral Zidovudine 60
d4T Stavudine Staviral Stavir - 30 60
3TC (150) Lamivudine Hiviral Epivir 60
NVP(200) Nevirapine Neviral Nevipan 60
EFV(600) Efavirenz Aviranz, sustiva,Stocrin 30
EFV(200) Efavirenz Efavir 90
ddI (125 slow release tab) Didanosine Videx, Didanosine 30
LPV/r (200/50) Lopinavir/Ritonavir Alluvia (120) 120
TDF(300) Tenofovir Viread 30
FDC : TDF + FTC (300/200) Tenofovir + Emtracitabine Tenofem, Truvada 30
FDC : ZDV + 3TC (300/150) Zidovudine + Lamivudine Duviral Avocomb,Zidolam 60
FDC : d4T (30) + 3TC(30/150) Stavudine + Lamivudine Coviro 60
ABC(300) Abacavir Ziagen,Abac 60
FDC Pediatric Dual : d4T + 3TC (12/60) Stavudine + Lamivudine Triomune Junior Dual 60
FDC Pediatric triple : d4T + 3TC +NVP(12/60/100) Stavudine + Lamivudine+Nevirapine Triomune Junior Triple 60
Lamivudine,Nevirapine and Zidovudine,
FDC Pediatric triple : ZDV + 3TC +NVP(60/30/50) Zidovudine + Lamivudine+Nevirapine 60
Triple FDC,dispersible tablet (30/50/60)
Panduan Perencanaan
Kebutuhan Obat ARV

1
2
Estimasi
Metode 3
kebutuhan
perhitungan Menggunakan
perencanaan
menggunakan konsensus
yang dibuat
metode demand hasil
harus dapat
kombinasi . rata-rata/propor
memenuhi
Konsumsi sional data
kebutuhan
berdasarkan morbiditas dan
sampai
jumlah obat yang data konsumsi.
pengadaan tahun
diberikan di
berikutnya.
layanan ARV dan
Morbiditas
berdasarkan
rejimen
pengobatan dan
Data Dalam Perencanaan Kebutuhan
Obat ARV (1)
 Estimasi ODHA
 Menghitung estimasi ODHA on ART di Provinsi . Perhitungan: Proporsi ODHA
on ART di Prov dibandingkan seluruh ODHA on ART dikali Estimasi ODHA on
ART nasional. Contoh :
- Estimasi ODHA on ART Nasional tahun 2016 adalah 97. 586; Proporsi ODHA
on ART di Provinsi Jabar 10% dari nasional, maka estimasi ODHA on ART di
Provinsi Jabar pada tahun 2016 adalah 9.759 orang.
 Data rejimen pengobatan seluruh pasien data ODHA on ART yang dilaporkan
dalam LBPHA minimal 6 bulan terakhir.
 Data pengeluaran obat di layanan ARV untuk periode minimal 6 bulan
terakhir.
Proses Perhitungan Kebutuhan Obat
ARV

1 2 3 4 5

Mengupdate
Mengkonversi Menambahkan Membandingka
Jumlah Pasien Melakukan
jenis rejimen Imfaktor n Statistical
Rejimen dan Statistical
ke sediaan (Penyesuai Forecasting
Pengeluaran Forecasting
obat Target) dengan Target
obat di RS
Proses Perhitungan Kebutuhan Obat
ARV (Cont)

6 7 8 9

Menghitung
Baseline Final
Menambahkan
dengan Menghitung
GAP dari target Menghitung Qty
Pembobotan Alokasi Biaya
ke rejimen lini to be Order
dan Pusat dan Daera
1
Penambahan
Imfactor
Di tingkat UPK..
 Perencanaan obat ARV dilakukan setiap bulan berdasarkan jumlah
pasien dengan perhitungan: Stok untuk 1 bulan ditambah buffer
stok untuk 2 bulan
 Jumlah Kebutuhan Obat ARV = jumlah pasien x 3 (bulan stok)
 Jumlah Order = Jumlah kebutuhan - stok yang ada (sisa stok)

 Perencanaan kebutuhan juga mempertimbangkan:


 Sisa stok yang ada,
 perkiraan jumlah pasien reaktif HIV yang segera akan memulai ARV,
 pasien transit lebih dari 1 bulan,
 pasien profilaksis dan
 kebutuhan di layanan satelit ARV bagi layanan ARV pengampu
Pengiriman dan Penerimaan obat ARV
 Mengikuti standard pengiriman obat: gunakan alat transportasi yang
melindungi obat dari sinar matahari langsung.
 Pada saat penerimaan obat ARV petugas farmasi melakukan pengecekan :
tanggal kadaluwarsa, mencocokan jenis dan jumlah obat pada PO (LBPHA)
dengan DO obat yang diterima.
 Obat ARV yang diimport dari luar negeri hampir semua melalui proses
Spesific Access Scheme (SAS) untuk itu pada setiap kota obat ARV ada
tertera nomor SAS.
Penyimpanan, Penjaminan Mutu dan Pemusnahan

 Penyimpanan
 Persyaratan penyimpananan obat ARV:
 Suhu penyimpanan 15-25°C atau sesuai dengan suhu penyimpanan yang tertera
pada kemasan obat ARV
 Kelembaban 30 – 50 %
 Tidak terkena cahaya langsung
 Sistem FEFO (First Expiry First Out)
 Semua obat ARV dilengkapi dengan kartu stok obat
Tata Ruang Penyimpanan Logistik ARV dan Non ARV

• Perlengkapan yang diperlukan untuk ruangan penyimpanan ARV


• Termometer; higrometer; timbangan dengan tera; kereta dorong; alat tulis,
marker; tangga; alat pembersih; freezer, coolbox, lemari es, dan lain-lainnya.
• Ruang gudang
• Rak dan Pallet.
• Pencegahan kebakaran.
• Pencahayaan gudang
• Penyusunan Stok
• Pencatatan stok obat
Penjaminan mutu obat ARV
(inspeksi visual)
• Fasyankes melakukan penjaminan mutu obat ARV: melalui penyim
panan sesuai standar dan inspeksi visual terhadap kondisi obat.

• “Expired Date”, 3 bulan sebelum kadaluwarsa, lakukan action


ED Dec 2015 artinya mulai tgl 1 Dec sudah tidak bisa
dikonsumsi jadi terakhir didistribusikan adalah 1 Nov 2015.

• Obat ARV yang akan kadaluarsa dilaporkan di laporan bulanan.


• ARV yang perlu dimusnahkan dilaporkan : 3-6 bulan sebelum masa
kadaluwarsa.
• Pemusnahan ARV mengikuti ketentuan pemusnahan sediaan
Farmasi dan dibuat berita acara pemusnahan.
Distribusi

 Suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan


pengiriman obat-obatan yang bermutu, dari gudang obat
 terjamin keabsahan
 tepat jenis dan jumlah
 secara merata dan teratur
 untuk memenuhi kebutuhan unit-unit pelayanan kesehatan.

perlu dilakukan perencanaan distribusi


secara baik yang antara lain meliputi
perumusan stok optimum dan pengiriman
obat dan logistik lainnya.
Pengelolaan Obat IMS
Kategori Utama Penyakit IMS

GO

Herpes Klamidia/ Non GO

Sifilis

Kandidiasis Trikomoniasis/ VB

LGV
Panduan Perencanaan
Kebutuhan Obat IMS

Panduan
Pengobatan
Metode Sesuai dengan
Perhitungan Pedoman
Estimasi menggunakan Nasional
Kebutuhan Metode Penanganan
Perencanaan Morbiditas Infeksi
yang dibuat yaitu Populasi Menular
harus dapat HIV Positip Seksual Tahun
memenuhi dan Populasi 2011
sampai RISTI
pengadaan
tahun
berikutnya
Proses Perhitungan Kebutuhan Obat
IMS

1 2 3 4 5
Menghitung
Jumlah
Menghitung Menghitung
Pasien
Jumlah Menghitung Kebutuhan Menhitung
Untuk
Target Kebutuhan dasar + Coverage
Setiap
Pasien dasar Prosentase Stok
Kategori
diobati Allowance
Penyakit
IMS
Proses Perhitungan Kebutuhan Obat
IMS (Cont)

6 7 8 9

Menghitun
Menghitun Menghitun Menghitun g Alokasi
g Buffer g Total g Qty to be Biaya
Stok Kebutuhan Order Pusat dan
Daerah
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IMS

1. Menghitung Jumlah Pasien untuk setiap kategori penyakit IMS.


Misal GO. Perhitungannya memperhitungkan prevalensi
penyakit GO di masing-masing populasi. Contoh :
1.Jumlah Prevalensi GO di Populasi HIV Positip = (104.000 x
23%) = 23.920
2.Jumlah Prevalensi GO di Populasi WPS = (1200 x 38%) = 456
3.Jumlah Prevalensi GO di Populasi LSL = (1300 x 21%) = 273
4.Jumlah Prevalensi GO di Populasi Waria = (2000 x 29%) = 580
5.Jumlah Prevalensi GO di Populasi LBT = (1500 x 0%) = 0
6.Jumlah Prevalensi GO di Populasi IDU = (1000 x 0%) = 0
Maka jumlah pasien GO adalah (23.920+456+273+580+0+0) =
25.229
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IMS
2. Menghitung Jumlah Pasien GO yang diobati. Perhitungannya dari Jumlah
Pasien GO dikali target prosentase yang diobati. Contoh :
Jumlah Pasien GO adalah 25.229 , target yang harus diobati adalah 80% .
Maka Target Jumlah Pasien GO yang diobati adalah 25.229 x 80% = 20.184
pasien.
3. Menghitung Jumlah kebutuhan dasar obat Cefixime. Perhitungan diperoleh
dari Target jumlah pasien GO yang diobati dikali panduan pengobatan untuk
penyakit GO.
Contoh :
Target jumlah pasien GO yang diobati adalah 20.184
Tablet yang diperlukan untuk 1 orang pasien per treatment adalah 8 tablet
per treatment.
Maka tablet yang diperlukan adalah (20.184 x 8) = 161.472 tablet.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IMS
4. A. Kebutuhan dasar + alokasi prosentase untuk
wastages/kehilangan/kerusakan/QC
B. Average Monthly Quantity Required (AMQR).
C. Coverage Period.
D. Coverage Stock.
E. Buffer Period.
F. Buffer Stock.
G. Total Kebutuhan.
H. Estimasi stok on hand akhir periode.
I. Quantity on order.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IMS

J. Estimasi quantity to be expired.


K. Quantity to be order.
L. Unit Price.
M. Total cost.
Adalah sama dengan contoh di metode perhitungan kebutuhan reagen
rapid tes HIV.
5. Konsep perhitungan untuk ALOKASI JUMLAH PENGADAAN DAN
PEMBIAYAAN adalah sama dengan contoh perhitungan kebutuhan reagen
rapid tes HIV. Alokasi pembiayaan untuk obat IMS adalah daerah 60%
sedangkan pemerintah pusat 40%.
Pengelolaan Obat IO
OBAT INFEKSI OPORTUNISTIK
Infeksi oportunistik (IO) :
 Infeksi yang timbul akibat penurunan kekebalan tubuh dimana
pada orang normal infeksi ini terkendali oleh kekebalan
tubuh.
 Banyak penderita dengan HIV pertama terdiagnosa setelah
penurunan imunitasnya lanjut dan memperlihatkan penyakit
oportunistik.
 Pada umumnya kematian pada orang dengan HIV-AIDS
(ODHA) disebabkan oleh infeksi oportunistik (IO) sehingga IO
perlu dikenal dan diobati.
Jenis Penyakit IO utama –HIV-
AIDS

Kandidiasis
TB Profilaxis
Esofagel

Toxoplasmosi Kandidiasis
PCP
s Oral

MAC Cryptocococis Herpes/Sifilis


Perencanaan Kebutuhan Obat
IO

Obat Sifilis Obat Herpes


Obat TB
dimasukkan dimasukkan
dipenuhi
dalam dalam
oleh Subdit
perhitungan perhitungan
TB
obat IMS obat IMS
Pemberian Pencegahan
Kotrimoksasol

 ODHA yang akan memulai terapi ARV dengan CD4 di bawah 200
sel/mm3; dianjurkan untuk memberikan kotrimoksasol 2 minggu
sebelum ARV

 Dalam keadaan terjadi reaksi hipersensitivitas terhadap


Kotrimoksasol dan kemudian akan memulai lagi maka perlu dilakukan
desensitisasi obat

 Desensitisasi jangan dicobakan pada ODHA dengan riwayat


mengalami reaksi alergi yang berat (derajat hipersensitivitas 3 atau 4
Panduan Perencanaan
Kebutuhan Obat IO

Panduan
Pengobatan
Metode Sesuai dengan
Perhitungan Pedoman
Estimasi menggunakan nasional
Kebutuhan Metode terapi
Perencanaan Morbiditas antiretroviral
yang dibuat yaitu target tatalaksana
harus dapat orang yang klinis infeksi
memenuhi diobati IO HIV pada
sampai untuk orang dewasa
pengadaan Populasi HIV dan remaja
tahun Positip Tahun 2011
berikutnya dengan
Proses Perhitungan Kebutuhan Obat IO

1 2 3 4 5

Menghitung
Jumlah Menghitung Menghitung
Pasien Jumlah Menghitung Kebutuhan Menhitung
Untuk Target Kebutuhan dasar + Coverage
Setiap Pasien dasar Prosentase Stok
Kategori diobati Allowance
Penyakit IO
Proses Perhitungan Kebutuhan Obat IO
(Cont)

6 7 8 9

Menghitun
Menghitun Menghitun Menghitun g Alokasi
g Buffer g Total g Qty to be Biaya
Stok Kebutuhan Order Pusat dan
Daera
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IO
1. Menghitung Jumlah Pasien untuk setiap kategori IO . Contoh menghitung
Jumlah pasien IO profilaxis diperoleh dari estimasi prevalensi IO di
Populasi HIV Positip.
Misal : Jumlah Populasi HIV Positip : 20.000 orang, estimasi prevalensi IO
profilaxis di Populasi HIV Positip adalah 20%, maka jumlah Pasien IO
profilaxis adalah : 20.000 x 20% = 4.000.
2. Menghitung Jumlah Pasien IO Profilaxis yang diobati, dengan cara:
Jumlah pasien IO Profilaxis dikali target pengobatan. Contoh : Jumlah
Pasien IO Profilaxis adalah 4.000. target yang diobati 100%, maka jumlah
pasien IO profilaxis yang diobati adalah 4000 x 100% = 4.000
3. Menghitung Kebutuhan dasar obat Profilaxis . Perhitungannya diperoleh
dari semua target pasien IO yang diobati yang menggunakan obat
profilaxis. Contoh (IO Profilaxis + IO Profilaxis secondary + IO PCP) yang
diobati.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
OBAT IO
Menghitung kebutuhan dasar obat Cotrimoxazole .
Contoh : Target Jumlah Pasien IO Profilaxis yang diobati = 4.000
Target Jumlah Pasien IO Profilaxis Secondary yang diobati = 4.800
Target Jumlah Pasien IO PCP yang diobati = 4800 Pasien.
Kebutuhan obat Cotrimoxazole per treament per pasien
Pasien IO Profilaxis : (1 x 2 x 730) = 1.460 tablet
Pasien IO Profilaxis Secondary : (1 x 2 x 365) = 730 tablet
Pasien PCP : (4 x 12 x 14) + (4x 8 x 14) = 168 + 112 = 280 tablet
Sehingga Total kebutuhan dasar Cotrimoxazole adalah = (4000 x 1460) + ( 4800 x
730) + (4800 x 280) =10.688.000 Tablet
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IO
4. A. Kebutuhan dasar + alokasi prosentase untuk
wastages/kehilangan/kerusakan/QC
B. Average Monthly Quantity Required (AMQR).
C. Coverage Period.
D. Coverage Stock.
E. Buffer Period.
F. Buffer Stock.
G. Total Kebutuhan.
H. Estimasi stok on hand akhir periode.
I. Quantity on order.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT IO

J. Estimasi quantity to be expired.


K. Quantity to be order.
L. Unit Price.
M. Total cost.
Adalah sama dengan contoh di metode perhitungan
kebutuhan reagen rapid tes HIV.

5. Konsep perhitungan untuk Alokasi Jumlah Pengadaan dan Pembiayaan


adalah sama dengan contoh perhitungan kebutuhan reagen rapid tes HIV.
Alokasi pembiayaan obat IO untuk Pemerintah Daerah 60% sedangkan
Pemerintah Pusat 40%.
Pengelolaan Reagen
1. Penerimaan Reagensia
a. Petugas laboratorium memeriksa daftar reagen yang datang.
b. Memeriksa keadaan kemasan reagensia.
c. Kemasan reagen dalam keadaan tersegel, tidak terbuka dan tidak rusak
maupunrobek.
d. Reagen yang datang di periksa tanggal kadaluarsa

2. Penyimpanan Reagensia
1. Reagen yang datang di periksa tanggal kadaluarsa dan disimpan sesuai dengan
prosedur penyimpanan yang tertera di dalam kemasan reagen.
2. Kulkas tempat penyimpanan reagen harus selalu di periksa suhunya agar sesuai
dengan syarat penyimpanan reagen, dengan cara :
e. Letakkan thermometar dalam kulkas
f. Atur suhu kulkas sesuai dengan syarat suhu dalam penyimpanan reagen
g. Usahakan kulkas agar selalu dalam keadaan hidup.
h. Catat suhu setiap hari dalam checklist pemantauan suhu.
i. Bersihkan kulkas setiap 2 bulan sekali.
3. Reagen yang sudah di buka bisa bertahan sampai masa kadaluarsa habis
bila disimpan pada suhu (2-8)0C.

4. Jika suhu penyimpanan di lemari pendingin di luar (2- 8)0C, maka


reagen yangbelum terbuka dapat bertahan 1 minggu, sedangkan reagen
yang sudah di buka dapat bertahan 3 hari.

C. Kontrol Kadaluarsa Reagen


1. Reagen yang baru datang di periksa masa kadaluarsanya.
2. Bila mendekati masa kadaluarsanya (tiga bulan) maka segera
dilaporkan kebagian pengadaan untuk dikembalikan ke supplier.
D. Pemesanan Reagen
3. Petugas laboratorium mengecek persediaan yang akan habis (tinggal 1
box atau 20 test).
4. Reagen yang akan habis di catat dan dilaporkan kepada kepala puskesmas.
5. Petugas laboratorium memeriksa kembali laporan yang diberikan.
6. Kemudian mengajukan pemesanan reagen ke bagian pembelanjaan barang
Latihan Perencanaan Kebutuhan Obat:

1. Perencanaan Kebutuhan Obat ARV


2. Perencanaan Kebutuhan Obat IMS
3. Perencanaan Kebutuhan Obat IO

Anda mungkin juga menyukai