Anda di halaman 1dari 22

BIOSTTATISTIK

UJI WILCOXON
KELOMPOK VII:
NOOR HELMIAH
NOVI SARITA
NUR RAHMAWATI
NURDIATI NINGSIH

SARJANA TERAPAN
SEMESTER 5
UJI WILCOXON
Uji Wilcoxon diperkenalkan pertama kali oleh ahli statistika
bernama Frank Wilcoxon, digunakan untuk menganalisis hasil
pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau
tidak/menguji perbedaan dua sampel yang berpasangan jika data
yang digunakan berskala ordinal. Uji Wilcoxon termasuk ke dalam
statistik non-parametrik, berfungsi untuk membandingkan dua
sampel dan mencari signifikansi perbedaan antara 2 kelompok data
berpasangan, data yang digunakan berupa skala nominal dan
ordinal. Uji ini menggunakan dua sampel yang saling berhubungan
(berpasangan) yang bertujuan untuk mengetahui apakah keduanya
mempunyai hubungan.
UJI WILCOXON
Cara ini sekarang
menguji kondisi
dinamakan Uji Wilcoxon
pada sampel yang
atau Uji Ranking
berpasangan,
Bertanda Wilcoxon.
penelitian sebelum
Wilcoxon Sign Rank
dan sesudah
Test

Dalam uji ini ingin


diketahui manakah
yang lebih besar
dari antara
pasangan.
WILCOXON SIGNED RANK TEST

Wilcoxon Signed Rank Test merupakan uji non-


parametrik yang digunakan untuk menganalisis
data berpasangan karena adanya dua perlakuan
yang berbeda (Pramana, 2012). Wilcoxon Sign
Rank Test adalah uji statistik untuk melihat
perbedaan median dari suatu observasi
berpasangan dengan memperhitungkan besar
selisih dari kedua observasi yang sesuai.
WILCOXON SIGNED RANK TEST

Wilcoxon signed rank test bertujuan untuk


mengukur signifikansi perbedaan antara 2
kelompok data berpasangan berskala ordinal
atau interval tetapi datanya tidak berdistribusi
normal. Uji Wilcoxon Signed Rank Test
merupakan uji alternatif atau yang dikenal
dengan istilah Wilcoxon Match Pair Test. Uji
Wilcoxon lebih peka daripada uji tanda dalam
menentukan perbedaan antara rataan populasi.
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
UJI WILCOXON

Jika probabilitas
< 0,05 maka
Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika probabilitas
> 0,05 maka
Ha diterima dan Ho ditolak.
Uji ini digunakan saat mengukur perbedaan 2 kelompok
data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi data
berdistribusi tidak normal. Disebut juga dengan nama uji
match pair test, yang mana dasar pengambilan keputusan
dalam uji wilcoxon signed test adalah sebagai berikut:

Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed < 0,05


1 maka terdapat perbedaan rata-rata
Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed > 0,05
2 maka tidak terdapat perbedaan rata-rata.
KEGUNAAN
UJI WILCOXON
1 Menguji perbedaan suatu perlakuan pada
sampel ataupun data berpasangan
Alternatif pengganti t paired data berpasangan
2
untuk efektivitas suatu treatment
Membandingkan dua variabel pada sampel
3 yang sama berpasangan ataupun asaldari
populasi sampel yang sama
PROSES UJI WILCOXON

Berikan Rank untuk tiap beda Jumlahkan semua jenjang


1 pasangan sesuai dengan besarnya beranda + atau - tergantung
4 yang memberi jumlah lebih kecil
Jika ada yang berbeda, maka setelah tanda dihilangkan
2 jenjang untuk tiap beda
adalah jenjang rata-rata Bandingkan nilai T yang
5 diperoleh dengan nilai T uji
Wilcoxon
Bubuhkan tanda + dan – pada
3 tiap jenjang
Syarat Uji Wilcoxon
Variabel
Variabel Bentuk dan
dependen
Independen sebaran data
berskala data
terdiri dari 2 antar kedua
ordital/interv
kategori kelompok
al tetapi
yang bersifat yang
berdistri-
berpasangan berpasangan
busi tidak
adalah
normal
simetris
Cara Pengukuran Uji Wilcoxon

Menentukan Formula
Hipotesis Dan
Menentukan nilai
Menentukan taraf
nyata (x) dengan T uji statistis
tabelnya

Menentukan
kriteria pengujian Membuat
HO diterima Kesimpulan
ataupun ditolak
Membuat Kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima
atau ditolak
Untuk pasangan data lebih
besar dari 25 ( n > 25 ),
pengujiannya menggunakan
nilai z yaitu :
Keterangan :
N = Banyak data yang berubah setelah diberi
perlakuan berbeda

T = Jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif


(apabila banyaknya selisih yang positif lebih
banyak dari banyaknya selisih negatif)
= Jumlah ranking dari nilai selisih yang positif
(apabila banyaknya selisih
yang negatif > banyaknya selisih yang positif)
Contoh Kasus :

Sebuah eksperimen untuk mengetahui pengaruh model


pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar statistika.
Untuk itu di pilih kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Sebelum diberi perlakuan,peneliti inign memastikan
apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terpilih
memiliki perbedaan atau tidak ? untuk itu dilakukan
pretes diperoleh hasil belajar seperti pada tabel di bawah.
Dengan α = 5% apakah terdapat perbedaan hasil belajar
statistika antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
Tabel Contoh kasus Uji Wilcoxon uji beda dua sampel
berpasangan
:
SAMPEL PRETES
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
1 99 98
2 97 93
3 104 110
4 95 106
5 68 78
6 83 78
7 89 91
8 99 124
9 102 75
10 143 81
11 84 92
12 105 96
13 104 40
14 82 106
15 94 74
16 94 103
17 100 98
18 96 70
19 143 76
:
21 106 118
22 111 124
23 105 129
24 120 127
25 108 124
26 109 117
27 119 90
28 105 125
29 111 110
30 115 122
31 126 136
32 123 147
33 121 141
34 142 142
35 122 149
36 122 131
37 135 167
38 124 157
39 148 142
40 137 131
PENYELESAI
AN :
Hipotesis Statistik Pretes
Ho : µ1 = µ2 = (Tidak terdapat perbedaan hasil
belajar statistika antara kelas kontrol dengan kelas
eksperimen)

Ha : µ1 ≠ µ2 = (Terdapat perbedaan hasil belajar


statistikaantara kelas kontrol dengan kelas
eksperimen)
Tabel bertanda Uji Wilcoxon
Selisish (d) Rangking d
Mahasiswa Kontrol Eksperimen
+ -
1 1,5
1 99 98
4 5
2 97 93
-6 8
3 104 110
-11 19
4 95 106
-10 17,5
5 68 78
5 6
6 83 78
-2 3,5
7 89 91
-25 30
8 99 124
27 33
9 102 75
62 37
10 143 81
-8 12,5
11 84 92
9 15
12 105 96
64 38
13 104 40
-24 28
14 82 106
20 24,5
15 94 74
-9 15
16 94 103
2 3,5
17 100 98
26 31
18 96 70
67 39
19 143 76
-20 24,5
20 86 106
-12 20
21 106 118
-13 21
22 111 124
-24 28
23 105 129
-7 10,5
24 120 127
-16 22
25 108 124
-8 12,5
26 109 117
29 35
27 119 90
-20 24,5
28 105 125
1 1,5
29 111 110
-7 10,5
30 115 122
-10 17,5
31 126 136
-24 28
32 123 147
-20 24,5
33 121 141
0 0
34 142 142
-27 33
35 122 149
-9 15
36 122 131
-27 33
37 135 167
-33 36
38 124 157
6 8
39 148 142
6 8
40 137 131
Jumlah Ranking 286 494
Berdasarkan tabel diatas diperoleh :
+ Sebanyak 15 dengan jumlah rangking 286
- Sebanyak 25 dengan jumlah rangking 494
Data yang diabaikan (bernilai 0) adalah 1
Dengan demikian
N = 40-1 = 39 (banyak data yang berbeda)
T = 286 (Jumlah ranking paling sedikit)

Menentukan Nilai Z
N ( N1) 39(39  1)
T 286
Ta   4 4  104
Z a Z   1.44
a N ( N  1)( 2 N  1) 39(39  1)( 2 x39  1 72.11
24 24

Kesimpulan:
Karena nilai Z = -1,44, berada di daerah penerimaan Ho
maka H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapatt peerbedaan hasil belajar statistika antara kelas
kontrol dengan kelas eksprimen.
Daftar Pustaka
Simanjuntak, D.J.P., 2020. Metode Wilcoxon Dalam Menentukan Perbedaan Signifikan antara
BPJS Penerima Bantuan Iuran dan BPJS Non-Penerima Bantuan Iuran di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara. http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/26999. Diakses pada
15 Juli 2021

Rakhmawati, A., 2019. ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI GO-FOOD


TERHADAP PENDAPATAN RUMAH MAKAN.Universitas Islam Indonesia.https://
dspace.uii.ac.id/handle/123456789/15363. Diakses pada 15 Juli 2021.

Hidayat, A. (2014). Tutorial Cara Uji Wilcoxon Signed Rank Test.


https://www.statistikian.com/2014/07/tutorial-uji-wilcoxon-signed-rank-test.html?amp.
Diakses pada 16 Juli 2021

Monoarfa, Hilda. Buku Ajar Statistik Non Parametrik.https://www.academia.edu/32225324/


Buku_Ajar_Statistik_Non_Parametrik. Diakses pada 16 Juli 2021

Trimartawinah, 2020.Bahan Ajar Statistik Non Parametrik.Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.


Hamka.http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/3880. Diakses pada 16 Juli 2021
Thank You

Anda mungkin juga menyukai