Anda di halaman 1dari 10

FRAKTUR MAXILLA

By. Naning K Utami


Fraktur Maxilla (Maksila)
• Fraktur adalah merupakan suatu hilangnya
atau putusnya kontinuitas jaringan keras dari
tubuh.
• Fraktur maksilofasial adalah merupakan
fraktur yang terjadi pada tulang-tulang wajah
yaitu, meliputi tulang naso orbito ethmoid,
temporal, zygomatikomaksila, nasal, maksila,
dan juga mandibula
• Selain itu di Maksila, terdapat:
 Syaraf-syaraf kranial
 Pembuluh darah besar
 Banyak vaskularisasi
 Dinding tulangnya tipis
 Banyak terdapat perlekatan otot
• Fraktur maksila sendiri sebagai bagian dari trauma
maxillofacial cukup sering ditemukan walaupun lebih
jarang dibandingkan dengan fraktur mandibula.
• Kecelakaan kendaraan bermotor adalah merupakan
penyebab tersering terjadinya fraktur maksila maupun
fraktur wajah lainnya.
Klasifikasi
• Berdasarkan eksperimen yang dilakukan oleh
Rene Le Fort, terdapat tiga pola fraktur
maksila, yaitu:
Le Fort I, II, dan III.
Selain fraktur Le Fort, terdapat pula fraktur
alveolar, dan
vertikal atau sagital maupun parasagital.
 
Fraktur Le

• Fraktur Fort I dan Fraktur Le Fort II merupakan


fraktur yang melalui tulang nasal dan prosesus
maksilaris frontal. Pukulan pada maksila atas
atau pukulan yang berasal dari arah frontal
menimbulkan fraktur dengan segmen maksilari
sentral yang berbentuk piramida. Karena sutura
zygomaticomaxillary dan frontomaxillary
(buttress) mengalami fraktur maka keseluruhan
maksila akan bergeser terhadap basis kranium.
• Fraktur Le Fort III
Pada fraktur ini, maksila, tulang nasal, dan zigoma
terpisah dari perlekatan kranialnya, yakni terjadi
disfungsi kraniofasial. Fraktur jenis ini biasanya
berkaitan dengan fraktur wajah tambahan. Selain
pada pterygomaxillary buttress, fraktur terjadi pada
zygomatic arch berjalan ke sutura
• Fraktur Alveolar
Bagian dentoalveolar dari maksila dapat mengalami
fraktur akibat pukulan langsung maupun secara tidak
tidak langsung pada mandibula. Sebagian dari
prosesus alveolar dapat mengalami fraktur.

• Fraktur Maksila Sagital atau Vertikal


 ETIOLOGI FRAKTUR MAKSILA
Tanda-tanda atau gejala fraktur yang dapat dibedakan menjadi tanda fraktur yang pasti (definitif) dan
tanda yang tidak pasti.
Tanda-tanda fraktur yang pasti :
1. Dislokasi,
2. Pergerakan yang tidak normal dari hidung
3. Krepitasi
4. Tampak fragmen patahan dari tulang.

Tanda-tanda fraktur yang tidak pasti:


1. Anamnesis.
2. Inspeksi
3. Palpasi.
4. Manipulasi Digital.
 5. Cerebrospinal Rhinorrhea atau Otorrhea
6. Maloklusi Gigi
7. Pemeriksaan Radiologi.
PENATALAKSANAAN

• Reposisi
• Imobilisasi
• Retensi
• Fiksasi
• Mobilisasi
Prognosis

• Komplikasi awal fraktur maksila dapat berupa


pendarahan ekstensif serta gangguan pada jalan nafas
akibat pergeseran fragmen fraktur, edema, dan
pembengkakan soft tissue.
• Komplikasi akhir dapat berupa kegagalan penyatuan
tulang yang mengalami fraktur, penyatuan yang salah,
obstruksi sistem lakrimal, anestesia/hipoestesia
infraorbita, devitalisasi gigi, ketidakseimbangan otot
ekstraokuler, diplopia, dan enoftalmus.
• Kenampakan wajah juga dapat berubah (memanjang,
retrusi)

Anda mungkin juga menyukai