Anda di halaman 1dari 12

Zakat

Kelompok 5
Muhammad Sholeh Uddin (3032111035)
Lili Nurdianti (3032111004)
Susan Ameilia (3032111009)
Pengertian Zakat

Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi Islam mengenai harta


yang tidak terdapat alam perekonomian lain. System perekonomian
di luar Islam tidak mengenal tuntunan Allah kepada pemilik harta,
agar menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa,
dari sifat kikir, dengki, dan dendam.
Sebagaimana firman Allah swt dalam surat al-Taubah: 103

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan berdo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi)
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.

Dari penjelasan ayat di atas tergambar bahwa zakat merupakan hak dan kewajiban yang harus
dilaksanakan kepada harta tertentu yang dikhususkan untuk orang-orang tertentu dan pada
waktu tertentu pula.
Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah
satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu
hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang
telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam
kategori ibadah seperti salat, haji. dan puasa yang telah diatur
secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga
merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan
kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia dimana pun.
Macam-macam Zakat
1. Zakat fitrah atau zakat badan

Merupakan zakat jiwa (zakah al-Nafs), yaitu kewajiban berzakat bagi setiap individu, baik untuk orang
yang sudah dewasa maupun belum dewasa, dan dibarengi dengan ibadah puasa (shaum). Zakat fitrah
wajib dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri, namun sebagian ulama lain berpendapat untuk kemudahan
pihak amil zakat (Baitul Maal) dalam pendistribusiannya, maka dibolehkan mengeluarkannya pada
sepuluh hari sebelum hari raya Idul Fitri.

2. Zakat Mal atau zakat benda

Zakat yang dikeluarkan seseorang berdasarkan jumlah presentasi kekayaan (harta) yang dimilikinya.
Zakat mal dapat dibayarkan dalam satu tahun (tahunan) maupun setiap waktu atau satu bulan (sistem
bulanan) secara Tafsi'I, dikemukakan dalam al-Qur’an dan hadis nabi beberapa jenis harta yang menjadi
Objek zakat.
Berdasarkan Q.S At-Taubah ayat 60,
terdapat 8 golongan orang yang
menerima zakat, Sebagai berikut :

1. Fakir adalah orang yang hampir tidak mempunyai apa-apa sehingga menyebabkannya tidak
mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin adalah orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
3. Amil adalah orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
4. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan
tauhid dan syariah.
5. Riqab adalah budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan diri sendiri.
6. Gharimin adalah orang yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam
mempertahankan jiwa dan izzah.
7. Fisabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah seperti dakwah, jihad, dan semacamnya.
8. Ibnu Sabil adalah orang yang kehabisan biaya dalam perjalanan ketaatan kepada Allah.
Prinsip - Prinsip Zakat

a. Prinsip keyakinan keagamaan (faith)


b. Prinsip pemerataan (equity) dan keadilan
c. Prinsip produktivitas (produktivity) dan kematengan
d. Prinsip penalaran (reason)
e. Prinsip kebebasan (freedom)
f. Prinsip etik (ethic) dan kewajaran
Manfaat Zakat
• Mengatasi ketimpangan sosial.
• Membersihkan diri dari penyakit kikir.
• Semakin mensyukuri nikmat harta yang berasal dari Allah SWT.
• Pembersih harta dan jiwa.
• Sarana pengendalian diri.
• Sarana pemerataan untuk mencapai keadilan sosial.
Zakat Dalam Perspektif
Ekonomi Islam
Persoalan zakat adalah permasalahan yang sangat mendasar dan penting dalam
bahasan ekonomi Islam. Secara mikro ekonomi Islam zakat adalah bagian dari
suatu asset produktivitas (Asset Productivity) ekonomi. Karena zakat memiliki
tujuan untuk mengatasi kesenjangan, kemiskinan dan keadilan ekonomi pada
masyarakat bawah.22 Sementara konsep ekonomi Islam yang melarang adanya
praktek riba, monopolistik dan perlunya keseimbangan atau keadilan ekonomi
juga secara aplikatif memiliki keterkaitan erat dengan sektor riil. Atau upaya
pemulihan ekonomi masyarakat bawah melalui produk-produk usaha ekonomi
yang berbasis profit sharing (non bunga).
Pengaruh Zakat Dalam Ekonomi

• Mendorong pemilik modal mengelola hartanya


• Meningkatkan etika bisnis
• Pemerataan pendapatan
• Pengembangan sektor riil
Peranan Zakat dalam
Kegiatan Ekonomi
1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif sehingga masyarakat yang menerima zakat ini menjadi
produktif dengan menciptakan produk-produk sehingga perekonomian sektor produk berjalan.

2. Zakat dapat meningkatkan konsumsi masyarakat.

3. Zakat menjadi mekanisme baku yang menjamin terdistribusinya pendapatan dan kekayaan sehingga tidak
terjadi kecenderungan penumpukkan faktor produksi pada sekelompok orang yang berpotensi
menghambat perputaran ekonomi.

4. Zakat merupakan mekanisme perputaran ekonomi (velocity) itu sendiri yang memelihara tingkat Permintaan
dalam ekonomi. Dengan kata lain, pasar selalu tersedia bagi produsen untuk memberikan
penawaran.

5. Zakat mengakomodasi warga negara yang tidak memiliki akses ke pasar karena tidak memiliki daya beli atau
modal untuk kemudian menjadi pelaku aktif dalam ekonomi. Selain itu, eksistensi zakat dalam kehidupan manusia
baik pribadi maupun kolektif pada hakikatnya memiliki makna ibadah dan ekonomi

Anda mungkin juga menyukai