Anda di halaman 1dari 7

AKAD PERNIKAHAN DAN

WALIMATUL URSY
FEBRI WIMPI HARIADI
20170009
A. Pengertian Akad
Secara etimologi, akad (al-‘aqdu) berarti perikatan, perjanjian, dan pemufakatan (al-
ittifaq). menurut Wahbah Az-zuhaily adalah Ikatan antara dua perkara, baik ikatan secara
nyata maupun ikatan secara maknawi, dari satu segi maupun dari dua segi.
Sedangkan al-‘ahdu secara etimologis berarti masa, pesan, penyempurnaan, dan janji
atau perjanjian.
B. Shighat dalam akad nikah
Shighat akad adalah sesuatu yang disandarkan dari dua pihak yang berakad dan menunjukkan atas apa
yang dihati keduanya tentang terjadinya suatu akad. Hal itu dapat diketahui melalui ucapan,
perbuatan, isyarat dan tulisan.

Syarat-Syarat Shigat Dalam Akad Nikah :


1. Qobul harus selaras dengan ijab.
2. Akad harus terjadi pada satu tempat.
3. Ijab dan Qabul tidak boleh dibatasi.
C. Metode shighat dalam akad

Dapat diungkapkan dengan beberapa cara. diantaranya :


1. Akad dengan lafad
2. Akad dengan perbuatan.
3. Akad dengan Isyarat
4. Akad dengan tulisan

D. Syarat-syarat dalam akad nikah


5. Wali
6. Saksi
7. Maskawin
A. Pengertian Walimatul ‘Ursy
Walimah berasal dari bahasa arab ( ‫( ا لوليمة‬yang artinya adalah Al-Jam‟u yaitu berkumpul, sebab
antara suami dan istri berkumpul, bahkan sanak saudara, kerabat, dan para tetangga. Walimah juga
berasal dari bahasa arab (‫( ا لولم‬yang artinya adalah makanan pengantin, maksudnya adalah makanan
yang disediakan khusus dalam acara pesta perkawinan, atau juga bisa diartikan sebagai makanan
untuk para tamu undangan atau yang lainnya.
B. Dasar Hukum Walimatul ‘Ursy
Semua ulama sepakat tentang pentingya pesta perayaan nikah, meskipun mereka berbeda pendapat
tentang hukumnya. Beberapa ulama berpendapat hukum untuk mengadakan walimah pernikahan
adalah wajib, sementara beberapa ulama lainnya berpendapat hukumnya adalah sunnah mu‟akad.
C. Tata Cara Pelaksanaan Walimatul ‘Ursy dalam Islam
1. Hendaknya mengadakan walimahnya semampunya dan tidak berlebihan sehingga memberatkan
diri.
2. Mengundang keluarga, tetangga dan sahabat yang dikenal untuk menghubungkan tali silaturahmi.
Diutamakan mengundang orang-orang yang baik dan shalih.
3. Jangan hanya mengundang orang-orang kaya dan melupakan orang miskin,
karena itu termasuk perbuatan yang dibenci.
4. Dilarang mengisi walimah dengan kegiatan dan acara-acara yang mengundang maksiat dan
melanggar perintah Allah.
5. Wajib menghadiri walimah bagi yang diundang jika tidak ada halangan (udzur syar‟i).
6. Memisahkan tempat untuk undangan laki-laki dan undangan perempuan.
7. Tidak memamerkan pemerian kepada calon istri, memakai pakaian pesta yang membuka
aurat, atau pakaian yang berlebihan , baik pengantin maupun undangan.
D. Hikmah Walimatul ‘Ursy
1. Merupakan rasa syukur kepada Allah SWT.
2. Tanda penyerahan anak gadis kepada suami dari kedua orang tuanya.
3. Sebagai tanda resminya adanya akad nikah.
4. Sebagai tanda memulai hidup baru bagi suami istri.
5. Sebagai realisasi arti sosiologi dari akad nikah.
6. Sebagai pengumuman bagi masyarakat, bahwa antara mempelai telah resmi menjadi suami
istri sehingga masyarakat tidak curiga terhadap perilaku yang dilakukan oleh kedua mempelai.
7. Dapat melaksanakan perintah Rasulullah SAW, yang menganjurkan kaum muslimin untuk
melaksanakan Walimatul „Ursy walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing.
 

Anda mungkin juga menyukai