Anda di halaman 1dari 6

 BAGUS DWI

WIDODO
 BINTANG AZRIEL
NUR ROZAQI
 CAHYA GUMILAR
 DEA REYNADA
 FAWQI DWICAHYO
FIRDAUS
 FAZRINA PRATIWI
 FEBRIA SANDA
 FENY JUNISEL

ANATOMI & FISIOLOGI  IBNU KHALDUN ASY-


SYA’BANI
ESOFAGUS
Esofagus
•Esofagus merupakan bagian saluran cerna
yang menghubungkan hipofaring dengan
lambung, kira-kira 2-3 cm dibawah diagfragma.
Esofagus terletak di posterior jantung dan
trakea, di anterior vertebra dan menembus
hiatus diagfragma tepat di anterior aorta.
•Dinding esophagus terdiri dari empat lapisan,
yaitu:
• Mukosa
• Sub mukosa
• Muskularis
• Lapisan bagian luar (serosa)
Menurut histologi esophagus dibagi
menjadi 3 bagian :
1. Bagian sfingter superior (sebagian
besar adalah otot rangka)
2. Bagian sfingter tengah (campuran
otot rangka dan otot halus/polos)
3. Serta bagian sfingter inferior
(terutama terdiri dari otot
halus/polos)
Fungsi esophagus:

Esofagus/kerongkongan memiliki fungsi sebagai penghasil lendir


dan mendorong makanan ke dalam lambung melalui gerakan
peristaltik (kembang-kempis).

Dalam kondisi normal, makanan akan membutuhkan waktu 1-2


detik untuk menuruni esophagus/kerongkongan dengan jarak
sekitar 20-25 cm.

Sedangkan pada orang tua gerak peristaltik akan sedikit


mengalami penurunan (melambat). Faktor usia menjadi salah satu
penyebabnya, bertambahnya usia memperlambat pula pengaruh
gravitasi sehingga proses tersebut bias berjalan lebih lama.
Proses
menelan
Kegagalan saat menelan:

Esofagus dapat terserang kardio-spasme atau akalasia yang


disebabkan oleh kegagalan fungsi motorik, kegagalan tersebut
berupa hilangnya gerakan peristaltik di bagian bawah esofagus
dan kegagalan sfinkter kardiak untuk mengendur. Gejala
utamanya ialah disfagia (kesukaran menelan) dan regurgitasi.

Mengatasinya dengan melakukan perawatan umum berupa


perbaikan keadaan umum pasien dan menjaga keseimbangan
elektrolit dan jalan napas, untuk mencegah pengecilan saluran
esofagus dapat dibantu dengan menggunakan pipa hidung
lambung.

Anda mungkin juga menyukai