• Bersifat eksternal
• Memaksa (contraint)
• Kolektif
• Eksternal
Di luar diri individu. Fakta sosial ada sebelum individu ada dan tetap
ada setelah individu mati. Fakta sosial tidak tergantung pada individu.
• Memaksa (constraint)
Memaksa mengandung arti bahwa norma (hukum), bahasa, uang,
gaya berpakaian bersifat memaksa individu untuk mengikutinya.
Orang tidak merasa terpaksa mengikuti aturan hukum, bahasa, gaya
berpakaian, dsb karena orang sudah terbiasa mengikutinya. Tetapi,
kalau orang tidak mengikutinya, baru orang bisa mendapat sanksi
sosial atau hukuman.
• Kolektif
Fakta sosial itu merupakan milik bersama, dihayati bersama,
disepakati bersama.
Solidaritas Mekanik
• Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang didasarkan pada
kesamaan. Solidaritas mekanik ditemukan pada masyarakat desa
atau kelompok-kelompok masyarakat kecil yang tradisional.
Masyarakat tersebut para anggotanya memiliki bekerjaan yang
sama (bertani, berburu atau menangkap ikan). Karena memiliki
kesamaan pekerjaan dan lingkungan, maka mereka memiliki juga
kesamaan pengalaman, kesamaan keyakinan, pandangan hidup,
cara bicara, cara berpikir, dsb.
• Karena kesamaan-kesamaan tersebut maka mereka
menjadi satu, menjadi solider. Anggota masyakat
dalam bertindak, berpikir, dan merasa harus sama
dengan para anggota yang lain. Yang tidak sama akan
dimusuhi, dihukum, dikucilkan dan dianggap
melakukan penyimpangan atau kejahatan. Yang
dinggap menyimpang harus dihukum dengan keras.
Mereka harus mengikuti kebiasaan yang ada di
masyarakat. Yang menyimpang dianggap membuat
merusak keutuhan (solidaritas) masyarakat. Hukum
atau norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut
dinamakan hukum represif (keras).
Solidaritas Organik
• Solidaritas organik adalah solidaritas yang didasarkan pada
perbedaan atau pembagian kerja. Masyarakat menjadi utuh justru
karena ada pembagian kerja.
• Karena ada pembagian kerja maka ada saling ketergantungan.
Saling ketergantungan karena orang saling membutuhkan. Karena
ada saling ketergantungan maka mereka menjadi satu atau solider.
• Solidaritas organik adalah solidaritas dalam masyarakat yang
sudah berkembang atau maju, misalnya masyarakat kota. Di kota
pembagian kerjanya sudah maju dimana ada orang yang bekerja
sebagai pedagang, sebagai sopir oto, sebagai pegawai bank,
sebagai pegawai PLN, sebagai karyawan toko, dsb. Karyawan toko
tergangung pada sopir oto, pada pegawai PLN, pada pegawi bank,
pada dokter, dll. Pegawai bank juga tergantung pada orang lain
yang pekerjaannya berbeda-beda dengan dirinya.
• Hukum atau norma yang berlaku dalam
masyarakat dengan solidaritas organik bersifat
perdata yang tidak represif atau hukum
restitutif. Hukum restitutif (hukum perdata)
sifatnya tidak memberikan hukuman yang
keras bagi para pelanggaranya. Yang
melanggar aturan hanya diharuskan
memberikan ganti rugi atas kerusakan yang
ditimbulkannya.
Kejahatan (Crime)
• Menurut Durkheim, untuk menemukan apa yang dimaksud
dengan kejahatan bukan dengan cara mencari tindakan-
tindakan tertentu yang dianggap jahat, juga bukan dengan
mencari orang yang dianggap membahayakan (mengganggu)
masyarakat dengan kejahatannya, tetapi dengan cara mencari
tindakan yang menggerakkan hukuman atau yang bisa
dihukum (punisment).
• Untuk mengetahui apa yang dianggap jahat dalam setiap
masyarat adalah mencari tahu tindakan apa yang bisa
mendapat hukuman.
• Tidakan yang bisa dihukum (dianggap jahat) menurut
Durkheim tidak selalu merupakan tindakan yang merugikan
orang lain atau merugikan kepentingan umum. Misalnya,
misalnya ada masyarakat yang menganggap membawa pisau
kecil merupakan bentuk kejahatan, menyembah patung
dianggap kejahatan.
• Menurut Durkheim, tindakan yang dapat dihukum
adalah tindakan yang melawan atau melanggar
kesadaran kolektif (collective consciousness).
• Collective consciousness adalah totalitas keyakinan
bersama mengenai tindakan apa yang
diperbolehkan dan yang dilarang dalam masyarakat.
• Keyakinan bersama tersebut dipegang kuat dan
masuk dalam hati sanubari para anggota
masyarakat pada umumnya, sehingga kalau orang
melanggar kesadaran kolektif tersebut dianggap
merupakan kejahatan dan bisa dihukum.
• Menurut Durkheim batas-batas masyarakat adalah
berupa kesadaraan kolektif tersebut. Jadi,
perbedaan antara satu masyarakat dengan
masyarakat lain ditunjukkan oleh adanya perbedaan
kesadaran kolektif. Tanpa ada batas-batas tersebut
masyarakat akan mengalami kekacauan.
• Batas-batas tersebut nampak pada adanya
perbedaan antara masyarakat yang satu dengan
yang lain dalam hal apa yang dilarang dan apa yang
diperbolehkan. Karena itu, orang yang melanggar
kesadaran kolektif harus dihukum. Orang tersebut
diaanggap merusak masyarakat.