Anda di halaman 1dari 38

MODUL PKB GURU MAPEL BIOLOGI

UP STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN:


Sistem Pencernaan

Direktorat GTK Mad ras ah


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
1 TARGET KOMPETENSI
TARGET KOMPETENSI GURU
Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional
Mengidentifikasi potensi peserta didik, Bernalar secara kualitatif maupun
bekal-ajar awal, dan kesulitan belajar kuantitatif tentang proses dan hukum
peserta didik dalam mata pelajaran yang biologi.
diampu.

Melaksanakan pembelajaran yang mendidik Menguasai prinsip-prinsip dan teori-


di kelas, di laboratorium, di lapangan dan teori pengelolaan dan keselamatan
sumber belajar yang relevan dengan kerja/belajar di laboratorium biologi
karakteristik peserta didik. sekolah.

Menggunakan media pembelajaran dan Merencang eksperimen biologi untuk


sumber belajar yang relevan dengan keperluan pembelajaran atau
karakteristik peserta didik penelitian.
TARGET KOMPETENSI PESERTA DIDIK
No Kompetensi dasar Target
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur Peserta didik mampu melakukan
jaringan penyusun organ pada sistem percobaan uji zat makanan pada
pencernaan dan mengaitkannya dengan berbagai bahan makanan
nutrisi dan bioprosesnya. sederhana dengan enzim ptialin
4.7 Menyajikan hasil analisis data dari berbagai Peserta didik mampu mengolah
sumber (studi literatur, pengamatan, data pengamatan/percobaan,
percobaan, dan simulasi), tentang kelainan dan mengaitkan antara konsep
pada struktur dan fungsi jaringan pada dengan hasil pengamatan/perco-
organ-organ pencernaan yang baan dan menyimpulkannya
menyebabkan gangguan sistem serta mempresentasikan hasil
pencernaan dan melakukan uji zat percobaan
makanan.
2 TUJUAN
TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan kompetensi pedagogis profesional guru melalui
kegiatan PKB.
2. Meningkatkan hasil Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
3. Menfasilitasi sumber belajar guru dan peserta didik dalam
mengembangkan kurikulum, mempersiapkan dan melaksanaan
pembelajaran yang bermakna.
4. Meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik dan menjadi
sarana peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan.
INTEGRASI KEISLAMAN
3 ORGANISASI PEMBELAJARAN
ORGANISASI PEMBELAJARAN
No Keterangan Kegiatan Jumlah RTL
JP
1. Kajian materi
2. Pengembangan desain Desain
1 In-1 pembelajaran sesuai dengan 12 Pembelajaran
kebutuhan untuk kegiatan On

Melaksanakan pembelajaran di
2 On madrasah masing-masing sesuai 4 Laporan On
dengan desain pembelajaran
Mendiskusikan dan melakukan
3 In-2 refleksi terkait Laporan praktik On 4 Dokumentasi

Jumlah JP 20  
4 LANGKAH KEGIATAN
LANGKAH KEGIATAN (120’)

PRAKTIK
PENGANTAR BRAINSTORMING PENGUATAN
50’
(5’) (5’) 10’

ICE
PENGUATAN KESIMPULAN PRESENTASI/
BREAKING KELOMPOK (5’) PAMERAN
(10’) (5’) KARYA (25)

REFLEKSI/
FEEDBACK
(5’)
5 BRAINSTORMING (5’)
BRAINSTORMING (5’)

https://www.youtube.com/watch?v=AKUZadp7Ui0
6 PENGUATAN 1(10’)
PENGUATAN 1 (10’)

 Mungkinkah kita menelan tanpa ludah?


 Mana lebih baik makan buah dengan di kunyah atau dalam
bentuk jus bahkan sari buah
 Apa kabar asam lambung?
Pencernaan Secara Kimia di Mulut
 Pencernaan mamalia diawali di rongga mulut secara mekanik di rongga
mulut dan kimia.
 Adanya makan di dalam rongga mulut merangsang saraf kelenjar saliva
untuk mengeluarkan ludah.
 Ludah juga bisa keluar tanpa adanya makanan di rongga mulut, hanya
dengan asosiasi.
 Ludah megawali pencernaan kimia, melindungi rongga mulut.
 Enzim dalam ludah yaitu amilase
 Dalam ludah terdapat buffer untuk menjaga gigi dan lisozim yang
berfungsi antibakteri
Pembentukan getah lambung
 Getah lambung dihasilkan
sel parietal epitel di lipatan
dinding lambung.
 Sel parietal menyekresikan
ion H+ dan dan Cl-
 Sel-sel chief melepaskan
pepsin dalam bentuk
pepsinogen yang inaktif.
 HCl dilepaskan ke lumen
mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
Pencernaan Secara Kimia di Lambung
 Lambung berupa kantung mampu menampung 2Lt makanan dan cairan.
 Dinding lambung menyekresikan getah lambung.
 Komponen getah lambung adalah asam klorida (HCl) yang mampu merusak
matriks ekstraseluler dan material tumbuhan.
 Konsentrasi HCl yang tinggi sehingga pH getah lambung sekitar 2, cukup
asam untuk menghancurkan makanan yang dan membunuh sebagian besar
bakteri
 Asam lambung mampu menguraikan protein, dengan meningkatkan paparan
pada ikatan peptide, untuk diuraika kelompok protease.
 Enzim pepsin bekerja baik dalam kondisi asam, untuk memecah protein
menjadi polipeptida.
Pencernaan Secara Mekanis di Lambung

 Lambung berkontraksi dan relaksasi setiap 20 detik untuk mencampur


makanan dan menjadi kimus.
 Sfingter esofagus hanya terbuka jika ada bolus masuk ke lambung,
terkecuali keadaan tidak normal dimana terjadi aliran balik kimus yang
disebabkan produksi asam lambung berlebih.
 Sfingter yang berbatasan dengan usus halus mengatur aliran kimus ke usus.
 Sfingter ini membuka hanya sekali untuk mengalirkan semua kimus dalam
satu semprotan.
 Kimus akan meninggalkan lambung dalam waktu 2-6 jam setelah makan.
Pencernaan di Usus
 Usus halus (total 6m), ±25 cm pertama duodenum.

 Pada duodenum bercampur kimus dan getah-getah pencernaan dari pankeras,


hati dan kantong empedu serta getah dari dinding usus halus sendiri.

 Pankeras menghasilkan bikarbonat (basa) untuk menetralkan asam dari lambung

 Pankreas juga menghasilkan tripsisn dan kimotripsin, dan protease dalam bentuk
inaktif.

 Enzim-enzim diaktivasi jika sudah berada dalam lumen duodenum.


Pencernaan di Usus

 Sel-sel kuffer hepar memroduksi 0,5 gr garam empedu setiap harinya.


 Kantong empedu menyimpan dan memekatkan garam empedu
 Garam empedu dialirkan ke kantong empedu.
 Garam empedu yang dihasilkan akan cepat memenuhi kantong empedu
sehingga perlu dipekatkan dengan cara absorbsi air, dan atau pengosongan
kantong empedu.
 Ada tiga faktor yang merangsang pengosongan kantong empedu
berdasarkan
Faktor pengosongan kantung empedu

 Adanya lemak dalam makanan yang masuk ke duodenum,


menyebabkan pelepasaan hormone kolesitokinin dari dinding
mukosa usus halus, kemudian terserap dalam darah menyebabkan
kantong empedu kontraksi.
 Saat kantung empedu berkontraksi, menyebabkan sfingter oddi
berelaksasi.
 Adanya makanan pada duodenum yang akan meningkatkan derajat
peristaltik ke arah sfingter oddi.
 Gelombang peristaltik secara periodik akan membuat sfingter oddi
berelaksasi.
 tidak ada lemak mengganggu proses pengosongan kantong empedu
Jenis
Nama enzim Sumber sekresi Aksi
makanan
Pencernaan kimia di usus Karbohidrat Amilase pankreas Pati
maltosa
disakarida +

Maltase Usus halus Maltose glukosa


Sukrase Usus halus Sukrosa glukosa +
fruktosa
Laktase Usus halus Laktosa glukosa +
galaktosa
Protein Tripsin Pankreas Protein dan peptida
(trypsinogen Peptida yang lebih kecil
diaktifkan oleh
enterokinase
menjadi tripsin
kimotripsin Pancreas Protein dan peptida
(kimotrisinogen Asam amino
diaktifkan oleh
tripsin menjadi
komotripsin
Eripsin/ Usus halus Pepton/dipeptide asam
dipeptidase amino
Lemak Lipase pankreas Trigliserida
pankreas monogliserida + asam
lemak
Lipase usus Usus halus Monogliserida asam
(dengan garam lemak gliserol
empedu)
7 AKTIVITAS PEMBELAJARAN (50’)
Praktek Sistem Pencernaan. Enzim ptyalin

Silahkan di klik link di bawah ini untuk medapat LKPD


https://drive.google.com/file/d/1JR15QoxbYYHuM2y0xJGLAi0_kC
UKMcyn/view?usp=sharing
 Silahkan dipelajari, didiskusikan dan dilakukan praktikumnya.
 Jika ada yang kurang jelas dipersilahkan untuk didskusikan
PRESENTASI HASIL & TANYA JAWAB
8 (20’)
PRESENTASI/PAMERAN KARYA (25’)

1. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil percobaan


2. Peserta mencatat hasil diskusi kelompok di kertas plano
3. Peserta menempelkan kertas plano hasil diskusi di dinding
4. Satu orang perwakilan kelompok menunggu pameran karya
5. Anggota kelompok lain berkunjung ke kelompok lain untuk melihat
karya mereka dan melakukan tanya jawab terkait hasil percobaan
6. Mencatat poin-poin penting yang diperoleh dari kelompok lain
9 KESIMPULAN KELOMPOK(10’)
KESIMPULAN KELOMPOK (10’)

Peserta kembali ke kelompok dan mengkonfirmasi


temuan-temuan dari kelompok lain, menganalisis dan
membuat kesimpulan terkait permasalahan dalam LK
11 ICE BREAKING (5’)
ICE BREAKING (5’)

Senam Peregangan Kementerian Kesehatan


Ikuti Video berikut ini
https://s.id/videoicebreakingsenam
10 PENGUATAN (10’)
Kontrol Hormon Pencernaan

 Hormon-hormon yang disekresikan oleh lambung dan


duodenum tersedia saat diperlukan dan tepat target.
 Kontrol hormon ini merupakan suatu sistem yang
kompleks yang bersifat perangsangan atau
penghambatan .
Kontrol Hormon Pencernaan
• Gastrin dihasilkan oleh mukosa lambung, bersirkulasi melaui aliran
darah Kembali ke lambung untuk merangsang produksi getah
lambung.
• Ketika kimus mengandung lemak memasuki duodenum hormon
sekretin dan kolisitokinin (CCK) menghambat pristaltik dan sekresi
getah lambung.
• Keberadaan CCK di duodenum dan yeyunum menstimulasi kontraksi
kantong empedu untuk melepaskan natrium bikarbonat yang akan
menetralisisr kimus.
• Hormon motilin dan somatostatin yang mengatur pergerakan kimus
pada usus halus.
Mekanisme control lambung
12 REFLEKSI/FEEDBACK (5’)
REFLEKSI/FEEDBACK (5’)
1. Apa saya sudah paham tentang pencernaan yang ada di mulut,
lambung dan usus
2. Apa saya sudah faham dengan fungsi air ludah untuk Kesehatan?
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai