Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR HASIL PENELITIAN

PENGARUH EDUKASI TENTANG PROSEDUR ANESTESI TERHADAP


TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAREA
DENGAN SPINAL ANESTESI DI RSUD HJ ANNA LASMANAH BANJARNEGARA 

KOKO SENOAJI
P07120721013
LATAR
BELAKANG
Menyebabkan
perubahan
psikologis dan Pendidikan
Sectio
fisik Kesehatan
Caesarea

Kecemasan
Stressor bagi pasien Hasil studi
Strategi untuk
karena pendahuluan di RSUD
menurunkan
dapat Hj Anna Lasmanah
kecemasan pada
mendatangkan ancaman Banjarnegara
pasien pre
potensial
operasi
berupa kecemasan.

Adakah pengaruh edukasi tentang prosedur anestesi


RUMUSAN terhadap tingkat kecemasan pasien pre
operasi sectio caesarea dengan spinal
MASALAH
anestesi di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara?
2
HIPOTESIS PENELITIAN
Ada pengaruh edukasi tentang prosedur anestesi
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio
caesarea dengan spinal anestesi di RSUD Hj Anna
Lasmanah Banjarnegara

3
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian Dengan Desain
Quasi Eksperimen One group pre test and post test with con-
trol design

Variabel Bebas Sampel 70 responden (35 intervensi dan


Pendidikan Kesehatan kontrol)
Teknik consecutive sampling

Populasi
Variabel Terikat Pasien yang menjalani tindakan
Kecemasan pre operasi sectio caesarea dengan
spinal anesthesia

Tempat Penelitian Waktu Penelitian


RSUD Hj Anna Lasmanah Bulan April-Mei 2022
Banjarnegara
4
DEFINISI OPERASIONAL

Hasil
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala
Pengukuran
Spinal Penyampaian informasi kesehatan Edukasi berisi tentang a. Diberikan Nominal
Anesthesia dengan cara edukasi tentang prosedur pengertian, indikasi, prosedur, edukasi
anestesi spinal proses, kontraindikasi dan b. Tidak
komplikasi yang terjadi diberikan
setelah dilakukan spinal edukasi
anesthesia.
Kecemasan Kecemasan yang dinilai merupakan Instrumen Amsterdam a. Tidak cemas: 6 Ordinal
pre operasi wujud perasaan takut, tidak nyaman Preoperative Anxiety and b. Cemas ringan: 7-
dan keingintahuan pasien yang Information Scale (APAIS) 12
besar terhadap tindakan operasi dan c. Cemas sedang:
pembiusan yang akan dihadapinya. 13-18
Kecemasan ini disebabkan karena d. Cemas berat:
resiko yang dihadapi saat operasi, 19-24
komplikasi yang akan terjadi,
kondisi setelah operasi, dan
bagaimana penyakitnya akan
sembuh setelah operasi.
5
INSTRUMEN DAN BAHAN PENELITIAN

Kuesioner berisi 6 item kuesioner instrumen


APAIS untuk mengetahui sejauh mana derajat
kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat
atau berat sekali dengan lima pilihan jawaban
“tidak sama sekali”, “tidak terlalu”, “sedikit”,
“agak”, dan “sangat”

Edukasi
Penyampaian informasi kesehatan tentang spinal
anestesi berisi pengertian, indikasi, prosedur, proses,
kontraindikasi dan komplikasi spinal
anestesi

6
UJI VALIDASI DAN REABILITAS

Instrumen APAIS merupakan salah satu


instrumen yang digunakan untuk mengukur
tingkat kecemasan pre operasi yang telah
divalidasi, diterima, dan diterjemahkan ke
dalam berbagai bahasa dunia. APAIS dengan
versi Indonesia telah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas oleh Firdaus (2014)
dalam penelitiannya yang berjudul “Uji
Validitas Konstruksi dan Reliabilitas
Instrumen The Amsterdam Preoperative and
Information Scale (APAIS) versi Indonesia".

7
MANAJEMEN DATA

Analisa Unvariat
Analisa Data
- Uji wilcoxon
Analisa Bivariat
- Uji mann whitney

8
KARAKTERISTIK
RESPONDEN

INTREVENSI KONTROL
17 26-35 tahun UMUR 26-35 tahun 16

18 SMA Pendidikan SMA 18

27 Belum Pernah Operasi Belum Pernah 29

19 ASA 1 ASA ASA 1 19

9
18
HASIL PENELITIAN

Intervensi Kontrol
Tingkat
Gambaran Tingkat Kecemasan
Kelompok
Pre Operasi Pasien Sectio f % f %
Kecemasan
Caesarea Sebelum Diberikan
Edukaasi pada Tidak cemas 0 0 0 0
Kelompok
Cemas ringan 0 0 0 0
Intervensi dan Kontrol Sebelum
Cemas sedang 7 20,0 2 5,7
Cemas berat 28 80,0 33 94,3

• Tingkat kecemasan sebelum diberikan edukasi pada kelompok intervensi sebagian besar dengan
kecemasan berat, sedangkan pada kelompok kontrol juga mengalami kecemasan berat.

10
HASIL PENELITIAN
2

Intervensi Kontrol
Tingkat
Gambaran Tingkat Kecemasan Kelompok
Kecemasan f % f %
Pasien Pre Operasi Sectio
Caesarea Sesudah Diberikan Tidak cemas 0 0 0 0
Edukasi pada Kelompok Cemas ringan 27 77,1 2 5,7
Intervensi dan Kontrol Sesudah
Cemas sedang 8 22,9 20 57,1
Cemas berat 0 0 13 37,1

• Tingkat kecemasan sesudah diberikan edukasi pada kelompok intervensi sebagian besar dengan kecemasan
ringan, sedangkan pada kelompok kontrol mengalami kecemasan sedang
• Uji Wilcoxon pada kelompok intervensi didapatkan nilai p-value 0,000 (p-value<0,005) artinya ada
pengaruh sebelum dan sesudah diberikan edukasi terhadap kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.
• Uji Wilcoxon pada kelompok kontrol didapatkan nilai p-value 0,000 (p-value<0,005) artinya ada
pengaruh sebelum dan sesudah kunjungan pre anesthesia terhadap kecemasan pasien pre operasi sec-
tio caesarea

11
HASIL PENELITIAN
3

Median
Variabel Kelompok Mean P- value
Perbedaan Kecemasan pada Min Max
Pasien Pre Operasi Sectio
Sebelum 17 24 22,43
Caesarea pada Kelompok Intervensi
Intervensi dan Sesudah 7 14 9,94
Kecemasan 0,000
Kelompok Kontrol Sebelum 16 24 21,26
Kontrol
Sesudah 12 22 18,11

• Nilai kecemasan tertinggi pada kelompok intervensi sebelum edukasi tertinggi 24, sedangkan pada kecemasan
sesudahnya
turun menjadi 7.
• Nilai kecemasan tertinggi pada kelompok kontrol sebelum kunjungan tertinggi 24, sedangkan kecemasan
sesudah menunjukkan penurunan angka 12.
• Penurunan nilai mean kecemasan sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi didapatkan nilai sebesar
12,49,
sedangkan pada kelompok kontrol3,15.
• Hasil uji statistik menggunakan uji Mann Whitney p-value 0,000 (p-value<0,005). Maka ada perbedaan
kecemasan yang signifikan pada 12
pasien diberikan edukasi dan kelompok kontrol.
PEMBAHSAN

1 Hasil penelitian ini menujukan edukasi berpengaruh terhadap tingkat kecemasan.

2
Hasil penelitian ini menjukan sebagian besar responden tidak mempunyai riwayat operasi.
Hal ini sesuai dengan teori Stuard (2016) bahwa riwayat tindakan operasi berpengaruh
terhadap tingkat kecemasan.

3
Hasil penelitian ini menunjukan sebagaian besar berpendidikan SMA. Tingkat pendidikan
seseorang atau individu juga akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi
tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir dan menagkap informasi baru.

4
Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden berusia dewasa. Terdapat
hubungan anatara usia dengan tingkat kecemasan. Hal ini tidak membuktikan konsep Stuard
(2016) bahwa usia yang matang memiliki kemampuan koping yang cukup dalam mengatasi
kecemasan.
13
KESIMPULAN
• Tingkat kecemasan sebelum diberikan edukasi pada
kelompok intervensi sebagian besar dengan kecemasan berat,
sedangkan pada kelompok kontrol juga mengalami
kecemasan berat.
• Tingkat kecemasan sesudah diberikan edukasi pada kelompok
intervensi sebagian besar dengan kecemasan ringan,
sedangkan pada kelompok kontrol mengalami kecemasan
sedang.

• Ada perbedaan kecemasan pada pasien pre operasi sectio


caesarea pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

• Ada pengaruh edukasi terhadap tingkat kecemasan pasien pre


operasi sectio caesarea dengan spinal anestesi

14
TERIMAKASIH

15

Anda mungkin juga menyukai