Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN APLIKASI

MODEL SELF-CARE
DOROTHEA OREM PADA ANAK
Agus Rustam Bantono NPM: 215120036
Asep Widi Muharom Solih Setiawan NPM: 215120052
Dina Trisnawati NPM: 215120060
Dwita Ardianti NPM: 215120037
Eka Yuniasari NPM: 215121021
Junaedi NPM: 215120065
Lidia Cempaka NPM: 215120035
Sumitro NPM: 215120061
Sri Astuti Maharani NPM: 215120071
Wiwin Erlina NPM: 215120040
PENDAHULUAN
Latar belakang
 Pada anak dengan kondisi penyakit yang kronik  Pada anak dengan penyakit kronik masalah
membutuhkan hospitalisasi yang terus menerus. aktivitas dan istirahat harus menjadi perhatian
Ini akan menyebabkan terjadi keterbatasan pada perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
aktivitasnya.
 Asuhan keperawatan yang benar dan professional
 Anak-anak dengan penyakit kronik umumnya adalah yang mengacu pada teori keperawatan.
mengalami peningkatan keterbatasan aktivitas
pada usia kurang dari 12 tahun.  Teori keperawatan Self Care Deficit Nursing
Theory (SCDNT) dari Dorothea E. Orem adalah
 Keterbatasan aktivitas ini dapat berarti salah satu teori yang menggabungkan aktivitas
penurunan dalam jangka waktu yang lama pada dan istirahat menjadi salah saru kebutuhan yang
kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas penting untuk dipenuhi terutama pada anak
kesehariannya seperti mandi, berpakaian, makan, dengan penyakit kronik.
bangun tidur, berjalan.
PENDAHULUAN
Tujuan Manfaat
dapat memahami dan Dapat mengaplikasikan
mampu mengaplikasikan rancangan self-care
teori keperawatan dari teori Dorothea
menurut Dorothea Orem pada anak.
Orem
TINJAUAN TEORI
Tujuan Teori Keperawatan
• Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan
dalam perkembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai
diantaranya :
• Dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan.
• Membantu para anggota profesi perawat untuk memahami berbagai pengetahuan.
• Membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah
yang jelas.
• Memberikan dasar asumai dan filosofi keperawatan.
TINJAUAN TEORI
Sejarah Dorothea E. Orem
• Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di
Amerika. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia
memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master
Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai
seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi,
serta perawat konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea
Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui
kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan. Ia
pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam “Keperawatan : Konsep praktik”,
pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.
TINJAUAN TEORI
Model Teori Keperawatan Dorothea Orem
• Orem membagi Kebutuhan Dasar Orem membagi dalam kelompok kebutuhan
dasar yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi),
pemeliharaan pengambilan air,pemeliharaan dalam pengambilan
makanan,pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi,pemeliharaan keseimbangan
aktivitas dan istirahat,pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian
dan interaksi sosial,kebutuhan akan pencegahan pada kehidupan manusia dalam
keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai
dengan potensi,pengetahuan dan keinginan manusia.
RANCANGAN APLIKASI SELF-
CARE DEFICIT DOROTHEA OREM

Self-Care pada Anak dengan Leukemia


• Pada pasien mengalami gangguan pada aktivitas. Gangguan aktivitas yang terjadi disebabkan oleh nyeri.
• Orem (1991) mengklasifikasikan self-care requisite menjadi tiga macam yaitu kebutuhan perawatan diri
universal, kebutuhan perawatan diri perkembangan, dan kebutuhan perawatan diri pada kondisi penyimpangan
kesehatan.
• Aktivitas dan istirahat termasuk dalam kebutuhan perawatan diri universal. SCDNT menunjukkan kemampuan
seseorang untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya melalui aktivitas sehari-hari. Aktivitas sehari-
hari akan terganggu jika seseorang mengalami kondisi sakit atau lelah fisik karena stres fisik atau psikologis.
Keterbatasan aktivitas dan istirahat dapat menyebabkan gangguan pada perawatan diri. An. T mengalami
tingkat ketergantungan total ketika merawat dirinya karena mengalami kelemahan di ekstrimitas bawahnya.
Namun dalam perawatan diri An. T mendapatkan peran serta dari keluarga dalam merawat anak. Dodd dan
Miaskowski (2000) menjelaskan bahwa pemberdayaan menjadi agen perawatan diri bagi anak dan keluarga
menjadi penting karena anak akan menghabiskan waktu lebih banyak dirumah dengan keluarga.
LANJUTAN ….
Evalusi
• Evaluasi keperawatan dilakukan dengan menilai
keberhasilan tindakan keperawatan, keoptimalan
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat klien,
serta mengukur kriteria hasil yang dicapai. Klien
mengalami peningkatan pada mobilitas fisiknya
KESIMPULA
N
• Self-Care Deficit Nursing Theory (SCDNT) dari Orem dapat diterapkan dalam

asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit leukemia yang mempunyai

masalah kebutuhan aktivitas dan istirahat. Setelah menerapkan SCDNT dari

Dorothea E. Orem dalam pemenuhan asuhan keperawatan pada anak dengan

leukemia yang mempunyai masalah pada kebutuhan aktivitas dan istirahat.


SARAN
Bagi Intitusi Pendidikan Bagi Pelayanan Rumah
Keperawatan Sakit Bagi Peneliti Selanjutnya
landasan konsep bagi
perkembangan ilmu keperawatan untuk meningkatkan dijadikan
dan informasi tentang apa yang kualitas pelayanan pertimbangan sebagai
dialami anak usia sekolah dengan
leukemia sehingga mahasiswa sesuai dengan referensi dan dasar
keperawatan dapat meningkatkan bagi pengembangan
pembelajarannya terkhusus di kebutuhan pasien penelitian keperawatan
bidang hemato-onkologi anak dan
mendukung pemberian asuhan yang anak dengan selanjutnya yang
lebih efektif sesuai kebutuhan
anak usia sekolah yang mengidap
leukemia berhubungan dengan
leukemia. anak yang mengidap
leukemia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai