Epistemologi
Epistemologi
Berdasarkan pendekatannya
1. Epistemologi metafisik
2. Epistemologi skeptis
3. Epistemologi kritis
Berdasarkan objek yang
dikaji
1. Epistemologi individual
2. Epistemologi sosial
Berdasarkan pandangan atas
realitas
Epistemological idealism
(Subjectivism): kenyataan
dunia yang diperspsi
tergantung pada kesadaran
Epistemological realist
(Objectivism) : ada realitas
yang bebas dari kesadaran
SUMBER-SUMBER
PENGETAHUAN
Authority (testimony)
Sense perception
Reason (thinking)
Insight (intuition)
(Harold H. Titus)
Pengalaman
Ingatan
Kesaksian
Kehadiran (knowledge by
presence)
LOGIKA
Logika adalah ilmu yang memberikan aturan-
aturan berfikir valid, artinya ilmu yang
memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti
supaya dapat berfikir valid (menurut aturan
yang sah). (Partap Sing Mehra)
Logika adalah hukum untuk berfikir tepat, ia
mempelajari syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh pemikiran untuk membentuk
pengetahuan yang tepat (Sidi Gazalba)
logika adalah ilmu pengetahuan yang
mengatur penitian hukum-hukum akal manusia
sehingga menyebabkan fikirannya dapat
mencapai kebenaran
logika ialah ilmu pengetahuan yang
mempelajari aturan-aturan dan cara-cara
berfikir yang dapat menyampaikan manusia
kepada kebenaran
logika adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari pekerjaan akal dipandang dari
jurusan benar atau salah (Hasbullah Bakry)
Hukum-hukum dalam
Berfikir
Aristoteles mengemukakan
tiga buah hukum berfikir yaitu :
• Law of identity (hukum identitas)
• Law of Contradiction (hukum
kontradiksi)
• Law of excluded middle (hukum
penyisihan jalan tengah)
• Law of sufficient reason (hukum
alasan yang cukup)– (tambahan dari
Leibnitz).
Hukum Identitas
suatu benda adalah benda itu sendiri”.
Ini berarti bahwa jika sesuatu itu
dikatakan A, maka A itu adalah A, dan
tidak mungkin/bukan yang lain
meskipun A tersebut mungkin punya
kesamaan dengan yang lain, oleh
karena itu arti yang sebenarnya dari
sesuatu benda adalah tetap selama
benda itu dibicarakan atau difikirkan
Hukum kontradiksi
sesuatu benda pada saat yang sama tidak
bisa menjadi benda itu sendiri dan benda
yang lain”, dengan demikian sesuatu tidak
bisa menjadi A dan bukan A dalam waktu
sang sama, sesuatu tidak bisa menjadi
positif dan negatif sekaligus pada saat
yang bersamaan, tidak bisa menjadi ada
dan tiada pada satu saat
Hukum penyisihan jalan tengah
sesuatu adalah sesuatu yang ini atau
sesuatu yang itu”. Kalau dikatakan
bahwa meja berwarna biru atau
bukan biru, maka salah satunya
harus benar dan yang lainnya salah,
sehingga tidak ada kemungkinan
lainnya (Jevons menyebut hukum ini
sebagai hukum tak ada kemungkinan
ketiga)
Hukum cukup alasan
adanya sesuatu dan adanya
perubahan atas sesuatu harus
mempunyai alasan yang cukup”. Jika
buah apel jatuh, alasannya karena
ada daya tarik bumi, dan buah apel
itu tidak ada yang menahannya
UNSUR-UNSUR BERFIKIR