Anda di halaman 1dari 6

Perspektif Sosiologis Penegakan Lingkungan

Inisiasi Tuton Ke – 7
Mata Kuliah Hukum Lingkungan
Program Studi Hukum
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Terbuka

Penulis : Ontran Sumantri Riyanto


Email : ontran27@yahoo.co.id
Penelaah : Nadia Nurani Isfarin
Email : nadian@ecampus.ut.ac.id
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN LINGKUNGAN

PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN DI TINGKAT INTERNASIONAL
A. REALITAS KETIDAK-EFEKTIFAN HUKUM LINGKUNGAN

Perjanjian-perjanjian internasional secara normatif di klasifikasikan berdasarkan


sifat mengikatnya yaitu :
• Perjanjian yang bersifat mengikat secara hukum (legally binding)
• Perjanjian yang tidak mengikat secara hukum ( non-legally binding)

Sekalipun secara normatif ada kategori perjanjian internasional yang harus


diratifikasi dan ada yang tidak, tetapi dalam prakteknya perjanjian- perjanjina
yang bersifat soft law tersebut tetap dihormati oleh negara-negara,
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN LINGKUNGAN

PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN DI TINGKAT INTERNASIONAL
A. REALITAS KETIDAK-EFEKTIFAN HUKUM LINGKUNGAN

Perjanjian internasional yang bersifat soft law walaupun tetap dihormati, tapi ada
negara yang tidak meratifikasinya ke dalam perundangan di negaranya, hal ini
secara sosiologis tingkat kesadaran akan komitmen menjaga lingkungan hidup.

Berdasarkan penelitian dari Talcott Parson bahwa subsistem yang paling kuat yang
turut memberikan dampak pencemaran lingkungan hidup adalah subsistem
ekonomi. Sebab jika hukum lingkungan tidak efektif berjalan aspek yang
memperngaruhinya adalah ekonomi.
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN LINGKUNGAN

PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN DI TINGKAT INTERNASIONAL
B. GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA PADA PERSOALAN
LINGKUNGAN HIDUP

Pendorong utama globalisasi adalah ekspansi kapitalisme global yang menentukan


agar tata perekonomian seluruh dunia diserahkan kepada mekanisme pasar bebas.
Globalisasi meningkatkan kesadaran dandesakan untuk pembangunan
pemerintahan yang baik melalui:
• Pelaksanaan demokrasi dan penghormatan HAM;
• Perlindungan lingkungan hidup;
• Perbaikan standar perburuhan;
• Peningkatan peran perempuan;
• Pemberantasan korupsi dan penekanan etika moral untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik.
PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN LINGKUNGAN

PERSPEKTIF SOSIOLOGIS PENEGAKAN HUKUM


LINGKUNGAN DI ERA OTONOMI DAERAH
Secara yuridis kewenangan Pemda dalam pengelolaan lingkungan hidup
berdasarkan pada Pasal 10 dan Pasal 11 UU No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah

Fenomena kerusakan lingkungan di era otonomi daerah bukanlah hal yang baru,
karena masih saja ada pelanggagaran yang terjadi di daerah atas pengelolaan
lingkungan hidup. Hal ini mencerminkan bahwa pemerintah daerah belum bisa
menyelesaikan permasalahan pencemaran maupun perusakan lingkungan hidup.

Untuk itu perlunya pembenahan dari tingkat pusat dalam hal ini koordinasi
pengawasan, pembenahan dalam aspek kelembagaan, aspek penegakan sanksi dan
pengembangan kultur berfikir yang berwawasan lingkungan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai