Arab
Kelompok
Devi Uliani
Alwi Muchtar Napitupulu
Astri Octafiani
Muchairical A. Nani
Eva Sakinah
Anang Fauzi
Miqdad Abdul Majid
Organisasi (HAM), menuntut negara-negara Arab
menjalankan kebebasan pers di negara mereka. Khususnya di
Tunisia, Maroko, Suriah, Libya, dan Arab Saudi. Hal
tersebut dikarenakan para wartawan masih menghadapi
sensor di sejumlah kendala pers.
Anggota dewan organisasi Astrid Frohloff tidak setuju jika
kritik terhadap penguasa, militer atau agama dianggap fitnah
dan bisa dihukum. Hal ini diungkapkan pada konferensi pers
yang diselenggarakan oleh Deutsche Welle dan organisasi hak
asasi manusia‚ untuk pameran buku internasional di
Frankfurt am Main.
Diakhir tahun 2010 hingga pertengahan 2011, upaya demokratisasi banyak
terjadi di kawasan Timur Tengah, salah satunya ialah negara Tunisia.
Selain Iran, Arab Saudi juga masih berada di daftar
terbawah dengan menempati peringkat 170. Negara kerajaan
minyak itu dilaporkan telah melipat gandakan jumlah jurnalis
yang ditahan secara sewenang-wenang sejak Putra Mahkota
Mohammed bin Salman (MBS) berkuasa pada 2017.
Jurnalis di sana akan secara otomatis menjadi tersangka bila
memilih netralitas ketimbang mengikuti jalur media resmi
pemerintah.
Hal yang sama pun berlaku di Mesir yang berada pada
peringkat 166. Sejak Presiden Abdel Fattah el-Sisi
menggulingkan Presiden Demokratis Mesir, Mohamed Morsi,
ia telah mengubah negara itu menjadi salah satu penjara
jurnalis terbesar di dunia, bersanding dengan Turki dan Arab
Saudi.
Sedangkan negara-negara di Afrika yang dikenal penuh kekerasan
justru menunjukkan peningkatan signifikan dalam kebebasan pers bila
dibandingkan tahun sebelumnya.
Contohnya:
Sekian,
Terimakasih……