Anda di halaman 1dari 29

GANGGUAN

PERKEMBANGAN

Webinar

SUSWANTO HERU P,S.Psi.,M.Ed


suswanto2112@gmail.com
Pengantar
 Perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif,
baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya
dengan pengaruh lingkungan.
AREA
PERKEMBANGAN
Motorik kasar

Motorik halus

Bahasa – Komunikasi

Sosial – Kemandirian

Kognisi
SCREENING PERKEMBANGAN

Bisa dilakukan oleh dokter, psikolog,


orangtua, guru atau orang yang
mempunyai perhatian pada anak

Contoh alat penyaringan: Tes APGAR, Tes


Reflek Primitif, KPSP, Tes DENVER 2,
M-CHAT, PDDST II, dll.
TES APGAR
Akronim Kriteria Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Appearance Warna kulit seluruhnya biru warna kulit tubuh warna kulit tubuh,
normal merah muda, tangan, dan kaki
tetapi tangan dan kaki normal merah
kebiruan (akrosianosis) muda, tidak ada
sianosis

Pulse Denyut jantung tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit


Grimace Respons refleks tidak ada respons meringis/menangis meringis/bersin/
terhadap stimulasi lemah ketika distimulasi batuk saat
stimulasi saluran
napas
Activity Tonus otot lemah/tidak ada sedikit gerakan bergerak aktif
menangis kuat,
Respiration Pernapasan tidak ada lemah atau tidak teratur pernapasan baik
dan teratur

 Oleh Dr. Virginia Apgar, 1952.


REFLEKS PRIMITIF
REFLEKS PRIMITIF
JENIS REFLEKS KETERANGAN BATASAN

Palmar grasp Tangan mengepal 3 bln

Plantar grasp Kaki meremas 10 -15 bln

Moro kaget 5 bln

ATNR Asimetric tonic neck 6 bln


reflek

BABINSKI SIGN Memutar kaki 10 -15 bln


REFLEKS POSTURAL

JENIS REFLEKS MUNCUL

Parachute reaction 6 BLN

Foward support reaction 6 BLN

Sideward support reaction 7 BULAN

Backward support reaction 11 BULAN


9

Tunagrahita
Definisi
10

Anak dengan gangguan intelektual (Tunagrahita)


adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan
dan keterbelakangan perkembangan mental-
intelektual di bawah rata-rata, sehingga mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
INDIKATOR
11

Ada tiga indikator yang harus terpenuhi untuk mengklasifikasikan


seorang anak sebagai tunagrahita, yaitu:

• Hambatan fungsi intelektual, misalnya dalam kemampuan pemahaman sebab-akibat,


pemecahan masalah, perencanaan, berpikir abstrak, kemampuan akademik, dan belajar dari
pengalaman. Hal ini harus berdasarkan hasil asesmen klinis dan tes inteligensi yang standar.

• Ketidakmampuan dalam fungsi sosial adaptif, dan

• Hambatan intelektual dan perilaku sosial/adaptif terjadi pada usia perkembangan


Klasifikasi Keterbelakangan
(National Information Center for Children and Youth with Disabilities,
1998)

Derajat Keterbelakangan
Rentang IQ
Kemampuan belajar Terminologi psikologis

84-70 Slow learner Borderline


69-55 Mampu didik Ringan

54-40 Mampu latih Sedang


39-25 Sub-trainable Berat

< 25 Profound
POTENSI AKADEMIS DAN PEKERJAAN
BERDASARKAN DERAJAT RETARDASI

Level Potensi akademis kemandirian Pekerjaan


Sangat berat Tidak ada Sedikit yang bisa Tidak dapat bekerja
dilatih membersihkan
diri
Berat Sulit sekali membaca Dapat dilatih Membutuhkan
atau menulis membersihkan diri pekerjaan yang
dengan bantuan terawasi
sedang Membaca sangat Mampu berpakaian, Membutuhkan
terbatas, hanya sampai membersihkan diri, pekerjaan yang
kelas 1 atau 2 menyiapkan makanan terawasi
Ringan Membaca & menulis Relatif mandiri Membutuhkan
sampai kelas 4-5 atau pelatihan khusus
kurang
Borderline Sekolah reguler Mampu mandiri Dapat bekerja
sampai kelas 6
14

KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK


TUNAGRAHITA

Pendidikan bagi peserta didik tunagrahita


seharusnya ditujukan untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki anak secara optimal, agar
mereka dapat hidup mandiri dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan di tempat
mereka berada.
Program Pembelajaran
15

 Bina Diri ; menolong diri, merawat diri


16

Autism Spectrum Disorder


Definisi
17

merupakan gangguan perkembangan yang


ditandai oleh adanya abnormalitas pada 3
bidang yaitu interaksi sosial, komunikasi dan
perilaku,
yang muncul sebelum usia tiga tahun.
Penyebab

 KELAINAN NEURODEVELOPMENT
(neurotransmiter mengeluarkan serotonin yang berlebihan)
 FAKTOR GENETIK SANGAT BERPERAN
 DISANDANG SEPANJANG HIDUP
 DAPAT MENGENAI SIAPAPUN
 TIDAK ADA PERTANDA KHUSUS UNTUK MENDIAGNOSA AUTIS
GANGGUAN INTERAKSI
SOSIAL
 SAAT BAYI TIDAK ADA KONTAK, TIDAK SENANG
DIGENDONG, TIDAK MINTA DIGENDONG
 TIDAK MAMPU BERIMAGINASI
 BERPERILAKU SOSIA YANG ANEH
 TIDAK MAMPU MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PIHAK
LAIN
 TIDAK MAMPU BERBAGI RASA, MINAT ATAU
MELAKUKAN AKTIFITAS BERSAMA-SAMA DENGAN
ORANG LAIN
GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL
(LANJUTAN)

 TIDAK MAMPU MELAKUKAN HUBUNGAN SOSIAL


TIMBAL BALIK
 ALOOF, PASIF, MUDAH TERALIH, TIDAK KOOPERATIF
 TIDAK MAMPU BEREMPATI
 TIDAK MAMPU MENGEMUKAKAN IDE, PERASAAN
 TIDAK MAMPU MEMAHAMI RENCANA ATAUPUN
KEINGINAN ORANG LAIN
GANGGUAN BERKOMUNIKASI

 KETIKA BAYI TIDAK BABLING


 TIDAK MEMBERI PERHATIAN TERHADAP ORANG LAIN YANG
BERBICARA
 TERLAMBAT BICARA
 TIDAK DAPAT MENIRUKAN BUNYI
 TIDAK BISA MEMULAI PEMBICARAAN ATAU MEMPERTAHANKAN
KOMUNIKASI YANG TERJALIN DENGAN ORANG LAIN
 EKOLALIA
 TIDAK MAMPU BERMAIN SIMBOLIK SESUAI UMURNYA
GANGGUAN
PERILAKU
 MINAT YANG TERBATAS
 BERMAIN ITU-ITU SAJA DENGAN MINAT YANG TIDAK
BIASA
 KELEKATAN YANG AMAT SANGAT TERHADAP
RUTINITAS ATAU RITUAL TERTENTU YANG TIDAK
FUNGSIONAL
 MELAKUKAN GERAKAN BERULANG-ULANG
(STEREOTIPIK)
 SANGAT TERPAKU PADA BAGIAN BENDA YANG
BERGERAK
GEJALA-GEJALA TAMBAHAN

 SENSITIVITAS YANG BERLEBIHAN TERHADAP SUARA,


CAHAYA ATAUPUN PERABAAN
 CLUMSY
 SULIT BERALIH DARI OBJEK YANG SUDAH JADI
MINATNYA
 RASA INGIN TAHU YANG TERBATAS
KLASIFIKASI AUTIS

 BERDASARKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIALNYA


 BERDASARKAN TINGKAT INTELIGENSINYA
BERDASARKAN KEMAMPUAN
INTERAKSI SOSIALNYA
 ALOOF
 PASIF
 AKTIF ANEH
BERDASARKAN TINGKAT
INTELIGENSINYA
 LOW FUNCTIONING
 MIDDLE FUNCTIONING
 HIGH FUNCTIONING
INTELIGENSIA ANAK AUTIS

 SULIT MENETUKAN IQ ANAK AUTISTIK


 KOMPLEKSITAS GEJALA ERAT HUBUNGANNYA
DENGAN LEVEL IQ
 40 % : MR BERAT
 30 % : BORDERLINE SAMPAI MR SEDANG
 30 % : NORMAL
Kebutuhan Pembelajaran Anak Autis
 Diperlukan adanya pengembangan strategi untuk belajar dalam lingkup kelompok
 Perlu menggunakan beberapa teknik di dalam menghilangkan perilaku-perilaku
negatif yang muncul dan mengganggu kelangsungan proses belajar secara
keseluruhan (stereotip)
 Guru perlu mengembangkan ekspresi dirinya secara verbal dengan berbagai
bantuan
 Guru terampil mengubah lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi
anak, sehingga tingkah laku anak dapat dikendalikan pada hal yang diharapkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai