Abdurrahman bin Auf lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah.
Siapakah Sebelum memeluk Islam, nama aslinya Abdul Ka’bah atau
Abdurrahman Abdu ‘Amr bin Auf. Setelah bergabung dengan kaum Muslimin, Rasulullah menggantinya dengan Abdurrahman. bin Auf? Ayahnya adalah Auf bin Abdu Auf bin Abdu bin Al-Harits Az Zuhri, yang merupakan salah seorang tokoh terkemuka di Bani Zuhrah.
Ibunya adalah Asy Syifa bin Auf Az Zhriyah, ia masuk Islam
berba’iat kepada Nabi SAW, menjadi shahabiyah yang baik dan mendapatkan kebahagiaan dengan keislamannya. Abdurrahman bin Auf merupakan as-Sabiquna al-Awwalun (generasi awal yang masuk Islam). Umurnya ketika itu sekitar 30 tahun.
Kemuliaannya Bersama para sahabat mengalami hijrah sebanyak dua kali,
yaitu ke Habasyah dan Madinah. dalam Islam Mendapat julukan Al-Hawari, gelar yang diberikan Nabi karena pembelaan kepada Nabi hingga tetes darah penghabisan. Saat perang Tabuk, Nabi bermakmum kepadanya.
Selalu menyertai Nabi dalam semua peperangan besar.
Termasuk 10 sahabat yang mendapat jaminan masuk
syurga. Menyedekahkan separuh hartanya, setelah itu bersedekah lagi sebanyak 40 ribu dinar.
Memberikan santunan 400 dinar kepada semua sahabat
yang mengikuti perang badar dan jumlah mereka ketika itu Kisah 100 orang. kedermawan- nya Menyedekahkan 700 ekor unta lengkap dengan barang dagangannya yang terletak di punggung untanya masing- masing.
Memenuhi kebutuhan logistik selama perang Tabuk.
Menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar, kemudian
membagi-bagikan uang tersebut kepada fakir miskin bani Zuhrah. Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Abdurahman bin ‘Auf: Kedermawanan Abdurrahman. Dia adalah sahabat yang paling kaya, dan ia menjadikan kekayaaannya untuk mendukung berkibarnya Islam. Terus memperjuangkan Islam meski telah dijamin masuk Islam. Sebagaimana hadits riwayat Abu Dawud, Abdurrahman adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga, akan tetapi ia tetap mempertaruhkan jiwa dan raganya. Tidak berleha-leha. Keutamaan Sedekah
malah akan menambah kemuliaan di sisi Allah
Harta tidak akan berkurang dengan bersedekah Pada hari kiamat nanti, di saat manusia dikumpulkan di padang mahsyar, jarak manusia dengan matahari sangat dekat, serta jumlahnya lebih dari satu. Manusia pada waktu itu akan kepanasan, kecuali orang-orang yang dinaungi oleh Allah SWT. Diantaranya adalah orang yang rajin bersedekah. (HR. Bukhari)