Anda di halaman 1dari 46

01/13/2023

KODE ETIK
PSIKOLOGI
BY: DR. VERONIKA TRIMARDHANY, M.SI., PSIKOLOG

Dr. Veronika Trimardhany 1


TUJUAN UMUM
◦ Kode etik psikologi merupakan dasar perlindungan dari nilai-nilai yang
diterapkan. 
◦ Kode etik bertujuan untuk menjamin kesejahteraan umat manusia dan
memberikan perlindungan terhadap layanan masyarakat terkait praktik
layanan psikologi

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 2


TUJUAN KHUSUS
◦ Semakin meningkatnya keasadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya
layanan psikologi menuntut perlunya memastikan agar praktik psikologi
berjalan sesuai kaidah dan prinsip kode etik yang berlaku.  
◦ Di Indonesia, Kode Etik Psikologi telah dirumuskan oleh Himpunan Psikologi
Indonesia (HIMPSI) dan dijadikan sebagai pedoman dasar dalam praktik
profesional seorang psikolog.  
◦ Pentingnya pembelajaran mengenai kode etik profesi membuat Kode Etik
Psikolog menjadi salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa psikologi.
ironisnya, minimnya referensi yang tersedia membuat mata kuliah ini kurang
dapat diajarkan secara optimal, di mana materi kelas sering kali mengandalkan
referensi dan kasus-kasus dari luar negeri saja.
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 3
ETIKA
1. Etika adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang yang benar dan yang
salah.
Menurut Anda, apa standar tertinggi yang dapat membedakan benar dan salah?
Mengapa?

2. Menurut Anda, apakah etika berasal dari dalam diri seseorang atau merupakan bagian
dari pembelajaran lingkungan?

3. Sampai batas apa etika diperlakukan? Adakah kondisi ketika etika tidak lagi
diperlukan?
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 4
ETIKA
◦ Berasal dari Bahasa Yunani etikos atau ethos --> Kebiasaan/tata cara
◦ Etika cabang ilmu Filsafat: mempelajari apa yg disebut benar dan salah.
Disebut sbg filsafat moral (moral philosophy)
◦ Filusuf yg konsen dengan Etika adalah Plato: dua jenis realita
1. Physis (dunia fakta) 2. Nomos (dunia nilai)
◦ Menetukan benar atau salah tidak sederhana…Mengapa? (Nilai yg dianut)—tidak
ada fakta moral
◦ Fakta = Realita yg obyektif
◦ Moralitas = ditentukan oleh standart subyektif
◦ Maka ada perdebatan antara etis atau tidak etis
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 5
RELATIVISME ETIKA (Thompson,
1990)
◦ Menyebutkan jika dunia ini ideal (jika semua orang memiliki pemikiran dan cara
berpikir yang sama), etika tidak diperlukan.

◦ Baik & Buruk ETIKA menjadi relatif dan subyektif (Graham, 2020)
1. Setiap kelompokmoral yg berkonflik satu dengan lainnya.
2. Satu pandangan moral lebih baik dari padanya
3. Tidak ada pembuktian empiris karena tidak ada faktamoral yang dapat
diobservasi

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 6


UPAYA MENEMUKAN KESEPAKATAN TENTANG ETIKA

◦ Etis dan tidak Etis– diperlukan hal yang obyektif – sama dilihat secara empiris –
keberadaannya yang nyata.

◦ Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengobyektifkan moral ialah melalui
konsep realisme moral dan realitas moral

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 7


REALISME MORAL
◦ Nilai-nilai moral  karakteristik Manusia, namun respon atau wujud nyata –
Nilai-nilai Karakteristik dari obyek fisik (Graham, 2010)
◦ Penilaian dari baik buruk bersifat implisit di dlm diri manusia-->
manifestasinya terlihat dari perilaku yang tampak.
◦ Sebaliknya, segala realitas yang ada didunia fisik –manifestasi dari nilai-nilai
moral yang menyertainya.
◦ Ada tiga sanggahan atas kejanggalan realisme moral
Yaitu…

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 8


RASIONALISME MORAL
◦ 3 + 6 = 9 factual dan logis, karena bisa dibuktikan secara empiris.
◦ Penjelasan moral tidak dapat mengandalkan metode kenyataan faktual-karena
tidak ada fakta moral.
◦ David Hume (Graham, 2010): tiga argument moral:
1. Anda berjanji membayar utang
2. Janji wajib ditepati
3. Anda berkewajiban membayar utang

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 9


OBJEKTIVISME
◦ RASIONALISME MORAL MERUPAKAN BAGIAN DARI OBJEKTIVISME

◦ Empat Pandangan Mengenai Etika


Hard subyectivism Soft subyektivism

“Tidak ada jawaban benar atas segala “Tidak ada jawaban benar atas beberapa
pertanyaan moral” pertanyaan moral”

Hard Objectivism Soft Objectivism

“Selalu ada jawaban benar atas segala pertanyaan “ Selalu ada jawaban benar atas beberapa pertanyaan
moral” moral”

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 10


Teori ETIKA (Hasan, 2009)

1. Etika Deskriptif : Bebas Nilai


2. Etika Normatif: Benar dan salah
3. Metaetika: asal-usul etika dan maknanya
4. Etika terapan: mengkaji masalah(aborsi, KDRT,Homo seksual

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 11


PERBANDINGAN RELATIVISME
PERSONAL BUDAYA

◦ Benar dan salah  subyektif ◦ Keberbedaan dan keberagaman yg


sesorang. adamanusia bermasyarakat
◦ Standar satu-satunya perasaan si adat istiadat dan kepercayaan
pelaku masing2
◦ Contoh seorang Psikolog membina ◦ Contoh budaya barat dan
hubungan intim dengan klien. timur….seutan Bpk/Ibu atau
langsung namanya

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 12


PERBEDAAN

ETIKA ETIKET

◦ Bersifat pasti, mutlak, absolut ◦ Bersifat situasional, relatif

◦ Berlaku sekalipun tidak ada orang ◦ Hanya berlaku jika ada orang lain
lain (tidak ada saksi mata) (ada saksi mata)

◦ Perilaku dipertahankan karena hati ◦ Perilaku dipertahankan agar dapat


nurani tetap diterima lingkungan

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 13


BERBAGAI TEORI :

EGOISME
NATURALISME & TEORI NILAI (VIRTUE THEORY)
UTILITARIANISME
KANTIAN MODEL

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 14


DISKUSI
1. APA YANG ANDA DAPAT DI SIMPULKAN TENTANG
ETIKA?
2. BAGAIMANA ANDA MENGKAITKAN PRINSIP-PRINSIP
ETIKA DENGAN NILAI-NILAI KEPERCAYAAN YANG
ANDA ANUT?
3. APAKAH KODE ETIK PSIKOLOGI YANG ADA
MENGANUT ETIKA ATAU ETIKET, KENAPA ?

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 15


LIMA LANGKAH MENGAMBIL KEPUTUSAN
ETIKA (Mc Donald, dalam Hasan 2009)

1. Identifikasi masalah
2. Menguraikan alternatif yang mungkin
3. Menggunakan sumber daya etika dlm mengidentifikasikan
4. Mengusulkan resolusi yang memungkinkan
5. Membuat pilihan

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 16


Mengenali Masalah Etika

Memahami Fakta

Mengevaluasi Tindakan Alternatif Dari Berbagai Perspektif Etika

Utilitarium Hak Keadilan Kebajikan ( Virtue Theory) Kebaikan Awam

Mengambil Keputusan dan Mengujinya

Bertindak dan Merefleksi Diri


01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 17
KODE ETIK PSIKOLOGI
1. APABILA KITA MENGACU PADA TEORI ETIKA KANT, APAKAH KODE ETIK PSIKOLOGI
MASIH DIPERLUKAN?

2. MANA YANG LEBIH BAIK DARI PERNYATAAN BERIKUT


a. Kode Etik hanya mengatur hal-hal yang umum, sedangkan hal khusus diserahkan
kepada diri psikolog.
b. Kode Etik seharusnya mengatur hingga hal-hal spesifik, sehingga terdapat kesepakatan
yang baku dalam segala bentuk praktik psikolog

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 18


PERISTIWA BESAR TERBENTUKNYA
KODE ETIK PSIKOLOGI
◦ PERCOBAAN WATSON
◦ THE DOCTOR’S TRIAL
◦ STUDI KEPATUHAN MILGRAM
◦ STUDI “TEAROOMS” HUMPHREYS
◦ EKSPERIMEN PENJARA STANFORD

*** Apakah menurut Anda dengan adanya kode etik sekarang percobaan yg kontroversial seperti di atas
tidak lagi dilakukan? Atau hanya tidak disebarluaskan?***

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 19


PERKEMBANGAN KODE ETIK
PSIKOLOGI
DI AMERIKA SERIKAT American Psychological Association, pertama kode etik tahun 1953 dirivisi
1959, 1963, 1968, 1977, 1979, 1981, 1990, 1992 dan 2002.
dikenal dengan istilah Ethical Principles Of Psychologists and Code of Conduct
BEDA
Ethical Principles : pandangan umum, bersifat deskriptif dan berisi prinsip2 yg mensejahterakan
peradapan.
Code Of Conduct: bersifat spesifik, direktif (aturan) untuk penyeragaman perilaku dan penilaian.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 20


Next…
◦ 1902 APA prinsip umum dlm Kode Etik
1. Competence
2. Intergrity
3. Professional and scientific responsibility
4. Respect for people’s rights and dignity
5. Concern for others’ welfare

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 21


Th. 2010, APA merivisi dan menetapkan 5
prinsip umum kode etik
1. Beneficience and nonmaleficence
2. Fidelity and responsibility
3. Integrity
4. Justice
5. Report for people’s right and dignity

IPSI (Ikatan sarjana Psikologi Indonesia (1979)—HIMSI (1998), 2000, 2010.


Ada 14 bab dan 80 pasal, Mengatur praktek psikologi: kompetensi,
kerahasiaan rekam dan hasil pemeriksaan psikologi, hub antarmanusia,
penelitian dan publikasi, dll.
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 22
KOMPETENSI

1. Menurut Anda , kemampuan umum apa saja yang perlu dimiliki oleh seorang psikolog?
2. Apa yang dapat terjadi jika seorang professional atau psikolog melakukan Tindakan di luar
kompetensi yang dimiliki?

Definisi Kompetensi
(Roe, 2002) Sebagai suatu kemampuan yang dipelajari untuk melakukan sebuah tugas.
Kemampuan untuk melakukan sesuatu berdasarkan pada standart profesi (Bennett, at all, 2011)

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 23


RUANG LINGKUP KOMPETENSI
◦ Kode Etik Psikologi Indonesia: Pasal 7 dan 9
◦ Code of Cunduct (APA) : Pasal 203 dan 204

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 24


KASUS 1

◦ Eni merupakan sarjana psikologi yg sudah menjadi asisten psikolog klinis selama 2 tahun. Ia
sudah mendapatkan pengalaman intervensi dengan menggunakan salah satu jenis psikotherapi
selama mendampingi psikolog di tempatnya bekerja.
◦ Suatu hari, salah satu anggota keluarga Eni membutuhkan bantuan karena memiliki masalah
pribadi dan sudah mengganggu interaksi sosial dan pekerjaannya. Setelah mengetahui
informasi lebih banyak mengenai masalah saudaranya, Eni menyadari bahwa kasus ini sudah
sering ditangani oleh psikolog di tempatnya bekerja dan Ia mengetahui cara-cara intervensi
yang dapat dilakukan.
◦ Didorong permintan keluarganya, Eni akhirnya mencoba melakukan intervensi kepada
saudaranya. Ternyata setelah beberapa kali sesi intervensi, saudara Eni lebih baik dan ia sangat
berterima kasih atas bantuan yang diberikan Eny.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 25


KASUS 1. : Saudara sebagai Klien
DISKUSI
1. APAKAH MENURUT ANDA ENI SUDAH MEMILIKI KOMPETENSI YANG
MEMADAI UNTUK MELAKUKAN INTERVENSI? MENGAPA?

2. APA YANG DILAKUKAN ENI MEMBUAT SAUDARANYA TERBANTU.


APAKAH YANG DILAKUKAN ENI BERTENTANGAN DENGAN KODE
ETIK? JELASKAN

*** BAGAIMANA PENERAPAN SISTEM DI INDONESIA DALAM HAL


MELINDUNGI MASYARAKAT DAN BAHAYA AKIBAT PRAKTIK
PSIKOLOGI YANG TIDAK SESUAI DENGAN KOMPETENSI PSIKOLOG?
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 26
KASUS 2: BERPRAKTIK KEMBALI
◦ Nina disumpah menjadi Psikolog klinis dua tahun yang lalu, setelah menjadi psikolog, dia belum pernah
praktik ataupun mengembangkan keterampilan klinisnya. Karena kesibukannya menjadi ibu.setelah
anaknya mulai besar dan diasuh oleh pengasuhnya, maka ia mulai praktik sebagai psikolog.
DISKUSI
1. BAGAImana menurut Anda kompetensi yang dimiliki Nina setelah dua tahun tidak digunakan? Apakah
keterampilannya bisa menangani kasus baru?
2. Apa yang sebaiknya Nina lakukan untuk meyakinkan kompetensi yang dimilikinya apakah masih
sesuai?

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 27


Kasus 3 Berbeda Nilai
◦ Gita adalah psikolog Klinis dewasa disalah satu rumah sakit. Ia adalah seorang psikolog yang
menganut nilai-nilai yg tidak menyetujui orientasi Homoseksualitas yg berkembang akhir-
akhir ini. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang klien yang ternya seorang homosksual. Gita
menyadari bahwa dirinya tidak nyaman, namun tetap berusaha memberikan pelayanan
terhadap klien ini dengan alasan ingin membantu.
◦ Selama beberapa sesi konsultasi, Gita merasa tidak nyaman, namun Ia terlanjur berjanji akan
melakukan beberapa sesi konsultasi lagi dengan klien ini.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 28


KASUS 3, BERBEDA NILAI DENGAN
KLIEN
1. Guna mengalami dilemma dalam menghadapi klien yang dijelaskan
di kasus tersebut . Ia menyadari bahwa dirinya tidak nyaman dalam menangani kasus ini, tetapi ia
merasa bersalah jika menolak klien ini.
Dengan menjaga perasaan klien, Gita tetap melakukan konsultasi meskipun ia menyadari terkadang
ia tidak obyektif melihat kasus ini, Menurut Anda, apakah Gita sudah melakukan hal yang tepat
sesuai kode etik psikologi?
2. Dalam kasus ini, apakah yang dimaksud dengan professional ialah:
a. Melakukan sesuai dengan kompetensinya?
b. Memberikan jasa dengan mengesampingkan nilai-nilai pribadi?

3. Menurut Anda apa saja yang bisa Gita lakukan ketika ia mengetahui bahwa kasus klien yang
01/13/2023dihadapi memiliki pertentangan dengan nilai-nilai
Dr. Veronika personalnya?
Trimardhany 29
KASUS 4, PRAKTIK DARURAT
◦ DIDI merupakan psikolog anak di suatu daerah terpencil. Dia merupakan satu-satunya psikolog yang
berpraktek di daerah tersebut. Suatu saat ada salah satu anggota keluarga dari klien anak yang pernah Ia
tangani mendatangi Didi dan ingin melakukan konsultasi akan masalahnya.
◦ Dari informasi singkat yang didapatkan Didi, diketahui bahwa masalah yg dimiliki klien ini sudah
mengganggu jam tidur, kegiatannya sehari-hari, bahkan mengganggu anggota keluarga lain, krn klien
mulai berbicara sendiri. Didi akhirnya menolak pasien tersebut dengan alasan bahwa klien dewas tidak
bisa Ia tangani, karena kasusnya cukup serius dan diluar kompetensinya, dan memintanya untuk pulang.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 30


KASUS 4: PRAKTEK DARURAT
1. MENURUT ANDA, APAKAH YANG DILAKUKAN DIDIK PADA SITUASI DAN KONDISI DI ATAS
MERUPAKAN HAL YANG SESUAI DENGAN KODE ETIK SEBAGAI PSIKOLOG? MENGAPA?

2. APAKAH ADA HAL LAIN YANG BISA DILAKUKAN DIDIK TERKAIT DENGAN PROFESINYA
SEBAGAI PSIKOLOG YANG BERTINDAK SESUAI KODE ETIK ? BERIKAN CONTOHNYA (JIKA
ADA)

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 31


HUBUNGAN
01/13/2023

ANTAR MANUSIA
By: Dr. Veronika Trimardhany, M.Si.,Psikolog

Dr. Veronika Trimardhany 32


BEBERAPA FAKTA YANG MEMPENGARUHI
SUBJEKTIVITAS PSIKOLOG:
DISKUSI
1. Faktor demografis ( jenis kelamin, ras, usia, agama, tempat asal, tahun lahir, 1. APA DAMPAK TERHADAP
HUBUNGAN ANDA
dsb)
DENGAN KLIEN KETIKA
2. Memori tentang wajah atau kepribadian klien yang mirip dengan yg pernah ANDA MENGETAHUI
BAHWA KLIEN YANG
ditemui sebelumnya ANDA TANGANI
BERTEMPAT TINGGAL
3. Bidang usaha atau pekerjaan klien yang berhubungan dengan persoalan yang SEAREA DENGAN ANDA
sedang psikolog hadapi ATAU MERUPAKAN ADIK
KELAS ANDA SAAT
4. Penampilan fisik yang menarik dari klien SEKOLAH?

5. Pembawaan psikologis klien yang hangat dan bersahabat


2. APA CARA TERBAIK UNTUK
6. Kesamaan atau perbedaan nilai-nilai, filosofi dan pendangan hidup MENGATASI KEMUNGKINAN
SUBJEKTIVITAS DALAM
HUBUNGAN DENGAN KLIEN?

33
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
◦ Jane mengalami depresi berat sejak ditinggalkan pacarnya. Kondisinya yang
kian lama kian memburuk berdampak pada performa pekerjaannya di kantor
yang semakin menurun. Salah satu temannya mengusulkan agar Jane
berkonsultasi ke psikolog. Erasa tidak dapat mengatasi sendiri, Jane mengikuti
saran temannya.
KASUS 1
◦ Ia mengikuti sesi assessmen awal oleh psikolog (biasa menangani depresi).
Kebetulan psikolognya seorang pemuda. Psikolog melihat Jane memiliki potensi DATING
yang besar untuk berhasil dalam karir. Hanya saja , rasa cintanya yg besar
kepada mantan pacarnya membuatnya Ia tidak dapat menunjukkan potensinya THERAPY
secara optimal. Setelah mengikuti sesi pemeriksaan, Jane mulai merasa
nyaman. Kehidupan membaik, begitu pula dengan prestasi kerjanya mulai
meningkat. Namun psikolog yang menanganinya tahu betul bahwa perubahan
tersebut bukan yg sejati., melainkan hanya merupkan efek dari hubungan terapi
yg sedang berjalan. Melihat kejadian ini, psikolog berkesimpulan bahwa satu-
satunya cara paling efektif untuk memulihkan Jane dengan membuat berpacaran
Kembali. …………

34
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
◦ MULTIPLE RELATIONSHIPS
Hubungan yang melibatkan kedekatan seksual dan atau pelecehan

JENIS
Kasus 1. DATING THERAPI HUBUNGAN
DISKUSI
ANTARA
1. Dengan berpacaran, kedua belah pihak mendapat keuntungan. Apakah
menurut Anda hal ini melanggar kode etik? Mengapa? PSIKOLOG
2. Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dari psikolog thp Jane yang DENGAN
mengatakan bahwa satu-satunya cara paling efektif bagi Jane ialah dengan
membuatnya berpacaran Kembali? KLIEN
3. Apakah menurut Anda seseorang yang dapat membangun hubungan yang
dewas adalah orang-orang yang dapat berdiri sendiri atau tidak dapat berdiri
sendiri?

35
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
◦ KASUS 2 HADIAH DARI KLIEN
◦ SITUASI A
◦ Seorang Klien datang kepada psikolognya karena depresi berkepanjangan,
setalah ditinggal oleh suaminya. Sang psikolog memberikan sesi konseling
kepada klien yang sudah direncanakan selama 8 sesi. Pada sesi ke 6, klien sudah
terlihat pulih sehingga psikolog melihat sudah dapat dilakukan sesi terminasi.
Merasa sangat terbantu oleh sang psikolog, klien membawakan hadiah berupa
kemeja kerja untuk psikolog pada hari terakhirnya.
◦ SITUASI B
◦ Jane adalah seorang yang mengalami dependent personality disorder. Merasa
cukup terganggu dengan kondisinya Jane berkonsultasi dengan psikolog.
Setelah menjalani sesi therapi, Jane merasa nyaman dengan sesi terapinya
sehingga berharap sesi dapat terus berlanjut. Agar psikolognya tidak
menghentikan sesi, Jane membelikan dasi, pen, dan beberapa benda lain disetiap
sesi.

36
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
◦ HUBUNGAN DENGAN KLIEN YANG PERNAH DITANGANI

KASUS 2:
◦ YANG PERLU DISESUAIKAN KEMBALI: Hadiah dari
1. Sebelum mulai sesi terapi, psikolog perlu mengkomunikasikan kemungkinan Klien
akan adanya penegakan Batasan-Batasan Kembali guna menghindari
transference DISKUSI:
1. APA PERBEDAAN
2. Persahabatan yang semula cukup erat perlu “ dibekukan” untuk sementara
ANTARA KASUS PADA
waktu, hubungan perlu dibuat lebih formal, sopan, dengan hanya SITUASI A DAN B
berkomunikasi sepenuhnya layaknya seorang psikolog dengan klien.
2. BOLEHKAH
3. Meminta bantuan pihak ketiga yang netral untuk mengevaluasi atau MENERIMA HADIAH
mengambil peran-peran guna menghindari konflik kepentingan PADA SALAH SATU
ATAU KEDUA SITUASI
DI ATAS? MENGAPA?

37
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
◦ MENIKAHI MANTAN KLIEN
◦ Adi telah berhasil menamatkan pendidikannya sebagai seorang psikolog dan
sudah dinyatakan kompeten untuk melakukan praktek psikologi. Ia berpAKTEK KASUS 3
DI SALAH SATU RS SWASTA.
DISKUSI
◦ Salah satu klien Adi, Rose, ialah seorang korban KDRT orangtuanya Ia
1. Apakah menurut
mendaftar sesi konseling dengan ADI. Setelah menjalani beberapa sesi, Rose
mulai terpesona dengan kepribadian ADI. Anda yang
dilakukan Adi
◦ Ia merasa nyaman menceritakan dengan terbuka segala pengalamannya dan
melanggar kode
menginginkan hubungan yang lebih dari pada sekedar Klien.
etik?
◦ Adi, disisi lain, dapat juga mengamati bahwa Rose jatuh cinta kepanya. Ia pun
merasa nyaman dengan Rose. Adi belum menikah, begitu pula dengan Rose. 2. Apa yang
seharusnya
◦ Namun, Adi tetap berusaha untuk tetap bersikap netral selama proses Therapi
dilakukan untuk
hingga terminasi terapi. Setelah rangkaian sesi terapi selesai sedikit demi sedikit
mengantisipasi
mereka membina komunikasi. Akhirnya memutuskan untuk menikahi Rose,
karena merasa semakin cocok. kemungkinan
menghadapi seperti
Adi?

38
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
CARA-CARA MENJAGA BATASAN UNTUK MEMELIHARA
HUBUNGAN PROFESIONAL DENGAN KLIEN

1. SIKAP PROFESIONAL. Perlu dijelaskan….. Se,mua


2. PERAN
3. WAKTU
4. TEMPAT DAN RUANG
5. UANG
6. HADIAH
7. BATASAN LAINNYA

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 39


TINDAKAN PSIKOLOG-KLIEN PSIKOLOG – KLIEN
JENIS KELAMIN JENIS KELAMIN
SAMA BERBEDA. B
A
BERSALAMAN
MENEMPELKAN PIPI
MENCIUM PIPI
MENYENTUH PUNDAK
MENGUSAP TANGAN
MEMBERIKAN NOMOR HP
SESI TERAPI DI
KAFE/TEMPAT UMUM
SESI TERAPI DI
RUMAH/KANTOR KLIEN
MBERI HADIAH/OLEH-OLEH
PADA KLIEN

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 40


BEBERAPA PERTIMBANGAN YANG PERLU
DIPIKIRKAN DALAM MELAKUKAN PENGALIHAN
JASA IALAH:
1. PSIKOLOG HARUS MEMASTIKAN BAHWA PSIKOLOG LAIN YANG AKAN
MENANGANINYA MEMILIKI KOMPETENSI UNTUK MENGATASI MASALAH KLIEN SERTA
TIDAK BERPOTENSI MEMBAHAYAKAN
2. PSIKOLOG PERLU MEMBERITAHUKAN KEMUNGKINAN ADANYA PENYESUAIAN DALAM
HAL BIAYA JASA
3. PSIKOLOG PERLU MEMBERITAHUKAN DAN MEMINTA PERSETUJUAN KLIEN TENTANG
DIBUKANYA RAHASIA DAN DATA KLIEN KEPADA PSIKOLOG RUJUKAN GUNA
MELANJUTKAN SESI.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 41


INFORMMED CONSENT:

◦ UNTUK MENGANTISIPASI KEMUNGKINAN TERLAMPAUINYA BATASAN DALAM


HUBUNGAN PSIKOLOG-KLIEN, SANGAT PENTING BAGI PSIKOLOG UNTUK:
◦ MEMBACA, MENYEPAKATI, DAN MENANDATANGANI LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT) TENTANG SYARAT-SYARAT SESI YANG AKAN DIJALANI
BERSAMA. UNTUK MENGHINDARI SALAH PAHAM.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 42


KATEGORI INFORMASI YANG DIRAHASIAKAN (THOMPSON, 1990)

1. Status klien-baik mantan klien maupun klien yang sedang ditangani


2. Jumlah pertemuan, waktu pertemuan pertama kali, dan jarak waktu antar pertemuan
3. Tipe jasa-konseling individu, pasangan, keluarga, kelompok, maupun kombinasi diantaranya.
4. Alasan klien mencari atau menerima jasa dan diagnosis yang ditegakkan atas diri klien
5. Kata-kata dan perilaku nonverbal yang ditampilkan klien selama proses terapi
6. Kata-kata dan perilaku nonverbal yang ditunjukkan klien terhadap terapis dalam konteks lainnya
7. Kata-kata dan perilaku nonverbal terapis, baik di dalam maupun di luar konteks terapi
8. Rencana intervensi dan hal yang saat ini sedang dilakukan
9. Pandangan umum terapis mengenai jalannya intervensi dan hasilnya.

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 43


Untuk dikerjakan:
◦ 1. Carilah kasus mengenai pelanggaran kode etik psikologi berkaitan dengan:
◦ Kompetensi sebagai psikolog
◦ Hubungan interpersonal
◦ Mengalihkan jasa kepada kolega yang dimana klien tersebut tidak sesuai dengan nilai pribadi
anda (sebagai psikolog)
◦ 2. Melanggar/berkaitan dengan kode etik bab dan pasal berapa?
◦ 3. Sebaiknya seperti apa dari pelanggaran/kasus tersebut?
◦ (Cara memperbaiki/saran/dll)
◦ 4. Hasil diskusi (disertakan)jelaskan

01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany 44


◦ 1. KODE ETIK PSIKOLOGI INDONESIA, PEDOMAN PELAKSANAAN,
HIMPSI 2010

BOOK
2. ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA KODE ETIK
PSIKOLOGI INDONESIA, HIMPSI 2003
REFERENC
◦ 3. KODE ETIK PSIKOLOGI DAN APLIKASINYADI INDONESIA, KAREL E
KARSTEN, DAN TEMAN2 2017 –SALEMBA HUMANIKA

◦ veronika.t@lspr.edu

45
01/13/2023 Dr. Veronika Trimardhany
01/13/2023

SEKIAN &
TERIMAKASIH
ADAKAH PERTANYAAN?

Dr. Veronika Trimardhany 46

Anda mungkin juga menyukai