Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

CRF observasi
Dispepsia

Siti Rahmawati. s
STATUS PENDERITA
IDENTITAS

Nama : Tn. Margodita


Tempat dan tanggal lahir : 17 Agustus 1937
Usia : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Pekerjaan : Pensiun
Alamat : Cilungup RT 09/02
Masuk RS tanggal : 2 Mei 2010
Dignosis masuk : Dispepsia ec konstipasi
No Rekam Medik : 60.32.76
 
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Nyeri perut sejak 1 hari yang lalu.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pasien mengeluh nyeri perut atas bagian kiri dan nyeri
ulu hati sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga merasakan
mual dan muntah 4x yang berisi cairan dan sisa
makanan. Pasien juga mengeluh belum BAB selama 20
hari yang lalu. Pernah merasakan gatal pada kaki yang
berulang.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
• Gout
• Gagal Ginjal Kronik
• Hipertensi
• DM : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELURGA :


• Hipertensi : disangkal
• DM : disangkal
RIWAYAT PSIKOSOSIAL :
• Rokok ≤ 10 batang per hari
• Kopi 1 gelas per hari
• Suka mengkonsumsi makanan yang pedas
 
RIWAYAT PENGOBATAN :
• Pernah masuk RS pada bulan agustus 2009 karena
Gagal ginjal kronik
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA VITAL
• Tekanan darah : 150/80 mmHg
• Nadi : 70 kali/menit
• Suhu : 36,6 °C
• Napas : 24 kali/menit

• Berat badan : 53 kg
• Tinggi badan : 163cm
• IMT : 19,9
UMUM
• Keadaan Umum : Cukup
• Kesadaran : Composmentis

STATUS GENERALIS
KEPALA
• Bentuk kepala : Normocephal
• Rambut : Warna rambut putih
Tidak rontok dan Kering
• Inspeksi : Tidak ada lesi
MATA
OD OS
• Konjungtiva : Anemis Anemis
• Sclera : tidak ikterik tidak ikterik
• Pupil : isokor isokor
• Palpebra superior : normal normal
• Palpebra inferior : normal normal
• Pergerakan bola mata : normal normal
• Kelopak mata : normal normal
• Bola mata : normal normal
• Sekret : (-) (-)

HIDUNG
• Mukosa : Tidak hiperemis
Tidak ada sekret
Tidak ada perdarahan
TELINGA
OD OS
• Nyeri : (-) (-)
• Sekret : (-) (-)
• Nyeri tekan : (-) (-)
• Gangguan pendengaran : (+) (+)

MULUT
• Bibir : Kering
Pucat
Tidak sianosis
• Lidah : Tidak kotor
Pucat
Tidak tremor
T idak deviasi
• Gigi : Gigi tidak lengkap
• Faring : Tidak hiperemis
• Tonsil : Normal  T1/T1
Tidak ada infiltrat
 
LEHER
• Kelenjar limfe : Tidak teraba pembesaran
• Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Ikut bergerak saat menelan

THORAX
• Inspeksi : Bentuk simetris
Pergerakan dinding dada normal
• Palpasi : Tidak ada retraksi dinding dada
• Perkusi : Jantung : normal
Paru : normal
• Auskultasi : Paru : tidak ada suara tambahan
Jantung : BJ 1/BJ 2 tidak ada suara
tambahan
ABDOMEN
• Inspeksi : Cekung
• Tidak asites
• Tidak ada bekas Luka dan operasi
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Palpasi : Nyeri tekan abdomen kiri bagian
atas (+)
• Hati : Tidak teraba pembesaran
• Limpa : Tidak teraba pembesaran
• Ginjal : Tidak teraba pembesaran
Nyeri ketok ginjal tidak ada
• Perkusi : Timpani
STATUS LOKALISASI
• Ekstremitas bawah : Ditemukan ruam kemerahan dan
bersisik pada ke dua kaki, gatal (+)
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
03-05-2010
Hematologi
• Hb : 4,1

Faal Ginjal
• Ureum : 52
• Kreatinin : 2,3
• CCT I : 20,3
• CCT II : 21,5
• CCT III : 22,4

GDS : 113
 
Urinalisa

• Warna : kuning
• Kejernihan : agak keruh
• PH : 6.0
• Berat Jenis : 1010
• Benda Keton : negatif (-)
• Bilirubin : negatif (-)
• Urobilinogen : normal
• Leukosit Esterase : (++)
• Leukosit :10-12
• Eritrosit : 2-3
• Kristal : (-)
• Bakteri : (+)
• Jamur : (-)
DIAGNOSIS KERJA : Gagal ginjal kronik, observasi
Dispepsia
DIAGNOSIS BANDING : Gastritis
TERAPI :
• Edukasi : perubahan kebisaan pola makan
• Medikamentosa :
• Oral : CaCo3
Folix acid
Vitazym
Ketoconazole
• Injeksi : Rantin
Vit K
• Infus : Asering
• Transfusi darah
CHRONIC RENAL FAILURE
DEFINISI
Gangguan fungsi renal yang progresif
dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit
EPIDEMIOLOGI

• Di negara- negara berkembang insiden


gagal ginjal diperkirakan sekitar 40-60
kasus perjuta penduduk pertahun.
ETIOLOGI
Klasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar derajat penyakit

Derajat Penjelasan LFG


(ml/mn/1.73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan ≥ 90
LFG normal atau ↑
2 Kerusakan ginjal dengan 60 – 89
LFG ↓ ringan
3 Kerusakan ginjal dengan 30 – 59
LFG ↓ sedang
4 Kerusakan ginjal dengan 15 – 29
LFG ↓ berat
5 Gagal ginjal < 15 atau dialysis
PATIFISIOLOGI
Pe ↓kerja ginjal Kompensasi
hiperfiltrasi n hipertrofi

Kebocoran protein lewat


glomerulus
Angiotensin II

↑ Ekspresi growth
mediators/ inflamasi/
fibrosis

Nefropati
Glomerulusklerosis

Berkurangnya
jUmlah nefron
Perjalanan klinis

• Stadium I
• Stadium II
• Stadium III
GEJALA KLINIS
• Sesuai penyakit yang mendasari seperti : Diabetes
mellitus, infeksi traktus uniarius, batu traktus
urinarius, hipertensi, hiperurikemia.
• Sindrom Uremia : lemah, letargi, anoreksia, mual,
muntah, nokturia, kelebihan volume cairan, neuropati
perifer, pruritus, kejang- kejang sampai koma.
• Gejala komplikasinya antara lain : hipertensi, anemia,
asidosis metabolic, gangguan keseimbangan elektrolit
( sodium, kalium, khlorida).
DIAGNOSA

• Kimia Faal Ginjal


• Pemriksaan darah
• Urinalisa
• USG abdomen
• Biopsi ginjal
PENATALAKSANAAN

• Obat anti hipertensi


• Pemberian eritropoitin
• Pemberian pengikat fosfat
• Pembatasan cairan dan elektrolit
• Terapi pengganti ginjal
LFG ml/menit Asupan protein Fosfat g/kg/hari
g/kg/hari
>60 Tidak dianjurkan Tidak dibatasi

25 – 60 0,6-0,8/kg/hari,termasuk ≤10 g
≥0,35gr/kg/hari, nialai
biologis tinggi
5 – 25 0,6-0,8/kg/hari,termasuk ≤10 g
≥0,35gr/kg/hari, nialai
biologis tinggi atau
tambahan 0,3 g asam
amino essensial atau
asam keton
<60 0,8/kg/hr (+1 gr protein/ ≤9
(sindrom nefrotik) g proteinuria atau 0,3
g/kg tambahan asam a
ino essensial atau asam
DISPEPSIA
DEFINISI
• Dispepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis
yang terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian
atas yang menetap atau mengalami kekambuhan.
KLASIFIKASI
• Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus (ulkus-like
dyspepsia), dengan gejala:
(Nyeri epigastrium terlokalisasi,Nyeri hilang setelah
makan atau pemberian antasid ,Nyeri saat lapar ,Nyeri
episodik)
• Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-
like dyspesia), dengan gejala:
(Mudah kenyang,Perut cepat terasa penuh saat
makan ,Mual,Muntah,Upper abdominal bloating (bengkak
perut bagian atas),Rasa tak nyaman bertambah saat makan)
• Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe
di atas) .
Penatalaksanaan
• Antasid 20-150 ml/hari
• Antagonis reseptor H2
• Ppi
• Kadang kala juga dibutuhkan psikoterapi dan
psikofarmaka
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai