0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan46 halaman
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan murid dengan memberikan kebutuhan yang dibutuhkan setiap individu. Pembelajaran ini berorientasi pada kebutuhan murid, bersifat kualitatif, dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman untuk semua tipe murid. Contoh kasus menunjukkan bagaimana guru dapat merancang varian penugasan berdasarkan hasil asesmen awal untuk mengak
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan murid dengan memberikan kebutuhan yang dibutuhkan setiap individu. Pembelajaran ini berorientasi pada kebutuhan murid, bersifat kualitatif, dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman untuk semua tipe murid. Contoh kasus menunjukkan bagaimana guru dapat merancang varian penugasan berdasarkan hasil asesmen awal untuk mengak
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang mengakomodasi perbedaan murid dengan memberikan kebutuhan yang dibutuhkan setiap individu. Pembelajaran ini berorientasi pada kebutuhan murid, bersifat kualitatif, dan menciptakan lingkungan belajar yang nyaman untuk semua tipe murid. Contoh kasus menunjukkan bagaimana guru dapat merancang varian penugasan berdasarkan hasil asesmen awal untuk mengak
● sebuah proses pembelajaran yang Ciri-ciri Pembelajaran
Diferensiasi : mencoba mengakomodasi perbedaan- Berorientasi pada kebutuhan murid (Student perbedaan yang ada pada murid. Centered) ● pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk Kualitatif daripada kuantitatif, pembelajaran berkualitas bagi semua semua dan memberikan kebutuhan- kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap Perpaduan antara instruksi klasikal, kelompok dan individu individu. Penilaian berkelanjutan Menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi semua tipe murid Perhatian!
Pembelajaran berdiferensiasi tidak
berarti memberikan perlakuan atau Tindakan yang berbeda untuk setiap murid, bukan pula membedakan antara murid pintar dan kurang pintar Mengapa PEMBELAJARAN DIFERENSIASI diperlukan? Pembelajaran Berdiferensiasi vs Non Berdiferensiasi Contoh Kasus 1 Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Pada akhir Fase B, peserta Peserta didik dapat menyajikan didik dapat mendeskripsikan ciri dan menyelesaikan masalah yang berbagai bentuk bangun datar berkaitan dengan keliling bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan. Hasil Asesmen Awal
Kelompok A Kelompok B Kelompok C
Beberapa peserta didik Beberapa murid telah Beberapa murid belum telah memahami memahami konsep memahami konsep konsep keliling: dapat keliling namun belum keliling melakukan operasi lancer dalam hitung dasar melakukan operasi hitung dasar Varian Penugasan Kelompok A Kelompok B Kelompok C
1. Murid diminta mengerjakan 1. Murid dibuat kelompok 1. Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang 2. Murid menggunakan pembelajaran eksplisit mengaplikasikan konsep bantuan benda-benda tentang konsep keliling. keliling dalam kehidupan konkret untuk menghitung 2. Guru akan memberikan sehari-hari. Misalnya keliling bangun datar scaffolding yang lebih mengukur keliling benda (alatnya misal lidi atau banyak dalam proses ini. disekitar kelas : Keliling sedotan) meja, keliling kelas dll) 3. Guru sesekali memantau 2. Murid akan diminta untuk kelompok ini untuk bekerja secara mandiri dan memastikan tidak ada saling memeriksa pekerjaan miskonsepsi. masing-masing. Contoh Kasus 2 Pada Pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Lili ingin mengajar membuat karangan berbentuk narasi. Pak Lili kemudian melakukan penilaian diagnostik. Ia kemudian menemukan ada 3 kelompok siswa di kelasnya, yaitu: Kelompok A: Siswa yang mempunyai keterampilan menulis dengan stuktur yang baik dan mempunyai suku kata yang cukup kaya, serta mandiri dan percaya diri dalam bekerja. Kelompok B: Siswa yang mempunyai keterampilan menulis dengan stuktur yang baik, tetapi kosakatanya terbatas. Kelompok C: Siswa yang belum mempunyai keterampilan menulis dengan stuktur yang baik dan kosakatanya pun terbatas. Varian Penugasan Kelompok Penugasan Alasan A Menulis Lebih dari 3 mempunyai keterampilan menulis Paragraf. Masing-masing paragraf 5 kalimat. dengan stuktur yang baik dan mempunyai suku kata yang cukup kaya
B Menulis 2 – 3 Paragraf. mempunyai keterampilan menulis
dengan stuktur yang baik, tetapi kosakatanya terbatas C Menulis Minimal 1 belum mempunyai keterampilan menulis Paragraf. dengan stuktur yang baik dan kosakatanya pun terbatas. No. Tugas Link 1. LK 2.1 Membuat https://docs.google.com/document/d/1sPUhERLqbX Pemetaan Kebutuhan Oz8iwc5kzLJXLRKFVxRyGO/edit?usp=sharing&ouid= Siswa 101718409639817561427&rtpof=true&sd=true
2. LK 2.2 Menyusun Modul https://docs.google.com/document/d/1GWnCQT82Z