Anda di halaman 1dari 26

DASAR

ELEKTROKARDIOGRAF
I (EKG)
Hasil Belajar dan Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, diharapkan peserta:


• Mampu menjelaskan sistem konduksi
• Mampu menjelaskan siklus jantung pada gambaran EKG.
Materi Pokok

Pengertian EKG Sistem Kelistrikan Jantung

Sejarah EKG Kompleks Dasar EKG

Indikasi Pemeriksaan EKG Siklus Jantung

Elektrofisiologi Sel Jantung


Elektrokardiogram (EKG)

Rekaman aktivitas elektrik dari sel- 12 lead


sel jantung yang mencapai
permukaan tubuh

Elektroda yang dipasang


dipermukaan tubuh akan mendeteksi
arus yang mencapai kulit 
ditampilkan sebagai rekaman pada
layar/kertas
Sejarah EKG

Pertama kali ditemukan pada tahun 1902 oleh


dokter keturunan Belanda, kelahiran Hindia
Belanda (Semarang), William Einthoven

Pionir penemuan EKG  Augustus Desire Waller


(London, 1887). Waller memiliki ketertarikan
pada bidang fisiologi darah dan otot
Sejarah EKG

Waller berpostulasi Wiliiam Einthoven Selain dengan string


galvanometer, EKG juga
aktivitas elektrik menyempurkan dan disempurnakan dengan formula
jantung dapat memodifikasi dengan matematika untuk mengurangi
inersia dan gaya gesek
direkam dari string galvanometer
permukaan tubuh
Menggunakan electrometer Aktivitas atrium berhasil Dihasilkan EKG
merkuri kapiler
direkam dan dihasilkan 4 sebagaimana yang
defleksi (ABCS)
dikenal saat ini
Elektrometer merkuri kapiler: berisfat
senstif namun hanya dapat
mendeteksi dua defleksi (depolarisasi
dan repolarisasi ventrikel). Diberi
nama V1 dan V2
Sejarah EKG

Pengembangan kurva EKG


Einthoven dari ABCD menjadi
PQRST

Penamaan PQRST mendapat inspirasi dari Descartes points


on a curve yang menggunakan huruf P setelah koordinat 0
Indikasi Pemeriksaan EKG
Diagnosis, skrining, dan pemantauan, pada pasien dengan:

• Gejala seperti berdebar-debar, pusing, sianosis, nyeri dada,


pingsan, atau kejang
• Tanda atau gejala gangguan ritme jantung seperti takikardia,
bradikardia atau imbalans elektrolit
• Henti jantung
• Kecurigaan iskemia, infark miokard
• Penyakit jantung rematik
• Riwayat tenggelam atau trauma area dada.
• Gangguan metabolisme
• Pengobatan yang membutuhkan pemantauan efek samping dari
obat tersebut
Sebelum belajar lebih lanjut mengenai EKG, kita perlu memahami
terlebih dahulu mengenai sistem kelistrikan dan siklus jantung
Elektrofisiologi Sel Jantung

Permukaan sel = elektropositif, internal sel = elektronegatif

Depolarisasi  influks ion positif kedalam sel  influx di propagasi ke


seluruh sel jantung  terbentuk aliran elektrik yang dapat direkam EKG
Elektrofisiologi Sel Jantung

Setelah depolarisasi terjadi proses repolarisasi  outfluks ion


positif sehingga internal sel kembali elektronegatif

Depolarisasi antar sel jantung (A-C), repolarisasi antar sel jantung (D)
Kardiomiosit vs Sel Pacemaker

Kardiomiosit

• Memiliki potensial istirahat berkisar pada -90 mV

Sel Pacemaker

• Tidak memiliki true resting potential  sel pacemaker belum


benar2 mengalami istirahat Ketika depolarisasi selanjutnya
• Repolarisasi hanya mencapai -60mV
Sel Pacemaker

Sel pacemaker dominan adalah SA node.

Gangguan pada SA node  sumber


impuls listrik diambil alih oleh struktur
dibawahnya
Sistem Kelistrikan Jantung

Jantung dapat bekerja dengan optimal apabila


terjadi aktivasi yang cepat dan sekuensial
dari sel-sel otot jantung

Sel konduksi  berkas2 konduksi yang


terbenam dalam miokardium, memungkinkan
postensial aksi tersebar secara cepat,
serentak, berurutan
Sistem Konduksi Jantung Berkas His: menghubungkan AV
node dengan cabang berkas
SA node: terletak pada sub-epicardial dibawahnya. Dikelilingi oleh badan
pada sulkus terminalis. Diperdarahi a. fibrous central
coroner kanan cabang pertama.
Merupakan pacemaker sel uitama

Berkas cabang: terbagi dua, berkas


cabang kanan (papiler anterolateral)
dan kiri (mid-septal, papiler
Sistem konduksi intra-atrial dan anterolateral, papiler posteromedial)
inter-atrial: anterior, medial,
posterior, berkas Bachmann
Fasikel: muara dari cabang
berkas kiri (fasikel kiri anterior
dan fasikel kiri posterior)

Nodus AV: terletak diantara atrium


kanan dan ventrikel kanan.
Berperan melindungi ventrikel dari
SVT Serabut purkinje: trasnmisi impuls ke
endocardial ventrikel. Berfungsi
menciptakan kontraksi yang sinkron
antara ventrikel kanan dan kiri
Kompleks Dasar EKG
Gelombang P: depolarisasi atrium Gelombang T: repolarisasi
ventrikel

Interval PR: dimula dari awal gelombang Gelombang U: defleksi kecil setelah gelombang
P hingga sblm QRS. Menggambarkan T dan sebelum gelombang P selanjutnya
depolarisasi atrium hingga sebelum
depolarisasi ventrikel

ST Segmen ST: dimulai dari akhir kompleks QRS hingga sebelum gelombang
T  periode refrakter antara depolarisasi dan repolarisasi ventrikel
Kompleks QRS: depolarisasi
ventrikel
Interval QT: dimulai dari awal kompleks
QRS hingga akhir gelombang T  sistolik
ventrikel
Siklus Jantung
Depolarisasi Atrium

• Diawali firing impuls dari nodus SA


• Menciptakan gelombang P
Siklus Jantung
Jeda diantara konduksi atrium dan ventrikel

• Nodus AV memperlambat konduksi  ventrikel tidak


akan berkontraksi sebelum atrium selesai berkontraksi
• Memfasilitasi pengisian optimal dari ventrikel
Siklus Jantung
Depolarisasi ventrikel

• Dari nodus AV impuls diteruskan hingga ke


serabut purkinje

Kompleks QRS

• Defleksi kebawah pertama = Q


• Defleksi ke atas pertama = R
• Defleksi kebawah pertama setelah
defleksi ke atas pertama = S
• Defleksi ke atas kedua = R’
Siklus Jantung
Repolarisasi ventrikel

• Terjadi periode refrakter sebe;lum repolarisasi


• Repolarisasi direpresentasikan oleh gelombang T

Gelombang T
Kertas EKG

• Satu kotak kecil berukuran 1 mm x 1 mm


• Satu kotak besar 5 mm x 5 mm
Kertas EKG

• Kecepatan di set pada kertas: 25 mm/s


(akan berbeda jika kecepatan kertas bukan
25 mm/s!)
• Aksis horizontal = durasi = 1 kotak kecil
menggambarkan 0,04 s
• Aksis vertikal = amplitude = 1 kotak kecil
menggambarkan 0.1 mV
LATIHAN SOAL KERTAS EKG
Berapakah durasi dan
amplitudo dari gelombang
P berikut?
• Durasi = 2.5 kotak kecil = 2.5 x 0.04 s =
0.1 s
• Amplitudo = 1.5 kotak kecil = 1.5 x 0.1
mV = 0.15 s
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai