Anda di halaman 1dari 13

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA


PADA KURIKULUM 2013
(KELAS TINGGI DAN KELAS RENDAH)
(MATEMATIKA)
Kelompok 6
Disusun oleh :
M. Fajar Sidiq
Nurjanah
Salma Isni Anjali
Shabrina Komariah
Sri Mulyani
Pengertian Penilaian
◦ Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Kegiatan Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan
teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi
juga pada proses belajar. Secara istilah, penilaian merupakan proses kegiatan
untuk mengetahui apakah suatu program yang sudah ditetapkan sebelumnya
berhasil dengan baik atau tidak baik.
◦ Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”. Menurut Cangelosi (1995: 21)
Penilaian merupakan keputusan tentang nilai. Oleh sebab itu, langkah selanjutnya
sesuadah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah
siswa menjawab beberapa soal yang terdapat pada tes. Kemudian hasil jawaban
siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai
Ada beberapa macam dalam penilaian :
◦ Penilaian Autentik, yaitu Penilaian input, yakni menilai kemampuan awal
siswa terkait apa yang akan dipelajari. Misalnya: pretest, apersepsi,
brainstorming;
◦ Penilaian proses, yakni penilaian pada saat proses pembelajaran berlangsung.
◦ Penilaian hasil, yaitu menilai kompetensi siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung.
Objek Penilaian
◦ Objek penilaian yang dimaksudkan disini merujuk pada apa yang menjadi
sasaran dari penilaian pembelajaran matematika. Sampai saat ini pembelajaran
matematika banyak yang lebih menekankan pada penguasaan materi
matematika dan aplikasinya untuk memecahkan masalah yang berhubungan
dengan materi matematika. Situasi ini menyebabkan penilaian pembelajaran
matematika hanya berorientasi pada pengukuran domain yang dangkal dan
sempit, tidak menyasar kompetensi matematis yang lebih tinggi
◦ Untuk memahami objek penilaian pembelajaran matematika, guru
perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan
pemerintah. Pada Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang standar
isi disebutkan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar
siswa memiliki kemampuan berikut:
◦ Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep
atau algoritma, secara luas, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
◦ Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
◦ Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
◦ Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.
◦ Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah
Tujuan Penilaian Matematika
◦ Untuk mengevaluasi kemampuan siswa secara keseluruhan
◦ Untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh siswa selama proses kegiatan
pembelajaran.
◦ Mendorong siswa untuk belajar bagaimana menerapkan keterampilan yang mereka miliki ke dalam tugastugas
dari guru mengaplikasikannya dalam aktivitas atau kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
◦ Memberikan gambaran dari keterampilan analitis siswa, siswa mapu mempelajari suatu topik, kreativitas.
◦ Siswa diharapkan mampu menunjukkan pengetahuan, keterampilan atau kompetensi yang sudah diperoleh
◦ Merencanaan penilaian siswa sesuai dengan tujuan kemampuan yang akan dicapai yang didasarkan pada
prinsipprinsip penilaian
◦ Melaksanaan penilaian siswa secara profesional, memiliki sifat keterbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai
dengan konteks sosial serta budaya masyarakat sekitar.
◦ Melaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif
Media dan Materi yang digunakan
Mata Pelajaran Matematika
Berikut ini contoh materi dalam pembelajaran Matematika :

Bangun Ruang
Bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi yang sulit dalam pembelajaran Matematika.Hal
ini dapat terlihat dari masih rendahnya tingkat pemahaman dan dan ketuntasan hasil belajar peserta
didik. Berikut ini adalah contoh langkah-langkah yang dapat guru lakukan saat memberikan materi
yang berkaitan dengan bangun ruang.
◦ Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
◦ Membagi kelompok kerja kelas yang heterogen terdiri dari 4 anak agar lebih efektif dalam bekerja
sama.
◦ Setiap kelompok sudah siap dengan alat peraga masing-masing.
◦ Alat peraga merupakan hasil karya peserta didik sendiri sebelumnya, meskipun dalam bentuk yang
sederhana dan murah.
◦ Guru memberikan penjelasan dan langkah-langkah yang harus masing-masing kelompok kerjakan.
◦ Setiap kelompok berdiskusi untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, balok, prisma dan
limas.
◦ Guru memberikan lembar kerja yang merupakan persoalan nyata sehari-hari.
◦ Peserta didik mempresentasikan ke depan sebagai bentuk evaluasi diskusi dengan kelomoknya
masing-masing.
Berikut ini contoh media dalam pembelajaran Matematika :

Komik

Komik merupakan salah satu media grafis yang digunakan dalam dunia pendidikan. Media
ini adalah bacaan bergambar yang mengandung berbagai muatan pesan yang memiliki daya
tarik bagi pembacanya. Komik berfungsi sebagai alat memperjelas materi, menciptakan nilai
rasa lebih dalam memahami materi, menarik minat dan perhatian, serta membangkitkan rasa
ingin tahu peserta didik. Media komik ini berisi gambar-gambar berwarna lebih menarik
dengan alur cerita yang memungkinkan lebih lama untuk diingat oleh peserta didik daripada
tulisan biasa. Media pembelajaran komik ini lebih banyak diterapkan pada anak-anak SD.
Penilaian Matematika pada Kurikulum 2013

Pada tahap perencanaan, ditemukan banyak guru-guru di lapangan yang belum


mengerti tentang: kisi-kisi soal dan kegunaannya, juga menganalisis instrumen
peniliaian dan membuat pedoman penskoran atau rubrik soal uraian. Kedua, pada
tahap pelaksanaan, ditemukan banyak guru-guru yang kesulitan dalam
melaksanakan penilaian di Kurikulum 2013, terutama kesulitan dalam penilaian
sikap, dan penilaian pembelajran tematik, juga kesulitan dalam menganalisis
instrument penilaian dan revisi butir soal. Ketiga, pada tahap pelaporan, ditemukan
di lapangan guru banyak yang mengalami kesulitan dalam pembuatanlaporan yang
menggunakan rentang nilai 1-4 pada penilaian pengetahuan dan keterampilan, nilai
dengan skala 1-4 sulit dibaca oleh orang tua siswa, dan kesulitan penulisan rapor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai