Anda di halaman 1dari 31

KULIAH PAKAR

ITS PKU MUHAMMADIYAH SKA


“PERAN PENTING AHLI GIZI DALAM KEHIDUPAN”
OLEH : Desty Prastika Sari, S.Gz
Istilah-istilah dalam dunia Gizi
• Pelayanan gizi: suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetic
masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan , pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan
evaluasi gizi dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau
sakit
• Terapi gizi: pelayanan gizi yang diberikan kepada klien berdasarkan pengkajiangizi,
meliputi terapi diet, konseling gizi dan atau pemberian makanan kusus dalam rangka
penyembuah penyakit pasien
• Asuhan gizi: serangkaian kegiatan yang terorganisir untuk mengidentifikasi kebutuhan gizi
dan penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan gizi
• Gizi klinik : suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara
makanan dan kesehatan tubuh manusia
• Konseling gizi:
PROSPEK KERJA JURUSAN GIZI
• Bekerja di Rumah Sakit
• Bekerja di Instansi pemerintah
• Berkarir di Industri Makanan dan Minuman
• Menjadi Konsultan Gizi
• Bekerja di Lembaga Kesehatan Masyarakat
• Bekerja di Restoran dan Hotel
• Menjadi Dosen
• Menjadi Pengusaha di Bidang kuliner
AHLI GIZI RUMAH SAKIT
Mekanisme pelayanan gizi Rumah Sakit
Pelayanan Gizi Rawat Jalan
• Mekanisme kegiatan:
a. Konseling Gizi
 Pasien datang -> ruang konsultasi gizi
 Dietisien melakukan pencatatan data pasien
 Dietisien melanjutkan asesmen (riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan lab dan fisik
kilnis-> menganalisa semua data asesmen gizi
 Dietisien menetapkan diagnosis gizi
 Dietisien memberikan intervensi gizi (edukasi dan konseling)
 Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ullang-> move dan evaluasi gizi
 Pencatatan hasil konseling dengan format ADIME
b. Penyuluhan Gizi
Persiapan penyuluhan
 Menentukan materi sesuai kebutuhan
 Membuat susunan materi
 Merencanakan media yang akan digunakan
 Pengumuman jadwal dan tempat penyukuhan
 Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan
Pelaksanaan penyuluhan
 Absensi peserta
 Dietisien menyampaikan materi penyuluhan
 Tanya jawab
Pelayanan Gizi Rawat Inap
A. Tujuan : memberikan pelayanan gizi kpd pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam
upa amempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan
meningkatkan status gizi
B. Sasaran : pasien dan keluarga
Mekanisme kegiatan pelayanan gizi rawat
inap
1. Skrining gizi
 Tujuan -> mengidentifikasi pasien yang berisiko/ tidak berisiko malnutrisi atau pasien
dengan kondisi kusus.
 Dilakukan pada pasien baru 1x24 jam setelah pasien masuk RS
 Metode skrining Paisen deqwasa dengan menggunakan : Malnutrision Universal
screening tools (MUST), Malnutrision screening tools (MST), Nutrition risk screening
(NRS) 2002.
 Metose skrining untuk pasien anak usia 1-18tahun : Paediatric Yorkhill malnutrition
score (PYMS), Screening Tool for Assesment of malnutrition (STAMP) dan strong kid.
2. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PGAT)
Langkah-langkah PGAT
1. ASSESMEN/PENGKAJIAN GIZI
 Anamnesis riwayat gizi : asupan makan, pola makan, diet yang sedang dijalani
 Biokimia : pemeriksaan lab yang berkaitan dengan status gizi, status metabolic
dan gambaran fungsi organ
 Antropometri : pengukuran fisik
 Pemeriksaan fisik/ klinik : kombinasi dari tanda vital dan antropometri
 Riwayat personal : riwayat obat2an, social budaya, riwayat penyakit, data umum
2. Diagnosis gizi : memilih masalah gizi secara singkat dan jelas dan
menggunakan terminology yang ada dengan konsep PES (Problem Etiologi
dan signs/symptoms)
Diagnosa gizi di kelompokan menjadi 3 domain :
 Domain asupan
 Domain klinis
 Domain perilaku
3. Inetvensi gizi
 Perencanaan intervensi
 penetapan tujuan intervensi
 Preskrispi diet
 Perhitungan kebutuhan gizi
 Jenis diet
 Modifikasi diet
 Jadwal pemberian diet
 Jalur makanan
 Implementasi intervensi : dietisien melaksanakan dan mengkomunikasikan rencana asuhan kepada pasien
dan tenaga kesehatan yang terkait.
4. Monitoring dan evaluasi gizi
 monitor perkembangan
 Mengukur hasil
 Evaluasi hasil
 Pencatatan pelaporan -> format ADIME
Koordinasi pelayanan
1. Dokter penanggung jawab
2. Perawat
3. Dietisien
4. Farmasi
5. Tenaga kesehatan lain
PENYELENGGARAAN MAKANAN
GIZI INSTITUSI
1. Tujuan : menyediakan makanan berkualitas sesuai keb gizi, biaya, aman
dan dapat diterima oleh konsumen-> mencapai status gizi yg optimal
2. Sasaran -> pasien rawat inap
4. Alur penyelenggaraan makanan
5. Bentuk penyelenggaraan makanan di rumah sakit
 Sistem swakelola :
 Sistem boron (out sourcing)
 Sistem kombinasi
6. Kegiata penyelenggaraan makanan
 Penetapan peraturan pemberian makanan rumah sakit
 Penyusunan standar bahan makanan rumah sakit
 Perencanaan kebutuhan bahan makanan
 Perencanaan anggaran bahan makanan
 Pengadaan bahan makanan
 Pemesanan dan pembelian bahan makanan
 Penerimaan bahan makanan
 Penyimpanan dan penyaluran bahan makanan
 Persiapan bahan makanan
 Pemasakan bahan makanan
 Distribusi makanan
HACCP (Hazard Analysys Critical Control
Point)
 adalah system jaminan mutu keamanan pangn atau produk yg mendasarkan pada kesadaran bahwa bahaya dapat
timbul pada setiap titik tahapan produk, namun dapat dilakukan pencegahan melalui pengendalian titik kritis.
Tujuh prinsip dalam system HACCP :
1. Identifikasi bahaya
2. penentuan titik kendali kritis
3. Spesifikasi batas kritis
4. pembentukan dan penerapan prosedur pemantauan
5. tindakan koreksi/ perbaikan
6. verifikasi
7. dokumentasi dan system penyimpanan data
LANGKAH PENERAPAN HACCP
TIM DISKRIPSI IDENTIFI MENYUSUN
DIAGRAM
HACCP PRODUK KASI ALIR

VERIFIKASI
PENENTUAN PENENTUAN ANALISA DIAGRAM
BATAS KRITIS CCP BAHAYA ALIR

CATATAN
PENETAPAN PENETAPAN PENETAPAN DAN
SISTEM TINDAKAN PROSEDUR DOKUME
PEMANTAUAN CCP KOREKSI VERIFIKASI NTASI
Tahap 1-> membentuk tim HACCP
Tahap 2-> mendeskripsikan produk : mengumpulkan informasi produk yg akan dibuat haccpnya
Tahap 3-> identifikasi : pengidentifikasian cara penggunaan, penyajian
Tahap 4-> diagram alir produk : menggambarkan keseluruhan proses produksi
Tahap 5-> verifikasi diagram alir
Tahap 6 -> analisis bahaya : mengidentifikasi bahaya2 keamanan produk yg mungkin terjadi
Tahap 7 -> menentukan ccp
Tahap 8-> menetapkan batas kritis
Tahap 9-> menetapkan prosedur pemantauan
Tahap 10-> menetapkan tindakan koreksi
Tahap 11-> menetapkan prosedur verifikasi
Tahap 12-> dokumentasi
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
KERJA
1. WISN (Work load indicator staff need)
 waktu kerja efektif
 Standar beban kerja (SBK)
 Standar kelonggaran (SK)
Kuantitas kegiatan (KK)
 Kebutuhan tenaga kerja (KTK)
2. Perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan hari dan beban kerja
kebutuhan tenaga kerja = (a x h)/ (b x e)
a= jumlah hari dalam 1 tahun
b= jumlah hari kerja dlm 1 tahun (a- hari libur nasional – hari minggu/libur)
x= jumlah jam kerja per hari
y= jumlah hari kerja efektif (b – hari cuti dlm 1 tahun)
e= jumlah jam kerja efektif (y x jam kerja per hari)/a
h= Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas dalam jam= waktu yang diperlukan dalam
menyelesaikan tugas x jumlah beban kerja
3. Perhitungan tenaga kerja menurut FTE (Full Time Equivalent)

Anda mungkin juga menyukai