Anda di halaman 1dari 39

SURVEILANS AFP

(Acut Flaccid
Paralysis)
Definisi AFP:
Semua anak <15 th dg
kelumpuhan(Paralysis/paresis)
yg sifatnya layuh (Flaccid)
terjadi secara mendadak
(Acut), bukan disebabkan oleh
ruda paksa
Kenapa Surveilans AFP
Usia < 15 Th
 Data surveilans , insiden polio tertinggi usia <3 th
(50 - 75 %)
 Namun masih dapat terjadi sampai usia dewasa
 Risiko Polio tertinggi pada anak, secara
operasional dilaksanakan sampai usia <15 tahun
 Dilaksanakan sampai usia dewasa ? Tidak
efesien
 Bagaimana menjaring usia dewasa ? Surveilans
suspect polio.
Penting :
Acut :
Perkembangan kelumpuhan yg berlangsung
cepat, 1-14 hr sejak terjadinya gejala awal
Flaccid:
Kelumpuhan sifatnya lunglai, lemas, layuh,
bukan kaku & terjadi penurunan tonus otot
Ragu ttg sifat lumpuh: acut/flaccid  AFP
Ruda paksa/kecelakaan !!!
Acute Flaccid Paralysis
Sehat
5 Lemas, layuh

4 Paresis

Kekuatan Otot
3

0 Plegi/Paralysis
14 hr 14 hr
Akut Wkt ambil spesimen adekuat

2 Bln
-Tanpa gejala awal
-Nyeri
-Kesemutan, kebas
-Dll Spesimen MASIH dapat diambil sampai 2 bulan
kelumpuhan
DERAJAT KELUMPUHAN

1. Hanya dapat menggerakkan jari


sedikit
2. Tidak dapat mengangkat kaki dari
tempat tidur, hanya menggeser saja
! 3. Masih dapat mengangkat tungkai
4. Kekuatan otot berkurang
5. Tidak ada kelumpuhan.
Petunjuk ke arah AFP
Paralysis:
Terjadi tiba2

Tungkai lemas Kelemahan

Acute Flaccid
Paralysis
Tdk bisa gerakkan
Tdk bisa bangun
kaki, tangan
Tdk bisa jalan
Penyakit dengan AFP
Transverse
myelitis
AFP
Traumatic caused by other
neuritis enteroviruses
(including Coxsackie's virus,
Acute Flaccid echovirus, etc.)

Paralysis

Guillain-Barré Poliovirus
syndrome other
(toxins, metabolic,
snake bite, drug-induced,
etc.)
PENTING !!!
AFP: Bukan NAMA penyakit
(Bukan Diagnosa suatu penyakit)

Tapi: Sekumpulan gejala


ACUTE+FLACCID+PARALYSIS

Dari: - Gejala Penyakit Utama (GBS,Myelitis


Transversa,Poliomielitis)
- Gejala Penyakit Penyerta/Coincidence
- Gejala/tanda komplikasi suatu penyakit
pada fase flaccid
- Gejala dari suatu akibat pengobatan
Jawaban
3 x Yes

Ke
Definisi Kasus polio pasti:
 Kasus AFP yg pd hsl
pemeriksaan tinja di lab
ditemukan VPL (virus polio liar)
atau cVDVP (Circ Vaccin Derived Polio
Virus)
 Hot case dg salah satu
spesimen kontak positif VPL
Definisi
Kasus Polio Kompatibel:
Kasus AFP yg tak cukup bukti
secara lab/virologis unt
diklasifikasikan sbg kasus non
Polio; karena: Spec tak adekuat &
Kunj Ulang : Sebelum Kunj Ulang:
Kelumpuhan (+) Kasus meninggal/hilang

POLIO KOMPATIBEL hanya bisa ditetapkan oleh


KELOMPOK KERJA AHLI Surveilans AFP Nasional
 Apa definisi: Kasus AFP
Kasus Polio Pasti
Kasus Polio Kompatibel
 Jelaskan apa yg dimaksud dengan Acut,
Flaccid paralysis, bukan karena ruda paksa
dlm kasus AFP
 Polio kompatibel menunjukan sistem
Surveilans AFP lemah, Jelaskan?
PENEMUAN KASUS
(HBS-CBS)
Pendahuluan
• Kasus AFP dapat ditemukan melalui 2
pendekatan:
• S.Aktif RS (HBS)
• S.AFP di masyarakat (CBS)
• HBS-CBS dikategorikan dlm strategi penemuan
kasus
• Penemuan kasus HARUS sedini mungkin
• Menjadi Indikator utama dalam performance
Surveilans AFP
• Minimal non AFP rate 2 / 100.000 anak < 15
th.
Surveilans Aktif RS (SARS)
 Salah satu prioritas kegiatan penemuan di
RS dg asumsi kasus kelumpuhan akan
dibawa berobat ke RS.
 Merupakan Hospital Based Surveillance
(HBS)  system yg mengamati populasi
anak <15 th yg dirawat dan berobat ke RS
krn mengalami kelumpuhan yg sifatnya
flaccid & acut. (tak boleh lolos)
SARS (lanjutan)
 Lokasi Pengamatan
 Semua RS yg merawat anak <15 th, baik RS
swasta, Pemerintah, ABRI

 Lokasi Penemuan kasus di RS


 Bangsal Anak dan Syaraf
 Poliklinik Anak dan Syaraf
 Unit Fisiotherapi
 Unit Rehab Medik
 Unit Gawat darurat
 Bangsal/Poliklinik Peny.Dalam (jika umur <15
th ada disana)
SARS (lanjutan)

• Frekuensi :
- Untuk petugas RS setiap hari
- Untuk petugas Dinas Kesehatan
setiap minggu

• Pelaksana : - Petugas Kabupaten


- Contact person RS
 jk terdapat keterbatasan tenaga dan
lokasi
Persiapan Pelaksanaan
Identifikasi RS yg potensial menemukan kasus AFP
Lakukan pendekatan & penjelasan ttg: Prog.Erapo,
peranan RS dlm Erapo, bantuan serta kerjasama yg
diharapkan dari RS
Bersama dg pihak RS mengidentifikasi unit perawatan
di RS bersangkutan yg merawat/mengobati AFP
Bersama RS menentukan Contact person dan
Koordinator contact person, kesepakatan ttg cara &
prosedur pengumpulan data mulai dari unit yg
dilibatkan, siapa orang yg bertangjwb, adanya
koordinator, alur laporannya. Kesepakatan diagnosa yg
diamati, dll  sebaiknya dituangkan
Persiapan Pelaksanaan (lanjutan)

Mengidentifikasi sumber data pada unit2 tsb


Menyediakan bahan2 informasi (buku
pedoman, poster, buletin, dll)
Membuat daftar nomor telp penting yg dapat
dihubungi (dokter, contact person dll)
Melakukan pelatihan/on the job training
Melakukan sosialisasi surveilans AFP di RS
(manfaatkan pertemuan yg ada di RS)
Pelaksanaan Surveilans Aktif
Oleh Petugas Surveilans Kabupaten
Setiap minggu mengunjungi RS (tidak
menunggu) yg potensial menemukan ks AFP
(PD3I; campak & TN) dan mengunjungi semua
bagian yg merawat anak usia <15 th
Berdiskusi dg perawat/surv RS/kontak person
maupun DSA/DSS menanyakan apk ada ks AFP
(campak & TN) yg datang berobat.
Melakukan pemeriksaan register (bersama
contact person/koordinator) unt memastikan
bhw tak ada kasus yg lolos pd mg tsb  beri
paraf reg yg telah di cek
Pelaksanaan Surveilans Aktif
Oleh Petugas Surv. Kab (Lanjutan)

Mencatat data kasus kedalam form ulir FP-PD,


apabila tak ada kasus AFP (Campak Difteri &
TN) maka ditulis “nihil” atau “O”
Berdiskusi dg DSA/DSS atau dokter
penanggung jawab ruangan dan contact person
ttg hsl penemuan saat itu.
Membuat absensi pelaksanaan surveilans aktif
RS dlm bentuk kelengkapan dan ketepatan
laporan
Setiap bulan mengkompilasi data kasus AFP,
Campak dan TN yg ditemukan di RS dlam format
laporan integrasi.
Pelaksanaan Surveilans Aktif
Oleh Perawat/Kontak Person RS
Dilakukan setiap hari
Memantau kasus AFP (termasuk Campak Difteri
dan TN) yang datang berobat di ruangan mereka
masing –masing
Konsultasikan kepada DSA/DSS atau dokter
penanggung jawab ruangan ttg ada tidaknya kasus
AFP (Campak, Difteri & TN) pd hari tsb
Apabila ada kasus AFP(Campak Difteri dan TN),
segera dalam waktu 1 x 24 jam melaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten melalui telepon
(melalui med rek sbg kontak person atau perawat
ruangan langsung ke Dinas Kesehatan)
Surveilans AFP di masyarakat
(SAM)
 Merupakan Community Based Surveilance (CBS)
 System mengamati populasi anak2 usia <15 th
di masyarakat yg menderita AFP (Campak & TN).
 Penemuan kasus AFP (Campak & TN) yang
melibatkan peran serta masyarakat yang
dikoordinir oleh PUSKESMAS
 Semua kasus AFP yang berada didalam wilayah
kerja puskesmas menjadi tanggung jawab
puskesmas (menemukan - pelacakan)
SAM (Lanjutan)
PERAN DINAS KESEHATAN DALAM SAM
 Menjelaskan strategi CBS dan peran
puskesmas dlm Surv.AFP
 Mengkoordinasikan pelaksanaan surv.AFP
dg pusk di wil.nya
 Menyiapkan bahan2 unt penyebarluasan
informasi ttg surv.AFP
 Melatih puskesmas ttg pelaksanaan
surv.AFP di puskesmas termasuk
mengidentifikasi kasus AFP
SAM (Lanjutan)
PERAN PUSKESMAS DALAM SAM
 Mengkoordinasikan kerja sama dg unit potensi
menemukan kasus AFP, Campak & TN: posyandu,
kader PKK, klinik swasta, pesantren, sekolah,
pengobatan tradisional, dll
 Menemukan kasus & menyebarluaskan informasi ttg:
Pengertian AFP, Surveilans AFP & Peran serta masy
dlm AFP
 Melacak setiap laporan/kelumpuhan unt memastikan
 Melaporkan setiap kasus AFP, Campak, TN dlm wkt
24 jam setelah ditemukan ke DinKes Kab/kota
 Membantu Tim pelacak yg melakukan pelacakan di lap
 Mengamankan tinja sebelum dikirim ke Kab/prop
 Setiap mg melaporkan laporan dg PWS-KLB (W2)
SKEMA PENEMUAN KASUS
Skema Penemuan Kasus AFP melalui HBS dan CBS

Surveilans AFP RS (HBS) Surveilans AFP Masy.


Surveilans Aktif di RS Surveilans
(CBS) AFP di Masyarakat

Kontak pers Dinkes


Kab/Kota

Puskesma
s
Poli
Syaraf

Bgsal - Nakes (Bidan, dr, perawat)


Anak - Kader PKK
(Prwt/D - Guru
- Toko Masyarakat
SA)
Poli - Masyarakat/Pustu
Anak

AFP
Surveilans AFP

 Target penemuan dan pengambilan spesimen Kasus


AFP (non-AFP Polio Rate)
= 2 / 100.0000 anak usia < 15 th
 Kab. Banyumas : 7 kasus (Tahun 2022 : 14 ks.)

 Target penemuan per Puskesmas : 1 kasus

Surveilans - Bms-2021
Surveilans - Bms-2021
Surveilans - Bms-2021
Surveilans - Bms-2021
PUSKESMAS YANG MENEMUKAN KASUS AFP
TAHUN 2018 - 2022

Surveilans - Bms-2021
Kabupaten/Kota : Provinsi : JAWA TENGAH No EPID: 11
Form FP 1 Laporan dari :
1. RS : ……………………….. 3. dr Praktek : ……………………………….
2. Puskesmas : ………………….. 4. Lainnya : ………………………………….
Tanggal laporan diterima : Tanggal pelacakan :
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama penderita : Jenis kelamin :  laki  perempuan
Tanggal lahir : Umur tahun bulan hari
Alamat : RT : RW :
Kelurahan/desa : Kecamatan :
Nama Orang tua :
II. RIWAYAT SAKIT
Tanggal mulai sakit : Tanggal mulai lumpuh :
Tanggal meninggal ( bila penderita meninggal ) :
   Ya  
Sebelum dilaporkan    Tidak
apakah penderita Nama unit pelayanan :  
berobat ke unit Tanggal berobat :    
pelayanan lain ( bisa
lebih dari 1 ) ? Diagnosa : No Rekam Medik :  

Apakah kelumpuhan sifatnya akut ( 1-14 hari ) ?  ya  tidak  tidak jelas


Apakah kelumpuhan sifatnya layuh ( flaccid ) ?  ya  tidak  tidak jelas
    Stop Pelacakan
Apakah kelumpuhan disebabkan ruda paksa /  ya  tidak  tidak jelas
trauma
Bila kelumpuhan akut, layuh , tidak disebabkan rudapaksa, lanjutkan pelacakan, beri nomor EPID
III. GEJALA/TANDA
Apakah penderita demam sebelum lumpuh ?  ya  tidak  tidak jelas

Anggota Gerak Kelumpuhan Gangguan rasa raba


 Tungkai kanan  ya   tidak jelas  ya  tidak  tidak jelas
tidak
 Tungkai kiri  ya   tidak jelas  ya  tidak  tidak jelas
tidak
 Lengan kanan  ya   tidak jelas  ya  tidak  tidak jelas
tidak
 Lengan kiri  ya   tidak jelas  ya  tidak  tidak jelas
tidak
Lain lain , sebutkan : muka, leher, ………………………………………………………….
IV. RIWAYAT KONTAK NO EPID : 11
Lokasi :
 Ya  
Dalam satu bulan terakhir sebelum sakit, Tanggal pergi :
apakah penderita pernah bepergian ?
 Tidak  Tidak tahu
Dalam satu bulan terakhir sebelum sakit      
apakah penderita pernah berkunjung ke  Ya  Tidak  Tidak tahu
rumah anak yang baru mendapat imunisasi
polio ?
 

V. STATUS IMUNISASI POLIO


     
  Jumlah  1x  2x  3x  4x  belum pernah  Tak tahu
Imunisasi dosis
Rutin
 
  Sumber  
Informasi  KMS/ingatan Jurim  Ingatan responden

     
  Jumlah  1x  2x  3x  4x  5x  6x  lebih dari 6x  belum pernah
PIN, Mop-up dosis  Tak tahu
ORI, BIAS Polio
 
  Sumber  
Informasi  KMS/Catatan  Ingatan responden

Tanggal Imunisasi Polio yang paling akhir :


VI. PENGUMPULAN SPECIMEN
   
Kabupaten/kota Provinsi
 Spesimen I Tanggal Tgl kirim : Tgl kirim :
pengambilan :
 Spesimen II Tanggal Tgl kirim : Tgl kirim :
pengambilan :
 Tak di ambil spesimen, alasan :

Anda mungkin juga menyukai