2 September 2022
2
1. Kebijakan dan Strategi Surveilans PD3I
Outline
2. Penemuan Kasus PD3I
3
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I) MASIH MENGANCAM DUNIA
4
TARGET GLOBAL
1 2 3 4 5
Eliminasi Eliminasi
Eradikasi Pengendalian Pengendalian
Campak- Tetanus
Polio Difteri Pertusis
Rubela / CRS Neonatorum
• 2014 SEARO • 2023 Indonesia • 2015 Tetanus Target Nasional Target Nasional
bebas polio eliminasi Campak Neonatorum Indonesia Indonesia
(Indonesia) dan Rubela / CRS eliminasi di seluruh
region
• 2026 Eradikasi • 2023 SEARO
Polio eliminasi Campak • Indonesia
dan Rubela / CRS mempertahankan
status Eliminasi
TN
5
SURVEILANS DAN INDIKATOR PENCEGAHAN PD3I
Polio dan Campak-Rubela
- Tidak ada lagi kasus polio - Non Polio AFP rate ≥ 2 per 100.000 penduduk
Eradikasi
Catatan:
VDPV = virus polio vaksin yang bermutasi
AFP = Acute Flaccid Paralysis
Non Polio AFP rate = Proporsi penemuan kasus AFP yang dibuktikan bukan karena polio
6
KEBIJAKAN SURVEILANS AFP DAN SURVEILANS CAMPAK-RUBELA/CRS
AFP CAMPAK-RUBELA/CRS
8
KEBIJAKAN SURVEILANS DIFTERI DAN PERTUSIS
DIFTERI PERTUSIS
Penelusuran kontak erat dan pemberian Profilaksis Penelusuran kontak erat dan pemberian Profilaksis
Pemeriksaan spesimen di laboratorium provinsi / RS Jejaring lab. pertusis melalui surveilans labkesmas
/ B-BTKLPP / Nasional
9
Update Regional Meeting on VPD Surveillance Dhaka-Bangladesh, 13 –
16 Juni 2022
• Pelatihan kelompok kerja surveilans PD3I (kompetensi inti surveilans termasuk analisis
data), melibatkan lintas program dan lintas sektor termasuk klinisi dan fasyankes
• Memperkuat dan memperluas jaringan laboratorium kesehatan masyarakat
• Pengembangan sistem informasi surveilans PD3I yang berkelanjutan untuk mendukung
pengumpulan, analisis, pembagian, dan penggunaan data secara terprogram
• Melakukan penelitian operasional dan menghasilkan bukti untuk meningkatkan dan
memantau kualitas sistem pengawasan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan kebutuhan
data baru
• Menjamin pembiayaan berkelanjutan dan meningkatkan dukungan pemerintah lokal dalam
pelaksanaan surveilans PD3I
• Pelaksanaan surveilans PD3I terintegrasi
Hasil Pertemuan Regional Asia Tenggara: Eliminasi Campak-Rubela
Bali, 21-23 Juli 2022
Klasifikasi Negara :
ENDEMIK CAMPAK, ENDEMIK RUBELA
Hasil Evaluasi
• Strategi yang jelas terkait eliminasi Campak-Rubela yang dilakukan dalam beberapa fase
• Cakupan BIAN fase pertama yang belum optimal
• Penurunan sensitivitas surveilans Campak-Rubela di tahun 2021, dibandingkan tahun 2020
• Penurunan signifikan cakupan MR2 (baduta) di tingkat nasional dan daerah
• Perhatian terkait peningkatan insidensi kasus campak dan rubella di tahun 2022
Rekomendasi Regional Verification Commission (RVC)
• Perlu adanya upaya penguatan komitmen politik di tingkat nasional dan daerah terkait agenda eliminasi
• Analisis immunity gaps paska BIAN dan penguatan imunisasi rutin, dan rencana untuk menutup gap populasi yang belum
dicapai saat BIAN
• Penguatan laboratorium dan surveilans molekuler Campak-Rubela (yang kemudian dilaporkan ke database global)
• Memastikan keberlanjutan program : rencana penganggaran di tingkat nasional/daerah, keterlibatan lintas sector,
rencana pengadaan reagen (local procurement)
11
1. Kebijakan dan Strategi Surveilans PD3I
Outline
2. Penemuan Kasus PD3I
12
PENEMUAN KASUS PD3I BISA DILAKUKAN RUMAH SAKIT DAN MASYARAKAT
Dua jenis surveilans Strategi penemuan kasus
13
SURVEILANS PD3I DI RUMAH SAKIT PERAN YANG DIHARAPKAN DARI
RS
14
Laporkan! Jika Anda menemukan!
Segera lakukan pelaporan ke petugas surveilans puskesmas/dinkes setempat apabila terdapat suspek PD3I
1 2 3
AFP pada anak < 15 tahun Suspek difteri Suspek Tetanus Neonatorum
(TN) pada bayi usia 3 – 28 hari
- tiba-tiba lumpuh/tidak bisa - Nyeri menelan
jalan/bangun/angkat anggota - Demam/tanpa demam - Tidak bisa menetek/menghisap
gerak - Ada pseudomembran putih - Mulut mencucu
- Bersifat mendadak (<14 hari) keabuan pada tenggorokan, tak - Kejang rangsang (bunyi, sinar,
- Bukan disebabkan trauma mudah lepas dan mudah berdarah sentuh)
- Sesak nafas/nafas berbunyi - Kejang tonik-klonik umum
4 5 6
Suspek campak (untuk Suspek CRS pada Suspek pertusis
surveilans): bayi <12 bulan
- Batuk terus menerus
- Demam - Tuli kongenital - Gejala Whooping
- Ruam makulopapular - Buta kongenital - Muntah setelah batuk
- Penyakit jantung kongenital
15