Anda di halaman 1dari 23

PENDAPATAN NASIONAL

Natasha C 312014061
Elsania 312014087
Hengky Gunawan 312014007
Elvian 312014037
Edward 312014006
Juan 312014082
APA YANG DIMAKSUD DENGAN
PENDAPATAN NASIONAL?
 Case and Fair, 1996
The total market value of all final goods and
services produced within a given period, by
factors of production located within a country.
 Gilarso, 1991.
Jumlah total dari upah/gaji, sewa, bunga, dan
laba yang diterima oleh para pemiliki faktor
produksi sebagai balas jasa atas sumbangan
mereka dalam proses produksi selama satu
tahun.
BAGAIMANA MENGUKUR PENDAPATAN
NASIONAL?
1. Metode output (output approach) atau metode
produksi.
2. Metode pendaatan (income approach)
3. Metode pengeluaran (expenditure approach)
BAGAIMANA MENGUKUR PENDAPATAN NASIONAL?

1. Metode output (output approach) atau metode


produksi.
Dalam metode ini, PDB dihitung sebagai hasil
penjumlahan nilai tambah (value added) masing-
masing sektor perekonomian.

Sektor-sektor perekonomian yang ada di Indonesia:


1. Pertanian, peternakan, kehutana, dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas, dan air bersih
5. Bangunan
Metode output (output approach) atau metode produksi.
BAGAIMANA MENGUKUR PENDAPATAN NASIONAL?

Perdagangan, hotel, dan restoran


6.

7. Pengangkutan dan komunikasi

8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

9. Jasa-jasa

Rumus yang digunakan adalah:

PDB = n

 NT
i1
dengan,
i = sektor produksi ke 1, 2, 3, ..., n.

Metode output (output approach) atau metode produksi.


BAGAIMANA MENGUKUR PENDAPATAN NASIONAL?

2. Metode pendapatan (income approach)


Dalam metode ini, nilai output dipandang sebagai nilai total balas
jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.

Rumus yang digunakan adalah:


PN = w + i + r + π

dengan,
w = upah/gaji (wages/salary)
i = pendapatan bunga (interest)
r = pendapatan sewa (rent)
π = keuntungan (profit)

Metode pendapatan (income approach)


BAGAIMANA MENGUKUR PENDAPATAN NASIONAL?

2. Metode pengeluaran (expenditure approach)


Menurut metode ini, nilai PDB merupakan nilai total
pengeluaran dalam perekonomian selama periode
tertentu.

Ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu


perekonomian:
1. Konsumsi rumah tangga (household
consumption)
2. Konsumsi pemerintah (government
consumption)
3. Pengeluaran investasi (investment expenditure)
4. Ekspor neto (net export)
Metode pengeluaran(expenditure approach)
BAGAIMANA MENGUKUR PENDAPATAN NASIONAL?

Rumus yang digunakan adalah:


PDB = C + G + I + (X – M)

dengan,
C = household consumption
G = government consumption
I = investment consumption
(X – M) = net export
X = export
M = import

Metode pengeluaran(expenditure approach)


PERBEDAAN PN HARGA KONSTAN DAN
HARGA BERLAKU
Nilai PDB suatu periode tertentu sebenarnya merupakan
hasil perkalian antara harga barang yang diproduksi
dengan jumlah barang yang dihasilkan. (Manurung
dan Rahardja, 2008)
Contoh:
PDB2007 adalah hasil perkalian antara harga barang di tahun 2007 dengan
jumlah barang yang diproduksi tahun 2007.
PDB2006 adalah hasil perkalian antara harga barang di tahun 2006 dengan
jumlah barang yang diproduksi tahun 2006.
PERBEDAAN PN HARGA KONSTAN DAN HARGA BERLAKU

Perhitungan PDB dengan harga berlaku


Selama tahun 2007, jumlah baju yang diproduksi
negara X sebesar 1.000 unit @ Rp120,00.
Selama tahun 2006, jumlah baju yang diproduksi
negara X sebesar 1.250 unit @ Rp80,00.
Maka, perhitungan yang terjadi adalah:
PDB2007 = Q2007 x P2007
= 1.000 x Rp120,00 = Rp120.000,00
PDB2006 = Q2006 x P2006
= 1.250 x Rp80,00 = Rp100.000,00
PERBEDAAN PN HARGA KONSTAN DAN HARGA BERLAKU

Perhitungan PDB dengan harga konstan


Jika menggunakan perhitungan harga konstan, maka terlebih
dahulu tentukan tahun dasar. Penentuan tahun dasar didasarkan
atas pertimbangan kestabilan ekonomi pada tahun yang
bersangkutan. Misalnya, tahun 2006 ditentukan sebagai tahun
dasar, karena perekonomian di tahun tersebut dianggap terbaik.
Maka, perhitungan yang terjadi adalah:
PDB2007 = Q2007 x P2006
= 1.000 x Rp80,00 = Rp80.000,00
PDB2006 = Q2006 x P2006
= 1.250 x Rp80,00 = Rp100.000,00
PERBEDAAN PN HARGA KONSTAN DAN HARGA BERLAKU

Kesimpulan:
Perekonomian suatu negara dikatakan lebih baik dari tahun
sebelumnya jika jumlah OUTPUT yang dihasilkan
meningkat.
Dalam contoh tersebut, meski nilai PDB 2007 terlihat
lebih besar, tidak berarti bahwa perekonomian negara X
di tahun 2007 lebih baik dari tahun 2006. Output yang
diproduksi pada tahun 2006 lebih banyak, oleh karena
itu perekonomian 2006 dikatakan lebih baik dari 2007.
Perhitungan menggunakan harga konstan menghasilkan
angka yang lebih akurat karena menghilangkan efek
inflasi yang terjadi di tahun berikutnya.
PERBEDAAN PN HARGA KONSTAN DAN HARGA BERLAKU

Manfaat dari perhitungan PDB harga konstan, selain


dengan segera dapat mengetahui apakah
perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak,
juga dapat menghitung perubahan harga (inflasi).
BAGAIMANA PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL DI INDONESIA?

Perhitungan pendapatan nasional di Indonesia


dilakukan dengan tiga metode yang telah
disebutkan di atas. Namun, perhitungan
pendapatan nasional dengan metode pendapatan
jarang dipublikasikan di Indonesia.
BAGAIMANA DISTRIBUSI PENDAPATAN
NASIONAL DI INDONESIA?
Terdapat berbagai macam indikator distribusi pendapatan
nasional , namun yang paling sering digunakan adalah ketiga
berikut ini:
1. Kurva Lorenz
2. Koefisien Gini
3. Distribusi Kekayaan
BAGAIMANA DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA?

Kurva Lorenz
BAGAIMANA DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA?

Koefisien Gini

Koefisien Gini merupakan alat ukur ketidakadilan distribusi


pendapatan (inequality inome distribution) dengan
menghitung luas kurva Lorenz. Kurva Lorenz makin luas,
angka koefisien Gini makin besar.

Rumusnya sebagai berikut:

Koefisien Gini =

LUAS _ BIDANG _ C
LUAS _ SEGITIGA _ ODB
BAGAIMANA DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA?

Adapun patokan nilai Koefisien Gini sebagai berikut:


≤0.3 = tingkat ketimpangan rendah;
0.3 – 0.5 = tingkat ketimpangan moderat (sedang);
≥0.5 = tingkat ketimpangan tinggi.

Data Koefisien Gini Indonesia menurut Badan Pusat Statistik


BAGAIMANA DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA?

Distribusi Kekayaan

Di negara-negara maju, orang senantiasa membeli aset produktif


berupa saham, obligasi, deposito dan lain-lainnya.
Di Indonesia, jenis kekayaan yang umum dimiliki penduduk
adalah tanah dan rumah. Kekayaan ini memang bukan aset
produktif, karena tidak menambah pendapatan non-gaji.
BAGAIMANA DISTRIBUSI PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA?

Karena sebagian besar penduduk Indonesia masih mengandalkan


pendapatan dari sektor pertanian, maka distribusi kekayaan
yang relevan dibicarakan adalah distribusi kepemilikan lahan
pertanian (sawah dan perkebunan). (Manurung dan Rahardja,
2008)

Sebagian besar keluarga yang memiliki sawah hanya memiliki


dengan luas lebih kecil dari 2000 meter persegi (0.2 hektar).
Padahal untuk dapat hidup dengan layak, satu keluarga petani
hrus memiliki minimal 3 hektar sawah beririgasi baik (bisa
panen dua kali setahun). (Manurung dan Rahardja, 2008)
REFERENSI
Gilarso, T. 1991. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro.
Yogyakarta: Kanisius.
Manurung, Mandala dan Rahardja, Prathama. 2008.
Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan
Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
www.bps.go.id
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai