Anda di halaman 1dari 11

KASUS PT DIRGANTARA

INDONESIA
Oleh Kelompok 4

Reni septiani (15133100044)


Rani pujiastuti (15133100195)
Ema amelia (15133100161)
Eva Budiana (15133120156)
Meilia Saraswati (16133100003)

Dosen Pengampu : Ningrum Pramusiati, M.Si, Ak, CA


PROFIL

PT. Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan


perusahaan yang bergerak di industri pesawat
terbang dan sahamnya dimiliki Negara

Tujuan awal pembentukan adalah untuk


mengembangkan industri penerbangan di
Indonesia dan mencukupi pasar penerbangan.
PROFIL

Tgl 1 Agustus 1960 : keputusan menteri / kepala staf angkatan udara No. 488
dibentuk LAPIP dan diresmikan tgl 16 Desember 1961.
Tugas: menyiapkan pembangunan industri penerbangan.

Tgl 28 April 1976 : dibentuk PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio diresmikan


oleh Soeharto tgl 23 Agustus 1976dengan direktur utama B.J. Habibie.

Tgl 11 Oktober 1985 : berganti nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang


Nusantara.

Tgl 24 Agustus 2001 :berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia/


Indonesian Aerospace (Iae) dan diresmikan oleh Abdurrahman Wahid

Produk yang dihasilkan: Pesawat, helikopter, senjata, pelatihan dan jasa


pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat dan menjadi
sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia
seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya.
LATAR BELAKANG
KASUS

Permasalahan yang dihadapi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan


permasalahan klasik yang dihadapi setiap orang yang memasuki sistem
perusahaan (pemerintahan) di Indonesia.

Tahun 1996 pemerintah memberikan dana pinjaman lunak sebesar 400 miliar
(Keppres No. 42 Tahun 1996). Dana diambilkan dari dana reboisasi yang
kemudain ditetapkan sebagai penyertaan modal pemerintah.

Tgl 10 November 1994-1997 menghasilkan CN250 pesawat komputer


pertaman di dunia yang memakai sistem fly-by-wire dan belum mendapat
sertifikat laik terbang.
LATAR BELAKANG
KASUS

4 September 2007 Keputusan Pailit Denga Kronologi :

- 12 juli 2003 = PT. DI memutuskan untuk merumahkan sebagian besar


karyawan (9670 orang )
- 29 Januari 2004 = PHK PT. DI dikabulkan , panitia penyelesaian perseilisihan
perburuhan pusat (P4P)
- 14 Juli Permononan eksekusi mantan karyawan yang diPHK diterima
pengandilan Negeri Jakarta Pusat.
- 29 Maret 2006 kesepakatan PT. DI dengan Karyawan yang menyatakan
bahawa PT. DI akan membayar tunai kewajiban perusahaan terhadap
karyawan sebesar 40 Milyar dan Hak Pensiun 200 Milyar.
- 9 Juli 2007 Mantan Karyawan menggugat Pailit PT. DI ke PN Jakarta Pusat
karena Kewajiban Perusahaan tidak terpenuhi.
- 4 September 2007 PN Jakarta Menyatakan PT. DI Pailit dan Wajib melunasi
utang terhadap kreditor dan 3500 mantan karyawannya.
KASUS

•Tanggal 20 april 1995 BPK mengumumkan telah terjadi penyimpangan


manipulasi atas tender/pelelangan paket pekerjaan sipil di lingkungan
IPTN yang mengakibatkan kerugian negara sebasar 372.276.845.

•Tanggal 15 April 1996 terjadi pemecatan seorang karyawan dengan


tidak hormat dari IPTN karena telah mengungkapkan kasus
penyimpangan manipulasi tender.

•Tanggal 29 Oktober 1997 demonstrasi dan mogok kerja menuntut


keadilan dalam jenjang karir.
PT DI rugi sebesar 233,137 milyar menjadi 853,331 milyar. Tahun 1998
PT DI rugi 75,043 milyar.
KASUS

•Tgl 13 Mei 2002 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-


besaran dari jumlah karyawan 15.000 orang, menjadi 9777 karyawan.
Hal ini terus berlanjut pemutusan hubungan kerja hingga mencapai
7000 karyawan yang terPHK. Sehingga karyawan yang tersisa hanya
2777 karyawan.
•Perusahaan tidak memenuhi kewajiban melunasi utang terhadap
kreditor dan 3500 mantan karyawannya.

Tanggal 9 Agustus 2002 Terjadi Demonstrasi di DI, hal ini dikarenakan


adanya pergantian Direktur ,namun pergantian tersebut tidak melalui
RUPS dan tanpa diketahui komisaris utama melainkan ditunjuk
langsung oleh Menteri Negara BUMN.
KASUS

•Tgl 13 Mei 2002 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-


besaran dari jumlah karyawan 15.000 orang, menjadi 9777 karyawan.
Hal ini terus berlanjut pemutusan hubungan kerja hingga mencapai
7000 karyawan yang terPHK. Sehingga karyawan yang tersisa hanya
2777 karyawan.
•Perusahaan tidak memenuhi kewajiban melunasi utang terhadap
kreditor dan 3500 mantan karyawannya.

Tanggal 9 Agustus 2002 Terjadi Demonstrasi di DI, hal ini dikarenakan


adanya pergantian Direktur ,namun pergantian tersebut tidak melalui
RUPS dan tanpa diketahui komisaris utama melainkan ditunjuk
langsung oleh Menteri Negara BUMN.
Kasus

•Pelanggaran Norma Dasar etika dikarenakan perusahaan melakukan


manipulasi tender dan perlelangan. Dalam proses manipulasi akan
melibatkan “transaksi dibalik layar”. Pelanggaran juga dilakukan oleh
akuntan publik karena mencoba unutk menyembunyikan fakta.
Manipulasi juga melanggar konsep utilitarianism mengingat
perusahaan merupakah perusahaan pemerintah yang
bertanggungjawab pada rakyat.

•Pelanggaran kon
PENYIMPANGAN

 Pelanggaran Norma Dasar etika dikarenakan perusahaan


melakukan manipulasi tender dan perlelangan.
 Proses lelang yang dilakukan melibatkan manipulasi “transaksi
dibalik layar”.
 Pelanggaran juga dilakukan oleh akuntan publik karena mencoba
unutk menyembunyikan fakta.
 Manipulasi juga melanggar konsep utilitarianism mengingat
perusahaan merupakah perusahaan pemerintah yang
bertanggungjawab pada rakyat.
 Pelanggaran konsep deontology yang menganut kebenaran mutlak,
dalam hal ini dikarenakan perusahaan jelas-jelas melakukan
diskriminasi terhadap pemecatan karyawan yang tidak hormat.
SOLUSI

Penerapan moral motif pada individu

Anda mungkin juga menyukai