Anda di halaman 1dari 11

Romantisme

dalam Mazhab
Historis
Styella F. Adiningrum (2206132781)
Belmondo Scorpio (2206009923)
Table of contents

01 Latar Belakang 02 Mazhab Historis


Romantisme Jerman

03 Pemikiran
F. Von Savigny
01
Latar Belakang
Romantisme
• Pada abad ke-18, timbul 2 gerakan utama sebagai
reaksi terhadap pemikiran hukum alam.
• Gerakan ini memengaruhi seni, sastra, musik, dan
filsafat.
• Romantisme merupakan bagian dari gelombang
pikiran manusia yang bertentangan dengan
standar klasik dan rasionalistik.
• Romantisme mendukung perasaan dan imajinasi.
• Manusia dianggap sebagai makhluk yang
kompleks dan emosional.
• Romantisme dalam filsafat juga berkaitan erat
dengan gagasan mengenai subjektivitas.
02
Mazhab
Historis
Jerman
Mazhab Historis
Jerman
● Mazhab hukum historis lahir pada awal abad ke-19, yakni
pada tahun 1814, dengan diterbitkannya suatu karangan
dari F. von Savigny, yang berjudul: ‘Vom Beruf unsere Zeit für
Gesetzgebung und Recht swissenschaft’.
● Mazhab ini dikenal karena pendekatannya yang sangat
konservatif dan terfokus pada studi sejarah hukum.
● Mazhab historis dalam hukum berusaha untuk
mengembalikan penegakan hukum ke bentuk aslinya yang
ada di masa lalu.
● Mazhab Historis Jerman berasal dari negara-negara Jerman
yang masih terpecah-pecah pada saat itu.
● Beberapa tokoh penting dalam mazhab ini antara lain
Friedrich Carl von Savigny, Gustav Hugo, dan George
Friedrich Puchta.
● Savigny dianggap sebagai pendiri mazhab ini. Ia sangat
menekankan pentingnya sejarah dalam pengembangan
hukum.
03
Pemikiran
F. Von Savigny
Pemikiran F. Von Savigny
• Menurut von Savigny hukum merupakan salah satu faktor dalam kehidupan bersama suatu
bangsa, seperti bahasa, adat, moral, tatanegara.
• Awalnya hukum timbul secara spontan. Kemudian. sesudah kebudayaan berkembang, semua
fungsi masyarakat dipercayakan kepada suatu golongan yang tertentu.
• Pengolahan hukum dipercayakan kepada ahli hukum sebagai ahli-ahli dalam bidang tersebut.
Berkat mereka tata hukum dapat dibangun secara ilmiah, secara teknis, walupun pembangunan
hukum itu tetap terikat akan semangat hukum yang hidup dalam jiwa bangsa. Keterikatan yang
mendalam akan keyakinan-keyakinan bangs aitu dinamakan oleh von Savigny: unsur politik (das
politische element); pengolahan teknis dinamakannya: unsur teknis (das technische Element).
• Savigny menegaskan bahwa sebenarnya tidak terdapat manusia-individu.
• Savigny berpendapat “bahwa setiap masa terjalin dengan masa sebelumnya, sehingga
kebudayaan dan hukum hanya dapat berasa dari jiwa bangsa, oleh karena bangsa itu tetap
memegang hubungannya dengan masa yang lampau”.
• Savigny menjawab mengenai perlu atau tidaknya dibentuk suatu Kodeks Hukum Jerman, seperti
telah dibentuk untuk negara-negara lain.
Kodeks di Negara Lain

Prussia Perancis Austria


dibentuk pada tahun (pengaruh dari pada tahun 1811
1794 (banyak pengaruh Humanisme dan (pengaruh dari Kant)
dari Wolff) Rousseau)
Pemikiran F. Von Savigny
• Savigny menyatakan keberatannya terhadap kodifikasi hukum Jerman. Menurut von Savigny
kodifikasi hukum selalu membawa serta suatu efek yang negatif, yakni menghambat
perkembangan hukum.
• Oleh karena hukum berkembang dalam sejarah, maka menurut von Savigny terlebih dahulu
perkembangan hukum perlu dipelajari secara ilmiah historis, sebelum hukum itu dikodifikasikan.
• Hukum Romawi Kuno menjadi pusat perhatian Savigny.
• Menurut von Savigny hukum Romawi itu terkandung secara murni dalam codex Justinianus.
• Buku-buku yang ditulis oleh von Savigny tentang hukum Romawi berjudul: Geschichte des
Römischen Rechts im Mittelalter, 7 jilid (sejak 1814); System des heutigen Römischen Rechts. 8
jilid (sejak 1840).
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai