Anda di halaman 1dari 2

1.

2.

3.

HIERARKI HAK PENGUASAAN ATAS TANAH Hak Bangsa (Ps 1 UUPA) Supaya ak bangsa bersifat abadi, kita harus menjaga nya secara eksternal atau internal. EKSTERNAl melindungi dari negara2 lain yg beritikad buruk. INTERNAL adl apa yg dituangkan dlm (Ps 15 UUPA) kewajiban u/ melihara hak atas tanah; Hak Menguasai Negara (Ps 2 UUPA) pelimpahan dr hak bangsa; Hak-Hak Perseorangan Atas Tanah (Ps 4 Ayat 1 jo Ps 16 Ayat 1 dan Ps 53 UUPA). YANG BERSIFAT PRIMER (didapat lgsg dari hak bangsa) Hak Milik HGU HGB Hak Pakai YANG SEKUNDER (saat hak2 ini tidak ada lagi, maka dpt dihapus keberlakuannya) Hak Gadai Hak Usaha Bagi Hasil Hak Sewa Tanah Pertama Hak Numpang HAK MILIK Hak terpenuh dan terkuat yang bisa dimiliki atas tanah; diwariskan turun temurun; dapat beralih dan dialihkan DIALIHKAN (melalui hubungan hukum spt jual beli, wakaf, dsb), BERALIH (tanpa hubungan hukum, misalnya pewarisan); dpt dijadikan jaminan hutang/hak tanggungan (4/96). WNI tunggal (Ps 21 (1)); jika menyangkut korporasi maka pemerintah akan menentukan korporasi mana yang berhak dan memenuhi syarat Ps 21 (2) UUPA PP 38/63 Bank Negara, Koperasi, Badan Keagamaan, Badan Sosial. CARA TERJADINYA HM Peralihan, beralih atau dialihkan (warisan, jual beli, hibah); Menurut hukum adat, karena penetapan pemerintah dan undang-undang (konversi). Hak pakai hak ulayat hak milik. HGU (Ps 16 ayat (1) huruf b, 28 s/d 34, 50 ayat (2) UUPA, Ps 2 s/d 18 PP No. 40/1996 ttg HGU, HGB dan HP) hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara dalam jangka waktu tertentu guna kegiatan usaha pertanian, perkebunan, perikanan, atau peternakan (Ps 28 ayat (1), PP No.40/1996). WNI & BH Indonesia ASAL DAN TERJADINYA HGU Adl tanah Negara yg telah dilakukan pelepasan/penyerahan hak dg pemberian ganti rugi o/ calon pemegang HGU; Terjadi melalui penetapan pemerintah yg merupakan wakil dr negara peraturan Kepala BPN 3/1999 (pemberian hak) dan ketentuan Undang-undang (ketentuan konversi hak erpacht). Luas HGU u/ perserorangan minimal 5 Ha & maksimal 25 Ha. Sedangkan untuk badan hukum luas minimal 5 Ha dan luas maksimal 25 Ha atau lebih (menurut UUPA). 35 + 25 Tahun (Pasal 29 UUPA). SYARAT PEMBARUAN Tanahnya masih diusahakan dengan baik sesuai keadaan, sifat dan tujuan pemberian haknya. Syarat-syarat pemberian hak tersebut dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak. Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak. KEWAJIBAN PEMEGANG HGU (ps 12 ayat (1) PP No. 40/1996): Membayar uang pemasukan kepada negara. Melaksanakan usaha pertanian, perkebunan, perikanan dan atau peternakan.

Mengusahakan sendiri tanah HGU dengan baik sesuai kelayakan usaha berdasarkan kriteria dari instansi teknis. Membangun dan memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam lingkungan HGU. Memelihara kesuburan tanah, mencegah kerusakan sumber daya alam dan menjaga kelestarian kemampuan lingkungan hidup. Menyampaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai penggunaan HGU. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HGU kepada negara setelah hapus. Menyerahkan sertifikat HGU yang telah hapus kepada kepala Kantor Pertanahan. Hak pemegang HGU (lihat Pasal 14 PP No. 40.1996) Menguasai dan mempergunakan tanah untuk usaha pertanian, perkebunan, perikanan dan atau peternakan. Penguasaan dan penggunaan sumber air dan sumber daya alam lainnya di atas tanah. Mengalihkan hak tersebut kepada pihak lain. Membebani dengan Hak Tanggungan SIFAT DAN CIRI-CIRI HGU Tergolong hak yang wajib didaftarkan menurut PP No. 24/1997. Dapat diwariskan. Dapat dialihkan , seperti jual beli, hibah, tukarmenukar, lelang, penyertaan modal. Dapat dilepaskan untuk kepentingan sosial. Dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani Hak Tanggungan. Haknya mempunyai jangka waktu tertentu. Dapat berinduk pada hak atas tanah yang lain. Peruntukkannya terbatas. HAPUSNYA HGU (ps 40 UUPA dan ps 35 PP No. 40/1996); Jangka waktunya berakhir. Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena sesuatu syarat yang tidak dipenuhi. Dilepaskan secara suka rela oleh pemegang haknya. Dicabut untuk kepentingan umum. Ditelantarkan. Tanahnya musnah. Pemegang HGU tidak memenuhi syarat sebagai subyek pemegang HGU.

4.

HGB (ps 16 ayat (1) huruf c, 35 s/d 40, 50 ayat (2) UUPA dan Pasal 19 s/d 38 PP No. 40/1996) Adl hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu tertentu. WNI & BH Indonesia 30 + 20 Tahun TERJADINYA HGB Penetapan Pemerintah (tanah negara dan tanah Hak Pengelolaan). Perjanjian pemberian oleh pemegang Hak Milik dengan akta yang dibuat oleh PPAT. Undang-undang, ketentuan tentang Konversi KEWAJIBAN PEMEGANG HGB (ps 30 dan 31 PP No. 40/1996): Membayar uang pemasukan kepada negara. Menggunakan tanah sesuai peruntukkannya. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada di atasnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HGB kepada negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sesudah HGB hapus. Menyerahkan sertifikat HGB yang telah hapus kepada kepala Kantor Pertanahan. Memberikan jaln keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan atau bidang tanah yang terkuryng oleh tanah HGB. HAK PEMEGANG HGB (ps 32 PP No. 40.1996) Menguasai dan mempergunakan tanah selama waktu tertentu. Mendirikan dan mempunyai bangunan untuk keperluan pribadi atau usahanya.

5.

6.

Mengalihkan hak tersebut kepada pihak lain. Membebani dengan Hak Tanggungan SIFAT DAN CIRI-CIRI HGB = HGU Hapusnya HGB = HGU HAK PAKAI WNI & BH Indonesia + BH Asing di Indonesia Perwakilan Negara Asing & B. Internasional Keagamaan dan Sosial Departemen, NonDepartemen, dan Pemda Tanah Negara, tanah hak pengelolaan, tanah hak milik Terjadinya HP = HGB 20 Tahun + 20 Tahun (baru) KEWAJIBAN PEMEGANG HP (ps 50 & ps 51 PP No. 40/1996): Membayar uang pemasukan kepada negara, perjanjian penggunaan tanah Hak Pengelolaan atau Hak Milik. Menggunakan tanah sesuai peruntukkannya sesuai keputusan pemberian haknya, perjanjian pengguanaan tanah Hak Pengelolaan atau Hak Milik.. Memelihara dengan baik tanah dan bangunan yang ada di atasnya serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan HP kepada negara, pemegang Hak Pengelolaan atau pemegang Hak Milik sesudah HP hapus. Menyerahkan sertifikat HP yang telah hapus kepada kepala Kantor Pertanahan. Memberikan jaln keluar atau jalan air atau kemudahan lain bagi pekarangan atau bidang tanah yang terkuryng oleh tanah HP. Hapusnya HP = Hapusnya HGU & HGB Pendaftaran Tanah KEWAJIBAN PEMERINTAH Sistematik dari pemerintah kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan (Pasal 1 angka 10 PP No. 24 Tahun 1997) Sporadik sendiri pendaftaran tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa objekpendaftaran tanah dalam wilayah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan secara individual atau missal (Pasal 1 angka 11 PP No. 24 Tahun 1997) UNSUR-UNSUR NYA Adanya serangkaian kegiatan Dilakukan oleh pemerintah Secara terus menerus, berkesinambungan Secara teratur Bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun Pemberian surat tanda bukti hak Hak-hak tertentu yang membebaninya OBJEK (ps 9 PP No. 24 Tahun 1997) Hak Milik (Pasal 20 ayat 1UUPA) Hak Guna Usaha (Pasal 28 ayat 1 UUPA) Hak Guna Bangunan (Pasal 35 ayat 1 dan ayat 2 UUPA) Hak Pakai (Pasal 41 ayat 1 UUPA) Tanah Hak Pengelolaan Tanah Wakaf Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Hak Tanggungan (UU No. 4 Tahun 1996) Tanah Negara PENDAFTARAN TANAH OLEH PEMERINTAH (ps 19 (2) UUPA) Pengukuran, perpetaan, dan pembukaan Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hakhak tersebut Pemberian tanda surat bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat ASAS-ASAS (ps 2 PP No. 24 Tahun 1997) Asas Sederhana tdk berbelit2 birokrasinya Asas Aman harus teliti dan cermat sehingga tdk menjadi sengketa di kemudian hari Asas Terjangkau dimaksudkkan keterjangkauan bagi pihak, baik jarak/biaya. Asas Mutakhir data di lapangan harus sesuai dg ada yg di kantor pertanahan.

7.

Asas Terbuka agar masyarakat dapat mengetahui atau memperoleh keterangan mengenai data fisik dan data yuridis yang benar setiap saat di kantor pertanahan. Segel Akta Sertifikat Akta tdk boleh dijual, sertifikat bisa tiap ada peralihan harus didftarkan. Balik nama sertifikatnya buat akta baru. TUJUAN PENDAFTARAN TANAH (ps 3 dan ps 4 PP No. 24 Tahun 1997) Kepastian hukum + perlindungan hak atas tanah (Recht Kadaster); Penyedia Informasi ttg Pertanahan; Terselenggaranya tertib administrative pertanahan.

LANDREFORM ARTI LUAS (AGRARIAN REFORM) Pembaruan h.a.n Pencabutan hak asing Pencabutan hak feudal Land reform Tata guna tanah ARTI SEMPIT Pembatasan luas penguasaan tanah Redistribusi tanah absensi, tanah bekas swapraja, dan tanah negara Pengaturan dan penebusan tanah gadai Pengaturan bagi hasil tanah pertanian Penetapan luas minimum tanah pertanian Penetapan luas maksimum Pengaturan tanah absensi UU LANDREFORM (UU 56/1960), berisi: Penetapan luas maksimum pemilikan dan penguasaan tanah pertanian Penetapan luas minimum pemilikan dan penguasaan tanah pertanian & larangan perbuatan pemecahan tanah pertanian kecil2 Pengaturan pengembalian & penebusan tanah gadai Tdk ada keadilan sosial landreform dirombak demi kepentingan umum dg penentuan batas minimum dan maksimum tadi. UU 56/1960 & Pasal 7 + 17 UUPA. RUMUS!!!= {(7+) Waktu Gadai : 7} x Uang Gadai

Anda mungkin juga menyukai