Dokumen - Tips - Presentasi Kasus Ket
Dokumen - Tips - Presentasi Kasus Ket
TERGANGGU
Presentasi Kasus
dr. Pinondang Gabriella
Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. A
Nomor RM : 082353
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp. Cikancung Hilir RT 02/RW
06 Kec. Cikancung Kab. Bandung
TMRS : 07 Mei 2015
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri perut bagioan bawah
Anamnesis khusus :
G2P1A0 gravida 9 – 10 minggu mengeluh nyeri
perut bagian bawah sejak 1 hari SMRS. Nyeri tidak
dirasakan menjalar ke bagian pinggang. Nyeri tidak
disertai dengan keluhan BAK.
Pasien juga mengeluhkan adanya perdarahan
pervaginam yang dirasakan pasien sejak 1 minggu
terakhir. Awalnya perdarahan banyak, namun
sekarang hanya berupa flek dan berwarna kehitaman.
Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah. Pasien
tidak mengetahui bahwa pasien sedang hamil.
Keterangan tambahan :
Menikah : ♀ 19 tahun
♂ 35 tahun
Kontrasepsi : -
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit, regular isi cukup,
kuat angkat
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36.7oC
Status generalis
Pemeriksaan Dalam
V/V : Tidak ada kelainan
Portio : Nyeri goyang portio (-)
15.00 120/80 80 21 36
21.00 100/60 88 22 36
15.00 110/80 80 20 36
21.00 100/60 88 22 36
15.00 120/70 80 20 36
21.00 120/80 88 24 36
Kehamilan Ektopik Terganggu
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Kehamilan ektopik Lokasi dan Sublokasi Jumlah (persentase)
- Fimbria 5%
www.emedicine.medscape.com/ectopicpregnancy
Etiologi
Kehamilan ektopik pada - Riwayat kehamilan
dasarnya disebabkan oleh ektopik terganggu
segala hal yang menghambat sebelumnya
perjalanan zigot menuju - Terganggunya motilitas
kavum uteri tuba
Beberapa faktor : - Riwayat infertilitas
- Kerusakan Tuba - Penggunaan kontrasepsi
• Penyakit inflamasi panggul oral atau intrauterin
• Salpingitis - Riwayat berganti pasangan
• Riwayat operasi abdomen seksual
• Riwayat ligasi tuba
Epidemiologi
Usia 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun
60% kehamilan ektopik terjadi pada wanita 20-30
tahun dengan sosio-ekonomi rendah
Patogenesis
Nidasi kolumnar atau interkolumnar
Nidasi (kolumnar) pada ujung atau sisi jonjot
endosalping kurangnya vaskularisasi mati dini
dan direabsorbsi
Nidasi (interkolumnar) diantara dua jonjot endosalping
tertutup dipisahkan oleh lapisan jaringan seperti
desidua (pseudokapsularis)
Vili khorealis menembus endosalping masuk ke
otot-otot tuba merusak jaringan dan pembuluh darah
Estrogen dan progesteron uterus membesar dan
melembek desidua
Perubahan endometrium :
- Sel epitel membesar
- Nukleus hipertrofi
- Hiperkromasi Reaksi Arias – Stella
- Lobuler
- Ireguler shape
Janin mati desidua uterus degenerasi
perdarahan per vaginam
Sebagian kehamilan terganggu saat usia gestasi 6-
10 minggu
Berakhir dengan 2 cara :
- Abortus tuba
- Ruptur dinding tuba
Gambaran Klinis
Nyeri tekan abdomen dan pelvis
Amenore
Spotting atau perdarahan per vaginam
Perubahan uterus
Tekanan darah dan nadi
Suhu tubuh
Massa pelvis
Hematokel pelvik
Diagnosis
Trias klasik KET : nyeri abdomen, perdarahan per vaginam yg
abnormal, amenore
Pemeriksaan penunjang yg dapat dilakukan :
ß-HCG
Kuldosentesis
Laparoskopi
Ultrasonografi
Tes oksitosin
Foto rontgen
Histerosalpingografi
Diagnosis Banding
Abortus imminens / Abortus Inkomplit
Infeksi pelvis
Tumor atau kista ovarium
Apendisitis
Terapi
Terapi konservatif
- Methotrexate
• (Merusak sel-sel trofoblas terminasi kehamilan)
• Pemberian dosis tunggal (50 mg/kgBB) atau multipel
(dikombinasikan dengan Leukovorin)
• ES : gangguan fungsi hepar, stomatitis, depresi sumsum tulang,
gastroenteritis
Terapi konvensional
- Salpingostomi (Hasil konsepsi dgn Ø kurang dari 2 cm, berlokasi
di sepertiga distal tuba fallopii)
- Salpingotomi
- Salpingektomi
- Evakuasi fimbrae atau fimbraektomi
Prognosis
Diagnosis dini menurunkan angka kematian ibu
Sebagian ibu menjadi steril, namun bisa juga
mengalami kehamilan ektopik pada tuba yang lain
KET dapat berulang, ±50% ibu yang mengalami
KET dapat kembali terjadi KET
Ruptur dengan intrabdominal bleeding
mempengaruhi fertilitas wanita.
- 50-60% wanita menjadi steril
- 10% KET berulang
Terima Kasih