Anda di halaman 1dari 28

1

ASPEK HUKUM DAN INDUSTRI KONSTRUKSI


HUKUM?
2
Pengertian Hukum mengandung beberapa unsur sebagai berikut:

• Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan berisikan
perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan
untuk mengatur perilaku manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.

• Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga  atau badan yang berwenang untuk itu. Peraturan hukum
tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau badan yang memang memiliki kewenangan
untuk menetapkan suatu aturan yang bersifat mengikat bagi masyarakat luas.

• Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat bukan untuk dilanggar namun
untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur pula mengenai aparat yang berwenang untuk mengawasi
dan menegakkannya sekalipun dengan tindakan yang represif. Meski demikian, terdapat pula norma
hukum yang bersifat fakultatif/melengkapi.

• Hukum memiliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum akan dikenakan
sanksi yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan hukum.
HUKUM?
3
k u m a d a lah
Hu e r u pa • Hukum adalah himpunan peraturan yang mengurus tata tertib
y a n g b
peraturan n g di b u a t suatu masyarakat dan karenanya harus ditaati oleh
d a n s an k si ya
norma j u an u n t uk masyarakat itu sendiri (M.H. Tirtaamidjaja, S.H)
dengan tu kah laku
e n g a tu r ting n, • Hukum adalah himpunan perintah dan larangan untuk
m ke te rtib a
si a, m e n jaga mencapai ketertiban dalam masyarakat dan oleh karenanya
m a nu , m e n c e gah masyarakat harus mematuhinya (Utrecht)
keadila n
e ka c a u a n .
k
terjadinya • Hukum (kemanusiaan) adalah himpunan peraturan-peraturan
Hukum memiliki ciri-ciri : hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah,
larangan atau perizinan untuk berbuat atau tidak berbuat
 Adanya perintah / larangan
sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur ketertiban
 Perintah dan larangan tersebut dalam kehidupan (Soerojo Wignojodipoero )
harus ditaati setiap orang
Hukum Tuhan (Lex Aeterna + Lex Livina)
Yaitu hukum yang abadi atau hukum berkaitan dengan akal ke-Ilahi-an (rasio
4 Tuhan) digabungkan dengan hukum Ketuhanan berupa petunjuk-petunjuk khusus
yang berasal dari Tuhan (diwahyukan Tuhan).
St. Thomas Aquinas Hukum Alam (Lex Naturalis)
(1225-1274)
membedakan hukum Yaitu hukum yang berasal dari Lex Aeterna yang ada dalam alam pikiran manusia
menjadi : untuk membedakan baik dan buruk
Hukum Kemanusiaan (Lex Humana)
yaitu kesepakatan yang dibuat oleh sekelompok manusia untuk mengatur
kehidupan manusia tersebut. → merupakan hukum positif yang berlaku bagi setiap
manusia pada kelompok tersebut.

Hukum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai :


1. Peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat. 
2. Yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah
3. Undang-undang, peraturan,dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat
4. Patokan(kaidah, ketentuan) mengenai peristiwa (alam dan sebagainya) yang tertentu,kelima, keputusan
(pertimbangan) yang ditetapkan oleh hakim (dalam pengadilan)/ sebagai vonis atau hukuman
1. Hukum yang dibuat oleh institusi kenegaraan (The State Law)
contoh : Undang-undang, peraturan pemerintah, dsb. Menurut Tata urutan perundangan
5
tingkatan sumber hukum di
2. Hukum yang dibuat oleh masyarakat dan sesuai dinamika Indonesia adalah sebagai berikut
kehidupan masyarakat (The People’s Law) 1. UUD 1945
contoh : hukum adat 2. Ketetapan MPR (TAP MPR)
3. Undang-undang (UU) /
3. Hukum yang dibuat dan terbentuk sebagai bagian dari Peraturan Pemerintah
perkembangan pemikiran didunia ilmu hukum disebut doktrin Pengganti Undang-undang
(The Proffesor’s Law) (Perpu)
contoh : mazhab Syafi’i sebagai hukum umat Islam di Indonesia. 4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Keputusan Presiden (Keppres)
6. Peraturan Menteri (Permen)
4. Hukum yang berkembang dalam praktek dan melibatkan
peranan para professional dibidangnya (The Proffessional’s Law) 7. Instruksi Menteri (Inmen)

contoh : UU Jasa Konstruksi, sertifikasi, Standar Kontrak


Konstruksi.

JENIS HUKUM DAN PEMBENTUKANNYA


Aspek hukum adalah kumpulan berbagai aspek peraturan yang mengatur kehidupan manusia
dan mempunyai tingkatan hukum, dimana hukum tingkat diatas merupakan sumber hukum
6
bagi hukum pada tingkat dibawahnya..

• Mencapai keadilan • Hukum hrs mampu menjaga dan


• Semua peraturan atau ketentuan mengatur harkat & martabat
• Tertulis maupun tidak tertulis • Kepastian hukum manusia
• Kedamaian • Mengatur kehidupan manusia
• Mengatur kehidupan masyarakat
• Ketertiban dengan mengatur keseimbangan
• Menyediakan sanksi terhadap kepentingan semua pihak demi
• Kesejahteraan
pelanggarnya kesejahteraan nilai-nilai
• Kemakmuran kemanusiaan.
Aspek Hukum Konstruksi
Adalah aspek hukum yang berkaitan
dengan bangunan (konstruksi), baik
sebagai proyek konstruksi atau sebagai Catatan mengenai aspek hukum menurut pendapat Sayidina Ali :
investasi dibidang konstruksi.
“Kebenaran tanpa peraturan dapat dikalahkan oleh kebatilan
yang berperaturan”
ASPEK HUKUM?
2 Aspek Hukum Administrasi Negara
1 Aspek Hukum Keperdataan
7 Menyangkut tantanan administrasi yang harus
dilakukan dalam memenuhi proses pelaksanaan
Menyangkut sahnya suatu perjanjian yang berkaitan
dengan kontrak pekerjaan jasa konstruksi, yang kontrak dan peraturan perundang-undangan yang
memenuhi legalitas perusahaan, perizinan, sertifikasi mengatur tentang konstruksi.
dan harus merupakan kelengkapan hukum para pihak
dalam perjanjian. 3 Aspek Hukum Pidana

menyangkut ada tidaknya sesuatu unsur pekerjaan


4 Aspek Hukum Ketenagakerjaan yang “terkena” ranah pidana.

Menyangkut aturan ketenagakerjaaan terhadap para Aspek Hukum Pertanahan


5
pekerja pelaksana jasa konstruksi.
menyangkut kepemilikan tanah yang digunakan
dalam pembangunan konstruksi.
6 Aspek Hukum Pendanaan

7 Aspek Hukum Lingkungan


Menyangkut pendanaan yang digunakan untuk
membiayai pekerjaan konstruksi.
menyangkut masalah lingkungan disekitar
konstruksi.
ASPEK HUKUM DALAM KONSTRUKSI
• Hukum kontrak konstruksi merupakan hukum Hukum Administrasi Negara diaplikasikan dalam peraturan
perikatan yang diatur dalam Buku III KUH Perdata berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana
8 dari Pasal 1233 sampai dengan Pasal 1864
mulai ketentuan perundang-undangan.
KUH Perdata.
1.Peringatan tertulis
• Pada Pasal 1233 KUH Perdata disebutkan bahwa 2.Penghentian sementara pekerjaan konstruksi
tiap-tiap perikatan dilahirkan dari perjanjian 3. Pembatasan kegiatan usaha dan/atau profesi
persetujuan dan Undang-Undang. 4.Larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi
dikenakan bagi pengguna jasa.
• Sahnya suatu perjanjian adalah suatu perjanjian 5.Pembekuan Izin Usaha dan atau Profesi
yang memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata, 6.Pencabutan Izin Usaha dan atau Profesi.
mengatur tentang empat syarat sahnya suatu
perjanjian yaitu :
a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; Hukum pidana merupakan perbuatan yang dilarang dalam
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan ; UU ataupun uud, diantarnya adalah: pelaku perbuatan
c. Suatu hal tertentu; pembunuhan, pelaku perbuatan pemerkosaan, Pelaku
d. Suatu sebab yang diperkenankan. perbuatan Mencuri/merampok, Pelaku perbuatan korupsi,
• Kontrak dalam jasa konstruksi harus memenuhi Pelaku perbuatan penganiyaan dam Pelaku perbuatan
syarat subjektif dan syarat objektif tersebut. penipuan.

ASPEK HUKUM PERDATA, ADMINISTRASI NEGARA DAN PIDANA


Hukum Ketenaga Kerjaan Beberapa peraturan mengenai ketenaga kerjaan, antara

adalah9aturan hukum yang mengatur mengenai


lain :
Undang-undang
praktek pekerjaan dilapangan, sistem & program  No.1/1970 : Keselamatan Kerja
K3, sistem pengupahan, hak bekerja, dan  No. 3/1992 : Jamsostek
hubungan pekerja.  No. 20/1999 : Pengesahan konvensi ILO no. 138
 No. 12/2003 : Ketenagakerjaan
k e rj a a n perlu
e n a i k e tenaga Peraturan Pemerintah No. 28/2002 : penyelenggaraan
h u k u m meng program Jamsostek
Aturan in gat : n ti ng
m e n g e rj a p e Keputusan Presiden No. No. 21/1993 : penyakit yang timbul
diatur a n t e n aga k
n & k e d u d u k
e m b a n g u n an akibat hubungan kerja
• Pera l a ku & t u j u an p
sebagai p
e r j a m e la lui Peraturan Menteri Naker Trans
li ta s te n aga ke ganya
ka ta n k u a k e lu a r  No. 01/MEN/1980 : K3 pada konstruksi bangunan
• Pening n a g a k e r ja dan
e r li n du n gan te h a k d asar  No. Per-05/MEN/1993 : Juknis pendaftaran, pembayaran
p atas h a k -
j a m i n a n iuran & santunan jamsostek
Pe r l u a danya

( te n a g a kerja).
buruh

ASPEK HUKUM KETENAGAKERJAAN


Hukum pertanahan berkaitan dengan :

10
• Kepemilikan tanah • Penggunaan/ pemakaian tanah • Bangunan yang berada diatas tanah

Hak milik adalah hak turun-temurun, Hak guna usaha (HGU) Hak pakai
terkuat dan terpenuh yang dapat Adalah hak untuk menggunakan dan/ atau
adalah hak yang diberikan oleh negara kepada
dipunyai orang atas tanah dengan memungut hasil dari tanah yang dikuasai
perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan
mengingat hak atas tanah mempunyai
untuk melakukan kegiatan usahanya di Indonesia. langsung oleh negara atau tanah milik
fungsi sosial.
orang lain.

UU Pokok Agraria Hak guna bangunan (HGB)


Keputusan Menteri adalah hak untuk mendirikan dan
 No. 6/1998 : Pemberian Hak Tanah untuk mempunyai bangunan-bangunan atas
Rumah Tinggal tanah yang bukan miliknya sendiri.
 No. 1/1998 : Pemberian HM Tanah untuk RSS
UU Pokok Agraria
Peraturan Menteri Agraria/ Kepala BPN UU No. 5/1960 : Peraturan Dasar Pokok-pokok agraria
 No. 5/1998 : Perubahan HGB untuk Rumah Keputusan Presiden No. 34/2003 Kebijakan Nasional di biang Pertanahan
Tinggal Peraturan Pemerintah
 No. 9/1999 : Tata Cara Pemberian &  No. 40/1996 :HGU, HGB, Hak Pakai
 No. 24/1997 Pendaftaran tanah
Pembatalan Hak atas tanah & hak pengelolaan
 No. 36/1998 Penertiban & pendayagunaan tanah terlantar

ASPEK HUKUM PERTANAHAN


Permen Agraria/ Kepala BPN No. 2/1999 : Izin Lokasi
Hukum bangunan :
Ilmu yang mempelajari kseluruhan peraturan yang menyangkut pembangunan
11 suatu bangunan, dimana ruang lingkupnya meliputi seluruh proses kegiatan
D pembangunan suatu bangunan tersebut.
EF

aspek hukum dalam industri konstruksi - riyannypratiwi


IN Hukum bangunan digolongkan menjadi
:
ISI Peraturan yang berkaitan dengan prosedur pelelangan. Peraturan  yang berkaitan dengan prosedur perjanjian.

Yaitu peraturan yang berlaku sebelum terjadinya kontrak. yaitu peraturan yang menyangkut perjanjiannya untuk
melakukan pekerjaan
Menyangkut peraturan pelelangan bangunan di Indonesia
ditetapkan oleh penguasa, baik bangunan Pemerintah Diatur dalam bab yang mengatur tentang perjanjian khusus
maupun swasta. dalam KUHPer.

Pengaturan
bangunan
pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan,
konstruksi
yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung.

UU No. 28 Tahun 2002 fungsi bangunan : fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi IMB
tentang Bangunan Gedung khusus.   
Persyaratan bangunan : persyaratan administratif dan teknis bangunan
Hukum Pendanaan atau Pembiayaan adalah Dana tersebut dapat bersumber dari lembaga
aturan
12hukum yang mengatur mengenai keuangan : semua badan yang kegiatannya di
dana yang dibutuhkan untuk membiayai bidang keuangan dengan menarik dana dari
suatu kegiatan usaha atau bisnis. masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat.

Undang-undang
 No. 22/1999 : Otonomi Daerah
 No. 23/1999 : Perimbangan Keuangan Pusat daerah
Keputusan Presiden No. 61/1998 : Lembaga Pembiayaan
Keputusan Menteri
 Perhub No. KM 82/1988 : Persyaratan Pendaftaran Leasing
 Keuangan No. 1256/KMK.00/1989 : Ketentuan & tata cara pelaksanaan lembaga pembiayaan
 Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 : Kegiatan Sewa-Guna-Usaha Leasing
 Keuangan No. 634/KMK.013/1990 : Pengadaan Barang Modal Berfasilitas melalui Perusahaan Leasing
Keuangan No. 448/KMK.017/2000 : Perusahaan Pembiayaan

ASPEK HUKUM PENDANAAN


Lingkungan Alam
13

Lingkungan Buatan
Lingkungan
14 adalah tempat terjadinya interaksi antara komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik

dibedakan menjadi tiga kelompok :

Lingkungan Social
Lingkungan Fisik
Lingkungan Biologis (Social Environment)
(Physical Environment)
(Biological Environment)
Yaitu manusia-manusia lain yang
Yaitu segala sesuatu disekitar
Yaitu segala sesuatu yang berada ada disekitarnya, seperti tetangga,
makhluk hidup yang berbentuk benda disekitar manusia yang berupa teman-teman dan juga orang lain
mati seperti rumah, kendaraan, organisme hidup selain dari
disekitarnya yang belum kenal.
udara, air dan lain sebagainya. manusianya itu sendiri, misalnya
hewan dan tumbuh-tumbuhan.

ASPEK HUKUM LINGKUNGAN


Beberapa peraturan terkait lingkungan fisik, Beberapa peraturan terkait lingkungan biologis,
antara lain : antara lain :
Undang-undang Undang-undang
 No. 5/1984 : Perindustrian
15  No. 4/1992 : Perumahan dan Permukiman
 No. 8/1985 : Kebijakan Perumahan
 No. 4/1967 : Ketentuan Pokok Pertambangan
 No. 5/1967 : Ketentuan Pokok Kehutanan
Aspek Hukum Perlindungan Lingkungan dan Dasar Hukum  No.4/1982 : Ketentuan Pokok Kehutanan
Nasional
dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)  No. 9/1985 : Perikanan
Peraturan Pemerintah
adalah:  No. 47/1997 : Rencana Tata Ruang Wilayah  No. 5/1990 : SDA Hayati dan Ekosistemnya
• Keputusan Menteri KLH No.12/MENLH/3/94 tentang Nasional  No. 23/1997 : Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan  No.98/1993 : Kawasan Industri  No. 7/2004 : Sumber Daya Air
Upaya Pemantauan Lingkungan. Keputusan Menteri Peraturan Pemerintah
 No. 311/KPTS/M/2003 : Penetapan Blok  No. 33/1970 : Perencanaan Hutan
• Keputusan Menteri KLH No.11/MENLH/3/1993 tentang
Plan Perkantoran  No. 29/1982 : Analisis Dampak Lingkungan
Jenis Usaha atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan  No. 20/1990 : Pengendalian Pencemaran air
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
• Keputusan KLH No.14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman
Beberapa peraturan terkait lingkungan sosial, antara lain :
Umum Penyusunan Analisis Mengenai Dampak
TAP MPR No. XI/1998 Penyelenggaraan Negara bersih dari KKN
Lingkungan Hidup (AMDAL).
• Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-056 tahun 1994 Undang-undang
 No. 5/1999 Larangan Praktek Monopoli
tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
No. 31/1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Peraturan Pemenintah dan Keputusan Menteri yang
Peraturan Pemerintah
Berhubungan Dengan Baku Mutu Lingkungan (BML)  No. 68/1999 : Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara
 No. 20/2001 : Pembinaan & pengawasan penyelenggaraan pemerintah
daerah
Keputusan Presiden No. 74/2001: Tata cara pengawasan penyelenggaraan
pemerintah daerah

ASPEK HUKUM LINGKUNGAN Instruksi Presiden No. 30/1998 Pemberantasan KKN


16

INDUSTRI KONSTRUKSI
17
18

Kebutuhan Kriteria Desain Rekayasa dan Dokumen


Pengguna/pemilik Desain Perencanaan

KUALITAS DESAIN

Metode
Konstruksi

Supervisi dan
Pengendalian
Kualitas dengan Kualitas
dokumen
perencanaan Bangunan
Inspeksi Konstruksi

KESESUAIAN KUALITAS
19

PIHAK DI KONSTRUKSI
• Transpotasi  Gound transportation, air
Berdasarkan Fungsinya : transpotation, waterway, port, intermodal facilities,
• 20
Bangunan pemukiman (residential construction) Mass transits
• Bangunan gedung (institutional and commercial building) • Water & waste water  water supply, Structure
(dam, tunnel, etc), Agriculture water distribution
• Bangunan rekayasa sipil (civil engineering construction) (cannal, river, etc)
• Bangunan industry / pabrik (industrial construction) • Waste management  solid waste, hazardous
• Infrastruktur Publik waste, nuclear waste)
• Energy Production  elecitric power production &
distribution, Gas pipeline, oil production, nuclear
power station
• Building  Tall building, public building,
multipurpose complexes, sport complexes, movie
Berdasarkan kepemilikan : theatre, housing facilities, manufacturing,
hotel/commercial properties.
• Pemerintah  dimiliki dan dibiayai oleh pemerintah
• Recreation facilities  park & play ground, Lake &
• Swasta  dimiliki dan dibiayai oleh swasta water sport, etc
• Communication  Telecommunication network,
• Pengembang / investor  dimiliki pemerintah, dibiayai television network, satelite network, information
oleh swasta sebagai investor dengan perjanjian tertentu network

KLASIFIKASI KONSTRUKSI
Industri konstruksi adalah kumpulan kegiatan ekonomi berupa kegiatan produksi dan konsumsi diberbagai
21 konstruksi, mulai dari penyiapan lahan dan proses konstruksi, perubahan, perbaikan terhadap
aspek
bangunan, struktur, dan fasilitas terkait lainnya.
Yang termasuk dalam sektor industri konstruksi, antara lain :
• Segala kegiatan pembangunan struktur konstruksi baik yang dilakukan secara konvensional maupun secara
pabrikasi (sebagian atau seluruhnya).
• Segala kegiatan persiapan lahan pekerjaan konstruksi untuk mendirikan struktur konstruksi.
• Segala kegiatan perubahan, pemeliharaan, perbaikan, atau pembongkaran bangunan.
• Segala kegiatan pemasangan pipa-pipa dan material pabrikasi lainnya didalam tanah dan pekerjaan lainnya
yang berkaitan dengan tanah.
• Segala kegiatan peembangunan, pemancangan, pemasangan, perluasan, perluasan, pembongkaran dari
saluran transmisi atau distribusi atau pabrik, fasilitas pabrik yang menggunakan pasokan listrik maupun
mesin.
• dll

DEFINISI INDUSTRI KONSTRUKSI


 Kegiatan Proyek Konstruksi
Adalah: kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa Konstruksi Manufaktur
22
konstruksi yang bersifat “unique”
Contoh: Jembatan, Kegiatan Proyek Jalan Tol, Gedung Craft Customized Mass
Unik Jumlah terbatas Tdk unik
 Kegiatan Manufaktur Komponen Konstruksi Hanya sekali Sistem batch Banyak batch
Adalah: kegiatan menghasilkan barang konstruksi yang Masterpiece Sesuai pesanan Standard
bersifat massal.
• Industri konstruksi mirip dengan industri manufaktur
Contoh: Pabrik Beton Pracetak, Pabrik Rangka Baja, dan
• Persamaannya : concern dengan pengkonversian
Pabrik Tiang Pancang
material dasar ke barang jadi.
 Kegiatan Campuran Manufaktur dan Proyek Konstruksi • Perbedaannya :
# Produk konstruksi : pada produk akhir didapat struktur
Adalah: kegiatan yang bersifat ekonomi yaitu kegiatan
yang (relatif berumur) jangka panjang ; manfaat lebih lama,
proyek konstruksi, kegiatan manufaktur komponen
investasi jangka panjang yang dapat memperkuat
konstruksi dan kegiatan campuran proyek dan
perekonomian negara
manufaktur.
#Produk manufaktur : seringkali dapat segera dikonsumsi
Contoh: Kegiatan Pembangunan Perumahan, Kegiatan (dan langsung habis)
Pembangunan Kawasan Resort
23
 Badan Unit Usaha

24Mencakup unsur pelaku di bidang kegiatan pembangunan fisik, terdiri dari: Pemberi jasa, Konsultan,
Kontraktor. Produsen bahan bangunan & komponen/elemen bangunan, penyediaan alat serta perelengkapan,
real estat, industri/pabrik, dll.

 Pasar
Merupakan pasar jasa (selaku pemberi tugas), dapat berupa badan pemerintah, swasta terorganisir atau
swasta individu.

 Modal
Permodalan yang dipengaruhi dan berkaitan dengan perekonomian nasional, terutama dalam
lembaga perbankan, perpajakan serta sistem keuangan lain.

 Teknologi
Berkaitan dengan lembaga pendidikan, tenaga ahli, standar, norma, peralatan
yang relevan, penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan.

SISTEM DASAR INDUSTRI KONSTRUKSI


Investasi adalah pemanfaatan sumber daya pada saat ini
Kegiatan Investasi
untuk mendapatkan manfaat (termasuk keuntungan)
25 Kegiatan Proyek
pada masa akan datang
Studi Kelayakan Implementasi Operasi & Pemeliharaan

Desain Kegiatan Investasi


Konstruksi
Kegiatan Proyek

Waktu
Manfaat b
( enefit)
Studi Kelayakan Implementasi Operasi & Pemeliharaan
(+)
Desain
Keterangan:

Neraca
Biaya konstruksi awal
Pelaksanaan Titik impas
(Break event Point)
Biaya pemeliharaan tahunan Konstruksi
Biaya rehabilitasi
Siklus hidup/
0 Waktu

(-)
Biaya

Pengeluaran cost)
(

Pengeluaran c( ost ) Pengeluaran & Manfaat


( cost & Benefit
)

INVESTASI DI INDUSTRI KONSTRUKSI


Beberapa peraturan mengenai teknis konstruksi atau bangunan,
Beberapa peraturan yang berkaitan dengan jasa konstruksi. antara lain :
26
 AV41 / SU41 tentang Syarat-Syarat Umum Untuk  UU No. 28/2002 tentang bangunan gedung
Pelaksanaan Bangunan Umum Yang Dilelangkan  KepMenneg PU no.441/KPTS/1998 : Persyaratan Teknis Bangunan
 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi (UUJK)  KepMenneg PU no.10/KPTS/2000 : Pengamanan Terhadap Bahaya
 PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Masyarakat Konstruksi  KepMenneg PU no.11/KPTS/2000 : Ketentuan Teknis Manajemen
 PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
Konstruksi
 PP No. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan  Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1981
Pembinaan Jasa Konstruksi  Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1977
 Keppres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan  Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961
Barang/Jasa Pemerintah  Peraturan Perencanaan Gedung Tahan Gempa Indonesia 1991
 Peraturan Presiden No. 23 Tahun 2005 tentang  Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983
Penyesuaian Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

ASPEK HUKUM DI INDUSTRI KONSTRUKSI


Beberapa peraturan berkaitan dengan infrastruktur, antara lain:
Undang-undang
Untuk melakukan kegiatan proyek atau dan manufaktur
 No. 11/1974 : Pengairan
27
dibidang konstruksi di Indonesia dikenal badan hukum
atau badan usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT),  No. 13/1980 : Jalan
Firma, dan CV Peraturan Pemerintah
 No. 26/1980 : Jalan
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa  No. 22/1982 : Tata Pengaturan Air
orang dengan menggunakan nama bersama.  No. 23/1982 : Irigasi
 No. 35/1991 : Sungai
Perseroan Komanditer (CV) adalah persekutuan yang  No. 33/PRT/1989 : Pembagian Wilayah Sungai
didirikan oleh beberapa orang yang menyerahkan dan  No. 63/PRT/1993 : Garis Sempadan, Daerah Manfaat,
mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam
persekutuan. Keputusan Presiden No. 7/1998 : Kerjasama Pemerintah & Badan
Usaha Swasta dalam pembangunan infrstruktur
Peraturan Menteri
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu badan usaha yang
mempunyai kekayaan hak, serta kewajiban sendiri, yang  No. 33/PRT/1989 : Pembagian Wilayah Sungai
terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para pendiri  No. 63/PRT/1993 : Garis Sempadan, Daerah Manfaat,
maupun para pemilik. Keputusan Menteri No. 339/KPTS/M/2003 : Petunjuk Pelaksanaan
Pekerjaan Jasa Konstruksi

ASPEK HUKUM DI INDUSTRI KONSTRUKSI


aspek hukum dalam industri konstruksi - riyannypratiwi

28

Anda mungkin juga menyukai