Anda di halaman 1dari 13

HARGA

DIRI
RENDAH
DOSEN PENGAMPU :
Henny Kusumawati, M.Kep.,Ns.Kep.J
MA KELOMPOK 4 :
0 Bella Saqila
04 Salsabila Syafitri

1 (21006) (21033)

02 Opy Agisna (21026)


05 Sellyne Fitriana L
(21034)

03 Reinita Fitriyani (21031)


PENGERTIAN HARGA
DIRI

Harga diri adalah pandangan


keseluruhan dari individu tentang
dirinya sendiri. Individu melakukan
penilaian terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan dirinya. Harga diri
juga mencakup bagaimana individu
memandang dirinya sebagai pribadi
yang cakap, berharga, serta berhasil.
PENGERTIAN HARGA DIRI
RENDAH

Harga diri rendah adalah pandangan


keseluruhan dari individu tentang
dirinya sendiri. Individu melakukan
penilaian terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan dirinya. Harga diri
juga mencakup bagaimana individu
memandang dirinya sebagai pribadi
yang cakap, berharga, serta berhasil.
FAKTOR-FAKTOR HARGA DIRI
RENDAH
1. Faktor Predisposisi

 penolakan dari orang tua, tidak dikasih pujian, sikap orang tua yang terlalu
mengekang, sehingga anak menjadi frustasi dan merasa tidak berguna lagi
serta merasa rendah diri.

 dituntut untuk selalu berhasil dantidak boleh berbuat salah, sehingga anak
kehilangan rasa percaya diri.

2. Faktor Presipitasi

Ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal misalnya anggota yang


mengalami gangguan mental sehingga keluarga merasa malu dan rendah diri.
Pengalaman traumatik juga dapat menimbulkan harga diri rendah seperti
penganiayaan seksual, kecelakaan dengan pemasangan alat bantu yang tidak
nyaman baginya.
JENIS-JENIS HARGA DIRI
RENDAH
1 Harga diri situasional, yaitu terjadi terutama yang tiba-tiba,
. misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami atau
istri, perasaan malu karena sesuatu (korban pemerkosaan).

2. Harga diri kronik, yaitu perasaan


negatif terhadap diri yang
berlangsung lama yaitu sebelum
sakit atau dirawat.
FASE / TAHAPAN HARGA DIRI
RENDAH

Hasil riset menyimpulkan bahwa harga diri rendah di akibatkan oleh


rendah nya cita cita seseorang. Penyebab terjadinya harga diri
rendah adalah pada masa kecil sering di salahkan, jarang diberi
pujian atas keberhasilanya, saat individu mencapai masa remaja
keberadaan nya kurang di hargai, tidak diberi kesempatan dan tidak
diterima, menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan,
atau pergaulan, harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung
mengucilkan dan menuntun lebih dari kemampuan nya.
TANDA DAN GELAJA HARGA DIRI
RENDAH
 Mengkritik diri sendiri  Merendah martbat Bicara lambat dengan nada
 Perasaan tidak mampu suara lemah.
 Pandangan hidup yang pesimis
 Merasa bersalah dan khawatir
 Sulit bergaul
 Tidak menerima pujian
 Lebih banyak menunduk
 Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
 Gangguan hubungan sosial
 Rasa bersalah terhadap diri sendiri
ASUHAN KEPERAWATAN HARGA
DIRI RENDAH

A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.
Data-data tersebut dikelompokan menjadi faktor predisposisi, presipitasi,
penilaian, terhadap stresor, sumber koping, dan kemampuan koping yang
dimlilki klien. Selama pengkajian juga dapat dikelompokan menjadi data
subjektif dan data objektif. Isi dari pengkajian tersebut adalah :

• Keluhan utama atau alasan masuk

• Faktor presdisposisi

• Faktor presipitasi
ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI
RENDAH

B. DIAGNOSA

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah


ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI
RENDAH

C. INTERVENSI

 Beri salam teraupetik dan panggil nama klien.


 Sebutkan nama perawat dan sambil berjabat tangan
 Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.
 Beri kesempatan klien untuk mencoba aspek positif dan latihan mindfulness dengan cara mengenal
kemampuan diri sendiri dan selalu berfikir positif.
 Setiap bertemu klien hindarkan penilaian agresif dan negatif.
 Utamakan memberikan pujian realistik kepada klien.
 Diskusikan dengan klien kegiatan yang masih bisa digunakan
 Rencanakan bersama program selanjutnya yang akan pasien rasakan ketika bisa melakukan latihan mindfulness
ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI
RENDAH
D. IMPLEMENTASI E. EVALUASI

Tindakan keperawatan merupakan Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk


standar dari standard asuhan yang menilai efek dari tindakan keperawatan pada
berhubungan dengan aktivitas klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada
keperawatan professional yang respon klien terhadap tindakan yang telah
dilakukan oleh perawat, dimana dilakukan. Evaluasi dapat dilakukan
implementasi dilakukan kepada pasien, menggunakan pendekatan S.O.A.P yaitu
keluarga dan kominitas berdasarkan subjektif, objektif, analisa, perencanaan, pada
klien dan perencanaan pada perawat.
rencana keperawatan yang dibuat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai