A. PENGERTIAN
Harga diri yang tinggi digambarkan dari sifat individu yang memiliki perasaan
penerimaan diri tanpa syarat, meski salah, kalah dan gagal, sebagai yang berharga
dan sifat penting untuk dirinya sendiri. Individu yang memiliki perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan harga diri rendah yang berkepanjangan karena evaluasi
negatif terhadap diri mereka sendiri dan diri mereka sendiri dengan kemampuan
Harga diri rendah kronis adalah tujuan dalam studi kasus ini untuk melakukan
Kesehatan jiwa merupakan kondisi dinamis dari rentang sehat jiwa hingga
harga diri rendah kronis pada pasien Skizofrenia dengan metode penelitian
deskriptif studi kasus. Sample penelitian adalah pasien Skizofrenia yang mengalami
harga diri rendah kronis dan teknik pengambilan data melalui wawancara,
observasi dan studi dokumentasi. Hasil karya tulis menunjukkan bahwa pasien
Skizofrenia dengan harga dairi rendah memiliki tanda dan gejala perasaan negatif
terhadap diri sendiri, perasaan tidak mampu dan rendah diri. Kesimpulan, untuk
B. KLASIFIKASI
Harga diri merupakan penilaian atau evaluasi diri terhadap diri sendiri baik
secara positif maupun negatif. Sebagai hasil dari interaksi individu terhadap
lingkungan yang dapat berupa penerimaan diri, penghargaan terhadap diri sendiri
maupun respon lingkungan terhadap diri sendiri, Harga diri seseorang dapat
berubah pada masa remaja karena sedang dalam proses pencarian identitas diri.
Kondisi ini membutuhkan stimulasi baik dari dalam diri sendiri maupun dari
keluarga serta lingkungan sekitar, sehingga remaja dapat terhindar dari perilaku
C. ETIOLOGI
1. Situasional
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah yaitu:
a. Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak dicintai
kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan gagal pula untuk
c. Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna, orang tua atau
e. Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan merasa rendah
2. Ideal diri
c. Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah mungkin
merasa tidak memiliki kemampuan yang positif seperti saudaranya yang pintar dan
selalu memenangkan macam-macam lomba, sehingga dia merasa malu dan rendah
diri.
Respon terhadap trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut dan
4. Berubahnya Penampilan
seorang perempuan harus diangkat salah satu payudaranya padahal dia belum
menikah.
5. Menurunnya Produktivitas
dan pada akhirnya merasa tidak berguna karena tidak kunjung mendapat pekerjaan
sendiri. Pelaku yang berhubungan dengan harga diri rendah salah satunya adalah
E. AKIBAT
penderitaanya mmengalami harga diri rendah. Harga diri rendah kronis disebabkan
Skizofrenia dnegan harga diri kronis pada salah satu anggota keluarga dapat
mengenai perawatan pasien harga diri rendah kronis dapat menghambat proses
penyembuhan pasien. Metode yang digunakan pada studi ini adalah studi literatur
yaitu penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk
hasil penelitian terdahulu.
Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis dan mensintesis intervensi dalam
dengan harga diri rendah kronis. Hasil dari studi literatur ini bahwa pemberian
masalah harga diri rendah kronis. Studi Literatur Asuhan Keperawatan Kelurga
F. POHON MASALAH
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Proses Keperawatan
1. Kondisi
2. Diagnosa Keperawatan
Siku isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3. Tujuan Khusus
1. Fase Orientasi
Selamat pagi Bu, saya mengira saya mahasiswa percustom Iskandar Muda
Lhokseumawe yang sedang praktik dirumah sakit ini. bisa panggil saya mira nama
ibu siapa?.. oh... ibu lebih senang dipanggil siapa?”oh ibu siti” saya akan
menemani ibu selama dua minggu, jadi kalau ada yang mengganggu pikiran ibu
bisa katakan kepada saya, siapa tahu saya bisa membantu. Bagaimana perasaan ibu
2. Fase Kerja
Coba ceritakan pada saya apa yang dirasakan dirumah hingga dibawa ke RSJ?
Muka ibu siti bercerita dengan kemampuan yang dimiliki serta hobi sering
dilakukan dirumah? Ibu siti lebih banyak suka bercerita dimana? Oh dirumahlah
kira kira bercerita berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit saja, apa saja yang
sering ibu lakukan dirumah? Memasak,mencuci pakaian tugas itu bu, terus
kegiatan apalagi yang ibu lakukan?kalau tidak salah satunya menyulam ya? Wah,
bagus sekali! Bagaimana kalau ibu siti menceritakan kelebihan dan kekurangan
ibu siti, apakah mereka menyayangi apa yang ibu lakukan selama ini atau apakah
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan ibu selama kita bercerita, senang terima kasih ya! Tolong
positif ceritakan kembali kemampuan dan kita sering lakukan?... bagus, terus
bagaimana tanggapan keluarga ibu terhadap kemampuan dan kegiatan yang ibu
lakukan? Baiklah buk siti, nanti ibu ingat ya kemampuan ibu yang lainnya dan
belum sempat ibu ceritakan pada saya?..besok kita bicarakan lagi bagaimana kalau
besok kita jalankan kembali kegiatan atau kemampuan yang ibu siti lakukan
dirumah, dan di RSJ tempatnya mau dimana bu? Berapa lama kita akan bercerita?..
bagaimana kalau 15 menit. Setuju! Sampai bertemu lagi besok ya buk siti.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Pertemuan ke II (dua)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
2. Diagnosa Keperawatan
Resi ku isolasi sosial garis dua menari diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3. Tujuan Khusus
1. Orientasi
Hallo selamat pagi Bu Siti, masih ingat saya?... bagus! Bagaimana perasaan ibu
siti sekarang?...oh, ya bagaimana apakah ada kemampuan lainnya yang belum ibu
siti ceritakan kemarin. Apakah ibu siti masih ingat apa yang dibicarakan sekarang?...
iya...bagus tepat, kalau tidak salah kemarin kita sudah sepakat akan bercerita
ditaman benarkan? Kita akan bercerita selama 15 menit atau mungkin ibu siti ingin
2. Fase Kerja
pakaian bagus itu bu.terus kegiatan apa lagi yang ibu lakukan kalau tidak salah ibu
senang menyulam ya?... wah, bagus sekali! Bagaimana kalau ibu siti menceritakan
kelebihan lain atau kemampuan lain yang dimiliki? Kemudian apalagi bagaimana
dengan keluarga ibu siti, apakah mereka-mereka menyayangi apa yang ibu lakukan
selama ini, atau apakah mereka sering mengejek hasil kerja ibu?
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan ibu siti setelah berhasil membuat jadwal kegiatan yang
dapat dilakukan dirumah sakit coba ibu bacakan kembali jadwal kegiatan yang
telah dibuat tadi?bagus ibu siti mau melakukan jadwal kegiatan yang telah ibu buat
teman-teman yang lainnya!.. bagaimana kalau nanti siang? Baiklah besok kita
jumpa lagi, bagaimana kalau kita bercerita tentang kegiatan yang dapat dilakukan
dirumah. Bagaimana menurut ibu Siti?... Setuju ibu ingin bercerita dimana besok
Pertemuan ke III(tiga)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3. Tujuan Khusus
kemampuan dirumah.
selamat pagi. Ibu! Bagaimana perasaan ibu Siti hari hari ini, bisa saja?.
Syukurlah. Masih ibu simpan jadwal kegiatannya telah dibuat kemarin? Hari ini
kita akan Bercakap cakap tentang sistem pendukung yang dapat membantu ibu Siti
di rumah tantenya sesuai kesepakatan kemarin kita bercakap cakap di teras ya?
Karena kita bercakap cakap mau berapa lama?. 10 menit saja boleh! Apakah ibu
2. Fase kerja
baiklah akan saya jelaskan, sistem pendukung adalah alat/bahan yang dapat
keluarga teman atau tetangga yang mau menerima, kegiatan bersama dan tempat
yang dapat dikunjungi saat obat habis ibu di rumah tinggal dengan siapa?... Terus
siapa yang lagi? Terus siapa lagi? Apakah mereka mereka sayang dan
memperhatikan kesehatan isbu? Siapa selama ini yang mengingatkan ibu minum
obat dan mengantar kontrol atau periksa ke dokter?. Wah bagus! Terus selama ini
yang mencari nafkah dan mencari biaya pengobatan untuk ibu siapa? Apakah
punya teman atau tetangga yang dekat sama ibu Siti?, Kegiatan apa saja yang ibu
lakukan di lingkungan ibu Siti. Oh pengajian... Bagus itu, kalo dibuat tadi!. Bagus
ibu Siti mau melaksanakan jadwal kegiatan yang telah ibu buat tadi!... Nah nanti
lainnya?. Bagaimana kalau nanti siang? Baiklah besok kita bertemu lagi,
bagaimana kalau kita bercakap cakap tentang kegiatan yang dapat dilakukan di
rumah. Bagaimana menurut ibu Siti? Setuju Ibu bercerita dengan saya besok di
3. Fase Terminasi
bu! Jangan lupa kalau obat hampir habis cepat datang kerumah sakit! Bagaimana
kalau besok kita bercerita lagi tentang obat obat yang ibu minum setiap hari.
sebaiknya kita bercerita mana ya buk, seperti warung makan bisa juga dan berapa
Pertemuan ke IV(empat)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien telah mampu menyusun kegiatan yang sesuai kemampuan yang dapat
dilakukan dirumah.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus
1. Orientasi
Selamat pagi Bu Siti sedang apa? Bagaimana perasaan ibu Siti sekarang?
Apakah ibu Siti sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat kemarin bagus ibu sudah dapat membantu membersihkan lingkungan coba
saya lihat judulnya kegiatan nya, wah hebat sekali sudah diberi tanda semua! Nanti
dikerjakan lagi ya Bu! Aku tidak salah kemarin kita sudah sepakat akan beecerita
2. Fase kerja
Bagaimana kalau 15 min lagi. Kemarin ibu telah membantu jadwal kegiatan di
rumah sakit, sekarang kita buat jadwal kegiatan di rumah ya? Di kertas dan pulpen
nya jangan khawatir nanti saya bantu, kalau kesulitan, bagaimana kalau kita mulai?
Ibu mulai dari 05.00 WIB? ... Iya, tidak apa-apa, bangun tidur... terus ya sholat
subuh dan masak (sampai 20.00 WIB), bagus tapi jangan lupa minum obatnya Bu!.
3. Fase Terminasi
rumah ibu sebutkan lagi susunan kegiatan dalam sehari-hari yang dapat dilakukan
di rumah? Besok kalau sudah dijemput oleh keluarga dalam sehari yang dapat
dukungan terhadap kesembuhan ibu Siti bagaimana kota bercakap cakap di teras
setuju! Atau mungkin ibu ingin tempat lain kita mau bercerita berapa lama