Kepemimpinan Efektif
A. ALIRAN BEHAVIORAL SCHOOL AWAL
Penelitian kepemimpinan menurut aliran ini telah dimulai
sejak studi Elton Mayo dan Hawthorne (1932), yang kemudian
dikenal dengan “Hawthore Effect”, dan selanjutnya memberi
kontribusi besar pada studi perilaku manusia dalam organisasi.
Studi ini menunjukkan bahwa faktor perhatian pemimpin pada
pengikut (bawahan) memberikan pengaruh positif pada
produktivitas. Lebih lanjut, kajian ini memberikan pengaruh
pada pengembangan teori kepemimpinan yang berfokus pada
orientasi manusia (individu) dan orientasi pada tugas.
Tannenbaum dan Schmidt (1973) mengembangkan pemikiran
bahwa pendekatan kepemimpinan kutub antara
kepemimpinan otoriter dan kepemimpinan bebas. Konsep ini
memberi kontribusi bagi pembelajaran kepemimpinan pada
level bagaimana seorang mempercayakan pengikutnya dalam
proses pengambilan keputusan seperti yang terlihat dalam
gambar berikut
B. PENELITIAN OHIO STATE UNIVERSITY
Penelitian tentang kepemimpinan yang efektif banyak dipengaruhi oleh
penelitian awal Ohio State University. Selama tahun 1950-an, tugas
awal para peneliti adalah mengidentifikasikan kategori-kategori
perilaku kepemimpinan yang relevan dan mengembangkan kuesioner
yang menjelaskan perilaku ini.
Para peneliti telah menyusun daftar dari sekitar 1.800 contoh perilaku
kepemimpinan, kemudian mengurangi daftar tersebut sehingga 150 hal
yang kelihatan menjadi contoh yang baik mengenai fungsi
kepemimpinan yang penting. Kuesioner awal yang terdiri dari hal-hal ini
digunakan dengan sampel personalia militer dan sipil untuk
menjelaskan perilaku para penyelia mereka
Penelitian Kepemimpinan Ohio State University yang dimulai
tahun 1940an berfokus pada bagaimana pemimpin dapat
memuaskan kebutuhan kelompok secara kolektif. Penelitian
ini mengindikasikan dimensi terpenting dalam
kepemimpinan. Kedua karakteristik ini dapat tinggi atau
rendah atau tidak saling bergantung satu sama lain.
Penelitian ini didasarkan atas kuesioner kepada baik
pemimpin maupun bawahan, yang dikenal dengan nama
Leader Behavior Description Questionnaire (LDBQ) dan
Supervisor Behavior Description Questionnaire (SDBQ). LDBQ
ada dalam versi XII.
B. MICHIGAN LEADERSHIP STUDIES
A. Hubungan antar pribadi disebut sebagai pertimbangan
(consideration). Pemimpin bertindak dalam cara yang
bersahabat dan mendukung, memperlihatkan perhatian
terhadap bawahan, dan memperhatikan kesejahteraan
mereka.
B. Hubungan dengan tujuan tugas disebut sebagai struktur
memprakarsai (initiating structure). Pemimpin menentukan
dan membuat strukutur perannya sendiri dan peran para
bawahan ke arah pencapaian tujuan formal.
Tabel 6. Perbedaan Consideration dengan Initiating Structure
R C
Ada 3 (tiga) jenis perilaku spesifik yang berorientasi
tugas yang relevan bagi kepemimpinan yang efektif:
1. Merencanakan (Planning)
2. Menjelaskan (Clarifying Roles and Objectives)
3. Memantau (Monitoring operations and
performance)
Pedoman Perencanaan:
a. Mengidentifikasi langkah tindakan yang diperlukan
b. Mengidentifikasi uruatan optimal atas langkah-langkah tindakan
c. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan setiap
langkah tindakan.
d. Mementukan waktu memulai dan tenggat waktu untuk setiap langkah
tindakan
e. Memperkirakan biaya setiap langkah tindakan
f. Menentukan siapa yang akan bertanggungjawab untuk setiap langkah
tindkan
g. Menyusun prosedur untuk memantau kemajuan
2. Pedoman untuk Melakukan Klarifikasi Peran dan Tujuan:
a. Mendefinisikan tanggung jawab pekerjaan:
• Menjelaskan tanggung jawab pekerjaan yang
penting
• Menjelaskan cakupan kewenangan orang tersebut.
• Menjelaskan kaitan pekerjaan itu dengan misi unit
• Menjelaskan kebijakan, peraturan, dan persyaratan
penting
b. Memberikan pekerjaan:
• Menjelaskan penugasan
• Menjelaskan alasan penugasan.
• Menjelaskan prioritas dan tenggat waktu
• Memeriksa pemahamannya.
c. Menetapkan sasaran kinerja:
• Menetapkan sasaran dutnuk aspek kinerja yang relevan.
• Menetapkan sasaran yang jelas dan khusus
• Menetapkan sasaran yang menantang namun realistis
• Menetapkan sebuah tanggal target untuk pencapaian
setiap sasaran.
3. Pedoman untuk Memantau Operasi:
a.Mengidentifikasi dan mengukur indikator kinerja penting
b.Memantau variabel proses kunci dan juga hasilnya
c.Mengukur kemajuan untuk dibandingkan dengan rencana
dan anggaran
d.Mengembangkan sumber informasi independen tentang
kinerja
e.Mengawasi operasi secara langsung jika mungkin
f. Memberikan pertanyaan khusus tentang pekerjaan
g.Mendorong pelaporan permasalahan dan kesalahan
h.Mengadakan pertemuan tinjauan kemajuan periodik.
PERILAKU HUBUNGAN KHUSUS
Tiga jenis perilaku khusus yang berorientasi hubungan
yang relevan bagi kepemimpinan yang efektif, :
1. Memberikan dukungan
2. Mengembangkan
3. Memberikan pengakuan
1. Pedoman Memberikan Dukungan (Supporting)
a. Perlihatkan penerimaan dan pandangan yang positif
b. Bersikap sopan, penuh perhatian, tidak arogan, dan
kasar.
c. Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia atau
individu.
d. Bersikap sabar dan selalu memberi bantuan ketika
memberi instruksi atau penjelasan.
e. Berikan simpati dan dukungan yang dibutuhkan bawahan
f. Perlihatkan rasa percaya diri kepada seseorang ketika
menghadapi tugas yang sulit
g. Berikan bimbingan pekerjaan ketika dibutuhkan
h. Selalu bersedia membantu memecahkan persoalan pribadi
bawahan
2. Pedoman untuk Mengembangkan :
Pelatihan (Coaching)
a. Bantu seseorang untuk menganalisis kenierjanya dengan
memberikan pertanyaan atau menyarankan aspek-aspek untuk
mengujinya.
b. Berikan umbpan balik yang konstruktif tentang perilaku efektif
dan tidak efektif yang diperlihatkan orang tersebut.
c. Sarankan hal-hal tertentu yang dpaat membantu meningkatkan
kinerja orang tersebut
d. Perlihatkan cara yang lebih baik untu melakukan tugas atau
prosedur yang rumit
e. Nyatakan kepercayaan bahwa orang tersebut dapat
mempelajari tugas atau prosedur yang sulit.
f. Perlihatkan kepada orang tersebut tentang cara
memecahkan masalah bukan hanya memberikan
jawabannya.
g. Berikan kesempatan untuk mempraktikkan prosedur yang
sulit sebelum prosedur itu digunakan dalam pekerjaan.
Pedoman untuk Memberi Nasihat (Mentoring)
a.Perlihatkan perhatian atas perkembangan setiap orang
b.Bantu orang tersebut mengidentifikasi kekurangan ketrampilan
c. Bantu orang tersebut menemukan cara untuk mendapatkan
ketrampilan yang dibutuhkan
d.Mendukung suatu program pelatihan yang relevan.
e.Berikan kesempatan untuk pengembangan ketrampilan dalam
pekerjaan.
f. Berikan saran karier yang membantu
g.Promosikan reputasi orang tersebut
h.Jadilah teladan (model anutan)
3. Pedoman untuk Memberikan Pengakuan (Recognizing)
a.Mengakui berbagai kontribusi dan upaya
b.Aktif berkontribusi untuk mendapatkan pengakuan
c.Mengakui kontribusi dan upaya khusus
d.Mengakui perbaikan dalam kinerja
e.Memberikan pengakuan secara tulus dan tepat pada
waktunya
f. Menggunakan bentuk pengakuan yang sesuai dengan
individu dan situasi