Anda di halaman 1dari 13

KAIDAH-KAIDAH USHUL

FIQH
Oleh: Igar Affan Thoriq
(1219230088)
Ketetapan
‫االصل بقاء ما كان على ما كان‬

• Pada dasarnya ketetapan suatu perkara tergantung pada


keberadaannya semula.
• Contoh kaidah : Seseorang yang makan sahur dipenghujung
malam dan ragu akan keluarnya fajar maka puasa orang
tersebut hukumnya sah. Karena pada dasarnya masih tetap
malam (al-aslu baqa-u al-lail).
Hukum Asal
‫االصل براة الذمة‬
Hukum asal adalah tidak adanya tanggungan.

• Contoh kaidah: Seorang yang didakwa (mudda’a ‘alaih)melakukan suatu
perbuatan bersumpah bahwa ia tidak melakukan perbuatan tersebut. Maka ia
tidak dapat dikenai hukuman, karena pada dasarnya ia terbebas dari segala
beban dan tanggung jawab. Permasalahan kemudian dikembalikan kepada
yang mendakwa (mudda’i).
Ijtihad
‫االجتهاد ال ينقض باالجتهاد‬
Ijtihad tidak bisa dibatalkan oleh ijtihad lainnya.

• Contoh kaidah: Apabila dalam menentukan arah kiblat, ijtihad pertama tidak sama dengan ijtihat ke
dua,maka digunakan ijtihad ke dua. Sedangkan ijtihad pertama tetap sah sehingga tidak memerlukan
pengulangan pada rakaat yang dilakukan dengan ijtihad pertama. Ketika seorang hakim berijtihad untuk
memutuskan hukum suatu perkara, kemudian ijtihadnya berubah dari ijtihad yang pertama maka ijtihad
yang pertama tetap sah (tidak
• rusak).

Kebijakan
‫تصرف االمام على الرعية منوط بالمصلحة‬

• Kebijakan pemimpin atas rakyatnya dlakukan


berdasarkan pertimbangan kemaslahatan.
• Contoh kaidah : Seorang pemimpin (imam) dilarang
membagikan zakat kepada yang berhak (mustahiq
dengan cara membeda-bedakan diantara orang-orang
yang tingkat kebutuhannya sama.
Keringanan Hukum
‫الرخصة التناط بالمعاصى‬

• Keringanan hukum tidak bisa dikaitkan dengan maksiat


• Contoh kaidah : Orang yang bepergian karena maksiat, tidak boleh
mengambil kemurahan hukum karenberpergiannya, seperti;
mengqashar dan menjama’ shalat, dan membatalkan puasa. Orang
yang berpergian karena maksiat, walaupun dalam kondisi terpaksa
juga tida diperbolehkan memakan bangkai dan daging babi.
Kemampuan
‫ما ال يدرك كله ال يترك كله‬
• Jika tidak mampu mengerjakan secara keseluruhan maka tidak boleh
meninggalkan semuanya.
• Contoh kaidah : Seorang yang tidak mampu berbuat kebajikan dengan satu
dinar tetapi mampu dengan dirham maka lakukanlah.
KEMUDAHAN
‫الميسور ال يسقط بالمعسور‬

• Sesuatu yang mudah tidak boleh digugurkan dengan sesuatu yang sulit.
• Contoh kaidah:
• Seorang yang terpotong bagian tubuhnya, maka tetap wajib baginya membasuh
anggota badan yang tersisah ketika bersuci.
• Seseorang yang mampu menutup sebagian auratnya, maka ia wajib menutup aurat
berdasarkan kemampuannya tersebut.
HARAM
‫ما حرم فعله حرم طلبه‬

• Sesuatu yang haram untuk dikerjakan maka haram pula


mencarinya.
• Contoh kaidah:
• Mengambil riba atau upah perbuatan jahat.
• Mengambil upah dari tukang ramal risywah (suapan).
Begitu pula dengan upah orang-orang yang meratapi
kematian orang lain.
Kebaikan
‫الخير المتعدي افضل من القاصر‬

kebaikan yang memiliki dampak banyak lebih utama daripada


yang manfaatnya sedikit
• (terbatas).
• Contoh kaidah : Mengajarkan ilmu lebih utama daripada
shalat sunah.
Kerelaan
‫الرضى بالشيء رضى بما يتولد منه‬
• Rela akan sesuatu berarti rela dengan konsekuensinya.n
• Contoh kaidah:
• Menerima suami istri dengan kekurangan yang dimiliki salah satu dari keduanya.
Maka tidak boleh mengembalikan kepada walinya.
Hukum
‫الحكم يدور مع العلة وجودا وعدما‬
Hukum itu berputar beserta ‘illatnya, baik dari sisi wujudnya maupun
• ketiadaannya’illatnya.
• Contoh kaidah :
• Alasan diharamkannya arak (khamr) adalah karena memabukkan. Jika kemudian
• terdeteksi bahwa arak tidak lagi memabukkan seperti khamr yang telah berubah menjadi
cuka maka halal.
Hukum Ashal
‫االصل فى اآل شياء االءباحة‬

• Hukum ashal (pada dasarnya) segala sesuatu itu diperbolehkan.


• Dua sahabat bernama Lukman dan Rahmat Taufiq jalan-jalan ke Jakarta.
Setelah lama muter-muter sambil menikmati indahnya ibu kota, perut
kedua bocah ndeso tersebut protes sambil berbunyi nyaring alias
kelaparan. Akhirnya setelah melihat isi dompet masing-masing keduanya
memutuskan untuk mampir makan di restourant yang lumayan mewah
tapi kemudian keduanya ragu apakah daging p.esanannya itu halal atau
haram. Dengan mempertimbangkan makna kaidah diatas, maka daging
itu boleh dim.

Anda mungkin juga menyukai