Anda di halaman 1dari 21

Tamu 2 150”

KONSEP NIKAH

Fikih II
Pendidikan Agama Islam (PAI)
P Pendahuluan – 15’

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan,
mahasiswa diharapkan mampu:
•Menjelaskan pengertian nikah
•Menganalisis hukum dan dasar hukum
nikah
•Menganalisis tujuan pernikahan
•Menganalisis hikmah pernikahan
Garis Besar Kegiatan (100’)

Aplikasi – (125’)
Pendahuluan – (10’)
•Pengantar dan tujuan pembelajaran (5’)
• Kegiatan 1:
•Menjelaskan garis besar kegiatan (5’) Brainstorming (15’)

• Kegiatan 2:
Membaca senyap (40’)

• Kegiatan 3:
Presentasi
Refleksi/Penutup – (10’) dan tanggapan (40’)
•Refleksi (5’) • Kegiatan 4:
•Penutup (5’) Penguatan (30’)
Kegiatan_1 (5’)

Brainstorming

Pernakah Anda mengikuti prosesi


akad nikah? Apa saja yang selalu
ada dalam prosesi tersebut?
Apakah prosesi-prosesi yang selalu
ada itu termasuk bagian dari rukun
atau syarat nikah dalam Islam?
Kegiatan_2 (25’)

Pendalaman Materi
Bentuklah kelompok Asal sebanyak 5
yang anggotanya terdiri dari laki-laki
dan perempuan!

Kel. A Pengertian dan Dasar Hukum Nikah


Kel. B Hukum Nikah
Kel. C Tujuan Pernikahan
Kel. D Hikmah Pernikahan
Tiap-tiap ahli membaca dan mencatat
materi dari berbagai sumber

Kel. A Pengertian dan Dasar Hukum Nikah


Kel. B Hukum Nikah
Kel. C Tujuan Pernikahan
Kel. D Hikmah Pernikahan
Kegiatan_3 (20’)

Diskusi Tim Ahli

Diskusikanlah hasil bacaan Saudara


bersama tim ahli yang lain dan buatlah
kesimpulan!
Kegiatan_4 (30’)

Presentasi Hasil Diskusi dan


Tanggapan

Kembalilah ke kelompok asalmu dan


presentasikanlah hasil diskusi tim ahli
Saudara dalam kelompok asalmu
secara bergantian!
Kegiatan_4 (30’)

Penguatan
A. Pengertian Nikah
Istilah nikah sering juga disebut zawaj.
Menurut bahasa nikah berarti al-wath’u
(berkumpul dan bercampur). Menurut
istilah syara’ ialah ijab dan qabul (‘aqad)
yang menghalalkan persetu-buhan
antara lelaki dan perempuan yang
diucapkan dengan kata-kata yang
menunjukkan nikah, menurut peraturan
yang ditentukan oleh syara’.
10
Pengertian Nikah

11
B. Hukum Nikah
Wajib kepada orang yang mempunyai
nafsu yang kuat sehingga dapat
menjatuhkan ke lembah maksiat (zina
dan sebagainya) sedangkan ia seorang
yang mampu. Di sini mampu bermaksud
ia mampu membayar mahar (mas
kawin) dan mampu memberikan nafkah
kepada bakal isterinya
12
Hukum Nikah
• Sunat bagi orang yang mampu
memberi nafkah lahir batin, tetapi
dapat mengendalikan nafsunya.
• Boleh (Mubah) bagi orang yang tidak
berhalangan untuk menikah dan
dorongan menikah belum
membahayakan dirinya (tidak terjatuh
ke dalam perbuatan zina)
13
Hukum Nikah
• Haram bagi orang yg tahu dirinya tidak
mempunyai kemampuan untuk memberi
nafkah lahir dan batin bagi isterinya dan
ia sendiri tidak khawatir untuk berbuat
zina jika tidak menikah.
• Makruh bagi orang yang tidak mampu
memberi nafkah lahir dan batin
meskipun tidak membahayakan/
merugikan bagi isterinya. 14
15
16
‫‪C. Dasar Hukum Nikah‬‬
‫ْن َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر َ‬
‫ُون‬ ‫ِ‬ ‫ي‬‫ج‬‫َ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫َ‬
‫ز‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫ْ‬
‫ق‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫َ‬
‫خ‬ ‫ء‬
‫ٍ‬ ‫يْ‬‫ش‬‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ل‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫• َو ِمنْ‬
‫‪• dan segala sesuatu Kami ciptakan berpa-‬‬
‫‪sang-pasangan supaya kamu mengingat‬‬
‫‪kebesaran Allah. QS al-Z{a>riya>t/51: 49‬‬
‫• ( يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة‬
‫فليتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج ومن‬
‫لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له وجاء ) صحيح‬
‫البخاري‬
‫‪17‬‬
D. Tujuan Pernikahan
1. Untuk memperoleh kebahagiaan dan
ketenangan hidup (sakinah)
2. Membina rasa cinta dan kasih sayang
3. Memenuhi kebutuhan seksual yang telah
diridhai oleh Allah swt. dan sah
4. Melaksanakan perintah Allah swt.
5. Mengikuti sunah Rasulullah saw.
6. Untuk memperoleh keturunan yang sah.
18
E. Hikmah Nikah
1. Memenuhi tuntutan fitrah
2. Mewujudkan ketenangan jiwa dan
kemantapan batin (QS. Ar-Rum/:21)
3. Menghindari dekadensi moral
4. Mampu membuat wanita melaksana-
kan tugasnya sesuai dengan tabiat
kewanitaan yang diciptakan

19
P Refleksi/Penutup 10”

1. Apa yang sudah dipahami/diketahui


2. Apa yang sulit diketahui
3. Apa upaya yang akan dilakukan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai