DOSEN : Dr.Munir,M.Ag
KELAS A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TRBIYAH DAN KEGURUAN
UNIFERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Kedua kalinya tak lupa kita khoturkan sholawat serta salam atas junjugan
harta bendanya anak istrinya serta dirinya sendiri beliau korbankan demi tegaknya
adinul islam di muka bumi ini semoga kita semua mendapatkan safaatnya di
Kelompok 2
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ........................................................................................................... 16
A. Latar Belakang
menguatkan niatnya untuk belajar dan niatkan semua yang dia lakukan hanya
kerena allah SWT.bukan karena ingin di puji atau ingin di lihat oleh orang
yang dia niatkan,dan barang siapa yang hijrah karena allah dan roslnya,maka
hijrahnya untuk allah dan rosulnya.siapa yang hijrah mencari dunia atau karena
muslim)
Niat juga merupakan kondisi atau sifat yang muncul dari dalam hati manusia
sebab itu niat menjadi peran penting dalam melaksanakan ibadah,maka ketika niat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Niat berasal dari bahasa arab yaitu an niyat yang merupakan bentuk jamak dari
niat adalah al qoshdu yaitu ‘azimatul qolbi (berkeiginan degan hati) dan “nawaka
yang di maksud “azm di dalam kontes ini mempunyai pengertian sebagai sebuah
Niat menurut kebiasaan orang arab ketika mengunakan kata niat mempunyai
arti menuju (alqoshdu), pernah di temukan bahwa mereka sedang berkata “nawa
kata an niat adalah sesuatu yang dijadikan tujuan atau niat dalam suatu tujuan
sebagai sesuatu yan mengiringi tujuan atau jatuhnya niat dapat mendahului suatu
tindakan.
Niat secara istilah mempunyai dua makna,yaitu makna yang umum dan makna
yang sayar’i.makna yang umum yaitu semua keiginan untuk melakukan suatu
1
Umar sulaiman al-asyqar, fiqih niat, op.cit,. hlm. 4
2
Imam Nawawi, syarah arba”in nawawiyah petunjuk Rasulullah dalam Mengarungi
Kehidupan (Jakarta:Akbar Media, 2010), hlm. 7
3
Umar sulaiman al-asyqar,. fiqih niat op,. cit. hlm. 4
mendapatkan keridhoan allah SWT dan dalam rangka memperaktikkan perintah-
Nya.
Salah satu perkara yang menunjukan akan pentingnya niat dalam pelaksanaan
bersifat ikhtiyari atau ikhtiar tidak akan di lakukan oleh manusia tanpa di dahului
“berniat untuk suatu perbuatan adalah suatu yang sanggat penting bagi
kerjakan.4
menentkan kualitas ibadah dan hasil yang akan di peroleh dari ibadah
adat kebiasaan juga diharuskan memakai niat jika dimaksudkan untuk mendapat
4
Umar Sulaiman Al-Asyqar, Fiqih Niat. Op,Cit. Hlm. 45.
Hikmah dari disyariatkannya niat diantara lain:5
untuk berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga untuk sekedar menjaga
tujuanya adalah karena allah SWT saja atau karena allah SWT dan juga
lainya.ini adalah maksud niat yang dibcarakan oleh para al-‘arifurt (ahli
3) Niat dapat menjadi pemicu motivasi baik dalam setiap melakukan perbuatan.
arti, yaitu keadaan dan sifat hati yang mengandung antara kaitan ilmu dan
Niat adalah ibarat kehendak keadaan dan sifat hati yang senantiasa di sertai
oleh dua perkara, yaitu ilmu dan amal. Ilmu selalu mendahuluinya sebab amal
adalah buah dari ilmu. Dengan demikian maka niat merupakan syatu yang harus
ada untuk mewujutkan suatu perbuatan, dan niat tersebut senantiaa diikutu oleh
5
Ensiklopedi Islam Jilid IV. Op,. Cit,.Hlm. 27
6
Imam al-Ghazali, Mukhtar lhya’ Ulnmuddin, (Jakarta:pustaka Amani, 2007).hlm.428
Pertama,perbuatan yang dimaksud degan perbuatan disini adalah
usaha yang di lakukan untuk mewujudkan niat atau al-qashdu.kehendak niat itu
melakukan suatu perbuatan. Dengan makna ini bahwa niat adalah reksi yang
tidak akan pernah terjadi apaila perbuatan yang akan dilakukan tidak di
baginya,dan itu adalah pengetahuan.”7 Oleh karena itu manusia harus mengetaui
perkara yang berbahaya baginya sehingga dapat menghindar dari perkara yang
7
Imam al-Ghazali,mukhtar ihya’ Ulumuddin,. Op,. cit,.hlm. 365
membahayakan dan mengetahui perkara yang bermanfaat baginya sehingga dapat
Ada beberapa hal yang kita perlu ketahui tentang adab-adab menuntut
membenarkan niat.meniatkan semua ilmu yang akan kita pelajari hanya karena
Artinya :
“Barang siapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan
untuk mencari wajah allah dengan ikhlas,namun ia tidak melakukannya
melainkan untuk mencari keuntugan duniawi,maka ia tidak akan mendapat
harumnya aroma surge pada hari kianat.”(HR.Ahmad)
2. Selalu Berdo’a
apa yang di sampaikan atau di dengar Allah berfirman dalam QS. Thaha/20 : 114
3. Selalu Bersungguh-Sungguh
Ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-sunggu dalam
komitmen dalam menuntut ilmu.mempunya tekat yang kuat dan keiginan igin
megetahui ilmu-ilmu agama yang lebih luas lagi.dan hendaknya kita selalu
berkeiginan untuk igin mengetahui atau menambah ilmu-ilmu yang lain tidak
4. Menjauhi Maksiat
jauhilah diri dari berbagai macam maksiat.karena salah satu yang menghilangnya
menjauhi maksiat ilmu-ilmu yang telah di pelajari akan terjaga degan baik.
5. Memperhatikan Penjelasan
Terjemah:
Terjemah:
18. yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya[1311]. mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk
dan mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.
mentaati semua yang disampaikan maupun yang di ajarkan maka disitu pula allah
member petunjuk baginya dan memiliki pemikiran yang sehat dan baik.dan
banyak orang yang tidak igin mendegerkan penjelasan orang maka para ulama
6. Diam Menyimak
Salah satu adab dalam menuntut ilmu yang banyak di tinggalkan adalah
diam ketika guru atau ustadz menjelaskan.jagan berbicara ataupun mengobrol hal
yang sam sekali tidak penting bahkan tidak berhuugan dengan pelajaran yang di
Terjemah:
204. dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat[591].
bacakan maka dengarkan degan baik mungkin dari kita mendegarkan seseorang
belakang sehingga kita mudah memahami apa yang di jelaskan oleh guru-guru di
7. Menghafal
faham daripadanya.(HR.At-Tirmizi).
Yang di maksud dalam hadits ini adalah setiap ilmu-ilmu yang kita
inti-intinya agar apa yang kita dengar mudah di inggatkan kembali dan mudah kita
mendakwahkan ilmu tersebut.agar suatu saat nanti bila kita inggin berdakwah kita
dalil yang ada dalam al-qur’an sehingga waktu kita menyampaikannya tidak lagi
kepada kita untuk menghafal apa yang kit abaca maupun apa yang kita dengar.
8. Mengamalkan
Akan percuma setiap ilmu yang didapatkan jika tidak di amalkan akan
menjadi tanggung jawab kita di hadapan allah dan apabila suatuhal yang di larang
oleh Allah tetapi kita tetap melakukannya padahal kita sudah tau bahwa apa yang
di lakukan itu adalah suatu yang di larang oleh Allah contohnya,mencuri Allah
saudaranya akan tetapi dia tetap mengambilnya padahal dia tau bahwa mencuri itu
perbatan yang dialarag oleh agama maka dia mendapatkan dua kali lipat dosanya.
Setelah Kita Sudah Mengamalkan ilmu yang kita pelajari maka kita
mengajarkan kepada orag lain juga ilmu yang telah kita pelajari agar apa yang kita
ajarkan itu menajdu pahala jariyah apa bila orang yang kita ajarkan itu
mengamalkan apa yang kita ajarkan. Tidak ada ilmu yang bermanfaat jika tidak di
bagikan kepada orang lain.maka seberkanlah ilmu tersebut kepada mereka yang
QS. At-Tahrim/66:6
Terjemah: 6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.
terutama kepada anak,istri,dan keluarga dekatnya agar mereka di jauhi dari api
neraka dan mengetahui mana yang haq dan mana yang batil mana yang benar dan
jum’at,dll.dan ini semua cara berdakwah yang baik yang paling penting adalah
luruskan niat hanya karena allah dan tidak ada niat selain hanya kepada-Nya.dan
mengajarkan ilmu-ilmu yang telah kita pelajari,bisa denga cara membuka kajian
bersama teman-teman atau denga cara mendidik anak yang yang masih kecil
Yang ada dalam al-qur’an agar mereka bisa menjadi penerus ilmu yang telah kita
ajarkan dan itu juga menjadi pajala jariyah juga bagi kita selama mrekaamalkan
A. Kesimpulan
1. Seseorang penuntut ilmu harus memiliki niat yang baik dan lurus dalam
hadits yang lain juga menjelaskan bahwa menuntut ilmu itu dimulai dari
2. Seseorang penuntut ilmu harus memiliki niat yang baik atau lurus dalam
menuntut ilmu yang dimiliki agar ilmu yang di miliki menjadi berkah bagi
dirinya.
3. Luruskan niat hanya karena allah karena semua yang kita lakukan di dunia
ini semata-mata hanya karea allah,karena kalau niat kita slah sama degan
kita riya’ ingin di puji oleh orang,atau sum’ah igin di dengar oleh orang.
B. Saran
kelompok .