Anda di halaman 1dari 22

Modul 9 KB 1

Model Pembelajaran Pkn


Tematis di Kelas I, II, dan
III SD/MI
1. Hakikat Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta
didik.Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang
menghubungkan berbagai konsep dan gagasan, sikap, nilai serta
ketrampilan, baik antar mata pelajaran ataupun dalam satu pelajaran.

Penerapan pembelajaran tematik, bisa dilakukan mulai dari sekedar


pembelajaran yang berfariasi dari proses pembelajaran biasa yang konsentrik
pada satu topik pada satu pelajaran. untuk menghilangkan kejenuhan proses
belajar siswa, hingga penerapan yang dilakukan secara seksama dengan
mempertimbangkan landasan teori tertentu dan di rencanakan secara serius.
B. Suryosubroto 2013:136 mengemukakan
bahwa terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pembelajaran
tematik, yaitu:
1. pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan
kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan utuh
2. Perlunya mempertimbangkan alokasi waktu untuk setiap
materi
3. Pemilihan tema terkait dengan lingkungan siswa
4. Mengutamakan ketercapaian kompetensi dasar
dibandingkan dengan tema 
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
guru dalam pembelajaran tematik
O Memilih Tema yang dapat disesuaikan
O Melakukan Analisis SKL, KI, KD, membuat
Indikator
O Melakukan pemetaan KD, Indikator dengan
Tema
O Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
O Menyusun Silabus Tematik Terpadu
O Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Tematik Integratif(TI)
Model Webbed
Salah satu model pembelajaran menurut Fogarty yaitu model webbed.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 secara tegas mengatakan :


pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran.

Penerapan untuk kelas rendah (1, 2, dan 3) Sekolah Dasar dilakukan


dengan pendekatan tematik webbed jaring labang-laba.

Penerapan untuk Kelas atas (4, 5, dan 6) dengan


pendekatanintegrated atau terpadu beberapa mata pelajaran.
MODEL WEBBED
O pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba)
adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya
dimulai dengan menentukan tema tertentu.

O Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa,


tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru.
Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub
temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-
bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan
aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa.   (Trianto)
Gambaran Model Webbed
O penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing).
O menggunakan pendekatan tematik  disekolah
dasar
Karakteristik Model Webbed
1. Berpusat pada siswa
2. Memberi pengalaman langsung
3. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu
jelas
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran
5. Bersifat Fleksibel
 Kelebihan Model Webbed
1.      Penyeleksian tema sesuai dengan minat
2.      Lebih mudah dilakukan oleh guru yang
belum berpengalaman
3.       Memudahkan perencanaan kerja tim
4.      Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa
5.      Memberikan kemudahan bagi anak didik
dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang
terkait.
     
Kekurangan Model Webbed
1.      Sulit dalam menyeleksi tema;
2.      Cenderung untuk merumuskan tema yang
dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara
3.      artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga
kurang bermanfaat bagi siswa;
4.      Dalam pembelajaran guru lebih memusatkan
perhatian pada kegiatan dari pada
5.      pengembangan konsep.
6.      Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan
pengembangan materi pelajaran.
Langkah Membuat Rancangan
Model Webbed
1.      Mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan
indikator
2.      Mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya
dalam jaring tema.
3.      Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi
bidang pengembangan melalui tema dan subtema.
4.      Menentukan kegiatan pada setiap bidang
pengembangan dengan mengacu pada indikator
5.      yang akan dicapai dan subtema yang dipilih.
6.      Menyusun Rencana Kegiatan Mingguan.
7.      Menyusun Rencana Kegiatan Harian.
Penerapan Model Webbed
Matematika                                                      
  
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun
datar misalnya, misalnya pintu rumah
berbentuk persegi panjang,  jendela berbentuk
persegi,
IPA
Siswa diajarkan tentang
macam-macam benda Pkn
langit dan peristiwa alam Siswa diajarkan tentang
yang terjadi di sekitar mengikuti tata tertib di
rumah. Bekerja sama
dengan anggota
keluarga yang lain
dengan baik.

IPS
Siswa diajarkan untuk Bahasa Indonesia
mendeskripsikan lingkungan Siswa membaca teks
rumahnya masing-masing. tentang kehidupan
keluarga yang harmonis
MODEL CONNECTED
O Model Connected (Berhubungan) dilandasi
dengan anggapan bahwa butir butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk
mata pelajaran tertentu.
MODEL CONNECTED
O Model Connected (Berhubungan) dilandasi
dengan anggapan bahwa butir butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk
mata pelajaran tertentu.
MODUL 10 KB 1

KONSEP DAN HAKEKAT PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran portofolio adalah sebuah


inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai
wujud nyata dan pembelajaran kontekstual.
Dalam kegiatan pembelajaran portofolio
siswa dilibatkan untuk mengkaji berbagai
persoalan yang berkaitan dengan kebijakan
publik secara kontekstual.
MODUL 10 KB 1
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN
PORTOFOLIO
1. Mengidentifikasi masalah yang ada dalam
masyarakat
2. Memilih masalah untuk kajian kelas
3. Mengumpulkan informasi tentang masalah
yang akan dikaji oleh kelas
4. Mengembangkan portofolio kelas
Modul 10 KB 2

Model Pembelajaran Pkn SD


Berbasis Portofolio di Kelas IV,
V, dan VI
Pembelajaran Portofolio
adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn
sebagai wujud nyata dari pembelajaran
kontekstual. Pembelajaran portofolio
mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun ke
lapangan guna menghubungkan antara tekstual
dengan kontekstual dibawah bimbingan guru guna
memperoleh sebuah pengalaman langsung yang
hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing-
masing kelompok siswa dengan masalah yang
dipilihnya.    
O Portofolio berasal dari bahasa Inggris
“portfolio” yang artinya dokumen atau surat-
surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan
kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan
tertentu.
Langkah-Langkah Model
Pembelajaran Portofolio
1. Mengidentifikasi masalah yang ada dalam
masyarakat
2. Memilih masalah untuk kajian kelas
3. Mengumpulkan informasi tentang masalah
yang akan dikaji oleh kelas
4. Mengembangkan Portofolio Kelas
Kelebihan dan Kelemahan
Model Pembelajaran Portofolio
Kelebihan
a. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran
b. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra
siswa dan antara siswa dan guru. 
c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau
menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik.
d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu
atau masalah kemasyarakatan atau lingkungannya. 
e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman
belajarnya.
f.  Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih
tahan lama
Kelemahan
a. Membutuhkan waktu yang relatif lama.
b. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan
keterampilan guru .
c. Memerlukan adanya jaringan komunikasi
yang erat antara siswa, guru, sekolah.

Anda mungkin juga menyukai