Anda di halaman 1dari 21

ASAS BIOETIK

BENEFICIENCE
• Dokter melakukan suatu tindakan untuk kepentingan pasiennya
• Dokter dihadapkan pada beberapa pilihan, dokter berperan dalam
memutuskan mana yang paling baik untuk pasien
• Tidak terdesak kasus gawat darurat
• Memberi obat generik, tidak polifarmasi
• Menyempatkan edukasi ke pasien
• Peberian obat anti nyeri pada pasien terminal (meningkatkan kualitas hidup
pasien)
• Menolong anak yang diduga korban KDRT
• Membuat rujukan kepada dokter lain yang kompeten
ASAS BIOETIK
NON-MALEFICENCE
• Prinsip gawat darurat (first, do no harm)
• Dokter menghidarkan diri dari tindakan yang dapat memperburuk
dan membuat kondisi pasien lebih jelek dalam posisi yang tidak
menguntungkan
• Melakukan tindakan live-saving
• Menolak melakukan aborsi tanpa indikasi medis
• Tidak melakukan eutanasia
• Mengutamakan pasien yang dalam keadaan gawat
• Tidak melakukan rujukan laboratorium / memberi obat yang
sebenernya tidak diperlukan demi mendapat komisi dan gratifikasi
ASAS BIOETIK
AUTONOMY
• Dokter menghormati hak untuk menentukan nasibnya sendiri
(pasien)
• Pasien kompeten diberi hak untuk berpikir logis dan membuat
keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri
• Melakukan informed consent
• Menjaga rahasia pasien bila orang lain tidak ada kaitannya (orang tua bertanya tentang sakit anak
pada keadaan anak sudah dewasa secara hukum)
• Memberi pasien hak untuk memutuskan sendiri (tidak memaksakan tindakan pada pasien jika
pasien menolak)
• Melibatkan keluarga dalam pengambilan keputusan apabila pasien tidak kompeten, terkait keadaan
yang tidak gawat darurat
• Tidak berbohong walau demi kebaikan pasien (jujur mengatakan peluang sembuh kecil)
ASAS BIOETIK
JUSTICE
• Tidakan memegang prinsip sama rata, tidak membedakan pasien
atas dasar SARA, status sosial.
• Melindungi kelompok rentan
• Tidak membeda-bedakan pelayanan walaupun beda SARA
• Pemerintah menyebarkan tenaga kesehatan secara merata sampai ke daerah
• Diperbolehkan membongkar rahasia pasien dalam menyangkut kepentingan
orang banyak (mengungkapkan rahasia media supir bus yang mengidap
epilepsi)
• Membuka rahasia medis terkait kondisi penyakit yang digolongkan sebagai
kejadian luar biasa (pasien yang didiagnosis flu burung atau ebola)
PATIENT SAFETY
Proses dalam rumah sakit yang meberikan pelayanan pasien yang lebih aman
termasuk asesmen risiko, identifikasi, manajemen risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, penindaklanjutan inisden, penerapalan solusi untuk mengurangi
timbulnya risiko
INDIKATOR KESELAMATAN
PASIEN
(PATIENT SAFETY)
• Ketepatan identifikasi pasien
• Peningkatan komunkasi efektif
• Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (LASA)
• Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
• Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan medis
• Pengurangan risiko pasien jatuh
PATIENT SAFETY
INSIDEN
KONDISI POTENSIAL KEADAAN NYARIS CEDERA KEJADIAN TIDAK CEDERA
CEDERA (KPC) (KNC) (KTC)
• Kondisi berpotensi cedera • Keadaan dapat menyebabkan • Insiden sudah terjadi
cedera
• Insiden belum terjadi • Tidak menimbulkan cedera
• Kondisi melakukan
(commision), tidak melakukan
(ommision)
• Insiden sudah terjadi, belum
menimbulkan cedera

Contoh : Contoh : Contoh :


Penyimpanan kantung darah tidak Unit transfusi darah sudah siap Darah transfusi yang salah sudah
sesuai label di ruangan dipasangkan pada pasien yang salah, dipasangkan ke pasien, tapi tidak
penyimpanan tetapi kesalahan sudah diketahui timbul cedera/gejala
sebelum dipasangkan
PATIENT SAFETY
INSIDEN
KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN (KTD) KEJADIAN SENTINEL
• Keadaan menyebabkan cedera KTD yang mengakibatkan
• Kondisi melakukan (commision), kematian, cedera permanen,
tidak melakukan (ommision) cedera berat yang temporer
membutuhkan intervensi untuk
• Insiden sudah terjadi dan
mempertahankan kehidupan
menimbulkan cedera
• Cedera bukan karena penyakit
dasar atau kondisi pasien

Contoh : Contoh :
Transfusi darah yang salah Transfusi darah yang salah
menyebabkan terjadinya reaksi menyebabkan kematian akibat
hemolisis (gejala) hemolisis
MALPRAKTIK
MALPRAKTIK MEDIS MACAM MALPRAKTIK YURIDIS
Bentuk kelalaian profesional yang menyebabkan
terjadinya luka berat sebagai akibat langsung dari • Malpraktik Perdata
perbuatan ataupun pembiaran oleh dokter Dokter tidak melakukan kewajiban (ingkar
janji), tidak memberikan prestasi sebagaimana
telah disepakati
MALPRAKTIK ETIK Contoh :
Tindakan dokter yang bertentangan dengan etika - Tidak melakukan kewajiban sesuai kesepakatan
kedokteran (KODEKI) - Melakukan tidak sempurna apa yang sudah
disepakati
MALPRAKTIK YURIDIS - Terlambat melakukan apa yang telah disepakati
Pelanggaran atau kelalaian dalam pelaksanaan - Melakukan sesuatu yang tidak disepakati
profesi kedokteran yang melanggar hukum positif
yang berlaku
MALPRAKTIK
MACAM MALPRAKTIK YURIDIS HUKUM TERKAIT MALPRAKTIK
• Malpraktik Pidana • Undang-undang no. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
Dokter melakukan atau tidak melakukan ketentuan  UU no. 36 tahun 2009
yang tercantum dalam undang-undang hukum pidana • Undang-undang no. 29 tahun 2004 tentang Praktik
- Perbuatan positif (melakukan sesuatu) atau Kedokteran
perbuatan negatif (tidak melakukan sesuatu) • Pasal 359-360 KUHP Pidana
- Kesengajaan atau kelalaian • Pasal 359 KUHP  Barang siapa karena kesalahan (kealpaannya)
menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun
• Pasal 360 KUHP
Contoh :
(1) Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain
- Melakukan aborsi tanpa tindakan medik mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun
- Mengungkapkan rahasia kedokteran dengan sengaja
(2) Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka-
- Tidak memberikan pertolongan darurat luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan
menjadikan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu
- Membuat surat keterangan dokter palsu tertentu, diancam dengan pidana paling lama sembilan bulan
- Membuat surat visum palsu
- Memberikan keterangan tidak benar sebagai ahli
MALPRAKTIK
BENTUK KELALAIAN UNSUR MALPRAKTIK
• Malfeasance  Melakukan tindakan yang • Kewajiban (Duty)  Cedera terkait dengan
melanggar hukum atau tidak tepat/layak kewajiban berdasarkan standar profesi
Contoh : • Penyimpangan kewajiban (Dereliction of duty)
Melakukan tindakan medis tanpa indikasi memadai  Pelanggaran terjadi sehubungan dengan
kewajibannya, menyimpang dari apa yang
• Misfeasance  Melakukan pilihan tindakan seharusnya dilakukan
medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan • Sebab akibat (Direct cause)  Pelanggaran
tidak tepat terhadap kewajiban menyebabkan cedera yang
Contoh : dialami pasien
Melakukan tindakan medis dengan menyalahi • Damage  Kerugian yang diderita pasien
prosedur
• Nonfeasance  Tidak melakukan tindakan
medis yang merupakan kewajiban
EUTHANASIA
JENIS
BERDASARKAN CARA PELAKSANAANNYA
• Euthanasia Aktif  Perbuatan dilakukan dengan sengaja melalui intervensi atau tindakan oleh
petugas medis, untuk mengakhiri hidup pasien
Euthanasia Aktif Langsung (Direk) Euthanasia Aktif Tidak Langsung (Indirek)
Disebut mercy killing, dokter memberikan obat Mencabut oksigen atau alat bantu kehidupan lainnya
suntik zat yang dapat langsung mengakhiri hidup
pasien
• Euthanasia Pasif  Menghentikan atau mencabut segala tindakan pengobatan yang sedang
berlangsung untuk mempertahankan hidup pasien.
BERDASARKAN PERMINTAANNYA
• Euthanasia Voluntir  Euthanasia dilakukan berdasarkan permintaan pasien secara sadar
• Euthanasia Involuntir  Euthanasia dilakukan berdasarkan permintaan pihak ketiga (keluarga)
BERITA BURUK
TAHAPAN KEDUDUKAN PENERIMAAN
SHOCK - TERKEJUT ANGER - KEMARAHAN
• Keadaan awal penerimaan berita, merasa • Keadaan menyalahkan diri sendiri atau
terkejut tentang apa yang didengar dan akan orang lain tentang yang dialami pada
dihadapi dirinya
Contoh :
DENIAL - PENYANGKALAN Kenapa harus saya? Ini tidak adil!
• Pertahanan sementara setelah mendengar
berita, digantikan dengan kesadaran BARGAINING - MENAWAR
mendalam akan kepemilikan dan individu • Keadaan pengharapan individu sehingga
yang ditinggalkan bisa menghambat atau menunda kematian
Contoh : • Perubahan pola hidup dan psikis pasien
Hal ini tidak mungkin terjadi, tidak pada saya
Contoh :
Saya mengerti saya akan mati, tetapi jika saya
memilik lebih waktu...
BERITA BURUK
TAHAPAN KEDUDUKAN PENERIMAAN

DEPRESSION TESTING
• Keadaan pasien depresi, mengurung diri, • Individu mencari cara untuk mencegah atau
tidak ingin dibesuk, mengahibiskan waktu menghentikan kondisi yang dialami
menangis dan berduka
• Proses yg penting untuk berduka dan
memutuskan hubungan dengan sesuatu ACCEPTANCE
yang dicintai • Keadaan menerima kondisi yang dialami,
• Tidak boleh dihibur dan mempasrahkan diri
CONSENT DAN REKAM MEDIS

EXPRESSED CONSENT IMPLIED CONSENT INFORMED CONSENT


Informed consent Informed consent diberikan Persetujuan diberikan
diberikan secara eksplisit secara implisit dengan setelah diberi penjelasan
baik tertulis atau lisan menarik kesimpulan sikap mengenai tindakan, tujuan,
pasien menyatakan
• Written consent  tanda dan efek samping
persetujuan
tangan persetujuan (Tindakan medis tertentu
Contoh : secara tertulis)
• Oral consent  Lisan Pasien menggangguk ketika
(Ya dok saya setuju, dll.) ditanyakan persetujuan infus
CONSENT DAN REKAM MEDIS
PRESUMED CONSENT INFORMED REFUSAL REKAM MEDIS
Informed consent Penolakan tindakan medis 1. Berkas rekam medis milik
diberikan secara implisit oleh pasien setelah Sarana Pelayanan Kesehatan
(tersirat) dengan menarik dilakukan informed consent 2. Isi rekam medis milik
kesimpulan dari sikap • Harus dilakukan secara Pasien.
pasien yang tidak eksplisit tertulis (tanda Isi rekam medis = Resume /
melakukan penolakan tangan surat) Rangkuman rekam medis
Contoh : 3. Ringkasan dapat diberikan,
Pasien datang ke IGD akan dicatat, dicopy oleh pasien
dibersihkan lukanya, pasien atau pihak ketiga yg
tidak memberiksan berkepentingan
persetujuan secara eksplisit
atau sikap setuju seperti
mengangguk
HUBUNGAN DOKTER
DAN PASIEN

Kontrol Dokter Kontrol Dokter


rendah Tinggi

Kontrol Pasien
Default Paternalisme
Rendah
Kontrol Pasien
Konsumerisme Mutual/Kooperatif
Tinggi
KOMUNIKASI EFEKTIF
6
TINGKAT
EMPATI
KOMUNIKASI
JENIS EFEKTIF
KOMUNIKASI
JENIS KOMUNIKASI

Intrapersonal Interpersonal Publik Massa


Barrier dalam Komunikasi
KOMUNIKASI EFEKTIF
INTERPERSONAL
BARRIER KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Semantik

BAHASA
Contoh: pasien: Selektif
“tadi malem saya Penerima
siwer-siwer informasi
dok”– dokter: berdasarkan

Status
Jarak Sosial
“siwer-siwer itu KEBUTUHAN, seperti atasan
apa bu?” MOTIVASI, dengan bawahan

Emosi
DAN Kondisi perasaan
KEPRIBADIAN penerima
informasi

Teknis
Alat komunikasi
yang digunakan
terganggu

Kerangka Berpikir
Perbedaan
pendidikan dan
pengalaman

Fisik
Batas-batas
geografis
KOMUNIKASI EFEKTIF
REFLEKSI
• Mengulang inti pernyataan pasien
Refleksi Isi • “Oke bu, jadi Ibu tadi mengatakan jika Ibu sakit kepala sudah 2 hari ya…”

Refleksi Perasaan • “Sepertinya Ibu terlihat bingung?”

Refleksi Pengalaman • “Saya juga pernah merasakan hal yang sama”

Kesimpulan • Menyimpulkan semua pernyataan pasien di akhir anamnesis

Anda mungkin juga menyukai