Anda di halaman 1dari 34

MORNING REPORT

IGD RSAU Dr. EFRAM HARSANA


Periode 27 Oktober- 3 November 2022
Uraian Kasus Menarik:
“Laki-Laki, 65 tahun dengan Anemia
Berat + Melena susp Malignancy”
ANAMNESA
IGD
Kamis, 27 Oktober 2022
Pukul 19.00
Identitas Pasien:
Tn. K, usia 65 tahun, autoanamnesa

Pasien datang ke IGD RSEH dengan nyeri perut hilang timbul sejak +- 2 minggu
SMRS. Pasien mengeluh badan terasa lemas dan kram di kedua tangan dan kaki.
BAB warna hitam dengan konsistensi keras dan keluar sedikit-sedikit seperti
kotoran kambing. Mual (+) muntah (-). Nafsu makan menurun. Demam (-) Batuk
pilek (-) sesak (-).

RPD:
- Pengobatan TB 5 tahun yang lalu

RPO :
- Pasien riwayat berobat di PKM dan mendapatkan obat lansoprazole dan antasida
ANAMNESA
Riwayat Kebiasaan:
Merokok/konsumsi alkohol disangkal, riwayat penggunaan obat-obatan anti nyeri
jangka panjang (-)

Riwayat SosioEkonomi :
Pasien tidak bekerja dan tinggal serumah dengan istrinya

Riwayat Alergi:
Riwayat alergi disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
KU : lemah, CM E4V5M6
TD : 117/72 mmHg
N : 81 x/menit regular
RR : 20 x/menit
S : 36.7°C
SpO2 :99%
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala - Leher
CA +/+, SI -/-, pupil isokor 3mm/3mm,
RC +/+

Thorax:
Bentuk dan pergerakan dinding dada
simetris, Sonor/Sonor, SD Ves +/+, Rh -/-,
Wh -/-, BJ I-II murni, murmur -/-, gallop -/-

Abdomen
Cembung, BU (+) normal, nyeri tekan (+)
Supel, hipertimpani

Ekstremitas
Akral hangat +/+/+/+, CRT <2”
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tgl 27/10/2022

Darah Lengkap
Hemoglobin: 4,8 g/dL
Leukosit: 11.640/m3
Trombosit: 567.000/m3
Hematokrit: 18,1 %

KIMIA KLINIK:
SGOT : 10 U/L
SGPT : 10 U/L
GDS : 122 mg/dl
Kolestrol :105
Trigliserida : 81
Creatinine : 1.0
Ureum : 41
ASSESMENT
Anemia Gravis + Melena Susp. Malignancy

PLANNING
Terapi IGD:
Inf. RL + NB 20 tpm
Inj. Pantoprazole 40 mg iv
Advis DPJP :
- Transfusi PRC 2 lb/hari
- Inf. RL + Drip NB 20 tpm
- Inj. Pantoprazole 2x40 mg iv
Tanggal ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TATALAKSANA
Jam
R. Mars Assesment:
Pasien mengeluh perut masih TD: 102/58 mmHg
Jum’at Anemia Gravis + Dispepsia + Susp.
28/10/22 terasa sebah, mules dan badan N: 80x/menit Malignancy
Jam masih terasa lemas RR: 20x/menit
08.30 Planning:
SpO2: 99%
- Inf. NS : B Fluid 2:1
S: 36.5°C Drip NB
-
- Transfusi PRC 2 lb/hari sampai
Hb > 10 gr/dl
- Inj. Pantoprazole 1x 40 mg iv
- Inj. Metoklopramid 3x10 mg iv
- p/o Braxidin 3x1
- Redacid 2x1
- Sucralfat 3x1 cth
- Pro USG Abdomen Upper
Lower
Tanggal ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TATALAKSANA
Jam
R. Mars Assesment:
Perut sebah berkurang, mules TD: 96/58 mmHg
Sabtu Anemia Gravis + Dispepsia + Susp.
29/10/22 (-) pusing (+) N: 72x/menit Malignancy
Pukul RR: 20x/menit
08.00 Planning:
SpO2: 99%
- Terapi lanjut
S: 36.4°C
Tanggal ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TATALAKSANA
Jam
Venus Assesment:
Keluhan perut sebah bekurang TD: 98/70 mmHg
Minggu, Anemia Gravis + Dispepsia + Susp.
30/10/22 pusing (-) N: 74x/menit Malignancy
Pukul RR: 20x/menit
08.00 Planning:
S: 36.5°C
- Terapi lanjut
SpO2: 99%
- Cek DL Ulang
Hasil Lab :
Darah Lengkap
Hb: 10,0
Leukosit : 6.720
Hct: 33,0 %
Trombosit : 384.000
Tanggal ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TATALAKSANA
Jam
Venus Assesment:
Keluhan perut sebah bekurang TD: 110/80 mmHg
Senin, Anemia Berat+ Ulkus Peptikum
31/10/22 pusing (-). Mules (-) N: 82x/menit

Pukul RR: 20x/menit Planning:


08.00 - Acc Pulang
S: 36.3°C
- Obat Pulang:
SpO2: 99% Lansoprazole 2x 30 mg
-
- Hemafort 1x1
- Curcuma3x1
- Sucralfat3x1 cth
- Lacons 3x1 cth.
Klasifikasi Perdarahan
Saluran Cerna
Upper • Esofagus Pemisah saluran cerna
GI • Lambung atas dan bawah:
• 2nd LIGAMEN TREITZ
Bleedi duodenum
ng
(SCBA
Middle
• 3rd
duodenum
)GI • Jejunum
• Ileum
Bleedi
ng
Lower • Cecum
GI • Colon
bleedi • Rectum & anal
canal
ng
(SCBB
Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian atas
(PSCBA) :

Kehilangan darah dari saluran cerna atas,


di mana saja, mulai dari esofagus
sampai duodenum (dengan batas
anatomik di ligamentum Treitz), dengan
manifestasi klinis berupa: hematemesis,
melena, hematokezia atau kombinasi.

Konsensus Nasional Penatalaksanaan Perdarahan Saluran cerna atas non


varises di Indonesia – PGI 2012
Anonim. 2016. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas.
Diakses tanggal 3 Des 2017.
https://dokumen.tips/documents/pendarahan-saluran-

Epidemio
cerna-atas.html

logi
Anonim. 2016. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas.
Diakses tanggal 3 Des 2017.
https://dokumen.tips/documents/pendarahan-saluran-
cerna-atas.html
Diagnosis
Anamnesis
• Hematemesis (muntah darah)
• Muntah berwarna coffee ground
• Melena (tinja seperti aspal/tar)
• Hematokezia + tanda-tanda gangguan
hemodinamik (sinkop, hipotensi postural,
takikardia dan syok) harus dicurigai menderita
perdarahan saluran cerna bagian atas.

Anonim. 2016. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. Diakses tanggal 3 Des 2017.
https://dokumen.tips/documents/pendarahan-saluran-cerna-atas.html
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
• Penilaian hemodinamik (denyut nadi, tekanan
darah)
• Kehilangan darah cukup banyak jika ada takikardi saat
istirahat dan hipotensi ortostatik
• Laju pernafasan
• Status kesadaran
• Konjungtiva yang pucat
• Capillary refill yang melambat
• Tidak ditemukannya stigmata sirosis hati kronik
Anonim. 2016. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas. Diakses tanggal 3 Des 2017.
https://dokumen.tips/documents/pendarahan-saluran-cerna-atas.html
Pemeriksaan
Penunjang
• Pemasangan nasogastric tube (NGT)
• Darah merah segarevaluasi endoskopik segera
dan perawatan di unit intensif
• Warna coffee ground rawat inap dan evaluasi
endoskopik dalam waktu 24 jam.
• Sekitar 15% pasien dengan aspirat normal, tetap
mempunyai perdarahan saluran cerna aktif atau
risiko tinggi mengalami perdarahan ulang.
• Penurunan kadar hemoglobin 1g/dL
kehilangan darah 250mL
• ENDOSKOPI
• Tidak hanya mendeteksi ulkus peptikum, namun juga
dapat digunakan untuk mengevaluasi stigmata yang
dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan ulang
Tatalaksana
PRINSIP TERAPI
• Tatalaksana dini
• Endoskopi
• Terapi eradikasi H.pylori
• Pemeriksaan H.pylori disarankan untuk semua pasien
dengan PUP. Eradikasi dengan Triple Therapy jika hasil
(+).

Konsensus Nasional Penatalaksanaan Perdarahan Saluran cerna atas non


varises di Indonesia – PGI 2012
TATALAKSA
NA AWAL
1. Resusitasi cairan + oksigen
2. Transfusi jika Hb ≤ 7.0 g/dL (kecuali bila perdarahan
masih terus berlangsung atau masif serta adanya
penyakit jantung koroner, gangguan hemodinamik
(hipotensi dan takikardi) dan usia lanjut)
3. Hb minimal untuk dilakukan endoskopi: 8 mg/dL
4. Endoskopi terapeutik: Hb minimal 10 mg/dL
(+hemodinamik pasien stabil)
5. Pemberian PPI sebelum endoskopi
6. Pasien risiko tinggi perdarahan berulang  dirawat di
unit rawat intensif
7. Pemasangan NGT dilakukan pada perdarahan yang diduga
masih berlangsung + gangguan hemodinamik
mencegah
Konsensus Nasional aspirasi,
Penatalaksanaan Perdarahandekompresi, dan menilai perdarahan
Saluran cerna atas non
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Perdarahan Saluran cerna atas non
varises di Indonesia – PGI 2012

Prinsip
Terapi
Endosk
opi
Konsensus Nasional Penatalaksanaan Perdarahan
Saluran cerna atas non varises di Indonesia – PGI 2012
Konsensus Nasional Penatalaksanaan
Perdarahan Saluran cerna atas non
varises di Indonesia – PGI 2012
Definisi
• Perdarahan yang terjadi atau bersumber pada
saluran cerna di bagian distal dari ligamentum
Treitz.
• Manifestasi perdarahan:
• Hematokezia
• Maroon stool
• Melena
Hematok • Darah segar yang keluar lewat
anus/rektum
ezia • Darah yang tidak melewati asam
lambung: dari anus, rektum, kolon,
distal small intestine
• Darah berwarna merah hati (kadang

Maroon bercampur dengan melena), berasal


dari perdarahan di kolon bagian
kanan (ileo-caecal) atau dari
stool SCBA/usus kecil bila waktu transit
usus cepat.

• Feses berwarna hitam seperti kopi


(bubuk kopi) atau seperti ter (aspal),
berbau busuk (karena perubahan
Melena hemoglobin menjadi hematin)
Etiologi
• Hematokezia (sebagai tanda yang paling umum
untuk SCBB)
• 74% berada di KOLON, 11% berasal dari SCBA, 9%
USUS KECIL, dan 6%
tidak diketahui sumbernya
• Perdarahan akut dan hebat sering e.c
angiodisplasia dan divertikulosis
• Kronik intermiten hemoroid dan
keganasan kolon
Anonim. 2016. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas.
Diakses tanggal 3 Des 2017.
https://dokumen.tips/documents/pendarahan-saluran-

Diagnosis cerna-atas.html

• Perdarahan bercampur dengan feses


kolitis /lesi di proksimal rektum
• Perdarahan terpisah dari feses /menetes
hemoroid
• Pemakaian antikoagulan
• Disertai demam lama tifoid, kolitis infeksi
• BB turun kronis, perubahan pola defekasi 
kanker
• Tanpa rasa sakithemoroid intema,
angiodisplasia
• Nyeri perut kolitis infeksi, iskemia
Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital hipotensi postural (Tilt test)
• Rectal Touchemenilai sifat darah yang keluar dan
ada tidaknya kelainan pada anus (hemoroid interna,
tumor rektum)
• Pemeriksaan fisik abdomen
• Nyeri tekan: iskemia mesenterial
• Rangsang peritoneal: divertikulitis
• Massa intraabdomen: tumor kolon, amuboma, penyakit
Crohn
• Artritis IBS
• Demamkolitis infeksi
• Gizi buruk kanker
• Penyakit jantung koronerkolitis iskemia
TERIMAKASIH …

Anda mungkin juga menyukai