OLEH
Brillianty Putrisari Sudarman
Pembimbing
dr. Yasmin Sabina Sadiah, Sp.OG
PENDAHULUAN
Identitas
Nama :Ny. M
Usia :38 tahun
Agama :Islam Nama :Tn. H
Pendidikan :SMK Usia :40 tahun
Pekerjaan :IRT Agama :Islam
Alamat :Jl. Roda, Teluk Pendidikan :SMA
Lerong Pekerjaan :Supir Ambulans
Alamat :Jl. Roda, Teluk
Masuk rumah sakit tanggal 14 Januari Lerong
2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Hipertensi (+)
Diabetes Melitus tipe II (+)
RIWAYAT PERNIKAHAN
Jumlah pernikahan : 1 kali
Lama pernikahan : 18 tahun
Usia pertama kali menikah : 20 Tahun
RIWAYAT KONTRASEPSI
Steril
RIWAYAT OBSTETRI G6P2202A1
No Tahun Tempat Umur Jenis Penyulit Jenis Berat Keadaan
bersalin / Kehamilan Persalinan Kelamin Badan
penolong Lahir
2 2004 Abortus - - - - - -
Thorax :
Kesadaran : Pulmo : gerakan dada
Komposmentis, GCS E4V5M6 simetris D = S
Fremitus teraba
Tekanan darah : 140/90 mmHg simetris D = S
Perkusi sonor
Auskultasi
Nadi : 80 x / menit vesikuler
Cor : iktus kordis tidak
Pernapasan : 22 x / menit terlihat
Iktus kordis
Suhu : 36,5oC teraba
S1S2 tunggal
regular
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Darah :
Pemeriksaan Urin:
Leukosit : 22.730 sel/mm3
Hb : 10,2 gr/dL Berat jenis : 1.005
Trombosit : 493.000 sel/mm3 Ketone : -
HCT : 36 % Warna : kuning
BT : 3 menit Kejernihan : jernih
CT : 10 menit Protein : -
GDS : 278 mg/dL Leukosit: : 0 1 / lpb
Ureum : 20,7 mg/dL Eritrosit : : 1 2 / lpb
Creatinin : 0,5 mg/dL
Pemeriksaan USG
Janin tunggal, letak kepala, puki
Kesan : KJDK
Diagnosis
Konsul Sp.PD
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
Inj. Tramadol 1amp dalam PBNS 2 x 1
Novorapid 3 x 10 IU
Levemir 0-0-6
Cek GDS tiap hari
LEMBAR FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19-1-2017 Nyeri pada kaki kanan TD : 130/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
N : 89 KJDK + Hipertensi + DM tipe II + - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
RR : 22 Abses pedis dextra - Inj. Tramadol 1amp dalam
T : 36,7 PBNS 2 x 1
GDS : 280 - Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- USG Tanggal 16 Januari 2017
16-1-2017 Nyeri pada kaki kanan, TD : 130/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
mual N : 90 KJDK + Hipertensi + DM tipe II + - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR : 22 Abses pedis dextra - Inj. Metoklopramide 3 x 1
T : 36,2 amp
GDS : 231 - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
USG : - Inj. Tramadol 1amp dalam
- gravid 25-26 minggu PBNS 2 x 1
- Janin tunggal - Novorapid 3 x 10 IU
- KJDK - Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- Konsul bedah
17-1-2017 Nyeri pada kaki kanan, TD : 140/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
mual N : 88 KJDK + Hipertensi + DM tipe II - Inj Ranitidin 2 x 1 am
RR : 22 + Abses pedis dextra - Inj Metoklopramid 3 x 1 amp
T : 36,5 - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
GDS : 261 - Inj. Tramadol 1amp dalam PBNS 2 x 1
- Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- Pro debridement
18-1-2017 Nyeri pada kaki kanan, TD : 130/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
mual N : 92 KJDK + Hipertensi + DM tipe II - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR : 22 + Abses pedis dextra - Inj Metoklopramid 3 x 1 amp
T : 36,3 - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
GDS : 176 - Inj. Tramadol 1amp dalam PBNS 2 x 1
- Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- Acc terminasi dan debridement
19-1-2017 Nyeri luka TD : 140/90 P5A1 + Post SC + Histerektomi - Inj. Cefotaxime 2 x 1 g
operasi N : 80 + KJDK + BSC + MOW + Post - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR : 22 debridement + DM Tipe II - Inj. Metoklopramid 3 x 1 amp
T : 36,3 - Inj oxytocin 3 x 1 amp
GDS : 200 - Inj. Tramadol 1amp dalam RL 30 tpm / 8 jam
- Drip metronidazole 500 mg / 12 jam
- Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
Diagnosis Post operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
Tanggal 22/01/2017 Jam operasi dimulai 10.45 Jam operasi selesai 11.30
Tindakan /macam operasi Sectio Caesaria + histerektomi
Laporan operasi
-Menjelaskan mengenai tindakan operatif yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga, dan meminta informed consens.
-Pasien diposisikan supinasi.
-Melakukan desifeksi pada permukaan abdomen sampai ke paha, kemudian persempit
lapangan operasi dengan menggunakan duk steril.
-Dilakukan insisi mediana pada dinding abdomen lais demi lapis (kutis, sub kutis, lemak),
kemudian menggunting facia dan secara tumpul merobek muskulus dan menarik ke sisi
sisi abdomen.
-Memisahkan plika vesika uterine secara tumpul dengan tangan operator.
-Dilakukan insisi pada segmen bawah rahim.
-Dilakukan pemecahan ketuban.
-Dilakukan pengeluaran janin dari dalam rahim.
-Kemudian dilakukan pengekleman tali pusat , lalu dipotong, injeksi oksitosin 1 ampul ke
uterus.
-Dilakukan bimanual plasenta.
Diagnosis Pre operasi G6P2202A100 + Janin tunggal + KJDK + Hipertensi + DM tipe II + Abses pedis dextra
Diagnosis Post operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
Tanggal 22/01/2017 Jam operasi dimulai 10.45 Jam operasi selesai 11.30
Tindakan /macam operasi Sectio Caesaria + histerektomi
Laporan operasi
-Dilakukan histerektomi dengan mengeluarkan rahim pasien.
-Dilakukan control perdarahan, dan irigasi dengan NaCl sebanyak 1000cc lalu disuction.
-Menjahit lapisan abdomen lais demi lapis
Peritoneum denngan menggunakan benang cat gut plain No. 2.0
Otot menggunakan benang cat gut plan no 2.0
Facia transfersalis dijhit menggunakan vicril 1.0
Lapisan lemak dijahit dengan menggunakan cat gut plain 2.0
Lapisan subkutis dijahit dengan menggunakan cat gut plain no.^.0
-Permukaan abdomen dibersihkan dengan NaCl 0,9%
-Luka ditutup dengan cara Dressing
-Dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengeluarkan bekuan darah.
-Monitoring cairan output-input.
Diagnosis Pre operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
Diagnosis Post operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
post debridemen
Tanggal 22/01/2017 Jam operasi dimulai 11.30 Jam operasi selesai 11.45
Tindakan /macam operasi Debridemen
Laporan operasi
-Dilakukan informed consent pada pasien dankeluarga
-Memberikan anti biotic terapeutik
-Pasien diposisikan supinasi
-Dilakukan desinfeksi dengan povidon iodine pada dorso pedis dekstra, dan
mempersempit lapangan operasi dengan duk steril.
-Dilakukan insisi pada daerah yang fluktiatif, dan didapatkan pus kurang lebih 8 cc
-Dilakukan debridement
-Diberikan tampon kasa betadine, dan diplester.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
kematian janin dalam kandungan (KJDK) adalah
kematian janin di dalam rahim dengan berat
badan 500 gram atau lebih, atau kematian
janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu
atau lebih
ETIOLOGI
Anamnesis
Pasien mengaku tidak lagi merasakan gerakan
janinnya.
Perut tidak bertambah besar, bahkan mungkin
mengecil (kehamilan tidak seperti biasanya )
Perut sering menjadi keras dan merasakan
sakit seperti ingin melahirkan
Penurunan berat badan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Pada Inspeksi dapat ditemukan tinggi
fundus uteri yang tidak sesuai dengan masa
kehamilan, juga tidak terlihat gerakan janin yang
biasanya dapat terlihat pada ibu kurus4.
Palpasi : Pada palpasi didapatkan tonus uterus
menurun, perut menjadi keras , dan tidak teraba
gerakan janin1.
Auskultasi : Pada pemeriksaan dengan
menggonakan dopler, tidak dapat didengar denyut
jantung janin pada usia kehamilan 10-12 minggu5
DIAGNOSIS
Pemeriksaan USG
Tampak gambaran janin tanpa tanda kehidupan,
seperti gerakan janin maupun gerakan detak
jantung
RADIOLOGI
Tanda Gerhard
Tanda Robert
DIAGNOSIS BANDING
Gejala dan Tanda yang Kadang- Kadang
Gejala dan Tanda yang Selalu Ada Kemungkinan Diagnosis
Ada
Perabdominal
Dilakukan jika :
- Plasenta previa
- Bekas operasi sebelumnya
- Letak lintang
PENCEGAHAN
Rutin ANC
Pemeriksaan USG ataupun NST untuk
mendeteksi kegawatdaruratan janin
PEMBAHAHASAN
ANAMNESIS
Teori Fakta
Gerakan janin berkurang Pasien tidak merasakan adanya gerakan janin
Penurunan berat badan Terdapat penurunan berat badan
Etiologi : Ibu menderita hipertensi, diabetes melitus
- Kausa Janin Ibu berusia 38 tahun
kelainan kromosom,, Tidak pernah melakukan kunjungan antenatal care
infeksi.
- Kausa Plasenta
Solusio plasenta
Infeksi plasenta
Perdarahan janin ke ibu
- Kausa ibu
Hipertensi
Diabetes mellitus
Antibodi
Persalinan abnormal
Ruptur uteri
Faktor risiko :
- Usia > 35 tahun, lebih berat saat primigravida
- Merokok
- Kunjungan antenatal care
- Faktor sosioekonomi
PEMERIKSAAN FISIK
Teori Fakta