Anda di halaman 1dari 39

KEMATIAN JANIN DALAM KANDUNGAN

OLEH
Brillianty Putrisari Sudarman

Pembimbing
dr. Yasmin Sabina Sadiah, Sp.OG
PENDAHULUAN

kematian janin dalam kandungan (KJDK) adalah kematian janin di


dalam rahim dengan berat badan 500 gram atau lebih, atau kematian
janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu atau lebih

Dapat dicegah dengan deteksi awal keadaan janin,


sehingga dapat dilakukan terminasi kehamilan lebih awal
LAPORAN KASUS

Identitas

Nama :Ny. M
Usia :38 tahun
Agama :Islam Nama :Tn. H
Pendidikan :SMK Usia :40 tahun
Pekerjaan :IRT Agama :Islam
Alamat :Jl. Roda, Teluk Pendidikan :SMA
Lerong Pekerjaan :Supir Ambulans
Alamat :Jl. Roda, Teluk
Masuk rumah sakit tanggal 14 Januari Lerong
2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Janin meninggal dalam rahim


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien di rujuk dari Rumah sakit Kota Bangun


Pasien datang ke rumah sakit di kota bangun
dengan alasan nyeri pada punggung kaki
kurang lebih sejak 1 bulan sebelum ke rumah
sakit, dan dirasakan makin lama makin
meningkat
Awalnya berbentuk seperti bisul, namun makin
parah setelah pasien menusuk bisul tersebut
dengan maksud mengeluarkan nanahnya
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien baru mengetahui bahwa sedang hamil
setelah dirawat di RS di kota bangun.
Pasien tidak curiga bahwa sedang hamil meskipun
sudah lama tidak haid, karena pasien sudah
melakukan kontrasepsi mantap
Pasien tidak merasakan adanya pergerakan janin
di dalam rahimnya
Pasien mengeluhkan terjadi penurunan berat
badan dan nafsu makan selama beberapa bulan
terakhir ini
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Hipertensi (+)
Diabetes Melitus tipe II (+)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ayah : Hipertensi (+)
Ibu : Diabetes Melitus tipe II (+)
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche usia 11 tahun, dengan lama haid 7 hari.
Banyak perdarahan kurang lebih 2 kali ganti pembalut per hari.

HPHT : Juli 2016


Taksiran persalinan : April 2017

RIWAYAT PERNIKAHAN
Jumlah pernikahan : 1 kali
Lama pernikahan : 18 tahun
Usia pertama kali menikah : 20 Tahun

RIWAYAT KONTRASEPSI
Steril
RIWAYAT OBSTETRI G6P2202A1
No Tahun Tempat Umur Jenis Penyulit Jenis Berat Keadaan
bersalin / Kehamilan Persalinan Kelamin Badan
penolong Lahir

1 2002 RS / bidan Aterm SC Hipertensi L 3000 hidup

2 2004 Abortus - - - - - -

3 2006 KJDK Preterm - - - - -

4 2008 RS Aterm SC Hipertensi P 3000 hidup

5 2015 RS Preterm SC PEB L 2000 meninggal

6 2017 Hamil ini - - - - - -


PEMERIKSAAN FISIK
Kepala-Leher :
Keadaan Umum : Sianosis (-), anemis (-/-), ikterik (-/-) ,
Sakit sedang Pembesaran KGB (-)

Thorax :
Kesadaran : Pulmo : gerakan dada
Komposmentis, GCS E4V5M6 simetris D = S
Fremitus teraba
Tekanan darah : 140/90 mmHg simetris D = S
Perkusi sonor
Auskultasi
Nadi : 80 x / menit vesikuler
Cor : iktus kordis tidak
Pernapasan : 22 x / menit terlihat
Iktus kordis
Suhu : 36,5oC teraba
S1S2 tunggal
regular
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen : Sedikit membesar, striae (-),


bekas SC (+)
Bising usus (+) normal
Perkusi timpani
Soefle, Nyeri tekan (-)
Ekstremitas : atas edema (-/-)
Hangat (+/+)
Bawah edema (-/-)
Hangat (-/-)
Ulkus (+/-)
CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN OBSTETRI

Inspeksi : Linea nigra (-)


Striae albican (-)
Palpasi : TFU 14 cm
Kontraksi (-)
DJJ : tidak terdengar

Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah :
Pemeriksaan Urin:
Leukosit : 22.730 sel/mm3
Hb : 10,2 gr/dL Berat jenis : 1.005
Trombosit : 493.000 sel/mm3 Ketone : -
HCT : 36 % Warna : kuning
BT : 3 menit Kejernihan : jernih
CT : 10 menit Protein : -
GDS : 278 mg/dL Leukosit: : 0 1 / lpb
Ureum : 20,7 mg/dL Eritrosit : : 1 2 / lpb
Creatinin : 0,5 mg/dL
Pemeriksaan USG
Janin tunggal, letak kepala, puki

DJJ (-), gerak (-)

Gravid 25-26 minggu

Kesan : KJDK

Diagnosis

G6P2202A100 + Janin tunggal + KJDK +


Hipertensi + DM tipe II + Abses pedis dextra
PENATALAKSANAAN
Konsul Sp.OG :
Rencana USG tanggal 16 Januari 2017
Rencana terminasi, jika KU stabil
Konsul Sp.PD

Konsul Sp.PD
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
Inj. Tramadol 1amp dalam PBNS 2 x 1
Novorapid 3 x 10 IU
Levemir 0-0-6
Cek GDS tiap hari
LEMBAR FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19-1-2017 Nyeri pada kaki kanan TD : 130/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
N : 89 KJDK + Hipertensi + DM tipe II + - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
RR : 22 Abses pedis dextra - Inj. Tramadol 1amp dalam
T : 36,7 PBNS 2 x 1
GDS : 280 - Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- USG Tanggal 16 Januari 2017

16-1-2017 Nyeri pada kaki kanan, TD : 130/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
mual N : 90 KJDK + Hipertensi + DM tipe II + - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR : 22 Abses pedis dextra - Inj. Metoklopramide 3 x 1
T : 36,2 amp
GDS : 231 - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
USG : - Inj. Tramadol 1amp dalam
- gravid 25-26 minggu PBNS 2 x 1
- Janin tunggal - Novorapid 3 x 10 IU
- KJDK - Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- Konsul bedah
17-1-2017 Nyeri pada kaki kanan, TD : 140/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
mual N : 88 KJDK + Hipertensi + DM tipe II - Inj Ranitidin 2 x 1 am
RR : 22 + Abses pedis dextra - Inj Metoklopramid 3 x 1 amp
T : 36,5 - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
GDS : 261 - Inj. Tramadol 1amp dalam PBNS 2 x 1
- Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- Pro debridement

18-1-2017 Nyeri pada kaki kanan, TD : 130/80 G6P2202A100 + Janin tunggal + - Inj. Ceftriaxone 2 x 1 g
mual N : 92 KJDK + Hipertensi + DM tipe II - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR : 22 + Abses pedis dextra - Inj Metoklopramid 3 x 1 amp
T : 36,3 - IVFD NaCl 0,9% 16 tpm
GDS : 176 - Inj. Tramadol 1amp dalam PBNS 2 x 1
- Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari
- Acc terminasi dan debridement
19-1-2017 Nyeri luka TD : 140/90 P5A1 + Post SC + Histerektomi - Inj. Cefotaxime 2 x 1 g
operasi N : 80 + KJDK + BSC + MOW + Post - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR : 22 debridement + DM Tipe II - Inj. Metoklopramid 3 x 1 amp
T : 36,3 - Inj oxytocin 3 x 1 amp
GDS : 200 - Inj. Tramadol 1amp dalam RL 30 tpm / 8 jam
- Drip metronidazole 500 mg / 12 jam
- Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Cek GDS tiap hari

20-1-2017 Nyeri luka TD 160/100 P5A1 + Post SC + Histerektomi - Inj. Cefotaxime 2 x 1 g


operasi N 100 + KJDK + BSC + MOW + Post - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR 22 debridement + DM Tipe II - Inj. Tramadol 1amp dalam RL 30 tpm / 8 jam
T 36 - Drip metronidazole 500 mg / 12 jam
GDS 200 - Novorapid 3 x 10 IU
L 18.710 - Levemir 0-0-6
Hb 10,7 - Cek GDS tiap hari
HT 39%
PLT 500.000
21-1-2017 Nyeri luka operasi, TD 160/100 P5A1 + Post SC + - Inj. Cefotaxime 2 x 1 g
sesak N 115 Histerektomi + KJDK - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR 22 + BSC + MOW + Post - Inj. Tramadol 1amp dalam RL 30 tpm / 8 jam
T 36,5 debridement + DM - Drip metronidazole 500 mg / 12 jam
TFU 2 jari di bawah Tipe II - Novorapid 3 x 10 IU
pusat - Levemir 0-0-6
L 17.830 - Sucralfat syr 3 x II cth
Hb 10,8 - Bisoprolol 5 mg 0-0-1
HT 39,2%
PLT 482.000
GDS 68
22-1-2017 Sesak kadang - TD 160/90 P5A1 + Post SC + - Inj. Cefotaxime 2 x 1 g
kadang N 96 Histerektomi + KJDK - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR 21 + BSC + MOW + Post - Inj. Tramadol 1amp dalam RL 30 tpm / 8 jam
T 36,1 debridement + DM - Drip metronidazole 500 mg / 12 jam
GDS :100 Tipe II - Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Sucralfat syr 3 x II cth
- Bisoprolol 5 mg 0-0-1
- Amlodipin 10 mg 1-0-0
23-1-2017 - TD 150/90 P5A1 + Post SC +- Inj. Cefotaxime 2 x 1 g
N 90 Histerektomi + KJDK + - Inj Ranitidin 2 x 1 amp
RR 22 BSC + MOW + Post - Inj. Tramadol 1amp dalam RL 30 tpm / 8 jam
T 36,1 debridement + DM Tipe II - Drip metronidazole 500 mg / 12 jam
GDS :100 - Novorapid 3 x 10 IU
- Levemir 0-0-6
- Sucralfat syr 3 x II cth
- Bisoprolol 5 mg 0-0-1
Amlodipin 10 mg 1-0-0
24-1-2017 - TD 140/90 P5A1 + Post SC +- Inj Novorapid 10-10-10 IU
N 88 Histerektomi + KJDK + - Inj levemir 0-0-6 IU
RR 22 BSC + MOW + Post - As. Folat 1 tab/12 jam
T 36,1 debridement + DM Tipe II - Amlodipin 10 mg 1-0-0
GDS :120 - Bisoprolol 2,5 0-0-1
- Sukralfat syr 3 x II cth
- KRS
Diagnosis Pre operasi G6P2202A100 + Janin tunggal + KJDK + Hipertensi + DM tipe II + Abses pedis dextra

Diagnosis Post operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
Tanggal 22/01/2017 Jam operasi dimulai 10.45 Jam operasi selesai 11.30
Tindakan /macam operasi Sectio Caesaria + histerektomi

Laporan operasi
-Menjelaskan mengenai tindakan operatif yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga, dan meminta informed consens.
-Pasien diposisikan supinasi.
-Melakukan desifeksi pada permukaan abdomen sampai ke paha, kemudian persempit
lapangan operasi dengan menggunakan duk steril.
-Dilakukan insisi mediana pada dinding abdomen lais demi lapis (kutis, sub kutis, lemak),
kemudian menggunting facia dan secara tumpul merobek muskulus dan menarik ke sisi
sisi abdomen.
-Memisahkan plika vesika uterine secara tumpul dengan tangan operator.
-Dilakukan insisi pada segmen bawah rahim.
-Dilakukan pemecahan ketuban.
-Dilakukan pengeluaran janin dari dalam rahim.
-Kemudian dilakukan pengekleman tali pusat , lalu dipotong, injeksi oksitosin 1 ampul ke
uterus.
-Dilakukan bimanual plasenta.
Diagnosis Pre operasi G6P2202A100 + Janin tunggal + KJDK + Hipertensi + DM tipe II + Abses pedis dextra

Diagnosis Post operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
Tanggal 22/01/2017 Jam operasi dimulai 10.45 Jam operasi selesai 11.30
Tindakan /macam operasi Sectio Caesaria + histerektomi

Laporan operasi
-Dilakukan histerektomi dengan mengeluarkan rahim pasien.
-Dilakukan control perdarahan, dan irigasi dengan NaCl sebanyak 1000cc lalu disuction.
-Menjahit lapisan abdomen lais demi lapis
Peritoneum denngan menggunakan benang cat gut plain No. 2.0
Otot menggunakan benang cat gut plan no 2.0
Facia transfersalis dijhit menggunakan vicril 1.0
Lapisan lemak dijahit dengan menggunakan cat gut plain 2.0
Lapisan subkutis dijahit dengan menggunakan cat gut plain no.^.0
-Permukaan abdomen dibersihkan dengan NaCl 0,9%
-Luka ditutup dengan cara Dressing
-Dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengeluarkan bekuan darah.
-Monitoring cairan output-input.
Diagnosis Pre operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra

Diagnosis Post operasi P5A1 + Post SC + Histerektomi + KJDK + BSC + MOW + DM Tipe II + Abses pedis dextra
post debridemen
Tanggal 22/01/2017 Jam operasi dimulai 11.30 Jam operasi selesai 11.45
Tindakan /macam operasi Debridemen

Laporan operasi
-Dilakukan informed consent pada pasien dankeluarga
-Memberikan anti biotic terapeutik
-Pasien diposisikan supinasi
-Dilakukan desinfeksi dengan povidon iodine pada dorso pedis dekstra, dan
mempersempit lapangan operasi dengan duk steril.
-Dilakukan insisi pada daerah yang fluktiatif, dan didapatkan pus kurang lebih 8 cc
-Dilakukan debridement
-Diberikan tampon kasa betadine, dan diplester.
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
kematian janin dalam kandungan (KJDK) adalah
kematian janin di dalam rahim dengan berat
badan 500 gram atau lebih, atau kematian
janin dalam rahim pada kehamilan 20 minggu
atau lebih
ETIOLOGI

Faktor Janin Faktor ibu


Kelainan kongenital Hipertensi
Infeksi Diabetes melitus
Kausa Plasenta Kelainan imunologi
Solusio plasenta Persalinan abnormal
Infark plasenta Ruptur uteri
Perdarahan janin ke
ibu
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pasien mengaku tidak lagi merasakan gerakan
janinnya.
Perut tidak bertambah besar, bahkan mungkin
mengecil (kehamilan tidak seperti biasanya )
Perut sering menjadi keras dan merasakan
sakit seperti ingin melahirkan
Penurunan berat badan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : Pada Inspeksi dapat ditemukan tinggi
fundus uteri yang tidak sesuai dengan masa
kehamilan, juga tidak terlihat gerakan janin yang
biasanya dapat terlihat pada ibu kurus4.
Palpasi : Pada palpasi didapatkan tonus uterus
menurun, perut menjadi keras , dan tidak teraba
gerakan janin1.
Auskultasi : Pada pemeriksaan dengan
menggonakan dopler, tidak dapat didengar denyut
jantung janin pada usia kehamilan 10-12 minggu5
DIAGNOSIS

Pemeriksaan USG
Tampak gambaran janin tanpa tanda kehidupan,
seperti gerakan janin maupun gerakan detak
jantung
RADIOLOGI

Tanda Spalding (overlapping)


Tanda Naujokes

Tanda Gerhard

Tanda Robert
DIAGNOSIS BANDING
Gejala dan Tanda yang Kadang- Kadang
Gejala dan Tanda yang Selalu Ada Kemungkinan Diagnosis
Ada

Gerakan janin berkurang atau hilang,


nyeri perut hilang timbul atau Syok, uterus tegang/kaku, gawat janin
Solusio Plasenta
menetap, perdarahan pervaginam atau DJJ tidak terdengar
sesudah hamil 22 minggu

Syok, perut kembung/ cairan bebas intra


Gerakan janin dan DJJ tidak ada, abdominal, kontur uterus abnormal,
Ruptur Uteri
perdarahan, nyeri perut hebat abdomen nyeri, bagian-bagian janin
teraba, denyut nadi ibu cepat

Gerakan janin berkurang atau hilang,


Cairanketubanbercampurmekonium Gawat Janin
DJJ abnormal (<100/mnt/>180/mnt)

Tanda-tanda kehamilan berhenti, TFU


Gerakanjanin/DJJ hilang KJDK
berkurang, pembesaran uterus berkurang
PENATALAKSANAAN
Pervaginam dengan induksi
Oksitosin 5-10 Unit dalam 500 cc Dextrose 5%
Prostaglandin pervaginam

Perabdominal
Dilakukan jika :
- Plasenta previa
- Bekas operasi sebelumnya
- Letak lintang
PENCEGAHAN

Rutin ANC
Pemeriksaan USG ataupun NST untuk
mendeteksi kegawatdaruratan janin
PEMBAHAHASAN
ANAMNESIS
Teori Fakta
Gerakan janin berkurang Pasien tidak merasakan adanya gerakan janin
Penurunan berat badan Terdapat penurunan berat badan
Etiologi : Ibu menderita hipertensi, diabetes melitus
- Kausa Janin Ibu berusia 38 tahun
kelainan kromosom,, Tidak pernah melakukan kunjungan antenatal care
infeksi.
- Kausa Plasenta
Solusio plasenta
Infeksi plasenta
Perdarahan janin ke ibu
- Kausa ibu
Hipertensi
Diabetes mellitus
Antibodi
Persalinan abnormal
Ruptur uteri
Faktor risiko :
- Usia > 35 tahun, lebih berat saat primigravida
- Merokok
- Kunjungan antenatal care
- Faktor sosioekonomi
PEMERIKSAAN FISIK
Teori Fakta

Berat badan menurun Berat badan menurun


TFU tidak sesuai dengan masa kehamilan TFU tidak sesuai masa kehamilan
Lingkar perut tidak membesar Tidak teraba gerakan janin
Sakit seperti ingin melahirkan Tidak terdengar DJJ pada pemeriksaan
Tonus uterus menurun dopler
Tidak teraba gerakan janin
Pada pemeriksaan dopler, tidak terdengar
denyut jantung janin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Teori Fakta
USG : USG :
Tampak gambaran janin tanpa tanda kehidupan, seperti - gravid 25-26 minggu
gerakan janin maupun gerakan detak jantung. - Janin tunggal
- Tulang-tulang tengkorak tutup menutupi (tanda - Tidak ada gerakan janin
Spalding) - Tidak ada detak jantung janin
- Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda - KJDK
Naujokes)
- Hiperekstensi kepala tulang leher janin (tanda Gerhard)
- Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin (tanda
Robert)
Pemeriksaan HCG urin didapatkan negatif setelah
beberapa hari kematian janin
Otopsi janin dan plasenta
PENATALAKSANAAN
Teori Fakta

Persalinan pervaginam dengan oksitosin Persalinan perabdominal,


atau misoprostol Ibu dengan bekas seksio saesarea
Persalinan perabdominal jika letak lintang
atau bekas seksio saesarea
PENUTUP

Telah dilaporkan sebuah kasus atas pasien Ny.M


berusia 38 tahun datang ke rumah sakit dirujuk atas
alasan janin meninggal dalam rahim . Setelah dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, maka pasien tersebut didiagnosis dengan
G6P2202A100 + Janin tunggal + KJDK + Hipertensi + DM
tipe II + Abses pedis dextra. Pada pasien ini dilakukan
tindakan persalinan secara seksio saesarea.

Secara umum penegakkan diagnosis maupun


penatalaksanaan pada pasien ini sudah sesuai dengan
teori
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai