Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DIRI, HARGA DIRI

DAN KEYAKINAN DIRI


Kelompok 1 :

● Devina Yunanda ( 141200040 )


● Rindi Apriliyah ( 141200061 )
● Selawati ( 141200068 )
● Intan Rizkiawati S. ( 141200069 )
● Akbar Rizki Maulana ( 141200177 )
01
Pengertian Konsep Diri &
Perkembangan Konsep Diri
Pengertian Konsep Diri

Menurut Hurlock (1999), konsep diri merupakan inti dari pola


kepribadian. Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut
membentuk pola kepribadian melalui pengaruhnya pada konsep diri
seperti perubahan fisik dan psikologis pada masa remaja.
Jenis-jenis Konsep Diri
a. Ciri-ciri Individu yang memiliki Konsep Diri yang Positif
- Merasa yakin akan kemampuannya
- Merasa setara dengan orang lain
- Menerima pujian tanpa rasa malu
- Menyadari bahwa setiap orang mempunyai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui
oleh masyarakat
a. Ciri-ciri Individu yang memiliki Konsep Diri yang Negatif
- Peka terhadap kritik
- Responsif terhadap pujian
- Tidak pandai dan tidak sanggup dalam mengungkapkan penghargaan atau pengakuan pada orang lain atau
hiperkritis.
- Merasa tidak disenangi oleh orang lain
- Bersikap pesimistis terhadap kompetisi
Perkembangan Konsep Diri

Perkembangan konsep diri merupakan proses yang terus berlanjut di


sepanjang kehidupan manusia. Symonds (dalam Agustiani 2006)
mengatakan bahwa persepsi tentang diri tidak langsung muncul pada
saat kelahiran, tetapi mulai berkembang secara bertahap dengan
munculnya kemampuan perseptif.
Kebudayaan dan sosialisasi mempengaruhi konsep diri dan
perkembangan kepribadiaan seseorang.
02
Aspek-aspek konsep diri dan
pengaruh konsep diri terhadap
perilaku individu
Aspek-aspek konsep diri
Menurut Jalaludin Rakhmat aspek konsep diri terbagi menjadi tiga, yaitu:

a. Aspek Fisik
b. Aspek Psikologis
c. Aspek sosial

Berzonsky mengemukakan bahwa aspek-aspek konsep diri meliputi :

d. Aspek fisik ( physical self)


e. Aspek sosial (social self)
f. Aspek moral (moral self)
g. Aspek psikis (psychological self)

Menurut William H. Fitts aspek-aspek konsep diri individu terbagi menjadi dua dimensi besar, yaitu:

1. Dimensi internal (persepsi mengenai dunia dalam dirinya), yang meliputi :


a. Identity self
b. Judging self
c. Behavioural self
2. Dimensi eksternal (persepsi individu mengenai dirinya dalam berhubungan dengan dunia di
luar dirinya), yang meliputi :

a. fisik (physical self).


b. moral & etik (morality & ethical self).
c. sosial (social self).
d. pribadi (personal self).
e. keluarga (family self).
f. akademik (academic self).

Beberapa uraian dari para ahli di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa aspek-aspek konsep
diri meliputi: aspek fisik, aspek psikologis, aspek sosial, dan aspek akademik.
Pengaruh konsep diri terhadap perilaku individu
b. Kelompok
Suatu kelompok mempunyai norma- c. Pengaruh kelas sosial
norma tertentu yang secara emosional
akan berpengaruh terhadap pembentukan
konsep dirinya Penelitian lain di tahun 1970-an yang dilakukan di
Amerika Seriakat menemukan bahwa pada ras-ras
tertentu terdapat karakteristik konsep diri yang unik
a. Orang lain
antara satu dengan yang lainnya.

Sikap atau respon orang lain terhadap


d. Pengaruh usia
keberadaan seseorang akan
berpengaruh terhadap konsep dirinya.

Perkembangan usia sangat mempengaruhi proses atau


dinamika konsep diri pada individu itu sendiri.
03
Harga Diri
Dan
Komponen Harga Diri
Harga Diri

Stuart dan sundeen ( 1991 )

penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan
sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki
kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.

Buss ( 1973 )

penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit


dan tidak diverbalisasikan.
Lanjutan

Sering kali harga diri (self esteem) dikaitkan dengan rasa percaya diri, yaitu
dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri, yang pada akhirnya membentuk
gambaran diri. Hal ini sejalan dengan pendapat Roger dan Maslow. Mereka
mengatakan bahwa harga diri (self esteem) merupakan aspek yang penting
dalam kepribadian, dimana harga diri (self esteem) adalah evaluasi yang
menyeluruh untuk membentuk gambaran diri (self image).
Lanjutan

Harga diri (self esteem) relatif stabil dalam beberapa bulan dan dapat berubah
terutama jika ada perubahan kejadian dalam hidup, misal lulus ujian, mendapat
pekerjaan atau kehilangan pekerjaan. Harga diri (self esteem) tinggi pada masa
kanak-kanak, menurun saat remaja, dan meningkat lagi saat usia dewasa
sampai pada dewasa akhir kemudian menurun.
Komponen Harga diri
Menurut braden ( 1969 )ada tiga komponen kunci dari harga diri
(self esteem)

1 Harga diri (self esteem) merupakan kebutuhan manusia yang penting yang
sangat vital bagi kelangsungan hidup dan normal, perkembangan yang sehat.

2 Harga diri (self esteem) muncul secara otomatis dari dalam berdasarkan
keyakinan dan kesadaran seseorang.

Harga diri (self esteem) seiring dengan pikiran, perilaku, perasaan dan
3 tindakan seseorang.
04
Ciri - ciri Individu Yang
Mempengaruhi Harga
Diri Tinggi
Usia Bachman dalam Baron Byrne, 1994 menyatakan
bahwa harga diri meningkat pada tahun-tahun antara
masa remaja ke masa dewasa. Rosenberg dalam Dacey
Kenny, 1997 menyatakan bahwa semakin bertambah
usia individu akan mempengaruhi harga diri seseorang.
Tingkatan Harga Diri

Harga Diri Tinggi Harga Diri Sedang Harga Diri Rendah

Individu yang afektif Individu yang memiliki Individu yang diliputi oleh
ekspresif dan cenderung ciri-ciri sama dengan kekhawatiran terhadap
berhasil dalam bidang individu yang memiliki interaksi sosial dan tidak
akademis dan sosial harga diri tinggi, hanya yakin akan keberadaan
dengan rasa percaya diri mereka cenderung mereka
dan kualitas pribadinya membatasi diri terhadap
lingkungan sosial.
Ciri-ciri Orang Yang Mempunyai Harga Diri
Tinggi
Bertindak secara Menerima
01 mandiri 02 tanggung jawab 03 Merasa bangga
dengan prestasinya

Suka dengan
04 tantangan baru
05 Mudah
06 Mampu
mengekspresikan diri menghadapi stres
05
Faktor-Faktor Harga
Diri
Menurut Coopersmith (Anindyajati
& Karima, 2004)
Menurut Michener, DeLamater &
Myers (dalam Anggraeni, 2010)
A. Penerimaan atau penghinaan terhadap
diri.
A. Family experience,
B. Kepemimpinan atau popularitas.
B. Performance feedback, dan
C. Keluarga dan orang tua.
C. Social comparison.
D. Keterbukaan dan kecemasan.
Menurut Frey & Carlock (Anindyajati &
Karima, 2004)

A. Interaksi dengan manusia lain.


B. Sekolah.
C. Pola asuh.
D. Keanggotaan kelompok.
E. Kepercayaan dan nilai yang dianut individu,
F. Kematangan dan herediter.
Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai