Anda di halaman 1dari 34

Kebijakan Alokasi dan Pemanfaatan

Anggaran Dekonsentrasi Tahun 2004


RAPAT ANGGOTA

39
LANDASAN HUKUM

• Undang – Undang Nomor 25 tahun 1992 (pasal 22 s/d


pasal 28) Tentang Perkoperasian;
• Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 Tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian
dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi;
• Peraturan Pemerintah nomor 9 Tahun 1995 Tentang
Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi;
• Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM
Nomor 19/Kep/M/III/2000 Tentang Pedoman
Kelembagaan dan Usaha Koperasi

40
FORUM
PERTEMUAN
ANGGOTA SELAKU
PEMILIK DAN
PENGGUNA
JASA

DISELENGGARAKAN
SECARA DEMOKRATIS

41
KEDUDUKAN RAPAT ANGGOTA

1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan


tertinggi dalam tata kehidupan koperasi;
2) Rapat Anggota dihadiri oleh anggota, pengurus,
pengawas, pengelola, dan penasehat, yang
pelaksanaannya diatur dalam AD/ART;
3) Rapat Anggota wajib dilaksanakan koperasi
sekurang-kurangnya 1(satu) kali dalam satu tahun
buku;
4) Dalam rapat anggota koperasi primer, setiap
anggota mempunyai satu hak suara dan tidak dapat
diwakili.

42
KEWENANGAN RAPAT ANGGOTA

1) Menetapkan kebijaksanaan dalam bentuk Rencana Kerja


Jangka Panjang dan Rencana kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Tahunan koperasi yang
bersangkutan selama kurun waktu lima tahun kedepan dan
memperhatikan hal-hal yang pernah dicapai sebelumnya serta
potensi sumber daya yang dimiliki.
2) Menyusun Rencana Strategis koperasi memuat misi, visi,
strategi, tujuan, sasaran, kiat-kiat dan program kerja yang
realitis dengan mengantisipasi perkembangan koperasi
kedepan dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja
(RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi (RAPBK), yang mencakup aspek organisasi dan
usaha koperasi selama kurun waktu satu tahun.
45
KEWENANGAN RAPAT ANGGOTA

1. Menetapkan Anggaran Dasar (AD ) dan Anggara Rumah


Tangga (ART), dan peraturan khusus koperasi.
2. Merubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan khusus koperasi yang bersangkutan.
3. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan
Pengawas.
4. Meminta, menerima, mengesahkan dan atau menolak
pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas.
5. Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha.
6. Memutuskan penggabungan, peleburan, pembagian, dan
pembubaran koperasi.
7. Apabila dipandang perlu, rapat anggota dapat menetapkan
pembentukan tim verifikasi atas laporan pertanggung jawaban
pengurus dan pengawas yang ditolak oleh rapat anggota.

46
Lanjutan…..

KEWENANGAN RAPAT ANGGOTA

8. Tim verifikasi bertugas meneliti laporan pertanggung jawaban


pengurus dan pengawas dan melaporkan hasil verifikasi
tersebut kepada rapat anggota.
9. Rapat Anggota mempunyai kewenangan untuk mengukuhkan
atau menolak keputusan pengurus dan atau pengawas yang
berkaitan dengan kepentingan anggota koperasi, anggota
pengurus, dan atau anggota pengawas.
10. Rapat Anggota mempunyai kewenangkan menetapkan tata
tertib penyelenggaraan Rapat anggota.

47
JENIS RAPAT ANGGOTA
I. Rapat Anggota Biasa
MEMBAHAS
• Rapat Anggota Pengesahan/Menetapkan Rencana Kerja dan
RAPBK. Termasuk kebijakan umum, usaha dan pelayanan
• RAT (Pengesahan, Penerimaan LPJP Tahunan Pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya, termasuk pengesahan laporan keuangan,
pembagian SHU).
• Rapat Anggota Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian
Pengurus dan Pengawas.
• Rapat Anggota Khusus membahas perubahan AD,
penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

48
Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Membahas:

• Laporan tahunan Pengurus dan Pengawas, mengenai


jalannya organisasi dan usaha koperasi selama satu tahun
buku yang lampau;
• Neraca dan perhitungan laba tugi dari tahun yang lalu yang
harus dimintakan persetujuan Rapat;
• Pembagian SHU Koperasi;
• Penetapan kebijaksanaan umum organisasi manajemen dan
usaha koperasi;
• Pemilihan pengurus dan pengawas koperasi dapat
dilaksanakan dalam RAT
• Masalah lain yang dajukan oleh pengurus, pengawas atau
para anggota

49
Lanjutan....

Waktu Pelaksanaan:

• Rapat anggota tahunan diadakan sekurang-kurangnya 1


(satu) kali setiap tahun;
• untuk koperasi primer selambat­lambatnya 3 (tiga) bulan
setelah tutup tahun buku koperasi yang bersangkutan;
• untuk koperasi sekunder selambat­lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tutup tahun buku koperasi yang bersangkutan;
• Penundaan terhadap pelaksanaan RAT oleh koperasi harus
diberitahukan pada anggota dan pejabat pemberdayaan
dengan alasan yang tepat;

• Dalam hal RAT tidak menerima laporan pertanggungjawaban


pengurus; baik sebagian atau seluruhnya, maka Rapat
Anggota dapat membentuk tim verifikasi dan melaporkan
hasilnya kepada Rapat Anggota tahun berikutnya.
50
Lanjutan....
Tahap Pelaksanaan RAT

a. Persiapan :

1 Menetapkan tanggal, waktu dan tempat rapat anggota;


2 Menyiapkan dan menggandakan bahan-bahan rapat
seperti tatatertib, laporan pertanggung jawaban Pengurus;
3 Menyiapkan undangan dan seluruh bahan rapat
diedarkan kepada anggota, minimal 2(dua) minggu sebelum
pelaksanaan rapat anggota;
4 Apabila dipandang perlu, pengurus dapat membentuk
panitia.

51
b. Tahap Pelaksanaan :
1 Menetapkan pimpinan rapat yang dipilih dari anggota
sekurang- kurangnya sebagai sebagai ketua
sidang dan sekretaris sidang;
2 Rapat anggota diawali dengan pembacaan tatatertib
oleh sekretaris sidang untuk disahkan oleh Rapat anggota;
3 Ketua sidang membacakan notulen hasil keputusan
Rapat Anggota tahun lalu;
4 Penyampaian laporan pertanggung jawaban pengurus
dan pengawas;
5 Ketua membuka forum tanya jawab, usul/saran dan
pertimbangan atas laporan pertanggung jawaban
pengurus;
6 Sekretaris menyusun notulen keputusan Rapat Anggota
Tahunan dan ditanda tangani oleh ketua dalam bentuk Berita
Acara yang memuat : - Waktu/tempat rapat
- Jumlah anggota yang hadir
- Isi pembicaraan
- Keputusan rapat
52
Rapat Anggota Pemilihan, Pengangkatan dan
pemberhentian Pengurus dan Pengawas

 Rapat Anggota pemilihan, pengangkatan, pengurus dan


pengawas dilaksanakan dalam RAT dengan acara tersendiri;
 Rapat Anggota pemilihan, pengangkatan, pengurus dan
pengawas dapat dilaksanakan tersendiri, yaitu dalam hal
adanya kasus pada koperasi;
 Rapat Anggota pemilihan, pengangkatan, pengurus dan
pengawas diharapkan telah selesai dilaksanakan sebelum
masa bakti/masa jabatan berakhir, dan harus dihindari
adanya karateker baik jabatan pengurus maupun pengawas.

53
Rapat Anggota Khusus
membahas antara antara lain

1) pendirian atau pembentukan koperasi oleh para


pendiri atau anggota pendiri dan sekaligus
menetapkan anggaran dasar koperasi;
2) penetapan dan perubahan anggaran dasar,
anggaran rumah tangga dan
peraturan/ketentuan teknis lainnya;
3) Penggabungan, peleburan, dan
pembagian/pemecahan koperasi;
4) Pembubaran koperasi karena telah berakhir
masa berdirinya koperasi dan tidak diajukan
perpanjangan, atas permintaan rapat anggota
atau masalah lain karena tidak mampu
melanjutkan kegiatannya.

54
Rapat Anggota Luar Biasa

a. Membahas:
 Permintaan sejumlah anggota seperti diatur didalam Anggaran
Dasar dan anggaran Rumah Tangga.
 Keadaan dimana Pengurus tidak mampu dan atau tidak bersedia
mengadakan Rapat Anggota Biasa.
 Hal yang sangat penting dan mendesak baik dalam bidang
organisasi maupun usaha yang harus segera diputuskan oleh RA
tanpa harus menunggu RAT.
 Keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang
wewenangnya ada pada rapat anggota.

55
Lanjutan....

b. Keadaan Darurat atau Luar Biasa:


 Apabila keadaan negara dalam bahaya atau karena peraturan atau
ketentuan pemerintah seperti masa kampanye pemilu, pengurus
tidak mungkin mengadakan rapat anggota seperti biasa;
 Apabila kehadiran anggota pada rapat anggota biasa dan rapat
anggota khusus tidak mencapai qourum, setelah diadakan
penundaan dan diundang kembali;
 Biaya untuk mengadakan rapat anggota tidak mungkin dipikul atau
sangat memberatkan koperasi dan atau untuk menyelamatkan
koperasi;
 Keadaan darurat atau bahaya lainnya seperti bencana alam,
perampokan, tidak lagi memiliki pengurus lengkap dan pengawas
dan lain- lain untuk menyelamatkan koperasi. 56
Lanjutan....

c. Dilakukannya Rapat Anggota Luar Biasa:


• Untuk koperasi primer dilaksanakan atas permintaan sebagian
besar pengurus atau atas permintaan sekurang-kurangnya
10% dari jumlah anggota koperasi, sedangkan untuk koperasi
sekunder, sekurang-kurangnya atas permintaan 50% dari
jumlah anggotanya;
• Permintaan penyelenggaraan Rapat Anggota Luar Biasa
disampaikan secara tertulis kepada pengurus dengan
tembusan kepada pejabat, baik secara sendiri-sendiri atau
dengan cara menunjuk salah seorang wakil anggota.
• Setelah 1 (satu) bulan pengurus tidak melaksanakan rapat
tanpa alasan yang dapat diterima, maka anggota dan
pengurus yang meminta rapat dapat membentuk panitia untuk
menyelenggarakan Rapat tersendiri atas biaya koperasi;

57
SYARAT-SYARAT RAPAT ANGGOTA
Persyaratan minimal yang harus dipenuhi :

1. Adanya acara rapat yang konkrit/permasalahan yang perlu dibahas


dan membutuhkan keputusan rapat anggota.
2. Tersedianya biaya yang memadai sesuai dengan keperluan.
3. Tersedianya tempat/ruangan yang memadai untuk menampung
para anggota.
4. Adanya undangan dan bahan-bahan yang akan dibahas serta tata
tertib yang telah disampaikan tertulis kepada para anggotanya
minimal 14 hari (empat belas) hari sebelum tanggal
penyelenggaraan.

58
Lanjutan....

5. Terjaminnya keamanan dan kelancaran jalannya rapat anggota.


6. Tercapainya partisipasi aktif dari para anggotanya.
7. Memenuhi persyaratan quorum rapat anggota.
8. Adanya pimpinan rapat yang memimpin jalannya rapat.
9. Adanya daftar hadir, notulen dan berita acara rapat.
10. Anggota yang hadir adalah mereka yang terdaftar dalam buku
daftar anggota koperasi.
11. Keputusan rapat anggota bersifat mengikat.

59
TATA TERTIB RAPAT ANGGOTA
Tata tertib Rapat Anggota merupakan pedoman peraturan
rapat anggota sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah tangga Masing-masing Koperasi yang disahkan
dalam rapat anggota, minimal memuat materi:
Nama/jenis rapat anggota, waktu dan tempat;
1. Dasar penyelenggaraan rapat anggota;
2. Maksud dan tujuan serta acara rapat anggota;
3. Hak dan kewajiban peserta rapat;
4. Pimpinan rapat;
5. Sifatnya rapat;
6. Sifat dan cara-cara pengambilan keputusan rapat
anggota;
7. Syarat-syarat sah rapat anggota;
8. Dan lain-lain.

60
Rapat Anggota koperasi Sekunder harus
diperhatikan hal -hal sebagai berikut ;

 Rapat Anggota koperasi sekunder harus dihadiri oleh wakil-wakil


yang telah mendapat mandat dari koperasi yang menjadi
anggotanya;
 Rapat Anggota Koperasi Sekunder dapat diselenggarakan tanpa
menunggu pelaksanaan Rapat Anggota Koperasi yang menjadi
anggotanya;
 Bagi anggota koperasi sekunder yang menghadiri rapat anggota
tapi belum melakukan Rapat Anggota di koperasinya sendiri tidak
diberikan hak suara hanya diberikan hak bicara

61
FAKTOR PENGHAMBAT RAPAT ANGGOTA

1. Masih lemahnya fungsi, peran dan keikutsertaan anggota dalam


rapat anggota ;

2. Masih terbatasnya pengetahuan perkoperasian dari para pengelola


dan anggota koperasi ;

3. Masih minimnya pemahaman dan pengetahuan terhadap nilai-nilai


dasar, prinsip-prinsip koperasi akan hak dan kewajiban dari para
anggota, pengurus maupun pengawas koperasi;

4. Masih banyaknya para anggota, pengurus maupun pengawas yang


belum memahami arti pentingnya rapat anggota bagi badan usaha
koperasi;

5. Pengaruh dan latar belakang pendirian/pembentukan koperasi,


dimana sebagian orang Yang masuk menjadi anggota koperasi
bukan atas kesadaran dan adanya kepentingan bersama yang
harus diperjuangkan melalui koperasi, tetapi disebabkan pengaruh
para pendiri, pengurus, dari pimpinan dan atau tokoh mereka;
62
Lanjutan....

6 Sebagian koperasi belum memiliki peraturan pelaksanaan


operasional (belum memiliki Anggaran Rumah Tangga, tidak
memiliki sanksi yang jelas bila pengurus tidak melaksanakan rapat
anggota terutama RAT dan RA-RK dan RAPBK );

7 Sebagian koperasi belum paham jenis-jenis Rapat anggota yang


harus dilaksanan oleh koperasi;

8 Sebagian koperasi belum paham cara membuat laporan keuangan


secara benar dan sesuai dengan PSAK 27/98;

9 Sebagian koperasi belum paham bagaimana tatacara pembuatan


laporan pertanggungan jawaban pengurus secara benar sebagai
pertanggungan jawaban dalam RAT;

63
QUORUM SAHNYA RAPAT ANGGOTA

1) Rapat anggota sah dan dapat dilaksanakan apabila jumlah anggota


yang hadir telah mencapai jumlah minimal atau menurut ketentuan
AD atau ART koperasi yang bersangkutan.

2) Secara umum quorum rapat anggota adalah jumlah anggota yang


menghadiri rapat lebih seperdua atau > 50 % dari jumlah anggota
koperasi yang terdaftar dalam buku daftar anggota.

3) Cara perhitungan quorum rapat anggota juga ditentukan oleh


sistem penyelenggaraan rapat anggota yang ditentukan oleh
masing-masing koperasi, seperti sistem langsung, sistem kelompok
atau perwakilan dan keadaan darurat.

64
Lanjutan....

1) Rapat Anggota Biasa :

a. RA-RK dan RAPBK , RAT, RA Pemilihan, pengangkatan


dan pemberhentian pengurus:

 Dihadiri 50% lebih dari jumlah anggota yang terdaftar


didalam Buku Daftar Anggota ( dalam keadaan
normal/jumlah anggotanya kurang dari 500 orang)
 Bila jumlah anggota yang yang terdaftar dibuku anggota,
lebih dari 500 orang pelaksanaan Rapat Anggota didahului
dengan Rapat anggota Kelompok/perwakilan;
 Cara perhitungan qourum Rapat anggota diatur dalam
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga masing-masing
koperasi

65
Lanjutan....
b. Untuk rapat anggota khusus perubahan AD dan ART atau merjer,
ditetapkan jumlah anggota yang hadir 2/3 dari jumlah anggota
yang terdaftar dalam buku daftar anggota.

Apabila tidak mencapai quorum dan setelah ditunda untuk


pertama dan kedua kalinya, maka rapat dapat dilangsungkan bila
dihadiri oleh lebih dari 1/3 dan atau 25 % dari jumlah anggota yang
terdaftar dalam buku daftar anggota. Ketentuan ini diberlakukan
juga bila situasi keamanan tidak memungkinkan untuk rapat
anggota dilaksanakan secara normal;

2) Rapat anggota Luar biasa:

Mencapai quorum apabila dihadiri oleh 1/3 dari jumlah anggota


yang terdaftar di buku Daftar Anggota;

66
KEPUTUSAN RAPAT ANGGOTA

1) Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawah untuk


mencapai mufakat.
2) Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka
pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai
hak satu suara.
4) Hak suara dalam Koperasi Sekunder diatur dalam Anggaran Dasar
dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha
koperasi-anggota secara berimbang.

67
PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA

1) Sesuai dengan UU Nomor 25 tahun 1992 pasal 26:


 Pelaksanaan rapat anggota sekurang-kurangnya setahun sekali
untuk mengesahkan pertanggung jawaban pengurus;

 Dengan pengertian, bahwa pelaksanaan RAT dan RA penetapan RK


dan RAPBK serta rapat khusus dapat dilaksanakan secara bersamaan
pada hari/tanggal dan tempat yang sama dengan acara yang
terpisah dan tidak digabung.

68
Lanjutan....

2) Terhadap koperasi yang telah mampu, maka rapat anggota dapat


dilaksanakan 2 kali setahun, yaitu :

• Rapat anggota tahunan diharapkan telah selesai dilaksanakan paling


lambat sebelum bulan Maret bagi koperasi tingkat primer dan bulan
Juni bagi koperasi tingkat sekunder, dengan catatan pelaksanaan
rapat rencana kerja dan rapat anggaran pendapatan belanja koperasi
dilaksanakan secara terpisah;
• Rapat penetapan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
belanja koperasi dilaksanakan selambat-lambatnya 15 hari bagi
koperasi primer dan 7 hari bagi bagi koperasi sekunder sebelum
rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi
tersebut dilaksanakan pada tahun berjalan, dan akan lebih baik jika
ke dua tingkat koperasi tersebut dapat melaksanakan rapat rencana
kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi 3 bulan
sebelumnya;
• Rapat anggota lainnya seperti pemilihan, pengangkatan dan
pemberhentian pengurus dan pengawas, diharapkan telah dapat
dilaksanakan sebelum masa jabatannya berakhir dan harus dihindari
adanya caretaker;
69
CARA PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA

– Cara penyelenggaraan rapat anggota yang dilaksanakan secara


bersamaan pada hari, tanggal dan tempat yang sama (seperti
pelaksanaan rapat anggota tahunan, rapat anggota tentang rencana
kerja dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi),
penyelenggaraannya tidak boleh disatukan, tetapi harus dilaksanakan
secara sendiri -sendiri termasuk daftar hadir, acara, tata tertib, berita
acara, dan notulen masing - masing dibuat secara terpisah;

70
Lanjutan....

– Cara penyelenggaraan rapat anggota biasa atau rapat anggota khusus


yang tidak mencapai quorum pada hari, tanggal yang telah ditetapkan.
Maka untuk penyelenggaraan selanjutnya ditunda minimal 7 hari dan
membuat undangan pemanggilan ke dua. Apabila pada hari, tanggal,
waktu dan tempat yang telah ditetapkan, kehadiran anggota juga tidak
mencapai quorum, maka rapat anggota ditunda hingga 1 atau 2 jam,
dan jika tidak mencapai quorum maka rapat anggota dibuka dan
dinyatakan keadaan darurat atau kejadian luar biasa. Maka
penyelenggaraan rapat anggota tersebut dilaksanakan dengan rapat
anggota luar biasa dengan syarat quorum dan pengambilan keputusan
memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam AD dan ART,
misalnya dihadiri oleh lebih 1/3 dari jumlah anggota dan keputusan
syah bila disetujui oleh 2/3 jumlah anggota yang hadir;

71
Lanjutan....

– Cara pelaksanaan rapat anggota dengan sistem tertulis, yaitu


pengurus menyusun materi dan bahan rapat secara lengkap,
jelas dan dapat dimengerti oleh seluruh anggota dan lembaran
tanggapan serta persetujuan yang dikehendaki dikirim kepada
seluruh anggota dengan memakai tanda terima langsung atau
melalui kelompok, dengan ketentuan :

1 Kepada para anggota diberi waktu 14 hari sejak bahan


tersebut diterima untuk memberikan jawaban dari
perseorangan atau kelompok dengan menyertakan jawaban
masing (2).masing anggota atau keputusan rapat anggota
kelompok yang disertai daftar hadir yang ditandatangani oleh
masing-masing anggota atau kelompok;
2. Pengurus bersama pengawas menunjuk beberapa wakil
anggota atau ketua kelompok untuk meneliti, membuat berita
acara dan menyusun hasil tanggapan anggota atau kelompok
dan membuat kesimpulan;

72
Lanjutan....

3 Untuk rapat anggota kelompok harus mencapai quorum dan


disertai daftar hadir pada jawaban tertulis tersebut;

4 Keputusan atau kesimpulan yang dibuat oleh panitia syah


dan mengikat bila jawaban yang masuk dari jumlah anggota
yang mencapai quorum dan kesimpulan atau keputusan
syah diterima oleh jumlah anggota menurut ketentuan dalam
AD dan ART, misalnya anggota yang memberitanggapan
lebih 1/2 dan disetujui 2/3 dari anggota yang memasukan
jawaban;

5 Kemudian hasil kesimpulan atau keputusan rapat anggota


tersebut ditandatangani oleh seluruh anggota panitia,
pengurus dan pengawas dan disampaikan kepada seluruh
anggota dalam waktu paling lambat 7 hari setelah panitia
menyelesaikan tugasnya.

73
SANKSI

 Dikenakan teguran dan peringatan secara tertulis baik dari


anggota maupun pejabat pembina atas kelalaian terhadap
pelaksanaan Rapat anggota yang dilakukan oleh Pengurus;

 Ditariknya bantuan dan fasilitas oleh pemerintah;

 Dibubarkan oleh Pejabat apabila tidak melaksanakan RAT 2


(dua) tahun berturut-turut dan tidak melaksanakan kegiatan
usahanya secara nyata.

74

Anda mungkin juga menyukai