Anda di halaman 1dari 75

YAKIN USAHA SAMPAI

Definisi Materi

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki


massa dan menempati ruang
KI/KD

IPK

Materi

Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Perubahan Fisika

Perubahan yang tidak


menghasilkan materi baru
KI/KD
Perubahan wujud
Pelarutan

IPK

Materi

Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Perubahan Kimia

KI/KD Perubahan yang menghasikan


materi baru

IPK

Materi

Latihan
Soal Apel Kembang Api
YAKIN USAHA SAMPAI

Reaksi Kimia

KI/KD Perubahan
Perubahan Warna
Suhu

IPK
Ciri- ciri

Materi

Pembentukan Endapan Pembentukan Gas


Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Materi
Materi

KI/KD
Zat Tunggal Campuran

IPK
Unsur Senyawa Homogen

Materi
Logam Nonlogam Koloid

Latihan
Soal Metaloid
YAKIN USAHA SAMPAI

Materi

Zat Tunggal Terdiri dari satu jenis


materi
KI/KD

• Zat yang paling • Gabungan unsur


IPK sederhana yang saling
• Oksigen (O), berikatan kimia
Hidrogen (H) • Air (H2O), Cuka
Materi (CH3COOH)

Latihan
Soal
Unsur Senyawa
YAKIN USAHA SAMPAI

Partikel Senyawa

KI/KD

IPK

Materi
b) Karbon
dioksida c) Garam
a) Air (H2O) dapur (NaCl)
Latihan
Soal
(CO2)
YAKIN USAHA SAMPAI

Partikel Unsur

KI/KD

IPK

(a) Helium (Gas mulia)


Materi (c)
Molekul Oksigen dan Unsur
Nonlogam lainnya
Latihan
Soal (b) Atom Logam
YAKIN USAHA SAMPAI

Materi
Terdiri dari dua jenis/ lebih
Campuran materi
KI/KD Larutan
Campuran homogen yang tidak dapat
dibedakan lagi antara pelarut dan zat
IPK terlarut
Suspensi
Campuran heterogen yang antar zatnya
Materi
dapat dibedakan tanpa mikroskop ultra
Koloid
Latihan
Soal Campuran yang keadaannya antara larutan
dan suspensi
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran
1.Penyaringan

KI/KD
Pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel zat-
zat penyusun campuran
IPK

Materi

Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran
Prinsip pemisahan campuran dengan cara penyaringan dapat
KI/KD digunakan untuk menjernihkan air kotor

IPK

Materi

Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran
2. Destilasi

KI/KD Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan


titik didih

IPK

Materi

Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran
Prinsip pemisahan campuran dengan cara destilasi dapat digunakan untuk
mengubah air laut menjadi air tawar

KI/KD

IPK

Materi

Latihan
Soal
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran

3. kristalisasi

KI/KD

Pemisahan secara kristalisasi dilakukan untuk memisahan zat


IPK padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya.

Materi

Latihan Prinsip kristalisasi digunakan pada


Soal pembuatan garam
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran
4. sublimasi

KI/KD
Pemisahan campuran dengan sublimasi dilakukan jika zat yang
dapat menyublim tercampur dengan zat lain yang tidak dapat
IPK menyublim

Materi

Di laboratorium, pemisahan dengan cara sublimasi


Latihan dapat dilakukan seperti pada pemisahan iodin yang
Soal terkotori pasir.
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran

KI/KD

IPK

Materi

Latihan
Soal

Gambar 4.8
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran
5. kromatografi

KI/KD
Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang
IPK bercampur pada medium tertentu.

Materi
Dalam kehidupan sehari-hari pemisahan secara
kromatografi dapat kita temui pada rembesan air pada
Latihan
Soal dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak
tertentu.
YAKIN USAHA SAMPAI

Pemisahan Campuran

Tinta hitam merupakan campuran beberapa warna. Kita


KI/KD dapat memisahkan campuran warna tersebut dengan cara
kromatografi. Pemisahan warna tinta dapat dilakukan
seperti pada Gambar
IPK

Materi

Latihan
Soal
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.

Kata atom berasal dari bahasa yunani “Atomos”

Tidak dapat dibagi bagi

Leucippus dan
democritus mengatakan
“bahwa atom adalah
bagian terkecil dari
materi yang tidak dapat
dibagi lagi”
Perkembangan Teori Atom M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.

Teori Atom Dalton

John Dalton, seorang ahli kimia bangsa Inggris,


pada tahun 1808 mengemukakan gagasannya
tentang atom sebagai partikel penyusun materi.
Gagasannya adalah sebagai berikut.
 Atom merupakan partikel-partikel terkecil yang
terdapat dalam zat.
 Atom tak dapat diuraikan dan tak dapat diubah
jadi atom lain.
 Atom suatu unsur berbeda dengan atom unsur
lain.
 Atom suatu unsur tertentu mempunyai sifat
yang sama.
 Selama reaksi berlangsung, atom hanya
mengalami perubahan susunannya.

Model atom Dalton,


seperti bola pejal
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Model Atom Thomson

 Model atom Thomson adalah model


atom yang menggambarkan
kedudukan partikel-partikel
subatom di dalam atom.
 Atom terdiri atas partikel positif
menyerupai bola kecil yang masih
tidak berongga dan mengandung
sejumlah elektron yang tersebar di
dalam bola tersebut(menyerupai roti
kismis).
 Atom yang netral jumlah muatan
positif sama dengan jumlah muatan
negatif.

Model atom Thomson


seperti roti kismis
.
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Model Atom Rutherford
 Ernest Rutherford pada tahun 1911 melakukan eksperimen penembakan
sinar a terhadap sasaran sebuah lempeng emas yang amat tipis.
 Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian kecil sinar a dipantulkan dan
dibelokkan, serta sebagian besar diteruskan. Berdasarkan eksperimen
yang dilakukan itu, Rutherford mengemukakan teori atom, yang dikenal
dengan teori atom Rutherford, sebagai berikut.
 Atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan berada pada
pusat atom.
 Pada inti terpusatkan massa dan muatan positif, sedangkan
elektron bermuatan negatif dan bergerak mengelilingi inti, seperti
halnya planet-planet mengitari matahari.

Model atom Rutherford seperti tata surya


M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Model Atom Niels Bohr
Rutherford yang tidak dapat memberi penjelasan mengapa elektron tetap
pada lintasannya, dapat dijawab oleh muridnya yang bernama Niels Bohr
pada tahun 1923. Bohr menyempurnakan model atom Rutherford sebagai
berikut.
1. Elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasan tertentu.
2. Elektron bergerak tanpa menyerap atau melepaskan energi.
3. Setiap lintasan elektron mempunyai tingkat energi tertentu.
4. Tingkat energi elektron pada lintasan yang paling dekat ke inti adalah yang
terkecil. Energi yang paling besar adalah tingkat energi yang paling luar.
5. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Jika
perpindahan terjadi dari kulit yang lebih dalam ke kulit yang lebih luar,
maka akan terjadi penyerapan energi. Akan tetapi, jika perpindahan terjadi
dari kulit yang lebih luar ke kulit yang lebih dalam, atom akan memancarkan
energi. Elektron
Lapisan
Inti

Kulit
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.

Model Atom Modern

Teori mekanika kuantum :


Posisi atau lokasi suatu elektron tidak dapat ditentukan secara
pasti. Hal yang dapat dipastikan hanyalah kebolehjadian me-
nemukan elektron pada jarak tertentu dari inti. Daerah dengan
kemungkinan terbesar menemukan keberadaan elektron itu
disebut orbital.

oleh Erwin Schrodinger


M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Struktur Atom

Partikel-partikel penyusun atom


M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.

STRUKTUR ATOM
• Elektron (-1e0) : J.J. Thomson

Pembelokan sinar katode oleh medan listrik

• Proton (+1p1) : Eugene Goldstein


Anode
Sinar Terusan
(+) Sinar Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif 
Katode
Katode
(-)

tegangan tinggi

• Neutron (0n1) : James Chadwick


27
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Nomor Atom

Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom atau nomor
proton. Jumlah proton merupakan cirri khas dari suatu unsur

RUMUS :

Nomor atom = Jumlah proton = Jumlah elektron

Contoh :
Hidrogen memiliki nomor atom = 1, semua atom hydrogen memiliki 1 proton
Helium memiliki nomor atom = 2, semua atom helium memiliki 2 proton
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Nomor massa

Hasil penjumlahan proton dengan neutron dalam suatu


atom disebut nomor massa.

RUMUS :

Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron

Contoh :

massa atom karbon adalah 12, 01 sma ( biasa dibulatkan menjadi 12 sma )
massa atom klorin adalah 35,5 sma (tidak dibulatkan ).
Massa atom unsure – unsure dapat kamu lihat dalam system periodic unsur.
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Notasi Komposisi Atom
Jumlah proton, electron, dan neutron dalam sebuah atom
dinyatakan dengan lambang ( notasi ) sebagai berikut
RUMUS :

A
X Z
Na
23
11
dibaca Na sebelas – dua puluh tiga atau Na-sebelas dua tiga

X = lambang atom = lambang unsur

Z = nomor atom = jumlah proton = jumlah electron


= P = e

A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron


= p + n
M.CHAIRUL ILHAM, S.Pd.
Konfigurasi Elektron

Susunan elektron-elektron dalam lintasan atau tingkat energi disebut


konfigurasi elektron. Jumlah elektron maksimum yang dapat mengisi
setiap kulit elektron atau lintasan sesuai rumus:
n = nomor kulit/lintasan elektron

Atom tersusun atas Jumlah elektron maksimum pada tiap lintasan atau
inti dan kulit­kulit. kulit
PENGERTIAN
ZAT ADIKTIF :
Zat – zat yang apabila di konsumsi dapat
menyebabkan ketergantungan (adiksi) atau
ingin mengunakan terus menerus
ZAT ADIKTIF

NARKOTIKA PSIKOTROPIKA ZAT LAINNYA

Obat atau zat yang Zat atau obat alamiah /


sintetis (bukan narkotika), Selain narkotika
berasal dari tanaman berkhasiat psikoaktif dan psikotropika
melalui pengaruh pada terdapat obat lain
susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan
yang berpengaruh
khas pada aktivitas terhadap kerja
mental dan perilaku sistem saraf pusat
NARKOTIKA

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari


tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun
semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan

NARKOTIKA NARKOTIKA NARKOTIKA


GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III

Kokain Morfin Kodein


Opium Metadon Etil Morfina
Heroin/Putaw Fentanil
Ganja Petidin
NARKOTIKA
GOLONGAN I Cannabis sativa
Narkotika hanya MARIYUANA
digunakan untuk
GANJA Daun, bunga,
tujuan ilmu
biji, ranting
pengetahuan dan
tidak digunakan
dalam terapi

Getah buah :
Papaver sommiverum

KOKAIN OPIUM (Candu, morfin,


putaw, heroin, kodein)

Daun :
Erythroxylum coca
HEROIN
Koka
Kokain memiliki sifat
KOKAIN anastesik (pembius) dan
merangsang jaringan otak
sentral..
Daun :
Erythroxylum coca
RUMUS KIMIA
Koka
C17H21NO4

TANAMANNYA HASIL JADINYA


OPIUM Fungsinya
menghilangkan
rasa sakit, cemas
Getah buah : merasa santai.
Papaver sommiverum

(Candu, morfin,
putaw/heroin, kodein)

TANAMANNYA HASIL JADINYA


OPIUM

• Buah opium yang


dilukai dengan pisau
sadap akan
mengeluarkan getah
kental berwarna putih.
Setelah kering dan
berubah warna menjadi
cokelat, getah ini
dipungut dan
dipasarkan sebagai
opium mentah.
Opium mentah ini bisa diproses
secara sederhana hingga menjadi
candu siap konsumsi. Kalau getah
ini diekstrak lagi, akan dihasilkan
morfin. Morfin yang diekstrak lebih
lanjut akan menghasilkan heroin.
Limbah ekstrasi ini kalau diolah lagi
akan menjadi narkotik murah seperti
"sabu".
HEROIN

Senyawa hasil sintesis


morfin. Heroin disebut juga
dengan Putaw. Fungsinya
sebagai obat bius dalam
bidangkesehatan

C21H23NO5

Rumus Kimia HASIL JADINYA


Ganja biasanya
GANJA dicampur dengan
Cannabis sativa
MARIYUANA tembakau untuk rokok
atau dibakar langsung
Daun, bunga,
sebagai rokok lalu
biji, ranting
dihisap

TANAMANNYA HASIL JADINYA


GANJA OPIUM KOKAIN HEROIN

Dipakai dalam
bentuk : Dipakai dalam Dipakai dalam
bentuk : bentuk :
lintingan rokok
Serbuk Serbuk, oral, cairan
Dipakai dalam
Gejala pemakaian : bentuk :
Gejala pemakaian :
gembira, gembira, Gejala pemakaian :
Serbuk, cair, pil
tertawa tanpa tertawa suka bicara, Gejala pemakaian :
sebab, santai, berlebihan, gembira kulit yang terasa
nambah nafsu bicara berlebihan dan hangat dan mulut
makan, lemah, sendiri ,cenderu gaduh, gelisah, yang kering.
bicara sendiri Kadangkala, reaksi
ng berbuat detak jantung awal juga termasuk
mengantuk, kerusuhan, meningkat, muntah atau rasa
menguap, susah mual, susah bab, demam, nyeri gatal yang luar biasa.
tidur, pupil mengecil, perut, mual dan
pengendalian nafas berat muntah.
diri kurang.
GANJA OPIUM KOKAIN HEROIN

Gejala putus
pemakaian :
Gejala putus
sering menguap,
Gejala putus Gejala putus
pemakaian : sukar pemakaian :
kepala berat, mata Gelisah, sukar tidur, pemakaian :
tidur, hiperaktif,
hilang nafsu
basah, hidung gemetar, muntah, kegelisahan,
berair, hilang berkeringat, denyut
makan nafsu makan, nadi cepat pegal-pegal
lekas lelah, dan sakit
Gejala OD
Gejala OD menggigil, dan tulang, diare,
pemakaian :
pemakaian : kejang Gelisah, muntah-
Ketakutan, daya pengendalian diri
pikir turun, Gejala OD turun, mengguman muntah dan
denyut nadi tak pemakaian : tak jelas, ketidaknyama
Tertawa tak wajar, sempoyongan, suka
teratur, dan
kulit lembab, bertengkat, turun nan yang luar
gangguan jiwa napas pendek, kesadaran, pingsan bia
dan tersengal
NARKOTIKA
GOLONGAN II
Narkotika untuk
pengobatan yang
digunakan sebagai PETIDIN
pilihan terakhir dan
dapat digunakan
dalam terapi serta
tujuan IPTEK FENTANIL C 15 H 21 N O 2

MORFIN METADON

C21H27NO 

C22H28N2O 

C₁₇H₁₉NO₃
MORFIN

Morfin berasal dari ekstrak


candu. Morfin berupa bentuk
serbuk, cair dan tablet. Morfin
dapat menghilangkan rasa sakit
atau menghilangkan rasa nyeri C₁₇H₁₉NO₃

yang parah misalnya pada RUMUS KIMIA


penderita kanker.

Morfin Cair Morfin Tablet


METADON

Metadon digunakan sebagai


penghilang rasa nyeri
(analgetik) misalnya penyakit
kanker atau setelah operasi
dan untuk merawat kecanduan
C21H27NO 
dari pengguna golongan opiod
RUMUS KIMIA
seperti Heroin, morfin dan
kodein

Metadon Cair Metadon


FENTANIL

Narkotika sistesis
yang sering
digunakan untuk C22H28N2O 
anastesi umum
(meredakan rasa RUMUS KIMIA
sakit)

Fentanil Fentanil
PETIDIN

Efeknya seperti morfin dan banyak


digunakan untuk persalinan ibu hamil.
Obat ini termasuk analgesik
(penghilang nyeri ) sedang hingga C 15 H 21 N O 2
berat. Petidin disebut juga maperidina
atau demoral RUMUS KIMIA

Petidin injeksi Petidin sirup Petidin tablet


MORFIN METADON FENTANIL PETIDIN

Efek Samping dan
Efek Samping dan Bahaya Petidin:
Bahaya Morfin : Efek Samping dan
Bahaya Metadon : Efek Samping dan
Rasa ngantuk
Bahaya Fentanil :
Mengantuk Lelah atau lemas
Gatal Perubahan emosi Sesak napas
Sakit kepala
Berkeringat Gangguan Kebingungan
Irama jantung
Ruam dan kulit penglihatan Hipotensi
melambat
kemerahan Rasa cemas
Gangguan tidur  Otot kaku
Pusing dan sakit Kejang
Sakit kepala Pusing
kepala Depresi
Sakit maag Gangguan
Mual dan muntah Kram perut
Pernapasanlambat panglihatan
Sulit buang air kecil Sindrom serotonin
Mual dan muntah
Gangguan tidur Sering berkeringat Halusinasi
Gatal
Mulut terasa kering sulit buang air Pusing
Berkeringat
Perubahan suasana kecil Mual atau muntah
Tekanan darah tinggi
hati Mual dan muntah Ketergantungan
MORFIN METADON FENTANIL PETIDIN

Efek Samping Efek Samping Efek Samping


Semakin Semakin Semakin
Memburuk : Memburuk : Memburuk :
Efek Samping
Semakin
Halusinasi Gejala alergi
Hilang kesadaran Penurunan Memburuk :
Sulit bernapas
Sesak napas Nyeri dada pernapasan,
Kejang
Halusinasi Sindrom Depresi
demam seretenin,
tekanan darah
fungsi
otot kaku
Hipotensi rendah,  sirkular,
ortostatik kecanduan, henti napas
Ketergantungan atau koma.. syok
overdosis.
Kejang. henti jantung
NARKOTIKA
GOLONGAN III
Narkotika untuk
pengobatan dan
KODEIN
dapat digunakan
dalam terapi serta
tujuan IPTEK Hail sintesis dari morfin, berbentuk
serbuk atau tablet. Zat ini sering
digunakan untuk antibatuk dan
analgesik lemah. Kodein dapat
menimbulkan ketergantungan fisik
dan psikis
Etil Morfina

Etil morfina dalah


senyawa semi
sintesis dari morfin
sifatnya serupa
dengan kodein dan
digunakan sebgai
obat batuk
PSIKOTROPIKA

Zat atau obat alamiah / sintetis


(bukan narkotika), berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh pada susunan syaraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku
PSIKOTROPIKA

GOLONGAN II GOLONGAN III


GOLONGAN I GOLONGAN IV

Tujuan iptek & Obat, terapi dan


Tujuan iptek  Obat, terapi dan
untuk terapi  Tujuan iptek 
potensi kuat Tujuan iptek 
potensi kuat potensi sedang
mengakibatkan potensi ringan
mengakibatkan dalam
sindrom mengakibatkan
sindrom mengakibatkan
ketergantungan sindrom
ketergantungan sindrom
ketergantungan
ketergantungan
Contoh :
Ekstasi Contoh : Contoh : Contoh :
(MDM) Ampetamin Amarbarbitol Barbital
Meskalina Metamfetamin Pentobarbital Fenobarbitol
Psilosia Fenisiklidin Flunitrazepam Klorazepam
LSD Ritalin Katina Nitrazepam
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I

CONTOH : C11H15NO2 

Ekstasi/MDMA Ekstasi Tablet


RUMUS KIMIA
Turunan dari amfetamin. Berbentuk serbuk
berwarna putih atau kekuningan. Ekstasi
biasanya dibuat tablet berbagai macam
bentuk. Dampak penggunaannya membuat
rasa gembira, banyak bicara, tidak mudah
lelah, jantung berdebar, tekanan darah
menurun dan halusinasi
LSD Tablet
LSD (Lyseric Acid Dietylamide)

Berasal dari jamu ergot. Berbentuk tablet.


Dampaknya membuat ganguan pemikiran,
ketergantungan dan halusinasi. Membuat C20H25N3O 
otot-otot yang tegang menjadi rileks RUMUS KIMIA
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN I

CONTOH :

Psilosibina dan Psilosina Jamur


C12H17N2O4P
Berasal dari jamur yang di meksiko dan RUMUS KIMIA
di Indonesia ditemukan di kotoran sapi.
Dampaknya membuat ilusi, halusinasi
C 11 H 17 N O 3
dan ketergantungan fisik dan psikis

Meskalina (Peyot)

Berasal dari jenis tanaman katkus di


Amerika Serikat. Dampaknya membuat Katkus
ilusi halusinasi dan ketergantungan fisik
dan psikis
C 11 H 17 N O 3
RUMUS KIMIA
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN II

CONTOH :

Amfetamin

• Fungsinya mengobati gangguan hiperaktif karena kurang


perhatian.
• Hasil sintesisnya berupa ekstasi dan sabu
• Efek Samping : siaga, percaya diri, gembira berlebihan,
banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan,
berdebar-debar, tensi menurun, napas cepat.

Amfetamin
C9H13N 
RUMUS KIMIA
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN II

CONTOH :
Metamfetamin
(Sabu-Sabu)
C10H15N
• Fungsinya untuk mengobati gangguan
RUMUS KIMIA
hiperaktif pada anak-anak, yang
ditandai dengan gejala perilaku
hiperaktif dan impulsif, mudah
terganggu, serta sulit berkonsentrasi.
Mengatasi gangguan tidur di mana
penderitanya akan merasakan kantuk
yang berlebihan di siang hari
• Efek Samping : Pusing. Sakit kepala.
Sembelit. Mual. Diare. Penurunan Sabu -Sabu
berat badan. Mulut kering. Sulit tidur.
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN III

CONTOH :

Pentobarbitol
C11H18N2O3
• Fungsinya untuk mengobati
RUMUS KIMIA
insomnia. Pentobarbital juga
digunakan sebagai pengobatan
darurat untuk kejang, dan
menyebabkan Anda untuk tertidur
saat operasi.
• Efek Samping : kebingungan,
halusinasi, napas lemah, denyut nadi
lemah, perasaan seperti Anda akan Pentobarbitol
pingsan
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN III

CONTOH :

Flunitrazepam
C16H12FN3O3
• Fungsinya untuk mengobati keluhan
RUMUS KIMIA
tidur dan dalam frekuensi yang jarang
sebagai obat bius. 
• Efek Samping : merasa gembira,
gelisah, halusinasi, Mengantuk pada
siang hari, Masalah pada
penglihatan,Pusing, Sakit kepala,
Tekanan darah menurun, Otot lesu
Flunitrazepam
PSIKOTROPIKA
GOLONGAN IV

Obat Obatan psikotropika gol IV dibagi menjadi :


1. Stimulan (Bekerja lebih Semangat)
Gol obat-obatan untuk memberi rangsangan ke otak
Efek : Percaya diri, merasa segar, agresif, susah tidur, hiperaktif,
denyut jantung cepat
contoh : Amfetamin, Metamfetamin (Sabu-sabu), kokain, ekstasi.

2. Depresan (Penenang)
Gol obat – obatan yang menekan aktifitas saraf pusat
Efek : Tenang, mengantuk, tidak sadarkan diri, susah merespon.
Contoh : Morfin, Barbiburat, Putaw, diazepam, nitrazepam.

3. Halusinogen (Halusinasi)
Gol obat – obatan yang menimbulkan halusinasi
Efek : Halusinasi, Mata merah, agresif, cemas, panik, denyut jantung
cepat
Contoh : Ganja (Mariyuana), LSD
ZAT LAINNYA

INHALAN

Inhalan merupakan larutan yang bahannya mudah


menguap dan baunya tajam
Efek : menyerang paru – paru dan
jaringan otak
Contoh : Lem, Aerosol, Pengharum ruangan ,
golongan gas (butanan, propana.
Helium)

KAFEIN

Kafein merupakan zat alkaloid yang terdapat pada


tanaman kopi, cola, teh dan lainnya.
Fungsi : sebagai zat stimulan
Efek : menghilangkan rasa lapar, rasa letih, rasa
ngantuk dan meningkatkan konsentrasi
Contoh : Kopi dan teh
NIKOTIN

Nikotin merupakan zat utama yang terdapat dalam


tembakau
Fungsi : sebagai zat stimulan
Efek : 3 tetes nikotin murni dapat membuat mati
Contoh : rokok

ALKOHOL

Alkohol merupakan zat cair tidak berwana, tidak berbau dan


mudah menguap.
Asalnya : Proses fermentasi bahan (beras ketan, singkong,
anggur)
Fungsi : mensterilkan alat kedokteran
Efek : gembira, susah tidur, muntah, tubuh tidak seimbang,
muka
kemerahan, mengangu aktivitas otak, gangguan fungsi hati,
kanker
Kandungan alkohol / etanol
dalam MIRAS

1. A  etanol 1 - 5 %
2. B  etanol 5 - 20 %
3. C  etanol 20 - 50 %
Zat aditif :
Zat yang ditambahkan, dan dicampur pada
waktu pengolahan makanan baik itu disengaja
ataupun tidak disengaja
PEWARNA ALAMI
• Kuning  Kunyit
• Hijau  Daun suji
• Coklat  Buah coklat
• Merah coklat  daun jati
• Kuning-merah  wortel

Kelebihan : aman dikonsumsi,


menghasilkan aroma yang enak dan
khas selain warnanya.
Kekurangan : pilihan warnanya terbatas
dan warnanya tidak tajam seperti pewarna
Sintetis, tidak praktis.
PEWARNA SINTETIS
• Tartrazin (kuning),
• Amaranth  merah
• Sunset yellow  orange
• Briliant blue FCF  biru
Kelebihan : Pilihan warna banyak, praktis
Kekurangan : Tidak menghasilkan aroma,
Ada pewarna yang tidak cocok untuk
makanan dan beresiko menimbulkan
penyakit
PERWARNA TEKSTIL
Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang digunakan untuk
makanan, misalnya :

Rodhamin B,
Karena menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada
kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya
kanker hati.

metanil yellow,
Menyebabkan : iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit,
iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran
kemih
Pemanis alami :
• Berasal dari buah dan madu
• Berlebihan  kegemukan
• Berbahaya bagi penderita diabetes
Pemanis buatan :
• Tidak dapat dicerna  bukan sumber energi
• Pilihan untuk penderita diabetes
• Contoh : sakarin, natrium siklamat, magnesium
siklamat, kalsium siklamat, aspartam
• Manisnya puluhan kali lebih manis
• Pemakaian berlebihan merangsang tumor
kandung kemih dan bersifat karsinogenik
(penyebab kanker)
Zat pemanis

Zat Pemanis Alami


Tebu
Kelapa
Aren
Buah-buahan
Madu
Pemanis sintetik
• sakarin, siklamat, aspartam, sorbitol, dan neotam

Pemanis Tingkat Kemanisan Relatif


Sintetis terhadap glukosa

Aspartam 160
Sakarin 500
Sukralosa 600
P-4000 4000
Neotam 13.000
3. Pengawet
Ada 2 jenis :
A. Pengawet Alami :
contoh cara pengawetan alami: pengasapan
ikan, manisan buah, penggaraman ikan,
pendinginan buah di lemari es.

B. Pengawet Buatan :
contoh dengan cara :
 garam benzoat untuk menghambat
pertumbuhan bakteri
 gas etilen oksida dan gas propilen oksida
membunuh bakteri, jamur dan virus
• Bahaya Bahan Pengawet
• Masalah bagi kesehatan, contoh :

1. formalin = bahan pengawet


tahu dapat menyebabkan kanker
paru – paru, gangguan alat
pencernaan dan jantung

2. boraks = bahan pengawet bakso


dapat menyebabkan gangguan
pada otak, hati dan kulit
Pengawet
Pemakaian Natrium benzoat
secara berlebihan dapat
mengakibatkan gangguan
syaraf dan alergi
Berbahaya !!!
pemakaian natrium nitrit yang
berlebihan dapat
mengakibatkan kanker.

Boraks dan formalin dapat


mengakibatkan keracunan,
gatal-gatal, iritasi paru-paru,
gangguan sistem pencernaan
dan kematian.
Bahan Penyedap
Tujuan: menambah cita rasa
makanan.
Penyedap rasa alami:
gula, garam, rempah-rempah
penyedap rasa buatan:
Monosodium Glutamate(MSG)/
vetsin,isoamil asetat, etil butirat
MSG berlebihan :
Chinese Restaurant Syndrome
(sesak nafas, sakit dada, pusing, dan
mudah letih)

Anda mungkin juga menyukai