Anda di halaman 1dari 31

BUDAYA KERJA

DAN KUALITAS
KINERJA

SESI 12b – 20 April 2020


Drg. INDAH ROSANA DJAJADIREDJA, M.Kes., MMR
PENGERTIAN TENTANG
BUDAYA 1)
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki
arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (Soerjanto
Poespowardojo 1993, perpustakaan online).

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan


dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
miliki diri manusia dengan cara belajar.

Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah


sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan
sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia
dari suatu kelompok manusia.
PENGERTIAN TENTANG
BUDAYA 2)
Setelah membahas apa arti
Budaya atau kebudayaan 
dari Budaya tersebut,
berasal dari 
selanjutnya akan membahas
bahasa Sanskerta 
tentang apa arti dari Kerja.
yaitu buddhayah, yang
Kerja adalah melakukan
merupakan bentuk jamak
sesuatu hal yang diperbuat
dari buddhi (budi atau
seperti contohnya makan atau
akal) diartikan sebagai hal-
minum. Adapun arti lain dari
hal yang berkaitan dengan
Kerja yaitu melakukan sesuatu
budi dan akal manusia.
untuk mencari nafkah.
PENGERTIAN TENTANG
KERJA

Kerja pada hakekatnya adalahnya


manifestasi amal kebajikan.

Sebagai sebuah amal, maka niat dalam


menjalankannya akan menentukan penilaian
PENGERTIAN TENTANG
BUDAYA KERJA
BUDAYA DAN SETIAP INDIVIDU YANG BEKERJA HARUS
KERJA MEMILIKI BUDAYA KERJA YANG BAIK.

nilai-nilai sosial atau Budaya yang kerja yang baik sangat


suatu keseluruhan diperluukan agar menjadi pekerja
pola perilaku yang yang berbudi pekerti dan mengerti
berkaitan dengan nilai-nilai yang dijalaninya. Dan tidak
akal dan budi membawa individu kepada
manusia dalam penyimpangan. Jadi itulah perlunya
melakukan suatu kita memahami budaya kerja yang
pekerjaan. baik.
TUJUAN BUDAYA KERJA
Dapat memahami budaya kerja suatu perusahaan.

Dapat mengimplementasikan Budaya Kerja di tempat kerja.

Menciptakan suasana harmonis dengan partner kerja atau dengan


klien.

Membangun rasa kerja sama terhadap rekan kerja dalam team.

Bisa beradaptasi dengan lingkungan secara baik.

Mengenal norma-norma dalam suatu pekerjaan.


NILAI BUDAYA KERJA
INTEGRITAS

PROFESIONALITAS

INOVASI

TANGGUNGJAWAB

KETELADANAN
MANFAAT BUDAYA KERJA

• Menjamin hasil kerja dengan KUALITAS YANG


BAIK.
• Keterbukaan antara para individu dalam melakukan
pekerjaan.
• Saling bergotong royong apabila dalam suatu
pekerjaan ada masalah yang sulit.
• Menimbulkan rasa kebersamaan antara individu
dengan individu lain dalam pekerjaan.
• Cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan
yang terjadi di dunia luar (Teknologi, Masyarakat,
Sosial, Ekonomi dll. )
MANFAAT BUDAYA KERJA 9

Mengubah sikap dan perilaku pegawai untuk meningkatkan


produktivitas kerja.
Meningkatkan kepuasan kerja dan pelanggan, pengawasan
fungsional, dan mengurangi pemborosan.

Menjamin hasil kerja berkualitas


Memperkuat jaringan kerja ( networking)
Menjamin keterbukaan ( accountable )
Membangun kebersamaan
built a worker culture 10

Built a
worker
Focus on culture
process
Take a risk culture
culture
Hard
worker
culture
11
Budaya Berani Ambil Resiko

Hidup dalam budaya yg berfokus pada resiko ini


penuh dengan upaya menekan resiko tinggi,
namun dengan umpan balik yang lambat.
TAKE A Pentingnya membuat keputusan yang tepat
RISK menimbulkan naluri melihat jauh ke depan.
CULTURE
Mengambil keputusan butuh waktu yg lama, dan
sekali melakukan, pemikiran sulit diubah. Dalam
budaya ini dperlukan pribadi-pribadi yg matang.
Budaya Kerja yang 12
Fokus pada Proses
FOCUS ON PROCESS CULTURE
Individu yang dihargai dalam budaya ini adalah yang
mencoba untuk melindungi integritas sistem lebih dari
kepentingan pribadi

Di lembaga pemerintah, karyawan bahkan tak


memperoleh umpan balik. Sebagai akibatnya,
efektifitas pekerjaan sampai terjadi sesuatu yg
mebutuhkan evaluasi.
13
Budaya Kerja Keras

Budaya kerja keras termasuk budaya


yang sulit, penuh dengan aktifitas yang
HARD energetik.
WORKER
CULTURE Lingkungan budaya ini sangat
kondusif bagi orang-orang yang aktif,
erat dengan pencapaian target
tertentu.
IMPLEMENTASI BUDAYA
KERJA

TUJUAN DAN MANFAAT

INDIVIDU MENJADI
KARYAWAN YANG MAMPU
BEKERJA DENGAN BAIK

MENINGKATKAN KUALITAS
KERJA
TYPE BUDAYA KERJA 1)
Commond and Control
Budaya Autoriti terousat kepada pemimpinnya
Kerja
Autoritarian Asas Kepercayaan berdasrkan nepotisme, kronisme, pribadi
atau kecakapan  Hubungan personel dengan pihak atasan

Pengurusan organisasi bersifat impersonal, rasional, autoriti dan


Budaya formaliti
Kerja
Birokratik Pekerjaan dibuat lebih spesifik, dengan pekerja yang kompeten
dimasing-masing tugasnya
TYPE BUDAYA KERJA 2)
Pekerjaan dibagi menjadi “Project Based”  struktur
menjadi lebih fleksibel
Budaya Kerja
Fungsional Keputusan akan diperolehi selepas perbincangan,
perundingan dan persetujuan para anggota projek

individu tertentu menjadi tumpuan utama


Budaya Kerja
Individualistik pekerja adalah tulang belakang keberhasilan organisasi
mereka mempunyai reputasi, kredibiliti, kepandaian
dan keterampilan
TYPE BUDAYA KERJA 1)
Konsep hubungan anrtara pimpinan dan karyawan
Budaya adalah “win win solution”
Kerja
Tawar Kesepakatan berdasarkan kepentingan semua
pihak, sesuai dengan perundangan dan peraturan
Menawar yang berlaku

Kunci keberhasilan organisasi di Jepang adalah


Budaya kemampuan organisasi memanfaatkan pekerja
Kerja
Kolektif Pekerja mendapat kewenangan untuk
mengemukakan ide dan kreativitas
Aktualisasi budaya kerja produktif sebagai
ukuran sistem nilai mengandung komponen-
komponen yang dimiliki seorang karyawan,
yakni :

1. Pemahaman substansi dsar tentang makna bekerja

2.   Sikap terhadap pekrjaan dan lingkungan pekerjaan

3.   Perilaku ketika bekerja

4.   Etos Kerja

5.   Sikap terhadap waktu

6.   Cara atau alat yang digunakan untuk bekerja.


c. TANGGUNG JAWAB, yaitu
memberikan asumsi bahwa pekerjaan
yang dilakukan merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan dengan
ketekunan dan kesungguhan.

d. HEMAT DAN
b. MENGHARGAI WAKTU SEDERHANA, yaitu sesuatu
dengan adanya disiplin waktu yang berbeda dengan hidup
merupakan hal yang sangat boros, sehingga bagaimana
penting guna efesien dan pengeluaran itu bermanfaat
efektivitas bekerja. untuk kedepan.

a. ORIENTASI KE MASA
DEPAN, yaitu segala sesuatu ETOS e. PERSAINGAN SEHAT,
yaitu dengan memacu diri
direncanakan dengan baik,
baik waktu, kondisi untuk ke KERJ agar pekerjaan yang
dilakukan tidak mudah patah
depan agar lebih baik dari semangat dan menambah
kemarin. A kreativitas diri.
MENINGKATKAN ETOS KERJA
(Siregar, 2000, p.24)

KESADARAN SEMANGAT KEMAUAN


• keadaan mengerti • keinginan untuk • apa yang diinginkan atau
akan pekerjaanya. bekerja. keinginan, kehendak dalam
bekerja.

PRODUKTIF INISIATIF KOMITMEN


• banyak menghasilkan • usaha mula-mula, • perjanjian untuk
sesuatu bagi prakarsa dalam melaksanakan pekerjaan (janji
perusahaan. bekerja. dalam bekerja).

PENINGKATAN WAWASAN
• proses, cara atau perbuatan • konsepsi atau cara
meningkatkan usaha, kegiatan
dan sebagainya dalam bekerja.
pandang tentang
bekerja.
CARA MENUMBUHKAN ETOS
KERJA KEPADA INDIVIDU 1)
1.
2. Jadilah diri 3. Keberanian
Menumbuhkan
anda sendiri : untuk memulai :
sikap optimis :
Mengembangkan Jangan buang waktu
semangat dalam diri Lepaskan impian dengan bermimpi

Peliharalah sikap optimis


Jangan takut untuk gagal
yang telah dipunyai

Raihlah cita-cita yang


Motivasi diri untuk anda harapkan Merubah kegagalan
bekerja lebih maju menjadi sukses
CARA MENUMBUHKAN ETOS
KERJA KEPADA INDIVIDU 1)
4. Kerja dan waktu
• Menghargai waktu (tidak akan pernah ada ulangan waktu)
• Jangan cepat merasa puas

5. Kosentrasikan diri pada pekerjaan


• Latihan berkonsentrasi
• Perlunya beristirahat

6. Bekerja adalah sebuah panggilan Tuhan(Khasanah,


2004)
CETERIS PARIBUS. Agar budaya
kerja dapat tumbuh berkembang
dengan subur dikalangan karyawan
dan staf, maka dibutuhkan
pendekatan-pendekatan melalui
tindakan manajemen puncak dan
proses sosialisasi

• Tindakan manajemen puncak


• Proses Sosialsiasi
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Budaya
Kerja
3.      Budaya
Organisasi
2.      Seleksi para • Setiap organisasi
memiliki budaya
pekerja kerja yang dibangun
1.      Perilaku • Dengan menempatkan sejak lama.
pegawai yang tepat
pemimpin dalam kedudukan yang
• Tindakan nyata dari tepat, akan
seorang pemimpin menumbuhkembangkan
biasanya akan menjadi rasa memiliki dari para
cermin penting bagi para pegawai.
pegawai.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Budaya
Kerja
6.     
Mengedepankan
5.      Menyusun misi misi perusahaan
perusahaan dengan • Jika tujuan suatu
jelas organisasi sudah
4.      Budaya Luar • Dengan memahami misi
ditetapkan, setiap
pemimpin harus
• Didalam suatu organisasi secara jelas dapat memastikan
organisasi, budaya maka akan diketahui bahwa misi tersebut
dapat dikatakan lebih secara utuh dan jelas harus berjalan.
dipengaruhi oleh sesuatu pekejaan yang
komunitas budaya luar seharusnya dilakukan
yang mengelilinginya. oleh para pegawai.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Budaya
Kerja
9.      Motivasi
• Pekerja
membutuhkan
8.      Proses dorongan untuk turut
pembelajaran. memecahkan
• Pembelajaran pegawai masalah organisasi
7.      Keteladanan lebih inovatif.
harus tetap berlanjut.
pemimpin Untuk menghasilkan
• Pemimpin harus dapat budaya kerja yang
memberi contoh budaya sesuai, para pegawai
semangat kerja kepada membutuhkan
para bawahannya pengembangan keahlian
dan pengetahuan.
Nilai-Nilai Budaya ini tidak ada prioritas paling
utama, semua menjadi prioritas yang harus
dipatuhi dalam bersikap dan bertingkah laku
oleh management ataupun karyawan
Utamakan Keselamatan dan Fokus pada Pelanggan
Keamanan • Definisi Operasional : mengutamakan
• Definisi Operasional : menyadari & kepentingan pelanggan yang akan
memahami bahwa bekerja didalam industri menikmati setiap upaya kerja yang
penerbangan sarat dengan dihasilkan dengan dilandasi sikap saling
peraturan/regulasi, standard keselamatan menghargai delam hubungan sebagai mitra
dan keamanan yang tinggi (highly regulated bisnis.
industry) sehingga didalam memberikan
pelayanan terhadap pelanggan kami
mengedepankan faktor keselamatan dan
keamanan dengan tetap memperhatikan
etika dan kepentingan ekonomi perusahaan.
Integritas
• Definisi Operasional : Senantiasa
berpedoman kepada Ketuhanan yang Maha
Esa dengan menerapkan nilai-nilai
kejujuran, disiplin, kehrmatan, tanggung
jawab, keteladanan, menyatukan pikiran,
kata dan perbuatan, berani mengambil
resiko selaku profesional dengan mengikuti
kode etik dan norma-norma yang berlaku
dalam menjalankan  organisasi sehingga
tercapai tata kelola perusahaan yang baik
dan benar.
Peduli pada SDM
• Definisi Operasional : Menghargai SDM sebagai modal
manusia (Human Capital) perusahaan dengan
membangun SDM yang berkualitaas, kesejahteraan dan
bermartabat.

Kinerja Optimal
• Definisi Operasional : Bekerja secara profesional dengan
mengutamakan efektifitas dan efisiensi dalam kesatuan tim
kerja perusahaan yang solid dan senantiasa melakukan
perbaikan secara berkelanjutan.
INSYA ALLAH SUKSES
DALAM MENITI JALAN
KEHIDUPAN UNTUK
MENGGAPAI MASA
DEPAN YANG ABADI

Anda mungkin juga menyukai