Anda di halaman 1dari 21

Pengertian, Kaidah

dan Pembagian
Tafsir dan Hadist
Pengertian Tafsir
Kata tafsir berasal dari fassara – yufassiru berarti
menjelaskan, menyingkap, dan menampakkan atau
menerangkan makna yang abstrak.

Sedangkan menurut istilah tafsir adalah ilmu untuk


memahami Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad, menerangkan makna-maknanya, dan
mengeluarkan hukum serta hikmahnya (Al-Suyûthî,
1318 H:174).
Kaidah-Kaidah Tafsir
Kaidah-kaidah tafsir atau qawâid al-tafsir adalah aturan
aturan dasar yang menjadi patokan atau ukuran untuk
memahami makna-makna, hukum-hukum, hikmah-hikmah
dan petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam al-Qur`ân.
01 02
Kaidah Qur`âniyah Kaidah Sunnah

03
Kaidah Bahasa

04 05
Kaidah Ushûl Kaidah Ilmu
Pengetahuan
Kaidah Qur`âniyah
01 Kaidah Qur`âniyah yang dimaksud adalah menafsirkan
al-Qur`ân dengan al-Qur`ân lagi. Hal itu sesuai dengan
firman Allah Q.S. al-Qiyâmah 75: 19

‫ثُ َّم  اِ َّن   َعلَ ْينَا  بَيَا نَ ٗه‬


Artinya : "Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah
penjelasannya.“
Kaidah Sunnah
Yang dimaksud dengan sunnah di sini adalah segala sabda,
perbuatan, taqrir, hal ihwal yang disandarkan kepada Nabi
02
Muhammad SAW (M. Syuhudi Ismail, 1988: 25).
Jadi, yang dimaksud dengan kaidah sunnah adalah menafsirkan
al-Qur`ân melalui panjelasan Nabi.
Kaidah Bahasa

03 Kaidah bahasa yang dimaksud adalah menyangkut kaidah


bahasa Arab. Sebab al-Qur`ân diturunkan berbahasa Arab.
Seorang mufassir harus memperhatikan struktur, kaidah-
kaidah kebahasaan, dan konteks pembicaraan dalam ayat.
Bahkan secara umum tidak dibenarkan menggunakan
pengertian-pengertian baru yang berkembang kemudian.
Kaidah Ushûl
Ushûl adalah metode-metode yang menjelaskan tentang jalan agar 04
dapat memberikan pemahaman dalam mengeluarkan
hukum-hukum dari dalil-dalilnya (Muhammad Abû Zahrah,
1958: 7).
Kaidah Ilmu Pengetahuan

05 Ciri khas yang nyata dari ilmu pengetahuan adalah bahwa ia tidak
mengenal kata “kekal”. Apa yang dianggap salah di masa silam
misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad modern.

Dengan keterangan di atas menunjukkan bahwa pemikiran seorang


dapat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu dalam menafsirkan al-Qur`ân perlu adanya kaidah ilmu
pengetahuan.
Pengertian Hadist
Hadis merupakan kata serapan dari bahasa arab yaitu ‫ثي((ح˸ د˶ث‬َ - ‫ َح( َد‬.
Secara etimologi kata ini memiliki banyak arti diantaranya, Al-jadid
(baru), dan Al-Khabar yang berarti kabar atau berita.

Sedangkan dari segi terminologi (istilah) menurut Para Ulama ushul,


Hadist adalah Segala perkataan Nabi SAW, perbuatan, dan taqrirnya
yang berkaitan dengan hukum syara’ dan ketetapannya”
01 02
Hadist Mutawatir Hadist Ahad

03
Hadist Shahih

04 05
Hadist Hasan Hadist Dha’if
Hadist Mutawatir
Mutawatir dalam segi etimologi memiliki arti yang sama dengan kata
“mutataabi” artinya beruntun atau beriring-iringan, maksudnya beriring-
iringan antara satu dengan yang lain tanpa ada jaraknya.

Adapun secara terminologi, ialah hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah


besar perawi yang menurut adat, mustahil mereka bersepakat lebih dahulu
untuk berdusta.
Contoh Hadist Mutawatir
Riwayat Abu Hurairah,

"Barangsiapa yang berdusta atas (nama) ku secara sengaja, maka hendaklah


ia bersiap-siap mengambil tempat duduknya di neraka." (HR Bukhari).

Dikatakan bahwa hadits ini diriwayatkan lebih dari 70 sahabat, dan jumlah
yang meriwayatkannya terus bertambah.
Hadist Ahad
Ahad adalah bahasa arab yang berasal dari kata dasar ahad (‫ )ا(حد‬artinya
satu, atau wahid (‫ ) وا(حد‬artinya khabar wahid, jadi artinya suatu kabar
yang diriwayatkan oleh satu orang.

Sedangkan yang dimaksud dengan hadis ahad menurut istilah yaitu


”Hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua orang atau lebih, yang
jumlahnya tidak memenuhi persyaratan hadis masyhur dan hadis
mutawatir”.
Contoh Hadist Ahad
‫َو َمآ َءاتَا ُك ُم ال َّرسُو ُل فَ ُخ ُذوهُ َو َمانَهَا ُك ْم َع ْنهُ فَانتَهُوا َواتَّقُوا هللاَ ِإ َّن هللاَ َش ِدي ُد‬
ِ ‫ْال ِعقَا‬
‫ب‬

Terjemahan : Dan Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah


dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah; dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah sangat keras
hukumanNya“. [Al Hasyr/’59: 7].
Hadist Shahih
Kata shahih ‫ ) )ا((لص˷ح˶ ي˸ح‬dalam bahasa diartikan orang sehat antonim
dari orang yang sakit, jadi maksudnya hadis shahih adalah hadis yang
sehat dan benar tidak terdapat penyakit dan cacat.

Sedangkan secara istilah menurut Ulama hadis, misalnya Ibn ash-


Shalah Hadis yang muttashil (bersambung) sanadnya (sampai kepada
Nabi), diriwayatkan oleh orang adil dan dhobith (kuat daya
ingatannya) sempurna dari sesamanya, selamat dari kejanggalan
(syadz) dan cacat (‘illat).
Contoh Hadist Shahih
‫ص ْد َم ِة اُألولَى‬
َّ ‫ص ْب ُر ِع ْن َد ال‬
َّ ‫ِإنَّ َما ال‬

Artinya: “Sesungguhnya dikatakan sabar adalah ketika di


awal musibah.” (HR Bukhari).
Hadist Hasan
Dari segi bahasa hasan berasal dari kata al-husnu (‫˸حس˸ن‬
‫ )ا((ل‬bermakna al-
jamal
‫ ) ) ا((ل َج َما((ل‬yang artinya keindahan.

Menurut istilah para Ulama memberikan definisi hadis hasan secara


beragam. Namun, yang lebih kuat sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibnu
Hajar al-Asqalani dalam an-Nukhbah. Hadis hasan adalah bersambung
sanadnya, diriwayatkan oleh orang adil, kurang sedikit kedhobithannya,
tidak ada keganjilan (syadz), dan tidak ada ‘illat.
Contoh Hadist Hasan
“Dari ja’far bin sulaiman dari abu imron al-jauni dari abu bakar bin abi musa,
al-Asy’ari berkata: ‘aku mendengar ayahku berkata mengenai sabda
Rasulullah ketika musuh datang: ‘Sesungguhnya pintu-pintu syurga di
bawah bayangan pedang.’” (HR. At-Tirmidzi).
Hadist Dha'if
Dari segi bahasa dha‟if ‫ضعيف‬
( ‫ )ا((ل‬berarti lemah lawan dari al-Qawi‫) )ا((لقوي‬
yang berarti kuat.

Pengertian hadits dha‟if secara istilah adalah hadis yang tidak


menghimpun sifat hadis hasan sebab satu dari beberapa syarat yang
tidak terpenuhi.
Contoh Hadist Dha'if
Riwayat tirmidzi

… ‫ف اِإْل ْي َما ِن‬ ُّ ‫صب ِْر َو‬


ُ ْ‫الطهُو ُر نِص‬ ُ ْ‫صوْ ُم نِص‬
َّ ‫ف ال‬ َّ ‫َوال‬

Terjemahan: “Puasa itu setengah kesabaran dan kesucian itu


setengahnya iman“.

Anda mungkin juga menyukai