Anda di halaman 1dari 11

Form untuk sekolah

Form Pendataan dan Hasil di Posyandu


KIPI .....

• Reaksi kecemasan yang mungkin timbul adalah


pingsan yang gejalanya mirip reaksi anafilaksis,
perbedaan yang harus diketahui petugas adalah
tanda vital yang normal pada pingsan akibat reaksi
kecemasan terhadap tindakan imunisasi/ suntikan.
• KIPI yang tidak terkait dengan vaksin atau
koinsiden harus diwaspadai. Untuk itu penapisan
status kesehatan anak yang akan diimunisasi harus
dilakukan seoptimal mungkin
Penanganan anafilaksi :
• Jika pasien tidak sadar, tempatkan pasien pada posisi tidur terlentang
dan yakinkan jalan nafas lancar.
• Nilai frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan (jika pasien
mempunyai denyut karotis yang kuat, ia mungkin tidak menderita
anafilaksis) Jika diagnosa tepat, mulai lakukan resusitasi
kardiopulmonal.
• Berikan adrenalin 1:1000 secara intramuskular pada lengan/tungkai
yang berlawanan dengan lokasi penyuntikan (pemberian secara
subkutan dapat diterima pada kasus yang ringan).
• Beri setengah dosis tambahan di sekitar lokasi suntikan (untuk
memperlambat absorsi antigen)
• Jika pasien sadar sesudah pemberian adrenalin, letakkan kepalanya
lebih rendah daripada kaki dan jaga pasien dengan suhu tetap hangat
• Beri oksigen dengan mengunakan masker oksigen, bila tersedia
Penanganan anafilaksi :
• Kemudian pasang infus dengan menggunakan cairan NaCl 0,9 % berikan dosis
pemeliharaan (maintenance) sebanyak 80 -100 ml/kg BB/24 jam, maksimal
cairan yang diberikan 1.500 ml/24 jam
• Jangan meninggalkan pasien sendirian. Setelah suntikan pertama adrenalin
atau sesegera mungkin panggil tenaga kesehatan lain yang ada kemudian
panggil ambulan atau alat angkutan untuk transportasi
• Jika kondisi pasien tidak ada perbaikan dalam 10-20 menit setelah suntikan
pertama, ulangi pemberian dosis adrenalin, sampai maksimum total tiga dosis.
Penyembuhan syok anafilaksis umumnya cepat sesudah pemberian adrenalin
• Catat tanda-tanda vital (frekuensi denyut jantung, frekuensi pernafasan dan
tekanan darah) setiap waktu dan catat dosis setiap pengobatan yang
diberikan. Yakinkan catatan detail tersebut juga dibawa bersama pasien ketika
dirujuk. Tandai kartu imunisasi dengan jelas, sehingga orang tersebut tidak
boleh lagi mendapatkan jenis vaksin tersebut
• Laporkan kejadian anafilaksis terhadap petugas yang bertanggung jawab KIPI
di Kemenkes RI cq. Subdit Imunisasi, dengan fax atau telepon bila terjadi
kematian
Dosis adrenalin..
Pemantauan KIPI
• Pemantauan KIPI yang non serius bisa dilakukan
oleh kader / guru dengan meninggalkan form
laporan KIPI
• KIPI serius harus dilaporkan dalam waktu < 24
jam (call center : puskesmas, jamkessos, dinkes
kab/kota)
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan

Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota/Pokja KIPI 24 jam dari saat penemuan kasus

Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24 - 72 jam dari saat penemuan kasus

Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI 24 jam – 7 hari dari saat penemuan kasus
Isi Kit Anafilaktik
Distribusi Vaksin dan Logistik
Logistik di Setiap Pos Imunisasi meliputi :

• Vaksin MR dan pelarut sejumlah sasaran.


• ADS 0,5 ml dan ADS 5 ml
• Safety Box
• Satu set kapas
• Formulir pencatatan dan pelaporan cakupan dan logistik
• Formulir laporan KIPI 5 lembar
• Formulir investigasi KIPI 1 paket
• KIPI kit
• Kantong limbah medis untuk vial vaksin kosong
• Pen marker
• Kantong atau tempat sampah untuk limbah non medis lainnya

Logistik yang tidak memerlukan cold chain , dapat didistribusikan ke petugas sebelum
pelaksanaan kampanye berdasarkan mikroplanning yang telah dibuat

Anda mungkin juga menyukai