Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

ST-ELEVASI MIOKARD INFARK


(STEMI)

dr. Atikah Rahmah Mustapa


IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. AD
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No RM : 01.85.51
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Gorontalo
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 30 Oktober 2022
Tanggal keluar RS : 2 November 2022
ANAMNESIS PEM. FISIK
Pasien wanita 59 tahun
Keluhan utama : Nyeri dada Compos mentis GCS 15
• Kurang lebih 2 hari smrs
• Durasi nyeri >20 menit Tanda vital normal, TD 100/75, HR 69x/m, RR 25x/m, SB 36,5
• Seperti tertindih benda berat C SpO2 93% tanpa O2
• Lokasi tidak bisa ditunjuk
• Tidak menjalar ke rahang maupun lengan Status gizi : BB 65 kg, TB 157 cm, IMT 26,4(Obese 2)
• Tidak berkurang dengan istirahat maupun nitrat Head to toe: normal kecuali
• Muncul setelah dari kamar mandi untuk BAB
• Disertai mual dan keringat dingin ● Cor: BJ I/II regular, murmur (-), batas jantung kiri bawah ICS
Sesak bila aktivitas sehari2
V linea axillaris anterior sinistra (melebar)
• Pasien tidur menggunakan 2 bantal
• Cepat lelah ● Pulmo : Vesikuler, ronki basah halus di 1/3 basal paru
Pasien sudah menopause
RPD : bilateral, wheezing tidak ada
- Diabetes (+) tidak konsumsi OAD
- Hipertensi (-)
- Penyakit jantung (-)
- Kolesterol (-)
RPK: tidak ada
Kebiasaan : merokok (-)
EKG I (30/10/22)
• Irama sinus
• HR 65x/menit reguler
• Axis normoaxis
• Gelombang P di lead 2 dan V1 kesan normal
• Interval PR <0,20sec kesan normal
• Kompleks QRS durasi normal, morfologi terdapat Q
patologi lead V1-V4
• ST segmen : ST elevasi lead V1, V4, V5, V6, I, aVL
1 mm dan V2, V3 2mm disertai ST depresi dan T
inverted lead II, III, aVF
• Kesan : Irama sinus, sinus ritme, aksis normal, q
patologis dengan ST-Elevasi di anterior
ekstensif, resiprokal di lateral
HB: 11,6, WBC : 8,23, PLT : 375 (normal)

DR
Neutrofil segmen : 79 (↑)
GDS : 446 (↑)
Kreatinin : 1,5 (↑)
Elektrolit K ⁺ : 2,8 (↓)
Covid ag : (-)

FOTO THORAX
Corakan bronkovaskuler kedua paru prominent
Cor: CTI membesar (67,1%), aorta kalsifikasi
a
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang intak
b
Kesan :
- bronchitis
c
- cardiomegaly
- atherosclerosis aortae
TERAPI
DIAGNOSA • Oksigen NK 3 lpm (jika SpO2 <90)
• Inj. Diviti 1x2,5mg/sc
• Recent STEMI Anterior • Loading Aspilet 160 mg

• CHF ec IHD • Loading Clopidogrel 300mg


• Loading Atorvastatin 40mg
• DM tipe 2
• Candesartan 1x4mg
• Hipokalemia • Nitrokaf 2,5 mg 2x1

• Insufisiensi Renal • ISDN 5 mg SL bila nyeri dada


• Spironolakton 1x25mg
• Sukralfat syr 3x1 C
• Konsul interna dengan DM
RESUME
Pasien wanita 59 tahun masuk RS pada tanggal 30 Oktober 2022
dengan keluhan nyeri dada sudah 2 hari, durasi nyeri >20 menit, lokasi
tidak bisa ditunjuk, tidak berkurang dengan istirahat maupun nitrat,
seperti tertindih benda berat disertai mual, dan keringat dingin. Nyeri
dada muncul setelah dari kamar mandi. Pasien juga sering sesak bila
aktivitas sehari2, tidur sering menggunakan 2 bantal, cepat lelah. Pasien
saat ini sudah menopause. Ada Riwayat DM tidak pernah konsumsi
OAD.

Pemeriksaan fisik pasien compos mentis, tanda vital dalam batas


normal, yang bermakna yaitu status gizi pasien termasuk kategori obese
2. Pemeriksaan head to toe cor batas jantung melebar, dan pulmo ada
ronki di 1/3 basal paru bilateral.
Pemeriksaan EKG gambaran STEMI anteroekstensif,
pemeriksaan laboratorium neutrofilia, hiperglikemia, hipokalemia,
peningkatan kreatinin, dan pemeriksaan foto thorax cardiomegaly dan
atherosclerosis aorta.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pasien di diagnosis recent STEMI anterior.
Tatalaksana yang diberikan yaitu nitrat, dual antiplatelet,
antikoagulan, statin, dan obat lain yang sesuai untuk diagnosa pasien.
FOLLOW UP
Hari 2 (31/10/22) Hari 3 (01/11/22) Hari 4 (02/11/22)
S : Nyeri dada (+) S : Nyeri dada (↓) S : Nyeri dada (-)
O: TD 120/90, HR 80, RR 23, SB 36,9, O: TD 90/60, HR 82, RR 20, SB 36,5 O: TD 100/60, HR 85, RR 22, SB 36,7
SpO2 97 SpO2 97 SPO2 98

Head to toe normal kecuali Head to toe normal kecuali Head to toe normal kecuali
Cor : batas jantung kiri melebar Cor : batas jantung kiri melebar Cor : batas jantung kiri melebar
Pulmo : ronki basah halus di 1/3 basal Pulmo : ronki ↓ / ↓ Pulmo : ronki-/-
paru bilateral
GDS : 260 GDS : 251
GDS : 304
P: P:
P: • Oksigen NK 3 lpm (jika SpO2 <90) • Oksigen NK 3 lpm (jika SpO2 <90)
• Oksigen NK 3 lpm (jika SpO2 <90) • Inj. Diviti 1x2,5 mg stop • Aspilet 1x80 mg
• Inj. Diviti 1x2,5mg/sc • Aspilet 1x80 mg • Clopidogrel 1x75 mg
• Aspilet 1x80 mg • Clopidogrel 1x75 mg • Atorvastatin 1x20 mg
• Clopidogrel 1x75 mg • Atorvastatin 1x20 mg • Candesartan 1x4mg
• Atorvastatin 1x20 mg • Candesartan 1x4mg • Nitrokaf 2,5 mg 2x1
• Candesartan 1x4mg • Nitrokaf 2,5 mg 2x1 • ISDN 5 mg SL bila nyeri dada
• Nitrokaf 2,5 mg 2x1 • ISDN 5 mg SL bila nyeri dada • Spironolakton 1x25mg
• ISDN 5 mg SL bila nyeri dada • Spironolakton 1x25mg • Sukralfat syr 3x1 C
• Spironolakton 1x25mg • Sukralfat syr 3x1 C • Renapar 3x1
• Sukralfat syr 3x1 C • Renapar 3x1 • Novorapid 3x18 → 3x20
• Renapar 3x1 • Novorapid 3x14 → 3x18 • Levemir 1x16 → 1x20
• Novorapid 3x14 → 3x16 • Levemir 1x14 → 1x16 • Rawat jalan
• Levemir 1x14 → 1x16 • EKG sebelum RJ
EKG 2 (2/11/22)
• Irama sinus
• HR 83x/menit reguler
• Axis extreme RAD
• Gelombang P di lead 2 dan V1 kesan
normal
• interval PR <0,20 sec kesan normal
• kompleks QRS durasi normal, terdapat Q
patologi lead V1-V6, I, AVL
• ST segmen : ST elevasi lead V1, V4, V5,
V6, I, aVL 1 mm dan V2, V3 2mm
disertai ST depresi lead III dan aVF
• Kesan : Irama sinus, sinus ritme, aksis
extreme RAD, q patologis dengan ST-
Elevasi di anterior ekstensif,
resiprokal lateral  
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
kumpulan gejala klinik iskemik miokard
akibat penurunan aliran darah koroner
SKA
yang ditandai dengan nyeri dada sentral,
substernal, seperti ditekan, ada/tanpa STEMI : oklusi total
penjalaran ke bahu, rahang, lengan kiri, NSTEMI : oklusi parsial
disertai perubahan ekg, dan perubahan Unstable Angina : oklusi parsial
enzim jantung
EPIDEMIOLOGI

• Menjadi penyebab kematian paling banyak

• Insiden meningkat tajam seiring bertambah usia

• 3-4x lebih sering pada pria dibandingkan pada wanita di bawah usia

60 tahun, tetapi setelah usia 75 tahun, mayoritas pasien adalah

wanita.
CORONARY BLOOD FLOW
Prone to rupture :
- Aktivitas fisik
- Stres emosional berat Triggered by
- Aktivitas seksual
- Cocaine atau amfetamin abuse
- Pajanan dingin
- Infeksi akut
ETIOLOGI
FAKTOR RISIKO
Modifiable
Non-modifiable

1 Usia 1 Hipertensi

2 Jenis kelamin 2 Diabetes mellitus

3 Riwayat keluarga/genetik 3 Merokok

4 Obesitas

5 Dislipidemia

Kasus:
• usia 59 tahun (menopause)
• DM (+)
• Obese 2
LANGKAH MENANGANI ACS

1 CCS atau ACS

2 STEMI atau NSTEACS

3 Terapi Inisial

4 Perlu rujuk?
Langkah 1
Tentukan CCS atau ACS?

No CHRONIC CORONARY SYNDROME No ACUTE CORONARY SYNDROME

1 Nyeri dada yang khas, <20 menit 1 Nyeri dada yang khas, persisten >20 menit

2 Saat aktivitas atau emosi 2 Saat istirahat maupun aktivitas

3 Membaik dengan istirahat ataupun nitrat 3 Tidak membaik dengan istirahat ataupun nitrat

4 Perubahan EKG dengan stress test 4 Perubahan EKG

5 Tidak ada perubahan marka jantung 5 Perubahan marka jantung

ACS : Seringkali disertai dengan gejala sistemik (diaphoresis,


mual/muntah, nyeri abdominal, sesak napas, dan sinkop)
Kasus: Pemeriksaan fisik umumnya tidak spesifik
1. Nyeri dada yang khas
Penunjang : EKG, Echo, CXR, kateterisasi jantung, dan pemeriksaan
2. Gambaran EKG STEMI darah
anterior ekstensi
3. Marka jantung tdk
tersedia
Angina Ekivalen
- Nyeri ulu hati
- Kembung
- Sesak napas

Sering dijumpai pada:


- Usia muda (25-40 tahun) atau orangtua usia >75 tahun
- Wanita
- Diabetes
- CKD
- Demensia
ALGORITMA EVALUASI DAN TATALAKSANA ACS
Langkah 2
STEMI atau bukan?

Pemeriksaan EKG
- ST Elevasi
- Tanpa ST Elevasi

Diagnosis STEMI ditegakkan dalam 10 menit sejak awal


pasien datang
EKG
ST SEGMEN DEPRESSION
Onset Angina
Onset angina ditentukan :
• Nyeri dada yang dirasakan paling berat
• Nyeri dada yang disertai gejala sistemik

Patokan :
• Enzim jantung
• Evolusi EKG
EVOLUSI EKG
Kasus:
Onset angina 2 hari
Patokan :
• Enzim jantung (tidak tersedia)
• Evolusi EKG (gambaran ST- Elevasi dan q
patologis) berarti onset 1-2 hari
Langkah 3
TERAPI INISIAL (MONACo)

• Morfin : (2-4 mg iv encerkan dalam D5% bolus lambat)


- Indikasi : jika masih nyeri setelah pemberian nitrat 3x atau KI nitrat
- Waspada depresi napas
• Oksigen : (2-4 lpm) SaO2 <90%, sesak, gelisah
• Nitrat (SL/IV) : 3x pemberian, KI hipotensi < 100 mmHg, penggunaan viagra 1
hari sebelumnya
• Aspirin : loading (160-320mg po)

Kasus: • Ticagrelol (180 mg LD, 1x90mg MD) atau clopidogrel (300 mg) jika >75 thn tidak
• Loading Aspilet 160 mg
perlu loading
• Loading Clopidogrel
300mg
• Nitrokaf 2,5 mg 2x1
• ISDN 5 mg SL bila nyeri
dada
Kontraindikasi Fibrinolisis
DOSIS FIBRINOLISIS
DOSIS ANTIKOAGULAN
Komplikasi
Prognosis
Prognosis sangat bervariasi tergantung seberapa luas infark yang terjadi, fungsi
dari ventrikel kiri, dan tergantung dilakukannya revaskularisasi atau tidak

Baik jika:
• Reperfusi dini berhasil
• Fungsi ventrikel kiri masih cukup baik
• Terapi jangka pendek dan jangka Panjang

Buruk jika:
• Usia tua
• Diabetes
• Penyakit vascular sebelumnya
• Reperfusi terlambat atau tdk berhasil Kasus
• Fungsi ventrikel kiri sedikit dubia ad malam
• Ada tanda gagal jantung (Killip) Diabetes
• Peningkatan CRP Ada tanda HF (Killip 2)
• Peningkatan BNP Reperfusi terlambat
Kesimpulan
• SKA adl kumpulan gejala klinik iskemik miokard akibat penurunan aliran darah koroner
yang ditandai dengan nyeri dada sentral, substernal, seperti ditekan, ada/tanpa
penjalaran ke bahu, rahang, lengan kiri, disertai perubahan ekg, dan perubahan enzim
jantung
• SKA terdiri STEMI, dan NSTEACS
• Faktor risiko : dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.
• SKA ditegakkan dengan anamnesis untuk menilai karakteristik nyeri dada, faktor
risiko, EKG, dan biomarka jantung
• Klasifikasi ACS dapat dibedakan dari EKG, dan biomarker jantung
• Penting menentukan onset karena menentukan penanganan yang akan diberikan,
terutama pada stemi
• Terapi inisial dengan MONACo dapat diberikan pada kemungkinan SKA atau definitif
SKA,
• Terapi definitif harus tetap dilakukan reperfusi pada STEMI
• Prognosis sangat bervariasi tergantung seberapa luas infark yang terjadi, fungsi dari
ventrikel kiri, dan tergantung dilakukannya revaskularisasi atau tidak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai